1.Auguste Comte
Nama lengkap Aguste Comte adalah Isidore Marie Auguste Francois Xavier
Comte, dia dilahirkan di Montpellier, Prancis Selatan 17 januari 1798. Keluarganya
beragam Katholik yang berdara bangsawan. Meskipun demikian, Aguste Comte tidak
terlalu peduli dengan kebangsawanannya. Dia memulai meniti pendidikan di Lycee
Joffre dan Montpellier, setelah ia menyelesaikan pendidikan itu, di melanjutkan
pendidikannya di Ecole Polytechnigue di paris Selatan selama 2 tahun antara 1814-
1816. Positivisme diperkenalkan oleh Aguste Comte (1798-1857) yang tertuang dalam
karya utama Aguste Comte adalah Cours de Philosophic Positive. Untuk memahami
fisafat positivisme Auguste Comte dalam pandangan umum dan khususnya dalam
pengertian pengembangan, Perlu sekiranya memahami lebih dulu apa yang dimaksud
dengan “positif”menurutAuguste Comte:1 Sebagai lawan atau kebalikan atas sesuatu
yang bersifat khayal, maka pengertian “posiitif” pertama diartikan sebagai sesuatu
yang nyata.
2.Sebagai lawan atau kebalikan atas sesuatu yang tidak bermafaat, maka
pengertian “positif” diartikan sebagai pensidatan sesuatu yang bermanfaat.
1.Rene Descartes
Descartes lahir di kota La Haye Totiraine, Perancis pada tanggal 31 Maret tahun
1596 M. Dalam literatur berbahasa latin dia dikenal dengan Renatus Cartesius. Rene
Descartes selain merupakan seorang filosof, dia juga seorang matematikawan Perancis.
Rene Descartes dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern. Menurut Bertnand Russel,
memang benar. Gelar itu diberikan kepada Descartes karena dialah orang pertama pada
zaman modern yang membangun filsafat yang berdiri atas keyakinan diri sendiri yang
dihasilkan oleh pengetahuan rasional. Dialah orang pertama pada akhir abad
pertengahan yang menyusun argumentasi yang kuat yang dictinct, yang menyimpulkan
bahwa dasar filsafat adalah akal, bukan perasaan, bukan iman, bukan ayat, serta bukan
yang lainnya.
2. Baruch de Spinoza
Baruch de Spinoza lahir di kota Amsterdam pada tanggal 24 November 1632.
Dia adalah anak keluarga moderat dalam komunitas Portugis-Yahudi Amsterdam.
Sebagai anak laki-laki, dia pasti adalah salah satu murid bintang di sekolah Talmud
Torah. Dia berbakat secara intelektual, Dalam kehidupannya, ia tidak hanya belajar
matematika dan ilmu-ilmu alam, ia juga mempelajari bahasa Latin, Yunani, Belanda,
Spanyol, Perancis, Yahudi, Jerman, dan Italia dan ini tidak mungkin tidak dibuka oleh
para rabi kongregasi. Ada kemungkinan Spinoza, saat ia maju melalui studinya,
dipersiapkan untuk karir sebagai rabi. Tapi dia tidak pernah berhasil masuk ke tingkat
atas kurikulum, termasuk studi lanjutan Talmud. Pada usia tujuh belas tahun, dia
terpaksa memotong pendek studinya untuk membantu menjalankan bisnis pengimporan
keluarga.
Daftar pustaka
http://www.univpgri-palembang.ac.id/perpus-
fkip/Perpustakaan/Libertarian/Pemikiran%20Auguste%20Comte.pdf
http://www.jenniexue.com/john-stuart-mill-utilitarianisme-kebahagiaan-dan-
feminisme/
https://plato.stanford.edu/entries/spinoza/