(PPAP)
KELOMPOK 7
Aktiva produktif (earning assets) adalah penanaman dana bank baik dalam
valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada
transaksi rekening administratif.
Aktiva produktif berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank
dengan risiko yang besar. Potensi kerugian akibat memburuknya kolektibilitas asset
dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena itu bank wajib membentuk PPAP
berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup risio kerugian.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis aktiva
produktif bank yang masih outstanding (terutang) dari yang berkualitas lancar
sampai yang macet, yang didasarkan pada kriteria:
1. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam
yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang
diberikan.
2. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk
surat berharga.
A. Kredit
B. Surat Berharga
C. Penempatan
A. Komponen Aktiva Produktif
D. Penyertaan
1.2. Surat– surat berharga ( Hutang, wesel, obligasi, SBI, Surat berharga Komersial, Sertifikat
Reksandana.
2. Pendekatan Neraca
1.2. Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan
1.4. Sebesar 100 % dari piutang macet setelah dikurangi nilai agunan.
7.2 Pihak Penilai Penyisihan Penilaian Aktiva Produktif
Penilaian adalah pernyataan tertulis dari Penilaian Independen atau penilaian intern Bank
syari’ah mengenai taksiran dan pendapat atas nilai ekonomis dari aguna berupa aktiva tetap
berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta objektif dan relevan menurut metode dan prinsip-
prinsip yang berlaku umum yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Nilai Pasar Wajar (Market Approach) adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh
dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu aset pada tanggal penilaian setelah dikurangi
biaya-biaya trasaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak mempunyai ikatan, memiliki
pengetahuan tentang aset yang diperdagangkan dan melakukan transaksi tidak dalam keadaan
terpaksa.
Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari bukti debet berdasarkan penggolongan kualitas aktiva produktif
sebagai mana ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia.
7.3 Tata Cara Pembentukan PPAP
1.1. Anggunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan dan atau emas yang diblokir dan disertai
dengan surat kuasa pencairan.
1.2. Jaminan pemerintah indonesia sesuai denga peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.3. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan atau surat berharga tagihan yang diterbitkan pemerintah.
1.4. Surat berharga syariah yang memiliki peringkat investasi (investment grade) dan aktif diperdagangkan di
bursa.
1.5. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut dengan ukuran diatas 20 meter kubik.
1.7. Mesin yang dianggap sebagai satu kesatuan dengan tanah dan diikat dengan hak tanggungan.
1.8. Resi gedung yang diikat dengan hak jaminan atas resi gedung (pasal 41 PBI No.9/9/PBI/2007).
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurangan pada pembentukan PPA
ditetapkan:
1.1. Untuk agunan tunai berupa giro dan tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharobah dan atau
setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan
setinggi-tingginya sebesar 100%.
1.2. Untuk agunan berupa sertifikat wadiah bank indonesia dan surat utang pemerintah setinggi-tingginya
sebesar 100%.
1.3. Untuk agunan berupa surat berharga syariah setinggi-tingginya sebesar 50%.
1.4. Untuk agunan berupa tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut setinggi-tingginya
sebesar:
1)70% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan sebelum melampaui 12 bulan.
50% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah 12 bulan, tetapi belum melampaui 18 bulan.
1)30% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah melampaui 18 bulan, tetapi belum melampaui 30 bulan.
1)0% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah melampaui 30 bulan.
Bank Indonesia dapat melakukan penghitungan kembali atas nilai guna yang telah dikurangkan
dalam Penyisihan Aaktiva Produktif apabila:
1.1. Agunan tidak dilengkapi dengan dokumen hukum yang sah atau pengikatan agunan belum sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
1.2. Penilaian tidak sesuai dengan etentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 dan pasal 6.
1.3. Agunan tidak dilindungi asuransi dengan bunker’s claus yaitu klausul yang memberikan hak kepada
Bank Syari’ah untuk menerima uang pertanggungan dalam hal terjadi pembayaran klaim.
7.5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Untuk menutup resiko kerugian penanaman dana, bank wajib membentuk PPAP yang terdiri dari
cadangan umum dan cadangan khusus.
1. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) bank umum konvensional
Besarnya cadangan khusus untuk bank umum ditetapkan minimal:
a.5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah dikurangkan anggunan, dan
a.15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai anggunan, dan
a.50% dari nilai aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi dengan anggunan, dan
a.100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi dengan nilai anggunan.
Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam perhitungan PPAP terdiri dari:
a.Surat berharga dan saham yang aktif diperdangkan atau memiliki peringkat investasi dan diikat secara
gadai.
a.Tanah, rumah tinggal dan gedung yang diikat dengan hak tanggungan.
a.Pesawat udara atau kapal laut dengan ukuran diatas 20 meter kubik yang diikat dengan hipotek.
a.Giro dan atau tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharabah dan setoran jaminan dalam
rupiah dan valas yang diblokir dengan disertai surat kuasa perceraian.
a.Surat berharga syariah yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan dan aktif diperdagangkan di
pasar modal.
a.Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut dengan ukuran diatas 20m3.
3. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) BPR konvensional
Besarnya cadangan umum pada BPR konvensional minimal adalah 0,5% dari aktiva produktif yang
digolongkan lancar. Besarnya cadangan khusus BPR ditetapkan minimal:
a.10% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai angunan.
a.10% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai
angunan.
a.100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi dengan nilai angunan.
Angunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan PPAP
setingi-tingginya.
a.100% dari nilai agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, emas, mata uang emas, deposito, dan
tabungan pada BPR yang bersangkutan.
a.75% dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan oleh perusahaan penilai.
Anggunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam perhitungan PPAP
terdiri dari:
a.Giro, deposito, tabungan, dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang
diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.
Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, dan kapal laut dengan ukuran 20m3
4. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) BPR syariah
Kewajiban untuk membentuk PPAP tidak berlaku bagi aktiva produktif berupa ijarah, agunan
yang didapat diperhitungkan sebagai pengurangan dalam pembentukan PPAP terdiri dari:
a.Tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharobah, emas, uang kertas asing, mata uang
emas dan setoran jaminan yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.
a.Sertifiakat wadiah bank Indonesia yang telah dilakukan pengikatan secara global.
a.Tanah, gedung, rumah tinggal dan kendaraan bermotor yang telah dilakukan pengikatan.
5. Sanksi
Bank yang tidak nentati ketentuan dalam pasal 2, pasal 5 dan pasal 6 ayat (1) terkena sanksi
administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 berupa:
Teguran tertulis.
Penggantian pengurus.
7.6 Penghitungan PPAP
Contoh :
Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti pada tabel neraca dibawah. Misalnya,
ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka harus melihat sisi debet (saldo terakhir
pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam neraca sebesar Rp 11.242.000.000
PT. Bank ABCD
Neraca Per 31 Desember 2012
b. Surat Berharga
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penurunan nilai surat berharga xx
Cr. Penyisihan penurunan nilai surat berharga xx