Anda di halaman 1dari 25

AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

(PPAP)

KELOMPOK 7

I Made Hari Wicaksana (1607532039)


I Gede Prabandhana Ariantaka (1607532048)
Agustinus I Ketut Alexsdipa (1707532126)
Gede Togar Pangestu (1707532144)
7.1 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Aktiva produktif (earning assets) adalah penanaman dana bank baik dalam
valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada
transaksi rekening administratif.
Aktiva produktif berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank
dengan risiko yang besar. Potensi kerugian akibat memburuknya kolektibilitas asset
dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena itu bank wajib membentuk PPAP
berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup risio kerugian.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis aktiva
produktif bank yang masih outstanding (terutang) dari yang berkualitas lancar
sampai yang macet, yang didasarkan pada kriteria:
1. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam
yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang
diberikan.
2. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk
surat berharga.
A. Kredit

B. Surat Berharga

C. Penempatan
A. Komponen Aktiva Produktif

D. Penyertaan

E. Transaksi Rekening Administratif


B. Metode Pengakuan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Metode Pengakuan PPAP dapat didasarkan pada metode langsung


atau metode cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan pada praktik
yang lazim di bank bahwa terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi
pada periode berikutnya setelah penempatan aktiva produktif ,padahal suatu
laporan Laba/Rugi bank harus mencerminkan perbandingan antara
pendapatan dengan biaya yang harus diakui.

Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah


penyisihan dari aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif yang masih
outstanding, kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan aktiva
produktif itu sendiri adalah penanaman dana suatu bank baik dalam valuta
rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penyertaan, maupun komitmen dan kontijensi.
A. Acuan dalam pembentukan PPAP adalah :

1. Kelancaran pembayaran pokok dan margin nasabah

2. Besarnya kemungkinan dropping yang di salurkan kepada nasabah itu kembali

B. Jenis-jenis aktiva produktif untuk menentukan PPAP :

1.1. Kredit yang disalurkan kepada nasabah.

1.2. Surat– surat berharga ( Hutang, wesel, obligasi, SBI, Surat berharga Komersial, Sertifikat
Reksandana.

1.3. Penempatan dana bank kepada bank lainnya.

1.4. Penyertaan bank kepada lembaga keuangan lainnya.


C. Metode Penentuan PPAP:

1. Pendekatan Laba / Rugi

2. Pendekatan Neraca

D. Cadangan PPAP yang dibentuk dari aktiva produktif terdiri dari :

1.1. Cadangan PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1 % dari piutang lancar

1.2. Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan

1.3. Sebesar 50 % dari piutang diragukan setelh dikurangi nilai agunan.

1.4. Sebesar 100 % dari piutang macet setelah dikurangi nilai agunan.
7.2 Pihak Penilai Penyisihan Penilaian Aktiva Produktif
Penilaian adalah pernyataan tertulis dari Penilaian Independen atau penilaian intern Bank
syari’ah mengenai taksiran dan pendapat atas nilai ekonomis dari aguna berupa aktiva tetap
berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta objektif dan relevan menurut metode dan prinsip-
prinsip yang berlaku umum yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Nilai Pasar Wajar (Market Approach) adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh
dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu aset pada tanggal penilaian setelah dikurangi
biaya-biaya trasaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak mempunyai ikatan, memiliki
pengetahuan tentang aset yang diperdagangkan dan melakukan transaksi tidak dalam keadaan
terpaksa.
Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari bukti debet berdasarkan penggolongan kualitas aktiva produktif
sebagai mana ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia.
7.3 Tata Cara Pembentukan PPAP

1.2. Cadangan khusus


Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif ditetapkan sekurang-
kurangnya sebesar: a. 5% (lima
perseratus) dari Aktiva Produktif
1.3. Cadangan khusus
1. Cadangan umum penyisihan yang digolongkan dalam
penyisihan penghapusan aktiva
penghapusan aktiva produktif perhatian khusus; dan b. 15%
produktif untuk Piutang Ijarah
ditetapkan sekurang-kurangnya (lima belas perseratus) dari
yang digolongkan dalam
sebesar 1% (satu perseratus) Aktiva Produktif yang
perhatian khusus, kurang lancar,
dari seluruh Aktiva Produktif yang digolongkan kurang lancar
diragukan dan macet ditetapkan
digolongkan lancar, tidak setelah dikurangi nilai agunan;
sekurang-kurangnya sebesar
termasuk Sertifikat Bank dan c. 50% (lima puluh
50% dari masing-masing
Indonesia Syariah dan Surat perseratus) dari Akiva Produktif
kewajiban pembentukan
Utang Pemerintah. yang digolongkan diragukan
penyisihan penghapusan.
setelah dikurangi nilai agunan;
dan d. 100% (seratus persen)
dari Aktiva Produktif yang
digolongkan macet setelah
dikurangi agunan.
7.4 Penilaian Agunan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

1.1. Anggunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan dan atau emas yang diblokir dan disertai
dengan surat kuasa pencairan.

1.2. Jaminan pemerintah indonesia sesuai denga peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.3. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan atau surat berharga tagihan yang diterbitkan pemerintah.

1.4. Surat berharga syariah yang memiliki peringkat investasi (investment grade) dan aktif diperdagangkan di
bursa.

1.5. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut dengan ukuran diatas 20 meter kubik.

1.6. Kendaraan bermotor dan persedian yang diikat secara fidusi.

1.7. Mesin yang dianggap sebagai satu kesatuan dengan tanah dan diikat dengan hak tanggungan.

1.8. Resi gedung yang diikat dengan hak jaminan atas resi gedung (pasal 41 PBI No.9/9/PBI/2007).
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurangan pada pembentukan PPA
ditetapkan:

1.1. Untuk agunan tunai berupa giro dan tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharobah dan atau
setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan
setinggi-tingginya sebesar 100%.

1.2. Untuk agunan berupa sertifikat wadiah bank indonesia dan surat utang pemerintah setinggi-tingginya
sebesar 100%.

1.3. Untuk agunan berupa surat berharga syariah setinggi-tingginya sebesar 50%.

1.4. Untuk agunan berupa tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut setinggi-tingginya
sebesar:

1)70% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan sebelum melampaui 12 bulan.
50% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah 12 bulan, tetapi belum melampaui 18 bulan.
1)30% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah melampaui 18 bulan, tetapi belum melampaui 30 bulan.
1)0% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah melampaui 30 bulan.
Bank Indonesia dapat melakukan penghitungan kembali atas nilai guna yang telah dikurangkan
dalam Penyisihan Aaktiva Produktif apabila:

1.1. Agunan tidak dilengkapi dengan dokumen hukum yang sah atau pengikatan agunan belum sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku

1.2. Penilaian tidak sesuai dengan etentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 dan pasal 6.

1.3. Agunan tidak dilindungi asuransi dengan bunker’s claus yaitu klausul yang memberikan hak kepada
Bank Syari’ah untuk menerima uang pertanggungan dalam hal terjadi pembayaran klaim.
7.5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Untuk menutup resiko kerugian penanaman dana, bank wajib membentuk PPAP yang terdiri dari
cadangan umum dan cadangan khusus.
1. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) bank umum konvensional
Besarnya cadangan khusus untuk bank umum ditetapkan minimal:

a.5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah dikurangkan anggunan, dan

a.15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai anggunan, dan

a.50% dari nilai aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi dengan anggunan, dan

a.100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi dengan nilai anggunan.
Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam perhitungan PPAP terdiri dari:

a.Surat berharga dan saham yang aktif diperdangkan atau memiliki peringkat investasi dan diikat secara
gadai.

a.Tanah, rumah tinggal dan gedung yang diikat dengan hak tanggungan.

a.Pesawat udara atau kapal laut dengan ukuran diatas 20 meter kubik yang diikat dengan hipotek.

a.Kendaraan bermotor dan persediaan yang diikat secara fidusia.


2. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) Bank Syariah
Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam pembentukan PPAP terdiri
dari:

a.Giro dan atau tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharabah dan setoran jaminan dalam
rupiah dan valas yang diblokir dengan disertai surat kuasa perceraian.

a.Sertifikat wadiah bank indonesia(SWBI) dan atau surat utang pemerintah(SUP).

a.Surat berharga syariah yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan dan aktif diperdagangkan di
pasar modal.

a.Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut dengan ukuran diatas 20m3.
3. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) BPR konvensional
Besarnya cadangan umum pada BPR konvensional minimal adalah 0,5% dari aktiva produktif yang
digolongkan lancar. Besarnya cadangan khusus BPR ditetapkan minimal:

a.10% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai angunan.

a.10% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai
angunan.

a.100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi dengan nilai angunan.
Angunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan PPAP
setingi-tingginya.

a.100% dari nilai agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, emas, mata uang emas, deposito, dan
tabungan pada BPR yang bersangkutan.

a.75% dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan oleh perusahaan penilai.

Anggunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam perhitungan PPAP
terdiri dari:
a.Giro, deposito, tabungan, dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang
diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.

a.Sertifikat bank Indonesia dan surat utang pemerintah.

a.Surat berharga yang aktif di pasar modal.

Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, dan kapal laut dengan ukuran 20m3
4. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) BPR syariah
Kewajiban untuk membentuk PPAP tidak berlaku bagi aktiva produktif berupa ijarah, agunan
yang didapat diperhitungkan sebagai pengurangan dalam pembentukan PPAP terdiri dari:

a.Tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharobah, emas, uang kertas asing, mata uang
emas dan setoran jaminan yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.

a.Sertifiakat wadiah bank Indonesia yang telah dilakukan pengikatan secara global.

a.Tanah, gedung, rumah tinggal dan kendaraan bermotor yang telah dilakukan pengikatan.
5. Sanksi
Bank yang tidak nentati ketentuan dalam pasal 2, pasal 5 dan pasal 6 ayat (1) terkena sanksi
administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 berupa:

Teguran tertulis.

Penurunan tingkat kesehatan.

Penggantian pengurus.
7.6 Penghitungan PPAP
Contoh :
Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti pada tabel neraca dibawah. Misalnya,
ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka harus melihat sisi debet (saldo terakhir
pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam neraca sebesar Rp 11.242.000.000
PT. Bank ABCD
Neraca Per 31 Desember 2012

No. Rekening Jumlah (Rp) No. Rekening Jumlah (Rp)

1 Kas 400.000.000 1 Giro 700.000.000


2 Giro BI 600.000.000 2 SB Diterbitkan 450.000.000
3 Bank-Bank Lain 450.000.000 3 Tabungan 2.000.500.000
4 PPAP-BBL -30.000.000 4 Deposito 8.000.000.000
5 Sekuritas Jangka Pendek 1.500.000.000 5 Pinjaman diterima 4.000.000.000
6 PPAP-SJP -100.000.000 6 Kewajiban lainnya 500.000.000
7 Kredit diberikan 11.242.000.000
8 PPA-Kredit diberikan -545.000.000
9 Penyertaan 4.000.000.000
10 PPAP-Penyertaan -447.000.000
11 Aktiva Tetap 1.000.000.000 7 Modal 2.176.500.000
12 Akumulasi Penyusutan -243.000.000
Jumlah 17.827.000.000 Jumlah 17.827.000.000
Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya dan bobot agunan
yang digunakan dalam perhitungan. Jika diperhatikan saldo penyisihan penghapusan kredit yang diberikan
yang telah dibentuk tahun lalu sebesar Rp 545.000.000. sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP wajib
dibentuk sebesar 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp 1.209.700.000 –
Rp 545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan adalah :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penyisihan penghapusan kredit 664.700.000
Cr. Penyisihan penghapusan kredit 664.700.000
Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012 jika
ditampilkan dalam laporan keuangan adalah Rp 1.209.700.000
Contoh :
 Kredit macet atas nama PT. ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga Rp
30.000.000 dihapusbukukan

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000
Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima 30.000.000
apabila kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit tersebut ke
dalam rekening efektif, yaitu :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Dr. Pendapatan bunga akan diterima 30.000.000
Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000

Pencatatan jurnal pelunasan oleh Bank :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Kas/Giro 330.000.000
Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima 30.000.000
Pencatatan Pembentukan Aktiva Produktif (penempatan pada bank lain, penyertaan, surat
berharga) :
a. Penempatan pada bank lain
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penyisihan penempatan pada bank lain xx
Cr. penyisihan penempatan pada bank lain xx

b. Surat Berharga
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penurunan nilai surat berharga xx
Cr. Penyisihan penurunan nilai surat berharga xx

c. Pencatatan PPAP penyertaan


Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penyisihan penurunan nilai penyertaan xx
Cr. penyisihan penurunan nilai penyertaan xx
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai