Anda di halaman 1dari 8

A.

SFAC 1 dan SFAC 2


SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978)
Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi.
Statement ini merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment
penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna.
Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal.
Meskipun demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna
eksternal tersebut mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di
masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan
secara umum dan tidak menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.
Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan
dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga
menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen
melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang
berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian penting yang dibuat
melalui laporan:
1. Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk
menyediakan informasi tersebut.
2. Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3. Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning
power dan aliran kas suatu perusahaan.
4. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan
dan penaksiran mereka sendiri.
Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana
formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus
menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas
pemilik.
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)
Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang
dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan
kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah
melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan
kualitas penting yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar.
Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh
pengguna untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi
akuntansi terkait dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi
terkait dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi.
Selain itu, informasi (misal sesuai segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan
perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya tidak
langsung terkait dengan understandability informasi. Misalnya pengungkapan tambahan
seperti yang diatur dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang dimengerti oleh
pengguna. Masalah lain yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan individu
dan pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi.
Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang
kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha
diarahkan untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness.
1. Relevance
Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna
untuk memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa
depan atau untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki
dua aspek penting dan satu aspek tambahan, yaitu:
2. Predictive Value
Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.
3. Feedback Value
Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil
keputusan. Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana
manajemen menjalankan fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini
juga berhubungan dengan akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini
juga mempengaruhi predictive value.
4. Timeliness
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila
disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara timeliness
dengan komponen lain relevansi. Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara
predictive value dan feedback value. Misalnya dalam kasus akuntansi manfaat dana
pension.

5. Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational faithfulness, dan
neutrality.
6. Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
7. Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
8. Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi
dan reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok
pengguna secara spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.

B. Conceptual framework for financial reporting (SFAC 8 )


SFAC 8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka konseptual baru yang menggantikan
SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2,
karakteristik kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan untuk menetapkan
tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan
akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. SFAC bukan merupakan bagian dari FASB,
tetapi merupakan sumber-sumber otoritatif dari GAAP yang diakui oleh FASB untuk
diterapkan pada entitas non pemerintah. Bagaimanapun SFAC tidak (a) memerlukan
perubahan dalam US GAAP yang ada, (b) mengubah, memodifikasi, atau menafsirkan
kodifikasi standar akuntansi, dan (c) membenarkan salah satu perubahan yang ada dalam
praktek-praktek akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum atau menafsirkan kodifikasi
standar akuntansi berdasarkan intepretasi pribadi dari tujuan dan konsep-konsep dalam
SFAC. SFAC dapat diubah, diganti, dan ditarik melalui prosedur yang sesuai dibawah the
board’s rules of procedure.
Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :
1. Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam merumuskan konsep dasar
akuntansi keuangan
2. Menggantikan SFAC No.1 dan 2
3. Terdiri atas tiga bab:
Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.
Bab 2, entitas pelaporan
Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat
Tujuan dari tujuan umum pelaporan keuangan adalah :
1. Sikap pelaporan keuangan
Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8, pelaporan dan laporan
keuangan posisinya adalah sebagai berikut :
a) Pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan
b) Laporan keuangan tetap merupakan laporan pokok pelaporan keuangan.
c) Komponen lain pelaporan keuangan
2. Tujuan pelaporan keuangan
SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
a) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi
investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial
dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas
pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument
ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
b) Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor
yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang
membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas
tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan
pengelolaan dan komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka
untuk menggunakan sumber daya entitas.
c) Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan
dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan
klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
3. Primary users
Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan dalam
SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang
kepentingannya diutamakan yaitu : (1) para investor dan calon investor serta (2) para
kreditor dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang
menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung
pada informasi yang dibutuhkan.
4. Informasi yang dibutuhkan
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor yaitu :
a) nvestor dan kreditor memerlukan informasi yang dapat membantu mereka menilai
prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa mendatang.
b) Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai sumber daya
entitas, klaim atas entitas tersebut, dan apakah manajemen telah mengelola
sumber daya yang dimiliki entitas secara efektif dan efisien.
5. Informasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu entitas, perubahan dan
klaim atas sumber daya.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi
keuangan suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan juga menyediakan informasi
tentang pengaruh-pengaruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang mengubah
sumber daya ekonomi suatu entitas dan klaim.
6. Perubahan dan klaim atas sumber daya
Agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik, entitas
pelaporan harus menyediakan informasi tentang sumber daya dan klaim atas sumber
daya juga harus menyediakan informasi tentang perubahan atas sumber daya serta
klaim atas perubahan tersebut. Terdapat beberapa pemikiran terhadap hal tersebut,
antara lain :
a) Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim kepada
entitas yang bersangkutan berasal dari kinerja dan transaksi-transaksi serta
kejadian lain seperti penerbitan instrument hutang dan ekuitas.
b) Pengguna informasi keuangan suatu entitas perlu mengetahui perbedaan antara
kedua sumber perubahan tersebut yaitu apakah perubahan tersebut berasal dari
kinerja entitas dan transaksi-transaksi atau dari hutang dan ekuitas.
c) Implikasi atas gambaran tersebut maka terdapat beberapa laporan yaitu : laporan
laba rugi, posisi keuangan, serta perubahan ekuitas. Karakteristik kualitatif
informasi yang bermanfaat Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang
berguna terdiri dari, mengidentifikasi jenis informasi yang mungkin berguna bagi
kreditur yang ada dan potensial investor dan kreditur lainnya untuk membuat
keputusan tentang entitas pelapor berdasarkan informasi yang dimiliki dalam
bentuk laporan keuangan. Informasi ini berhubungan dengan dalam kerangka
konseptual sebagai informasi tentang fenomena ekonomi.
Terdapat kendala yang berhubungan dengan kemampuan pelaporan keuangan untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat, yakni kendala tehadap kos yang dapat berbeda pada
berbagai jenis informasi. Suatu informasi akan berguna apabila bersifat relevan dan
direpresentasikan dengan tepat.
1. Karakteristik kualitatif fundamental
SFAC No.8 menetapkan uinsur karakteristik kualitatif fundamental adalah relevansi
dan representasi yang tepat.
a) Relevan
Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam pembuatan
keputusan oleh pengguna. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
memiliki criteria unsur kualitas, antara ain :
- Nilai prediksi, informasi dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat
digunakan sebagai masukan bagi proses yang digunakan oleh pengguna untuk
memprediksi hasil masa depan.
- Nilai konfirmatori, informasi keuangan dikatakan memiliki nilai konfirmasi
jika dapat memberikan umpan balik mengenai evaluasi sebelumnya atau
keduanya.
- Materialitas, merupakan aspek entitas tertentu dari relevansi berdasarkan sifat
atau besarnya kedua item informasi tersebut berhubungan dalam konteks
entitas individu laporan keuangan.
Terdapat tiga karakteristik untuk informasi representasi sempurna, yaitu ;
- Lengkap, yakni mencakup semua informasi yang diperlukan bagi pengguna
untuk memahami fenomena yang sedang digambarkan termasuk semua
deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya.
- Netral, menggambarkan seleksi atau penyajian informasi keuangan tanpa bias
dalam artian tidak miring, tertimbang, menekankan, memakai perlombaan,
atau dimanipulasi untuk meningkatkan probabilitas bahwa informasi keuangan
akan diterima baik atau tidak oleh pengguna informasi.
- Bebas dari kesalahan, yakni tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi
fenomena dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang
dilaporkan telah dipilih dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam
proses.
2. Menerapkan karakteristik kualitatif fundamental
Informasi yang bermanfaat harus relevan dan terepresentasi dengan tepat, baik
ketepatan representasi dari sebuah fenomena yang tidak relevan, maupun sebaliknya.
Proses yang paling efisien dan efektif untuk menerapkan karakteristik kualitatif
fundamental biasanya harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi untuk menjadi
berguna bagi pengguna informasi keuangan entitas pelaporan itu.
b) Mengidentifikasi jenis informasi tentang fenomena yang akan relevan jika
tersedia dan dapat setia diwakili.
c) Menentukan apakah informasi yang tersedia dan dapat setia diwakili.
3. Meningkatkan karakteristik kualitatif
a) Dapat dibandingkan, memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan
memahami kesamaan dan perbedaan antara item-item laporan keuangan.
b) Dapat diverifikasi berarti bahwa pengamat berpengetahuan dan independen yang
berbeda bias mencapai consensus meskipun tidak selalu perjanjian yang lengkap,
bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi setia.
c) Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia untuk mengambil
keputusan dalam waktu yang akan mampu memperbaharui keputusan mereka.
Semakin lama informasi maka informasi tersebut menjadi kurang berguna.
d) Dapat dipahami, yaitu Mengklasifikasikan, mengkarakterisasi, dan menyajikan
informasi secara jelas dan ringkas akan membuat informasi tersebut dapat
dimengerti.
4. Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif
Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif merupakan proses berulang
yang tidak mengikuti perintah yang detentukan. Meningkatkan karakteristik kualitatif
harus sejauh mungkin dimaksimalkan baik secar individu maupun kelompok.
5. Kendala manfaat dan biaya pada pelaporan keuangan
Biaya merupakan kendala yang luas atas informasi yang dapat disediakan oleh
laporan keuangan. Ada beberapa jenis biaya dan manfaat yang perlu
dipertimbangkan. Penyedia informasi keuangan mengeluarkan sebagian besar usaha
yang terlibat dalam pengumpulan, pengolahan, memverifikasi, dan menyebarluaskan
informasi keuangan, namun para pengguna akhirnya menanggung biaya-biaya dalam
bentuk berkurangnya return. Pelaporan informasi keuangan yang relevan dan
memiliki nilai representasi yang tepat akan membantu pengguna untuk membuat
keputusan dengan lebih percaya diri. Dalam menerapkan kendala biaya, dewan akan
menilai apakah manfaat dari pelaporan informasi tertentu cenderung untuk
membenarkan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan dan menggunakan
informasi tersebut. Karena subjektivitas yang melekat maka penilaian individu yang
berbeda atas biaya dan manfaat dari pelaporan barang-barang tertentu atas informasi
keuagan akan bervariasi. Oleh karena itu dewan berupaya untuk mempertimbangkan
biaya dan manfaat dalam kaitannya dengan pelaporankeuangan umum dan tidak
hanya dalam kaitannya dengan entitas pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
Cintokowati. 2010. Teori Akuntansi: Conceptual Framework (SFAC 1-7 dan IAI).
https://cintokowati.wordpress.com/2010/11/14/teori-akuntansi-conceptual-framework-sfac-1-
7-dan-iai/. (diakses tanggal 23 September 2019)
SFAC.2014.Statement of Financial Accounting Concept.
http://docplayer.info/54872235-Statements-of-financial-accounting-concept-sfac.html
(diakses tanggal 23 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai