Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan
berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kami mengharapkan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan nya sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu penyakit Jantung Koroner
2. Mengetahui etiologi penyaki Jantung Koroner
3. Mengetahui gejala penderita Jantung Koroner
4. Mengetahui cara pengobatan Jantung Koroner
5. Mengetahui cara penanggulangan atau pencegahan Jantung Koroner agar
tidak menjadi penyakit tertinggi penyebab kematian di tahun 2019 di
Indonesia
6. Mengetahui penyebab Jantung Koroner menjadi kematian tertinggi di
Indonesia
BAB I1
PEMBAHASAN
2.1 Etiologi
2.1.1 Pengertian
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah
jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin
menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke
jantung berkurang.
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti
angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri
akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya
oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama
bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:
Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri
ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian
depan dan kiri jantung.
- Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan
sisi luar jantung.
Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini
mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga
mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang
mengatur ritme jantung. RCA terbagi menjadi right posterior descending dan
acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian
tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri
jantung).
3. Sesak napas
Jantung yang tidak berfungsi normal akan berimbas pada kelancaran
pernapasan penderitanya, sehingga membuat Anda rentan mengalami sesak
napas. Sesak napas gejala penyakit jantung biasanya mungkin terjadi
bersamaan dengan nyeri dada.
1. Obesitas
Kelebihan berat badan berdampak buruk bagi kesehatan. Imbangi
kebutuhan gizi harian Anda dan lakukan diet sehat rendah kolesterol yang
diikuti dengan olahraga teratur.
2. Umur
Setelah usia 55 tahun, risiko wanita untuk terkena penyakit jantung
akan meningkat, sementara pada pria terjadi lebih muda lagi yaitu di usia 45
tahun. Investasikan waktu Anda untuk menjalani gaya hidup sehat untuk
memperkecil risiko terkena penyakit jantung koroner ini.
3. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk
memompa darah. Pada kondisi ini jantung bisa menjadi sangat besar sehingga
pengiriman oksigen tidak lagi cukup memenuhi tuntutan tambahan dari
jantung. Akibatnya terjadi gangguan aliran oksigen yang menyebabkan
serangan jantung. Olahraga yang berlebihan juga tak baik bagi kesehatan
4. Faktor lain
Hidup sehat dan seimbang perlu agar kita tetap bugar, dan tentu saja
yang berlebihan tetap tak baik bagi tubuh. Olahraga berlebihan dan stres,
misalnya juga menaikan tekanan darah menjadi tinggi. Begitu juga dengan
penggunaan obat-obatan ilegal seperti amfetamin dan kokain. Hindari
berbagai aktivitas dan kebiasaan lain yang meningkatkan risiko untuk terkena
penyakit jantung.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung koroner disebabkan karena terjadinya penumpukan plak pada
arteri koroner yang berlangsung lama. Plak yang menempel pada arteri koroner
lambat laun akan menyebabkan aterosklerosis. Penatalaksanaan hal ini dapat
dilakukan dengan cara non operatif dan operatif, non operatif meliputi penggunaan
obat-obatan dan perubahan gaya hidup sedangkan operatif dengan cara angioplasty
dan CABG. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk managemen lipid antara lain
adalah golongan resin, kolestiramin, lovastatin dsb yang mempunyai efek samping
yang berbeda-beda.
3.2 Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson, Phillip I., and Ward, Jeremy PT., 2010, At a Glance Sistem
Kardiovaskular 3th ed, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kusuma, D., Hanif, M., 2004, Patofisiologis Penyakit Jantung Koroner,
Buku Ajar Kardiologi, Editor Rilantono, L. S., Baraas, F., Karo, S.
K., Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Muchid, dkk., 2006, Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Jantung
Koroner : Fokus Sindrom Koroner Akut, Penerbit Direktorat Bina
Farmasi Komunitas dan Klinik, Departemen Kesehatan, Jakarta.
Rilantono, LI., 2012, Penyakit Kardiovaskular (PKV) : 5 Rahasia, Edisi
Pertama, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.