Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“GAGAL JANTUNG”
DI RUANG 5B/CVCU
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DISUSUN OLEH :

1. Finisshya Regia Putri (P17230174064)


2. Sabrina Rahmatillah .A (P17230174071)
3. Safety Sheden Sahara (P17230173042)
4. Adinda Intan .M.U (P17230173041)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
AGUSTUS 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“GAGAL JANTUNG”
DI RUANG 5B/CVCU
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DISUSUN OLEH :

1. Finisshya Regia .P (P17230174064)


2. Sabrina Rahmatillah .A (P17230174071)
3. Safety Sheden Sahara (P17230173042)
4. Adinda Intan .M.U (P17230173041)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
AGUSTUS 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan Satuan Acara Penyuluhan “Gagal Jantung” di ruang 5B/CVCU


RSUD dr. Saiful Anwar Malang sebagai syarat pemenuhan tugas Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) yang telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :

Megetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

( ) ( )
SATUAN PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gagal Jantung


Sasaran : Keluarga pasien di Ruang CVCU/5B/5A
Tempat : Ruang pertemuan lantai 2
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Agustus 2019
Jam : 10.00 –Selesai Wib
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa D3

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Gagal Jantung, maka diharapkan
keluarga pasien dapat mengerti dan memahami tentang Gagal Jantung, sehingga terdorong
untuk melakukan pencegahan serta waspada terhadap tanda dan gejala yang muncul.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat :
1) Mengetahui pengertian Gagal Jantung
2) Mengetahui penyebab Gagal Jantung
3) Mengetahui tanda gejala Gagal Jantung
4) Mengetahui pencegahan Gagal Jantung
5) Mengetahui penatalaksanaaa Gagal Jantung
III. Sasaran
Keluarga pasien di ruang 5A/5B/CVCU RSUD dr. Saiful Anwar Malang
IV. Pengorganisasian
1. Moderator : Safety Sheden Sahara
2. Notulen : Adinda Intan Mufti Utami
3. Penyaji 1 : Finisshya Regia Putri
4. Penyaji 2 : Sabrina Rahmatillah Azhar

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop
VII.Setting Tempat

Pb P M

O
A A
F F F

A F A F A
Keterangan :
A = Audien
P = Penyuluh
M = Moderator
F = Fasilitator
O = Observer
Pb = Pembimbing
VIII. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab Salam
- Moderator memberi salam - Mendengarkan dan
- Moderator memperkenalkan memperhatikan
semua anggota penyuluh - Mendengarkan dan
- Moderator membuat kontrakwaktu memperhatikan
- Moderator menjelaskan tujuan - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan :  Mengemukakan pendapat
 Menjelaskan pengertian Gagal - Mendengarkan dan
Jantung memperhatikan
 Menjelaskan penyebab Gagal - Mendengarkan dan
Jantung memperhatikan
 Menjelaskan tanda gejala Gagal - Mendengarkan dan
Jantung memperhatikan
 Menjelaskan pencegahan Gagal - Mengajukan pertanyaan
Jantung - Mendengarkan dan
 Menjelaskan cara penatalaksanaan memperhatikan
Gagal Jantung
3. 10 menit Penutup :  Bersama presenter
- Moderator bersama audien menyimpulkan materi
menyimpulkan materi - Menjawab pertanyaan
- Moderator mengadakan evaluasi - Menjawab salam
- Moderator memberi salam - Mendengarkan dan
- Moderator menyimpulkan hasil memperhatikan
diskusi - Menjawab salam
- Moderator memberi salam

IX. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Peserta penyuluhan
- Setting tempat
- Suasana
2. Evaluasi Proses
- Selama proses berlangsung diharapkan audien dapat mengikuti seluruh kegiatan
- Selama kegiatan berlangsung diharapkan audien aktif
3. Evaluasi Hasil
1. Mampu menjelaskan pengertian Gagal Jantung
2. Mampu menjelaskan penyebab Gagal Jantung
3. Mampu menjelaskan tanda gejala Gagal Jantung
4. Mampu menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan Gagal Jantung
5. Mampu menjelaskan penatalaksanaan Gagal Jantung
Lampiran Materi

Gagal Jantung

1. Pengertian Gagal Jantung


Gagal jantung adalah suatu kondisi dimana terjadi kelemahan otot jantung sehingga
menyebabkan ketidakmampuan jantung memompakan cukup darah ke seluruh tubuh
untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi dalam metabolism jaringan tubuh.
2. Etiologi/ penyebab Gagal Jantung
1) Disritmia (Gangguan Irama Jantung)
Gangguan irama jantung dapat meghasilkan atau memperngaruhi kegagalan dalam
banyak cara. Bradikardi memnungkinkan peningkatan pengisian diastolic dan regangan
serat miokard dengan hubungan peningkatna dalam isi sekuncup. Sedamgkan pada
takikardi, waktu pengisian diastolic meningkat, kebutuhan oksigen miokard meningkat.
2) Malfungsi Katub
Malfungsi katub dapat menimbulkan kegagalan pompa baik oleh kelebihan beban
tekanan (obstruksi pada pengaliran keluar dari pompa ruang, seperti stenosis katub aortic
atau stenosis pulmonal), atau dengan kelebihan beban volume (katub mungkin
regurgitasi seperti pada insufisiensi mitral atau aortic), yang menunjukkan peningkatan
pada volume darah ke ventrikel kiri.
3) Abnormalitas Otot Jantung
Abnormalitas otot yang menyebabkan kegagalan ventrikel meliputi infark miokard,
aneurisma ventrikel, fibrosis miokard luas (biasanya dari aterosklerosis koroner jantung
dan hipertensi lama), fibrosis endokardium, penyakit miokard primer (kardiomiopati),
atau hipertrofi luas karena hipertensi pulmonal, stenosis aortic, atau hipertensi sistemik.
4) Rupture Miokard
Pada infark miokard akut, ruptur miokard terjadi sebagai awitan dramatic dan sering
membahayakan kegagalan pompa dan dihubungkan dengan mortalitas tinggi. Rupture
terjadinya biasanya 8 hari pertama setelah infark, selama periode pelunakkan paling
besar dari kerusakan miokard. Untungnya, rupture miokard komplikasi yang yang secara
relative jarang. Rupture otot papilaris dari septum interventrikular atau dinding bebas
dari ventrikel kiri dapat terjadi.
5) Respons Terhadap Kegagalan
Jika cadangan jantung normal mengalami payah dan kegagalan, respon fisiologis
tertentu pada penurunan curah jantung adalah penting. Semua respon ini menunjukkan
upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ tubuh vital tetap normal.
6) Peningkatan Tonus Simpatis
Penilaian akut utama terhadap gagal jantung adalah peningkatan system saraf
simpatis yang memperngaruhi arteri, vena, jantung. Akibat peningkatan frekuensi
jantung ini, peningkatan aliran balik vena ke jantung, dan peningkatan kekuatan
kontraksi, selain itu tonus simpatis membantu mempertahankan tekanan darah normal.
Nilai sebenarnya untuk penilaian ini adalah peningkatan kebutuhan oksigen miokard dan
konsumsi oksigen, kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan obstruksi PAK signifikan atau
kontraktilitas pompa yang buruk.
7) Retensi Natrium dan Air
Bila ginjal mendeteksi adanya penurunan volume darah yang ada untuk filtrasi,
ginjal berespon dengan menahan natrium dan air dan dengan cara demikian mencoba
untuk melakukan bagian mereka dalam meningkatkan volume darah sentral dan aliran
balik vena. Pada peningkatan volume sirkulasi darah dan aliran balik vena ke jantung,
terdapat peningkatan pada panjang serat diastolic akhir (dilatasi) dan dalam batas
tertentu, peningkatan isi sekuncup dan curah jantung. Pada jantung yang gagal,
peningkatan volume sirkulasi dapat menjadi beban yang terlalu besar bagi ventrikel, dan
kegagalan dapat menjadi lebih buruk.

3. Tanda dan Gejala Gagal Jantung


1) Sesak napas atau kesulitan bernapas
2) Fatigue (kelelahan)
3) Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, perut, dan pembuluh darah di leher
(Vena Jugularis)
4) Batuk → edema paru
Nyeri dada
5) Pencegahan
Penyakit CKD dapat dicegah melalui perilaku CERDIK,
C: cek kesehatan secara berkala
E: enyahkan asap rokok
R: rajin aktivitas fisik
D: Diet sehat dengan kalori seimbang
I: Istirahat yang cukup
K: Kelola stress
4. Penatalaksanaan
1) Mengobati penyebab gagal jantung seperti : diabetes, hipertensi, penyakit
jantung coroner dan penyakit yang berhubungan dengan system jantung dan
pembuluh darah.
2) Istirahat cukup.
3) Rubah gaya hidup dengan diet jantung.
4) Olahraga teratur.
5) Sesuaikan pemasukan (minum) dan pengeluaran (kencing).
5. Komplikasi
1) Gagal jantung
Gagal jantung merupakan jenis komplikasi yang paling umum dan disebabkan jantung
sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan aliran darah tubuh, karena otot jantung
sudah tidak kuat untuk memompa darah. Selain karena adanya gangguan aliran darah,
gagal jantung juga lebih berisiko dialami seseorang dengan kelainan jantung bawaan
dan/atau infeksi pada jantung. Gagal jantung ditandai dengan kesulitan bernapas, rasa
pusing, dan penumpukan cairan pada bagian tertentu sehingga tampak adanya
pembengkakan.
2) Serangan jantung
Serangan jantung terjadi karena kematian sel jantung ketika jantung tidak mendapat
asupan darah yang cukup. Kondisi ini dipicu oleh arteri jantung mengalami
penyempitan akibat penumpukan kolesterol atau arterosklerosis. Di samping kesulitan
bernapas, gejala serangan jantung pada laki-laki lebih mungkin berupa rasa nyeri di
area sekitar dada, sedangkan pada perempuan memiliki tanda yang berbeda seperti
mual, sakit perut dan muntah-muntah.
3) Penyakit stroke
Bila jantung tidak bekerja dengan efektif, gumpalan darah mudah terbentuk dan dapat
menyumbat pembuluh darah. Penyakit stroke terjadi akibat gumpalan darah
ini menghambat aliran darah menuju otak dan menyebabkan gangguan fungsi dalam
mengingat, berbicara dan koordinasi serta disertai dengan mati rasa salah satu sisi
tubuh. Karena menyerang sel otak, penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan dengan
cepat bahkan bersifat permanen.
4) Henti jantung
Henti jantung adalah komplikasi yang terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara
tiba-tiba dan menyebabkan gangguan bernapas dan kehilangan kesadaran akibat
gangguan irama jantung. Henti jantung merupakan kondisi darurat, jika tidak ditangani
segera maka akan menyebabkan kematian mendadak.
5) Penyakit arteri perifer
Penyempitan pembuluh darah tidak hanya dapat berdampak pada aliran ke jantung,
namun juga dapat terjadi pada ujung-ujung bagian tubuh. Jika hal tersebut terjadi,
maka bagian tubuh tersebut tidak mendapatkan aliran yang cukup sehingga
menyebabkan gejala seperti rasa nyeri, terutama pada kaki ketika berjalan.
6) Aneurisma
Aneurisma adalah komplikasi serius yang gejalanya dapat terjadi pada bagian tubuh
manapun berupa pembekakan arteri. Jika suatu aneurism pecah maka dapat
menimbulkan kondisi fatal akibat perdarahan internal.
7) Emboli paru
Emboli pulmonari atau emboli paru adalah kondisi yang serupa dengan stroke namun
terjadi pada paru. Penyumbatan aliran darah pada paru menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen dengan cepat sehingga memicu gejala kesulitan bernapas, sakit
pada dada, dan kulit tampak membiru. Kondisi ini perlu penanganan segera karena
sangat berisiko menimbulkan kematian.
8) Fibrilasi atrial
Fibrilasi atrial adalah kondisi yang biasanya tidak menimbulkan efek fatal. Hal ini
disebabkan karena ruangan pada bagian atas jantung berdetak tidak beraturan atau
berdetak lebih lemah dari kondisi normal, yang ditandai dengan detak jantung tidak
beraturan. Meskipun tidak selalu berbahaya namun mengalami kondisi ini akan
menyebabkan penumpukan gumpalan darah pada pembuluh darah sehingga
meningkatkan risiko stroke.
9) Angina
Angina, atau lebih dikenal dengan istilah nyeri pada bagian dada, merupakan gejala
yang muncul ketika otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga
menyebabkan suatu sensasi terpelintir atau rasa tertekan pada bagian dada. Pada
umumnya gejala ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu angina stabil (stable
angina) dan angina tidak stabil (unstable angina). Angina stabil cenderung muncul
ketika tubuh seseorang kekurangan oksigen karena beraktivitas fisik sedangkan angina
tidak stabil merupakan rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba tanpa didahului dengan
adanya aktivitas fisik.
DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. Heart Disease and Stroke Facts, 2006 Update. Dallas, Texas:
AHA, 2006.

Baughman, C. Diane & Hackley JoAnn. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku untuk Brunner
dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa: Yasmin asih, Editor Monica Ester, Jakarta: EGC.
2000.

Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Volume 1. Jakarta: Media
Aesculapius. 2001.

Karim S, Kabo P. EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk Dokter Umum.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2002.

Brundside, JW. McGlynn, Tj. Diagnosis Fisik.Alih Bahasa: Lumanto,Henny. Jakarta: EGC.
1995

Anda mungkin juga menyukai