Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan


kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes 2017). Program
perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu program pokok
puskesmas. Program kegiatan gizi meliputi peningkatan pendidikan gizi,
keaadaan gizi kurang/buruk dan gizi lebih, penanggulangan Kurang Energi
Protein, Anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),
Kekurangan Vitamin A, peningkatan surveilens gizi dan pemberdayaan
perbaikan gizi keluarga atau masyarakat.

Sesuai dengan keadaan geagrafis, luas wilayah, sarana penghubung


dan kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas Samuda. Agar
jangkauan pelayanan Puskesmas lebih merata dan meluas, Puskesmas
perlu ditunjang dengan Puskesmas pembantu dan Poskesdes.

Pertumbuhan Stunting atau malnutrisi kronik merupakan bentuk lain


dari kegagalan pertumbuhan. Definisi lain menyebutkan bahwa pendek dan
sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks panjang
badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) yang
merupakan padanan istilah stunted (pendek) dan severely stunted (sangat
pendek). Kategori status gizi berdasarkan indeks panjang badan menurut
umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) anak umur 0-60 bulan
dibagi menjadi sangat pendek, pendek, normal, tinggi. Sangat pendek jika
Z-score < -3 SD, pendek jika Z-score -3 SD sampai dengan -2 SD normal
jika Z-score -2 SD sampai dengan 2 SD dan tinggi jika Z-score > 2 SD.
Seorang anak yang mengalami kekerdilan (stunted) sering terlihat seperti
anak dengan tinggi badan yang normal, namun sebenarnya mereka lebih
pendek dari ukuran tinggi badan normal untuk anak seusianya. Stunting
sudah dimulai sejak sebelum kelahiran disebabkan karena gizi ibu selama
kehamilan buruk, pola makan yang buruk, kualitas makanan juga buruk,
dan intensitas frekuensi menderita penyakit sering. Berdasarkan ukuran
tinggi badan, seorang anak dikatakan stunted jika tinggi badan menurut
umur kurang dari -2 z score berdasarkan referensi internasional WHO-
NCHS. Stunting menggambarkan kegagalan pertumbuhan yang terjadi
dalam jangka waktu yang lama, dan dihubungkan dengan penurunan
kapasitas fisik dan psikis, penurunan pertumbuhan fisik, dan pencapaian di
bidang pendidikan rendah.

Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanganan


Stunting pada bulan Agustus 2017, yang menekankan pada kegiatan
konvergensi di tingkat Nasional, Daerah dan Desa, untuk memprioritaskan
kegiatan intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan hingga sampai dengan usia 6 tahun. Hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdes) 2018 menunjukkan penurunan prevalensi stunting di tingkat
nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun. Sedangkan untuk balita
berstatus normal terjadi peningkatan dari 48,6%(2013) menjadi 57,8%
(2018). Adapun sisanya mengalami masalah gizi lain. Kegiatan ini
diprioritaskan pada 100 kabupaten/kota di tahun 2018 yang dimana
terdapat 1 desa lokus yang wajib ditangani di wilayah kerja Puskesmas
Samuda yaitu desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun rancangan


Aktualisasi ini dengan judul “Rancangan Aktualisasi Peningkatan
Pengetahuan Orang Tua Terhadap Balita Stunting Di Posyandu Tirta Sari I
Di Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten
Kotawaringin Timur.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini bagi calon aparatur sipil Negara
diantara lain :
1. Akuntabel dalam menjalankan tugas,
2. Memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi,
3. Menjaga etika publik pada saat bekerja bahkan dapat menjadi
inspirasi bagi masyarakat,
4. Mempunyai komitmen mutu sehingga dapat menciptakan
suatu inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang,
5. Memiliki rasa ikhlas dalam bekerja demi menumbuhkan jiwa
anti korupsi,
6. Sebagai syarat untuk lulus Latihan Dasar (LATSAR) CPNS
Golongan III tahun 2019.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang Lingkup aktualisasi di lakukan di wilayah kerja Puskesmas
Samuda dengan tahapan kegiatan :
1. menyiapkan media penyuluhan,
2. menyelenggarakan lomba balita sehat tingkat desa
3. memberikan informasi kepada orang tua balita tentang dampak
stunting di masa depan
4. melaksanakan pos gizi stunting
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil UPTD Puskesmas Samuda

Puskesmas samuda adalah merupakan unsur pendukung tugas

Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala puskesmas

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui dinas kesehatan. UPTD Puskesmas Samuda beralamatkan

dijalan Partoe Muksin No.41 Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

B. Visi dan misi organisasi

Visi dari Puskesmas Samuda adalah “Terwujudnya Kecamatan

Mentaya Hilir Selatan yang sehat, mandiri dan berkeadilan”.

Berdasarkan visi diatas maka misinya adalah :

1. Meningkatkan derajat kesehatan baik perorangan maupun


masyarakat di wilayah kerjanya
2. Menjamin terselenggaranya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu, dan berkeadilan dengan penekanan pada
upaya preventif dan promotif
3. Menjamin tersedianya sumber daya kesehatan yang professional
dan kompeten
4. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat melalui peran aktif masyarakat dan pemberdayaan
UKBM
5. Meningkatkan kerjasama lintas sector
6. Meningkatkan surveylans, monitoring dan informasi kesehatan
C. Nilai – Nilai Organisasi UPTD Puskesmas
Tata nilai puskesmas Samuda adalah mengacu pada aturan kerja atau
budaya kerja di puskesmas Samuda seperti tersebut diatas yaitu
“SAMUDA” (Santun, Amanah, Mutu, Dedikasi, Adil)
D. Tujuan Puskesmas Samuda
Tujuan puskesmas Samuda adalah meyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama dengan leih mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapat derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerja puskesmas Samuda.
E. Struktur Organisasi
Gambar struktur organisasi Samuda

KEPALA
PUSKESMAS

Ka.Sub.Bag TATA
USAHA

KEPEGAWAIAN

RUMAH TANGGA

BENDAHARA

PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB UKP JAWAB UKP
F. Tugas Pokok ASN
Pegawai Negeri Sipil merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara,
sebagaimana yang dijelaskan dalan Undang-Undang No 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yang memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan keteentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberi pelayanan yang profeseional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

G. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Aktualisasi Bagi Diri Sendiri dan


Organisasi
1. Tujuan Kegiatan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini bagi calon aparatur sipil Negara
diantara lain :
a. Akuntabel dalam menjalankan tugas,
b. Memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi,
c. Menjaga etika publik pada saat bekerja bahkan dapat menjadi inspirasi bagi
masyarakat,
d. Mempunyai komitmen mutu sehingga dapat menciptakan suatu inovasi
yang bermanfaat bagi banyak orang,
e. Memiliki rasa ikhlas dalam bekerja demi menumbuhkan jiwa anti korupsi,
f. Sebagai syarat untuk lulus Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III
tahun 2019.

2. Manfaat Kegiatan Aktualisasi


Adapun kegiatan aktualisasi ini memiliki manfaat bagi diri sendiri dan
organisasi, diantaranya :
 Bagi diri sendiri :
Penulis lebih memahami tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai
seorang Pegawai Negeri Sipil dilingkungan UPTD Puskesmas Samuda
Penulis lebih memahami tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai
seorang Perawat
 Bagi organisasi :
1. Memiliki tambahan personil yang dapat meningkatkan kinerja di UPTD
Puskesmas Samuda sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatanya;
2. Memiliki personil tambahan yang dapat meningkatkan pelayanan publik
dalam hal pemberian pelayanan keperawatan.
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai – Nilai Dasar ANEKA
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang dicapai,
sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Konsep
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Yaitu Menjamin
terwujudnya nilai – nilai publik.
 Menjamin terwujudnya nilai – nilai akuntabilitas yaitu:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar bila terjadi konflik
kepentingan;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk tidak terlibat politik praktis;
c. Tidak membedakan pelayanan kepada masyarakat;
d. Konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
 Aspek – Aspek Akuntabilitas
a) Accountability is relationship (akuntabilitas adalah sebuah hubungan)
Hubungan dua pihak antara individu atau kelompok atau institusi dengan
Negara dan masyarakat.
b) Accountability is results oriented (akuntabilitas berorientasi pada hasil)
Perilaku apparat pemerintah yang bertanggungjawab, adil dan inovatif.
c) Accountability requires reporting (akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan) Laporan kinerja merupakan perwujudan dari akuntabilitas.
d) Accountability is meaningless without consequences (memerlukan
konsekuensi) Akuntabilitas merupakan kewajiban menunjukkan
tanggungjawab dan menghasilkan konsekuensi.
e) Acontability improver performance (memperbaiki kinerja).
Tujuan utama dari akuntabilitas ini adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pentingnya Akuntabilitas
sebagai prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku disetiap level atau unit
organisasi, untuk membentuk sikap dan prilaku ASN dengan mengedepankan
kepentingan publik dan berintegritas.
 3 Fungsi Akutabilitas Publik
a. Untuk menyediakan kontrol (peran demokrasi);
b. Mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang (peran konstitusional);
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi (peran belajar).
Akuntabilitas merupakan Kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi,
Pemerintah yang diwakili ASN dengan masyarakat.
 Akuntabilitas dapat dibedakan :
1. Akuntabilitas exsternal Pengendalian yang bukan menjadi tanggung
jawabnya diluar organisasi;
2. Akuntabilitas internal. Tanggung jawab dalam memberikan jawaban dan
respon dalam unit kerja sendiri;
3. Akuntabilitas struktural Pemerintah dan publik.
 Akuntabilitas Publik terdiri 2 macam :
a. Akuntabilitas vertical merupakan pertanggung jawaban kepada otoritas
yang lebih tinggi;
b. Akuntabilitas horizontal merupakan pertanggung jawaban kepada
masyarakat.
 Tingkatan Akuntabilitas
a. Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral danetika.
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara ASN dengan instansinya sebagai
pemberi kewenangan.
c. Akuntabilitas Kelompok
Akuntabilitas Kelompok sendiri biasanya kinerja sebuah institusi
dilakukan atas kerja sama kelompok dalam tercapainya kinerja organisasi
yang diharapkan
d. Akuntabilitasi Organisasi
Akuntabilitasi Organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terdahadap
organisasi atau institusi maupun kinerja organisasi kepada stakehorders
lainnya.
e. Akuntablitas Stakeholder.
Akuntabilistas Stakeholder disini adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan saran dan kritik
terhadap kinerjanya. Stakeholder adalah tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, resonsif,
dan bermatabat.
 Jenis-jenis Akuntabilitas :
a) Akuntabilitas professional
b) Akuntabilitas procedural
c) Akuntabilitas perundangan
d) Akuntabilitas administrative
e) Akuntablitas moral
f) Akuntabilitas social dan budaya
g) Akuntabilitas Tuhan Yang Maha Esa

2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja, tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berfikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai –
nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN di UPTD Puskesmas Samuda
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaan. Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
 Ada 5 indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Sila ketiga : Persatuan Indonesia
d. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan,
dalam permusyawaratan perwakilan
e. Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak – hak
individu, mencakup cara – cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal – hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan nilai – nilai yang dianut.
Pengertian etika adalah seperangkat nilai dan norma yang mengatur perilaku
manusia yang bisa diterima masyarakat, bangsa dan negara secara keseluruhan. Ada
beberapa alasan mengapa etika itu diperlukan oleh ASN dalam bekerja,
diantaranya:
a. Etika berkaitan dengan perilaku manusia, etika memberikan prinsip yang
kokoh dalam berperilaku,
b. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya,
c. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia.
 Manfat dari etika itu sendiri adalah :
a) Kebersamaan,
b) Empati,
c) Kepedulian,
d) Kedewasaan,
e) Orientasi Organisasi,
f) Respect,
g) Kebajikan,
h) Integritas.
Perlunya etika bagi pegawai ASN itu agar memiliki kepekaan dalam
melakukan fungsinya sebagai pelayanan publik yang profesional. Hal ini
sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang kode etik ASN
yang harus melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi, melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin dan melayani
dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
 Nilai – nilai dasar etika publik
a) Memegang teguh nilai – nilai dalam Ideologi Negara, Pancasila;
b) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945;
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d) Membuat keputusan berdasrakan prinsip keahlian;
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitment mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.
 Ada terdapat 4 indikator dari nilai – nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksankan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu juga mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Keruskan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
 Ada 9 indikator dari nilai – nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan,
antara lain :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasaran utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita dan membutuhkan uluran tangan.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia.
f. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar – besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan beruapaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih – lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya.

B. Kedudukan dan Peran ASN di NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun nilai-nilai manajemen ASN yaitu : Profesional, Bebas Intervensi
Politik, Bersih dari Praktik KKN, SDM yang Unggul, Kesamaan Hak/Merit
System, Disiplin & Ber-SDM Unggul Bertanggungjawab, Kerja Keras,
Integritas Moral, Kejujuran, Semangat dan Motivasi, Nasionalisme dan
Kebangsaan, Berkarakter Kepribadian Unggul, Memperkuat profesionalisme,
Memiliki Kompetensi Bidang Netral Pelayanan Publik, Perekat & Pemersatu
Bangsa
2. WOG (Whole Of Government)
WOG (Whole Of Government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya – upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan – tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
 Terdapat beberapa tujuan yang menyebabkan WOG menjadi penting dan
tumbuh sebagai pendekatan :
a. Adanya faktor – faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan
agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
b. Terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar
sektor dalam pembangunan.
c. Dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya dan
adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya
potensi disintegrasi bangsa.
Adapun nilai – nilai WOG antara lain kerjasama, penyelenggaraan, integrasi,
satu tujuan, kolaborasi, komitmen, kebijakan, lintas sektor, pengembangan dan
profesional.

3. Pelayanan publik
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
 Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu :
a. Unsur pertama adalah organisasi penyelengara pelayanan publik,
b. Unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,
c. Unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
 Variable dalam pelayanan publik yakni sebagai berikut :
1) Partisipatif, dalam penyelenggaraan publik di butuhkan peran masyarakat
untuk ikut terlibat;
2) Transparant, Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya;
3) Responsif, Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya;
4) Tidak diskrimitatif, Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara;
5) Mudah dan Murah, Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi;
6) Efektif dan efisien, Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan
mandate konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis Negara dalam
jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7) Aksesibel, Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain);
8) Akuntabilitas, Penyelenggaraan pelayanan public dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar;
Berkeadilan, Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah

memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga

negara dari praktik buruk yang dilakukan


BAB IV

RANCANGAN AKTUALIASI

A. Gambaran Umum Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS golongan II di Kabupaten

Kotawaringin Timur yang penulis laksanakan di unit kerjanya UPTD

Puskesmas Samuda ada sebanyak lima kegiatan aktualisasi yang akan

dilaksanakan dari tanggal 19 Juli s.d.19 Agustus 2019 selama 30 hari kerja.

Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Penulis Mengangkat Tema

“Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Terhadap Balita Stunting Di

Posyandu Tirta Sari I Di Desa Handil Sohor”.

B. Identifikasi Isu

Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap

diambil keputusannya. Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan

suatu hal yang terjadi baik didalam maupun diluar organisasi yang

apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif

terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap kritis, berkaitan

dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu diangkat berasal dari tugas

pokok dan fungsi (Tupoksi), kegiatan yang diinisiatif oleh penulis melalui

persetujuan coach dan mentor, serta penugasan dari atasan.

Berdasarkan kaitannya dengan Manajemen ASN, Whole of government

(WoG), dan Pelayanan Publik, berikut adalah isu yang muncul di UPTD

Puskesmas Samuda yang saya amati kurang saat bekerja :


1. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap balita stunting di

posyandu tirta sari I di Desa Handil Sohor .

2. Terdapatnya potensi Lansia terkena PTM di Desa Handil Sohor

3. Kurang fasilitas yang memadai dalam pelayanan kesehatan di pustu

handil sohor.

4. Kurang kesadaran masyarakat membawa kartu Indonesia sehat di

pustu handil sohor

C. Isu Aktual

Isu yang ada dianalisa dengan metode USG untuk memilih isu yang

akan dicarikan solusinya. Urgency adalah seberapa mendesak isu

tersebut harus dibahas, dianalisa dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah

seberapa serius isu tersebut harus dibahas. Sedangkan Growth adalah

seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak

ditangani segera.

Secara lengkap Analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG

dapat dilihat pada tabel 1.


Tabel 1 Isu aktual dan penilaian prioritas isu

MATRIKS
ISU AKTUAL TOTAL
URGENT SERIOUSNESS GROWTH

Kurang pengetahuan
orang tua terhadap
balita stunting di 4 5 5 14

posyandu tirta sari I di


Desa Handil Sohor
Terdapatnya potensi
lansia terkena PTM di 5 3 3 11

desa Handil Sohor


Kurang fasilitas yang
memadai dalam
3 3 4 10
pelayanan kesehatan
di pustu Handil Sohor
Kurangnya kesadaran
masyarakat
membawa kartu 2 2 2 6

Indonesia Sehat di
Pustu Handil Sohor

D. Gagasan Pemecahan Isu

Peningkatan pengetahuan orang tua terhadap balita stunting di

posyandu tirta sari I di Desa Handil Sohor.

E. Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output/Hasil yang diharapkan

1. Kegiatan

a. Membuat Media Penyuluhan


b. Melaksanakan lomba balita sehat tingkat desa handil sohor

c. Memberikan informasi pada orang tua balita tentang Dampak

Stunting Di Masa Depan .

d. Melaksanakan Pos Gizi Stunting

2. Tahapan Kegiatan

a. Membuat Media Penyuluhan

 Mencari Referensi terkait Program Penanganan Stunting

 Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan )

 Membuat instrument sosialisasi (leaflet, dan power point)

b. Melaksanakan lomba balita sehat tingkat desa handil sohor

 Kordinasi dengan kepala puskesmas dan petugas Gizi terkait

lomba balita Sehat.

 Menjadwalkan kegiatan Lomba balita sehat tingkat desa

 Melaksanakan lomba balita sehat tingkat desa

c. Memberikan informasi pada orang tua balita tentang Dampak

Stunting Di Masa Depan .

F. Menyiapkan daftar Pertanyaan Pre test

G. Memberikan Sosialisasi tentang dampak stunting Dimasa yang

akan datang

H. Monitoring tingkat pemahaman Orang tua dengan post test

d. Melaksanakan Pos Gizi Stunting

 Koordinasi dengan kepala puskesmas untuk Kegiatan POS GIZI

STUNTING DIdesa Handil Sohor


 Sosialisasi tentang Penyebab Stunting dan Rencana aksi

penangganan Stunting.

 Role play Demo Memasak Terkait makanan Tambahan yang

akan Mellibatkan lintas program petugas Gizi

3. Output/ Hasil yang di harapkan

a. Membuat Media Penyuluhan

1) Tersedianya Referensi yang berkaitan dengann Stunting

2) Tersedianya leaflet dengan bahasa Indonesia yang mudah di

pahami , dengan pendekatan- pendekatan yang sesuai dengan

kejadian di lapangan

b. Melaksanakan lomba balita sehat tingkat desa handil sohor

1) Memperoleh ijin untuk untuk melaksanakan Lomba balita sehat

2) Lomba balita sehat bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua

terkait pertumbuhan dan perkembangan balita.

3) Terlaksananya Lomba sebagai metode penambah pengetahuan

orang tua anak

c. Memberikan informasi pada orang tua balita tentang Dampak

Stunting Di Masa Depan

1) Lomba Daftar pertanyaan telah dijawab dengan tujuan mengukur

pemahaman orang tua balita

2) Materi yang di Sampaikan dapat dipahami dan diterapkan

dikehidupan sehari - hari

3) Memahami materi kegiatan


d. Melaksanakan Pos Gizi Stunting

1) Memperoleh ijin untuk Penyelenggaraan kegiatan Pos Gizi Stuntiing

2) Masyarakat dapat memahami penyebab stunting dan berkomitmen

untuk Rencana aksi penangganan stunting

3) Orang tua dapat memahami tentang Makanan Tambahan untuk Balita


Tabel 1.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Kontribusi
Output / Hasil Keterikatan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi

1. Sosialisasi 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas: Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan

penguatan dengan kepala kegiatan sosialisasi Tanggung Jawab ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai

disiplin puskesmas dengan a. Etika publik : Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA

penggunaan untuk mengedepankan Sopan santun. Memberikan (Santun,Amanah,Mutu,Dedikasi,Adil)

APD kepada menerangkan b. Nasionalisme:


sopan santun dalam Kontribusi Terkhususkan yaitu nilai Amanah dan

seluruh petugas tujuan dan prosesnya Menggunakan Bahasa Terhadap Misi Dedikasi

kesehatan maksud rencana Indonesia yang baik dan “Menjamin

puskesmas sosialisasi benar tersedianya

2) Mengumpulkan Terkumpulnya c. Komitmen Mutu: sumber daya

materi mengenai materi kegiatan Berorientasi mutu,berdaya kesehatan yang

SOP sosialisasi guna, efektif profesional dan

penggunaan d. Anti korupsi :


pencegahan infeksi kompeten”

APD dengan Mandiri,kerja keras, jujur,

mengimplementasik kepedulian,kedisiplinan
an secara penuh

tanggung

3) Membuat Tersedianya

instrument instrument

sosialisasi sosialisasi dengan

(leaflet, dan menggunakan

power point) bahasa Indonesia

yang baik dan

benar

4) Pelaksanaan Terlaksananya

sosialiasi SOP proses sosialisasi

pengunaan APD disiplin dengan

mengedepankan

sopan santun dan

bahasa Indonesia

yang baik dan

benar
2. Penempatan 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan

alat pencegahan dengan kepala untuk pengaturan Teliti,detail, bertanggung ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai

infeksi ditempat puskesmas penempatan alat jawab Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA

yang mudah untuk pencegahan infeksib. Etika Publik : Memberikan (Santun,Amanah,Mutu,Dedikasi,Adil)

dijangkau menerangkan ditempat yang Menjalankan tugas secara Kontribusi Terkhususkan yaitu nilai Mutu

(Sabun cuci dan tujuan dan terjangkau profesional dan tidak berpihak Terhadap Misi

masker) maksud rencana c. Nasionalisme : “Menjamin

Penempatan Mengedepankan nilai-nilai terselenggaranya

alat pencegahan Pancasila upaya kesehatan

infeksi ditempat d. Komitmen Mutu: yang paripurna,

yang mudah Kerja efektif dan efesien merata, bermutu,

dijangkau e. Anti Korupsi : dan berkeadilan

Mandiri, kerja dengan

2) Koordinasi Memperoleh ijin keras,keadilan,kepedulian penekanan pada

dengan bagian untuk akses dan upaya preventif

perlengkapan / menggunakan alat dan promotif”

apotek untuk pencegahan infeksi

ketersediaan inventaris

puskesmas
masker dan

hand scrub

3) Pengaturan Tersedianya alat

posisi / tata letak pencegahan infeksi

alat pencegahan dilokasi yang

infeksi ditempat mudah dijangkau

yang mudah oleh masyarakat

terjangkau

pasien

4) Pembuatan Tersedianya

instrumen instrumen petunjuk

petunjuk letak alat yang mudah

alat pencegahan terlihat oleh

infeksi masyarakat

3. Sosialisasi 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas: Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan

tentang dengan kepala kegiatan sosialisasi Tanggung Jawab ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai

pencegahan puskesmas dengan b. Etika publik : Sopan Santun. Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA

infeksi untuk mengedepankan c. Nasionalisme: Memberikan (Santun,Amanah,Mutu,Dedikasi,Adil)

nosokomial menerangkan sopan santun Menggunakan Bahasa Kontribusi


kepada tujuan dan Indonesia yang baik dan Terhadap Misi Terkhususkan yaitu nilai Santun dan

masyarakat maksud rencana benar “Menjamin dedikasi

pada Jumat sosialisasi e. Komitmen Mutu: terselenggaranya

Bersih Berorientasi mutu upaya kesehatan

2) Mengumpulkan Terkumpulnya f. Anti korupsi : yang paripurna,

materi mengenai materi kegiatan Mandiri, Berani, Kerja Keras merata, bermutu,

pencegahan sosialisasi dan berkeadilan

infeksi pencegahan infeksi dengan

nosokomial dengan penekanan pada

mengimplementasik upaya preventif

an secara penuh dan promotif”

tanggung jawab

3) Mempelajari Memahami materi

materi kegiatan sosialisasi

pencegahan pencegahan infeksi

infeksi

nosokomial
4) Pembuatan Tersedianya

instrumen instrumen

penunjang penunjang

sosialisasi sosialisasi (leaflet)

(leaflet) pencegahan infeksi

5) Pelaksanaan Terlaksananya

kegiatan kegiatan sosialisai

sosialisasi tentang

kepada pencegahan infeksi

masyarakat

4. Pengaturan 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas : Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan

layout alat-alat dengan kepala untuk penataan Tanggung jawab, teliti,detail. ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai

medis untuk puskesmas b.


layout baru alat-alat Etika Publik : Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA

meminimalkan untuk penataan medis ketempat Mempertanggung jawabkan Memberikan (Santun,Amanah,Mutu,Dedikasi,Adil)

resiko layout baru yang yang lebih mudah di tindakan dan kinerja kepada Kontribusi Terkhususkan yaitu Mutu dan Adil

kontaminasi mudah diakses akses publik Terhadap Misi


dan c. Nasionalisme : “Meningkatkan

meminimalkan Mengedepankan nilai-nilai derajat kesehatan

resiko Pancasila baik perorangan

kontaminasi d. Komitmen Mutu: maupun

Kerja efektif dan efesien masyarakat di

2) Koordinasi Memperoleh ijin e. Anti Korupsi : wilayah kerjanya”

dengan petugas untuk akses ke box Mandiri, kerja keras

apotek / petugas penampung alat

khusus untuk tajam, dan alat alat

akses medis

penampungan

alat tajam dan

alat-alat medis

3) Penempatan Tersedianya box

lokasi box penampung alat

penampung alat tajam ditempat yang

tajam dilokasi dekat dengan bed

yang mudah tindakan disetiap

dijangkau oleh ruangan yang


tenaga melakukan

kesehatan tindakan.

4) Pembuatan Adanya Petunjuk

instrument tempat alat-alat

petunjuk tempat medis

alat-alat medis

5. Pembuatan 1) Koordinasi Memperoleh ijin a. Akuntabilitas Penerapan Dengan adanya pelaksanaan kegiatan

Banner tentang dengan kepala untuk penempatan bertanggung jawab ANEKA Pada ini, maka akan memperkuat nilai

pencegahan puskesmas banner serta b. Etika Publik : Kegiatan Ini, organisasi kami yaitu SAMUDA

infeksi untuk ijin pendanaan untuk Menjalankan tugas secara Memberikan (Santun,Amanah,Mutu,Dedikasi,Adil)

nosocomial penempatan pembuatan banner profesional dan tidak berpihak Kontribusi Terkhususkan yaitu nilai Mutu dan

dilingkungkan serta c. Nasionalisme : Terhadap Misi Dedikasi

puskesmas. pendanaan Mengedepankan nilai-nilai “Meningkatkan

untuk Pancasila, menggunakan surveylans,

pembuatan Bahasa Indonesia yang baik monitoring dan

banner dan benar informasi

d. Komitmen Mutu: kesehatan”

Kerja efektif dan efesien


2) Mengumpulkan Terkumpulnya e. Anti Korupsi :

materi untuk materi tentang Kerja

spanduk/banner pencegahan infeksi keras,Jujur,peduli,keberanian

tentang

pencegahan dan

pengendalian

infeksi

3) Pembuatan Terbentuknya

desain banner desain banner

tentang tentang

pencegahan pencegahan infeksi

infeksi Banner tentang

pencegahan infeksi

selesai

4) Pencetakan Banner siap untuk

banner tentang digunakan

pencegahan

infeksi
5) Penempatan Tersedianya banner

banner tentang tentang

pencegahan pencegahan infeksi

infeksi didepat di loket pendaftaran

loket pendaftaran puskesmas

puskesmas
VI. RENCANA KEGIATAN

4.4 Jadwal Kegiatan


NO Waktu Uraian Kegiatan

Minggu I (Lokmin Sosialisasi penguatan disiplin


1 waktu menyesuaikan penggunaan APD kepada seluruh
jadwal lokmin)
petugas kesehatan puskesmas

Penempatan instrumen pencegahan


Minggu II (8-13 juli
2019) infeksi ditempat yang terjangkau (masker,
2
dan sabun cuci tangan)

Sosialiasi tentang pencegahan infeksi


Minggu III (15,17,19 nosokomial kepada masyarakat pada
3
Juli 2019) jumat bersih (cara cuci tangan,
penggunaan APD, Etika batuk)

Pengaturan layout alat-alat medis untuk


Minggu IV (22 -27 juli
4 meminimalkan resiko kontaminasi
2019)

Pembuatan banner tentang pentingnya


Minggu V (29-30 juli
5 meminimalkan kejadian infeksi
2019)
dilingkungkan puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai