Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MODEL DAN FIDELITY KOMUNIKASI

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas F

Siti Fatimah 200110180076


Thania Winandita Apsari 200110180098
Vaneza Prilliant Putri 200110180103
Sri Ratna 200110180104

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Pertama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunianya yang telah diberikan kepada kita. Semoga shalawat dan salam selalu
dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan
keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Kami penyusun makalah, alhamdulillah telah berhasil menyelesaikan
makalah “Komunikasi Pembangunan” tentang Model Dan Fidelity Komunikasi”.
Dan makalah ini kami ajukan sebagai tugas untuk melaksanakan kewajiban
sebagai mahasiswa.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam memahami bagaimana model dan fidelity komunikasi tersebut
dalam pembangunan.
Kami menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu adanya masukan, pendapat, maupun kritik
dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga hasil makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho Allah SWT. Aamiin.

Sumedang, 23 September 2019


DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ...........................................................................................................
BAB
I .........................................................................................................................
BAB II .......................................................................................................................
2.1.
2.2.
BAB III ......................................................................................................................
3.2. Kesimpulan ...................................................................................................
.......
Daftar
Pustaka ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Komunikasi
1. Pengertian Model Komunikasi
Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau
menerapkan teori yang lebih disederhanakan. Model Komunikasi
merupakan gambaran sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan
komponen lainnya.
2. Model-Model Komunikasi
a. Model S-R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi

paling dasar. Model ini depengaruhi oleh disiplin psikologi,

khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut

menggambarkan stimulus – respons. Model ini menunjukan

komunikasi sebagai aksi reaksi yang sederhana. Model ini

mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non-verbal,

gambar dan tindakan tertentu merangsang orang lain untuk

memberikan respon dengan cara tertentu.Pertukaran informasi

ini bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek dan setiap

efek dapat mengubah tindakan komunikasi. Bila seorang lelaki

berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian

tersipu malu, itulah pola S – R.

Pola S – R dapat pula berlangsung negatif, misalnya

orang pertama menatap orang kedua dengan tajam, dan kedua


orang itu balik menatap, atau menunduk malu, atau malah

memberontak.

Stimulus Reaksi

b. Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling
klasik, yang disebut model retorikal. Model ini sering disebut
seni berpidato. Menurut Aristoteles (dalam Suryanto, 2015)
persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos kepercayaan
anda), argument anda (logika-logika dalam emosi khalayak).
Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal
yang pertama. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara
menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dengan
tujuan mengubah sikap perilakunya. Tepatnya, ia
mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses komunikasi,
yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar
(listener).

c. Model Lasswell
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni

who says what in which channel to whom with what effect

(siapa mengetakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,

dengan pengaruh apa). Model ini sering digunakan pada


komunikasi massa. Model ini dikemukakan oleh Harold

Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi

dan fungsi-fungsi yang ada dalam lingkungan masyarakat.

Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi,

yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian

terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan,

transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi

lainnya. Model yang diutarakan Lasswell ini secara jelas

mengelompokkan elemen-elemen dasar dari komunikasi ke

dalam lima elemen yang tidak dapat dihilangkan salah satunya

(Lesswell dan Littlejohn, 1996: 334).

d. Model Shannon Weaver


Model awal komunikasi dikemukakan oleh Claude

Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949. Model ini sering

disebut model matematis atau model teori informasi itu

mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas

model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan

Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan

tingkat kecermatannya. Dengan kata lain, model Shannon dan


Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi

menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat

pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah

pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang

digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim

sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).

Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada

konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi

antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.

e. Model Schramm
Komunikasi dianggap sebagai interaksi dengan kedua

pihak yang menyandi (encode)-menafsirkan (interpret)-

menyandi ulang (decode)-mentransmisikan (transmit)-dan

menerima sinyal (signal). Menurut Wilburg Schramm,

komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur,

yaitu sumber (source), pesan (message), dan tujuan


(destination) (dalam Suryanto, 2015:233). Sumber boleh jadi

seorang individu atau suatu organisasi seperti surat kabar,

stasiun televisi. Menurut Schramm, setiap orang dalam proses

komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder dan decoder.

Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari

lingkungan kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut, dan

menyandi sebagai hasilnya.

Schramm mempunyai tiga versi dari modelnya yaitu:

 Model pertama

model komunikasi manusia yang sederhana mirip dengan

model komunikasi Shannon & Weaver.

 Model kedua

Model komunikasi yang lebih rumit yang

memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba

berkomunikasi. Kesamaan dalam bidang pengalaman yang

dimiliki sumber dan sasaran yang sebenarnya

dikomunikasikan.

 Model ketiga

Model yang menganggap komunikasi sebagai

interaksi kedua pihak yang menyandi, menafsirkan,

menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerimasinyal.


Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan

balik atau berbagi informasi.

Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi-

balik pesan, berdasarkan pengalaman yang dimilikinya

masing-masing. Bila kedua lingkaran (encoder dan decoder)

mempunyai wilayah bersama yang besar, maka komunikasi

mudah dilakukan. Bila kedua lingkaran tidak bertemu –artinya

bila tidak ada pengalaman bersama – maka komunikasi tidak

mungkin berlangsung. Bila wilayah yang bertemu itu sangat

kecil artinya bila pengalaman sumber dan sasaran sangat jauh

berbeda maka sangat sulit menyampaikan.

f. Model Berlo
Menurut model Berlo, sumber dan penerima dipengaruhi

oleh faktor-faktor yaitu kemampuan berkomunikasi, perilaku,

pengetahuan, sistem sosial dan budaya. Pesan merupakan


perluasan yang berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan,

dan kode. Sedangkan saluran adalah pancaindra manusia.

Unsur dalam model ini adalah:

a) Sumber, semua proses komunikasi memerlukan sumber

sebagai pengirim informasi. Sumber terdiri dari satu orang

atau kelompok misalnya organisasi atau lembaga.

b) Pesan, pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan,

informasi, nasihat, atau propaganda) yang disampaikan

sumber kepada penerima.

c) Saluran, Saluran komunikasi merupakan media yang

digunakan untuk menyampaikan pesan. Saluran komunikasi

terdiri dari saluran lisan, tertulis dan elektronik

d) Penerima adalah pihak yang menjadi tujuan pesan yang

dikirim oleh sumber


e) Umpan balik merupakan respon atau reaksi yang diberikan

oleh penerima

f) Efek merupakan perbedaan antara sesuatu yang dipikirkan,

dirasakan, dan dilakukan penerima sebelum dan sesudah

menerima pesan

g) Lingkungan adalah faktor tertentu yang dapat memengaruhi

jalannya komunikasi.

g. Model Interaksional
Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang

dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan

perspektif interaksi simbolik dengan tokoh utamanya Herbert

dan muridnya Blumer. Model interaksional sangat sulit

digambarkan dengan diagramatik, karena karakteristiknya yang

kualitatif, nonsistematik dan nonlinier. Model verbal lebih

disesuaikan dengan model ini.Model interaksional tidak

menggambarkan komunikasi sebagai pembetukkan makna

(penafsiran atas pesan dan perilaku manusia) oleh para peserta

komunikasi (komunikator), namun konsep penting yang

digunakan adalah diri, diri yang lain, symbol, makna,

penafsiran, dan tindakan.


Para peserta komunikasi menurut model interaksional

adalah orang-orang yang mengembangkan potensi

manusiawinya melalui interaksisosial, tepatnya melalui apa

yang disebut pengambilan peran oranglain. Diri berkembang

lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang

terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut

tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas

dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.

2.2 Fidelity Komunikasi


BAB III
2.2. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai