Kelompok 6:
A. KERTAS KERJA
Pendokumentasian bukti audit diselenggarakan dalam kertas kerja. PSA No. 15, Kertas
Kerja (SA 339.03) menyebutkan bahwa kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan auditor mengenai audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya,
informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja terutama berfungsi untuk:
Menyediakan penunjang utama bagi laporan audit.
Membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit.
Menjadi bukti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.
Kertas kerja harus dirancang sesuai dengan kebutuhan pada setiap penugasan.
Contoh suatu daftar saldo pemeriksaan (hanya ditunjukkan sebagian) daftar dilihat
pada Gambar 4-7. Dalam mempelajari gambar tersebut perhatikanlah kolom-kolom penting
berikut : saldo auditan tahun lalu, saldo buku besar-besar tahun berjalan (sebelum diaudit,
artinya sebelum dikoreksi atau diklasifikasi berdasarkan hasil audit) penyesuaian, saldo setelah
disesuaikan, reklasifikasi, dan saldo akhir auditan. Dicantumkannya saldo hasil audit tahun
yang lalu diperlukan untuk Pembuatan prosedur analitis.
Kertas kerja daftar saldo pemeriksaan sangat penting dalam suatu audit karena
Merupakan penghubung antara rekening-rekening besar kilen dengan pos-pos yang
dilaporkan dalam laporan keuangan
Merupakan pengontrol atas kertas-kertas kerja yang lain.
Memberi petunjuk pada kertas kerja yang mana dimuat bukti audit untuk setiap pos
laporan keuangan
Sebagai contoh Gambar 4-7 menunjukan jumlah yang dilaporakan dalam laporan
keuangan untuk surat berharga didasarkan pada rekening buku besar nomor 150 dan bahwa
bukti yang digunakan auditor untuk mengevaluasi asersi manajemen tentang surat berharga
dapat dilihat pada bagian dari kertas kerja dengan kode referensi B. Tidak dicantumkannya
nomor rekening untuk Kas pada Gambar 4-7, berarti bahwa pos laporan keuangan ini
merupakan gabungan dari beberapa rekening kas di buku besar. Dalam hal demikian, maka
initial di kertas kerja pada kolom referensi (dalam hal ini A) harus berisi daftar kelompok
rekening ini. Kaitan antara baris kas dalam kertas kerja daftar saldo pemeriksaan (kertas kerja
AA-1) dan kas yang disajikan dalam neraca. Dapat dilihat pada Gambar 4-8.
Istilah kertas kerja daftar dan kertas kerja analisis bisa dipakai saling menggantikan
untuk menunjukkan kertas kerja individual yang berisi bukti-bukti yang mendukung pos-pos
yang terdapat dalam daftar saldo pemeriksaan. Seperti telah disinggung di atas, apabila
beberapa rekening buku besar digabungkan untuk tujuan pelaporan, maka perlu dibuat suatu
daftar kelompok (atau biasa disebut juga daftar utama). Selain menunjukkan rekening-rekening
buku besar yang termasuk dalam kelompok yang bersangkutan, daftar utama menunjukkan
pula kertas kerja daftar atau analisis individual yang berisi bukti audit yang diperoleh untuk
masing masing rekening yang termasuk dalam kelompok yang bersangkutan. Bagian tengah
Gambar 4-8 memberi gambaran mengenai pemakaian daftar utama kas pada perusahaan ABC
(kertas kerja A) dan bagaimana kertas kerja tersebut menghubungkan daftar saldo pemeriksaan
(kertas kerja AA-1) dengan kertas kerja pendukung untuk dua rekening buku besar kas
sebagaimana tercantum dalam kertas kerja utama kas (yaitu kertas kerja A-1 untuk Rek. No.100
– Kas Kecil dan kertas kerja A-2 untuk Rek. No.101 - Kas di Bank).
Gambat 4-7 kertas Kerja Daftar Saldo Pemeriksaan (sebagian)
Ref. K/K
:AA-1
PT ABC
Daftar Saldo Pemeriksaan - Neraca Dibuat oleh: tanggal:
31 Desember 1999 Diperiksa oleh: tanggal:
Aktiva lancer
A Kas 392.000 427.000 (1) 50.000 477.000 477.000
B 150 Surat Berharga 52.200 62.200 62.200 62.200
C Piutang (Neto) 1.601.400 1.715.000 (1) (50.000) 1.665.000 (A) 10.000 1.675.000
D 170 Persediaan 2.542.500 2.810.200 (2) 133.000 2.943.200 2.943.200
E Biaya Dibayar Di Muka 24.900 19.500 19.500 19.500
Jumlah Aktiva Lancar 4.613.000 5.033.900 133.000 5.166.900 10.000 5.176.900
F 240 Investasi Jangka Panjang 190.000 190.000 190.000
G Aktiva Tetap(Neto) 3.146.500 3.310.900 3.310.900 3.310.900
Jumlah Aktiva 7.759.500 8.534.800 133.000 8.667.800 10.000 8.677.800
Kewajiban dan Modal
Kewajiban Lancar
M 400 Utang Wesel 750.000 825.000 825.000 825.000
N 210 Utang Dagang 2.150.400 2.340.300 (2) (133.000) 2.473.300 (A) (10.000) 2.483.300
O 420 Utang Biaya 210.600 189.000 189.000 189.000
P 430 Utang Pajak 150000 170.000 170.000 170.000
Jumlah Kewajiban Lanar 3.261.000 3.524.300 (133.000) 3.657.300 (10.000) 3.687.300
R 500 Utang Obligasi 1.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
S 600 Modal Saham 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000
T 700 Laba Ditahan 1.098.500 1.410.500 1.410.500 1.410.500
Jumlah Kewajiban dan 7.759.500 8.534.800 (133.000) 8.667.800 (10.000) 8.677.800
Modal
Daftar atau analisis individual seringkali menunjukkan komposisi dari suatu saldo rekening
pada suatu tauggal tertentu seperti nampak pada kertas kerja A-1 dalam Gambar 4.8. Contoh lain,
apabila auditor melakukan audit atas piutang dagang, maka ia akan membuat daftar utama untuk
piutang dagang yang berisi daftar saldo piutang pada setiap debitor. Atau dalam hal auditor
melakukan audit atas surat berharga, maka ia akan membuat daftar semua investasi beserta jumlah
rupiah investasi masing-masing yang totalnya sama dengan saldo rekening surat surat berharga
dibuku besar. Kertas kerja daftar saldo bisa juga menunjukkan perubahan yang terjadi pada satu
atau lebih saldo yang berhubungan selama periode yang iliput lapaoran keuangan seperti terlihat
Gambar 4 -9. Dalam keadaan tertentu, auditor menyusun daftar dari suatu rekening tertentu yang
diberi index “DOK” yang berarti “Diusun oleh Klien”. Auditor selanjutnya melakukan
pemeriksaan atas daftar tersebut dengan mencantumkan tickmark (tanda prosesdur yang
dikerjakan) beserta penjelasan dalam kertas kerja seperti nampak juga dalam Gambar 4-9.
AE-1
PT ABC
USULAN JURNAL PENYESUAIAN
No No Rekening Debet Kredit
KK JP
AE-1
PT ABC
Perhitungan Kas – N/R – Kas Kecil
Uang logam 125
Uang kertas 875
Jumlah 1.000 Ke A
A
PT ABC
DAFTAR UTAMA KAS
K/K No So. Akhir Bk. Besar Penye- So. Akhir
No Rek Rekening 31/12/98 31/12/99 suaian 31/12/99
392.000 477.000
No. K/K:
Dibuat oleh: Tanggal:
PT ABC Diperiksa oleh: Tanggal:
Piutang Wesel dan Bunga
3 1 Desember 1999
Ke C Ke C
3. Memo Audit dan Informasi Penguat
Memo Audit adalah data tetulis yang dibuat auditor dalam bentuk uraian. Memo bisa
berupa komentar atas pelaksanaan prosedur audit dan kesimpulan yang dicaipai. Dokumentasi
informasi penguat terdiri dari: (1) ringkasan atau intisari notulen rapat dewan komisaris, (2)
jawaban konfirmasi, (3) representasi tertulis dari manajemen dan ahli dari luar, dan (4) salinan
kontrak-kontrak penting.
1. Kertas kerja dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan catatan klien dengan laporan
audit yang dihasilkan oleh auditor.
2. Kertas kerja dapat dimanfaatkan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya dan
merupakan bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai.
3. Kertas kerja dapat dimanfaatkan untuk menguatkan simpulan-simpulan auditor dan
kompetensi auditnya dalam membuktikan telah dilaksanakannya dengan baik audit atas
laporan keuangan.
4. Kertas kerja dapat dimanfaatkan untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua
tahap audit yang terdiri dalam berbagai waktu, tempat, dan pelaksana.
5. Kertas kerja dapat dimanfaatkan untuk memberikan pedoman dalam audit berikutnya.
6. Sebagai dasar perencanaan audit tahun selanjutnya.
Dalam pelaksanaan audit, Kertas Kerja Audit dapat digunakan sebagai acuan
bagi auditor untuk perencanaan audit tahun berjalan. Auditor dapat mengacu pada
kertas kerja tahun sebelumnya yang mencakup berbagai informasi seperti informasi
perencanaan audit, sistem pengendalian internal (SPI), alokasi biaya dan waktu,
program audit, serta hasil audit yang telah didokumentasikan.
7. Sebagai catatan bahan bukti dan hasil pengujian yang telah dilakukan.
8. Kertas kerja merupakan bukti bahwa auditor telah melakukan audit sesuai dengan
standar audit yang telah ditetapkan.
9. Sebagai dasar untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas.
Kertas Kerja Audit membantu auditor dalam menentukan kelayakan laporan audit yang
akan diterbitkan dan memudahkan penyusunan laporan audit secara menyeluruh.
10. Sebagai dasar untuk supervisi audit oleh supervisor dan partner.
D. TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS KERTAS KERJA
Auditor biasanya menyelenggarakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap
kliennya, yaitu:
a) Arsip kini (current file), yaitu arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah
selesai dilakukan.
b) Arsip permanen (permanent file), yaitu untuk data yang secara relatif tidak
mengalami perubahan.
Dalarn pembuatan kertas kerja, terdapat sejumlah tehnik dan mekanisme yang lazim
digunakan oleh para auditor berikut ini adalah beberapa tehnik penting yang harus diperhatikan
dalam pembuatan kertas kerja:
Judul. Setiap kertas kerja harus berisi nama klien, judul yang jelas menunjukkan isi
kertas kerja yang bersangkutan, misalnya Rekonsiliasi Bank-Bank BNI, dan tanggal
neraca atau periode yang dicakup oleh audit.
Nomor Index. Setiap kertas kerja harus diberi index atau nomor referensi, misalnya A-
I, B-2, dan sebagainya, untuk keperluan pemberi identifikasi dan pengarsipan
Referensi-silang. Data dalam suatu kertas kerja yang diambil dari kertas kerja lain atau
dipindahkan atau dibawa ke kertas kerja lain, harus diberi referensi silang dengan
nomor index dari kertas-kertas kerja tersebut seperti terlihat dalam Gambar 4-8.
Tanda Pengerjaan (tick marks). Tanda pengerjaan atau tick mark adalah simbol,
seperti tanda silang, centang, atau simbol lainnya, yang digunakan pada kertas kerjaa
untuk menunjukan bahwa auditor telah melakukan prosedur audit tertentu pada bagian
yang diberi tanda pengerjaan, atau bahwa tambahan informai tentang satu hal terdapat
pada kertas kerja lain yang ditunukan oleh tanda pengerjaan yang bersangkutan
Tanda tangan dan Tanggal. Segera setelah menyelesaikan tugasnya, baik pembuat
maupun orang yang mereview kertas kerja harus menandatangani dan mencantumkan
pada kertas kerja yang bersangkutan. Hal ini diperlukan agar jelas siapa
penanggungjawab dalam permbuatan kertas kerja maupun mereview kertas kerja.
Terdapat beberapa teknik dalam pembuatan kertas kerja, meliputi:
Al. Haryono Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Yogyakarta : STIE YKPN
Irawati Salim.(2015, 26 Juni). BAB IV TUJUAN, BUKTI DAN KERTAS KERJA AUDIT.
Diperoleh 10 Maret 2017, dari https://www.scribd.com/document/269720312/BAB-IV-
TUJUAN-BUKTI-DAN-KERTAS-KERJA-AUDIT#