PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KEPALA
PUSKESMAS
Ka.Sub.Bag TATA
USAHA
KEPEGAWAIAN
RUMAH TANGGA
BENDAHARA
PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB UKP JAWAB UKP
F. Tugas Pokok ASN
Pegawai Negeri Sipil merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara,
sebagaimana yang dijelaskan dalan Undang-Undang No 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yang memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan keteentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberi pelayanan yang profeseional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja, tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berfikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai –
nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN di UPTD Puskesmas Samuda
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaan. Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Ada 5 indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Sila ketiga : Persatuan Indonesia
d. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan,
dalam permusyawaratan perwakilan
e. Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak – hak
individu, mencakup cara – cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal – hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan nilai – nilai yang dianut.
Pengertian etika adalah seperangkat nilai dan norma yang mengatur perilaku
manusia yang bisa diterima masyarakat, bangsa dan negara secara keseluruhan. Ada
beberapa alasan mengapa etika itu diperlukan oleh ASN dalam bekerja,
diantaranya:
a. Etika berkaitan dengan perilaku manusia, etika memberikan prinsip yang
kokoh dalam berperilaku,
b. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya,
c. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia.
Manfat dari etika itu sendiri adalah :
a) Kebersamaan,
b) Empati,
c) Kepedulian,
d) Kedewasaan,
e) Orientasi Organisasi,
f) Respect,
g) Kebajikan,
h) Integritas.
Perlunya etika bagi pegawai ASN itu agar memiliki kepekaan dalam
melakukan fungsinya sebagai pelayanan publik yang profesional. Hal ini
sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang kode etik ASN
yang harus melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi, melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin dan melayani
dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
Nilai – nilai dasar etika publik
a) Memegang teguh nilai – nilai dalam Ideologi Negara, Pancasila;
b) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945;
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d) Membuat keputusan berdasrakan prinsip keahlian;
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitment mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.
Ada terdapat 4 indikator dari nilai – nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksankan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu juga mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Keruskan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 indikator dari nilai – nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan,
antara lain :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasaran utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita dan membutuhkan uluran tangan.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia.
f. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar – besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan beruapaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih – lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya.
3. Pelayanan publik
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu :
a. Unsur pertama adalah organisasi penyelengara pelayanan publik,
b. Unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,
c. Unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
Variable dalam pelayanan publik yakni sebagai berikut :
1) Partisipatif, dalam penyelenggaraan publik di butuhkan peran masyarakat
untuk ikut terlibat;
2) Transparant, Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya;
3) Responsif, Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya;
4) Tidak diskrimitatif, Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara;
5) Mudah dan Murah, Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi;
6) Efektif dan efisien, Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan
mandate konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis Negara dalam
jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7) Aksesibel, Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain);
8) Akuntabilitas, Penyelenggaraan pelayanan public dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar;
Berkeadilan, Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
RANCANGAN AKTUALIASI
dilaksanakan dari tanggal 19 Juli s.d.19 Agustus 2019 selama 30 hari kerja.
B. Identifikasi Isu
suatu hal yang terjadi baik didalam maupun diluar organisasi yang
dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu diangkat berasal dari tugas
pokok dan fungsi (Tupoksi), kegiatan yang diinisiatif oleh penulis melalui
(WoG), dan Pelayanan Publik, berikut adalah isu yang muncul di UPTD
handil sohor.
C. Isu Aktual
Isu yang ada dianalisa dengan metode USG untuk memilih isu yang
ditangani segera.
MATRIKS
ISU AKTUAL TOTAL
URGENT SERIOUSNESS GROWTH
Kurang pengetahuan
orang tua terhadap
balita stunting di 4 5 5 14
Indonesia Sehat di
Pustu Handil Sohor
1. Kegiatan
2. Tahapan Kegiatan
akan datang
penangganan Stunting.
kejadian di lapangan
Kontribusi
Output / Hasil Keterikatan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi
1. Sosialisasi 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas: Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
penguatan dengan kepala kegiatan sosialisasi Tanggung Jawab ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai
disiplin puskesmas dengan a. Etika publik : Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA
seluruh petugas tujuan dan prosesnya Menggunakan Bahasa Terhadap Misi Dedikasi
mengimplementasik kepedulian,kedisiplinan
an secara penuh
tanggung
3) Membuat Tersedianya
instrument instrument
benar
4) Pelaksanaan Terlaksananya
mengedepankan
bahasa Indonesia
benar
2. Penempatan 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
alat pencegahan dengan kepala untuk pengaturan Teliti,detail, bertanggung ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai
infeksi ditempat puskesmas penempatan alat jawab Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA
dijangkau menerangkan ditempat yang Menjalankan tugas secara Kontribusi Terkhususkan yaitu nilai Mutu
(Sabun cuci dan tujuan dan terjangkau profesional dan tidak berpihak Terhadap Misi
ketersediaan inventaris
puskesmas
masker dan
hand scrub
terjangkau
pasien
4) Pembuatan Tersedianya
infeksi masyarakat
3. Sosialisasi 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas: Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
tentang dengan kepala kegiatan sosialisasi Tanggung Jawab ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai
pencegahan puskesmas dengan b. Etika publik : Sopan Santun. Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA
materi mengenai materi kegiatan Mandiri, Berani, Kerja Keras merata, bermutu,
tanggung jawab
infeksi
nosokomial
4) Pembuatan Tersedianya
instrumen instrumen
penunjang penunjang
5) Pelaksanaan Terlaksananya
sosialisasi tentang
masyarakat
4. Pengaturan 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas : Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
layout alat-alat dengan kepala untuk penataan Tanggung jawab, teliti,detail. ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai
resiko layout baru yang yang lebih mudah di tindakan dan kinerja kepada Kontribusi Terkhususkan yaitu Mutu dan Adil
akses medis
penampungan
alat-alat medis
kesehatan tindakan.
alat-alat medis
5. Pembuatan 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
Banner tentang dengan kepala untuk penempatan bertanggung jawab ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai
pencegahan puskesmas banner serta b. Etika Publik : Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA
infeksi untuk ijin pendanaan untuk Menjalankan tugas secara Memberikan (Santun,Amanah,Mutu,Dedikasi,Adil)
nosocomial penempatan pembuatan banner profesional dan tidak berpihak Kontribusi Terkhususkan yaitu nilai Mutu dan
tentang
pencegahan dan
pengendalian
infeksi
3) Pembuatan Terbentuknya
tentang tentang
pencegahan infeksi
selesai
pencegahan
infeksi
5) Penempatan Tersedianya banner
puskesmas
VI. RENCANA KEGIATAN