Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN TUGAS EKSPERIMEN (TUGAS 1)

MATA KULIAH KOGNISI DAN EMOSI


OLEH : KELOMPOK 11 KELAS 2019 E

Azalia Putri Salsabilah (NIM : 19010664188)


Nadiya Qoulan Tsaqiila H.P (NIM : 19010664118)
Rangga Fitra A. (NIM : 19010664 )

I. TUJUAN
Tujuan eksperimen ini adalah untuk mengetahui atensi individu terhadap stimulus auditori khusus dan
mencoba membandingkan perbedaan reaksi antara individu yang sudah mengetahui datangnya stimulus
auditori dan individu yang diberi stimulus auditori secara tiba-tiba.

II. PROSEDUR
1. Menyiapkan alat dan bahan
Alat yang disiapkan yaitu smartphone untuk memutar audio sirine dan kertas instrumen
skor untuk diisi oleh subjek eksperimen
2. Mencari dua kelompok subjek
Kami mencari dua kelompok subjek yang masing-masing beranggotakan tiga orang,
jadi total subjek yang disertakan dalam eksperimen ini adalah enam orang.
3. Menjalankan eksperimen
a. Pada subjek yang diberitahu lebih dulu akan datangnya stimulus
Kami meminta tiga orang di kelompok pertama untuk mendengarkan sebuah audio
sirine.
b. Pada subjek yang diberi stimulus secara tiba-tiba
Kami menghampiri tiga orang di kelompok kedua secara alamiah untuk mengobrol,
dan memutar audio sirine secara tiba-tiba di tengah-tengah pembicaraan.
4. Meminta subjek untuk mengisi skor berdasarkan tingkat kerasnya volume stimulus
yang didengar
Setelah subjek selesai mendengarkan audio, kami meminta subjek untuk mengisi skor
pada kertas instrumen yang telah disediakan

III. HASIL
1. Ditemukan adanya perbedaan skor relatif diantara dua kelompok subjek
Kelompok subjek yang telah mengetahui akan datangnya audio sirine cenderung
mengisi skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok subjek yang diberi audio
sirine secara tiba-tiba.
2. Ditemukan adanya unsur konformitas pada salah satu subjek individu.
IV PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang telah kami dapatkan, yaitu adanya perbedaan skor relatif antara
kelompok yang telah mengetahui akan datangnya audio sirine dan kelompok yang diberi
audio sirine secara tiba-tiba menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara atensi,
pemberian informasi, dan ekspetasi individu. Dimana, individu yang telah diberi informasi
akan datangnya bunyi, otomatis memiliki ekspetasi akan datangnya sebuah stimulus
tersebut dan cenderung akan lebih memusatkan atensinya terhadap stimulus yang akan
datang. Berkaitan dengan persepsi, dalam eksperimen ini, individu yang memiliki
informasi tentang stimulus tidak menghasilkan persepsi khusus akan adanya stimulus sirine
yang kami berikan.
Sedangkan pada subjek yang tidak memiliki ekspetasi akan datangnya stimulus cenderung
lebih rendah memusatkan atensinya pada stimulus sirine yang datang secara tiba-tiba dan
memiliki persepsi-persepsi unik tentang stimulus yang didasarkan dari pengalaman pribadi.
(Contoh : Subjek tiba-tiba teringat dengan Komisi Disiplin).
Hasil temuan kami ini cukup menjelaskan bahwa hubungan sensasi, atensi dan
persepsi cocok dengan teori atenuasi Treisman yang memandang bahwa informasi
yang diabaikan dianggap sebagai sinyal-sinyal lemah, yang dapat menembus
"kamus" perseptual, dan dapat menembus penyaringan jikalau "kamus" perseptual
menunjukkan bahwa sinyal tersebut adalah sinyal yang penting. Hal ini ditunjukkan
saat subjek yang awalnya memusatkan atensinya pada kegiatan yang mereka
lakukan saat menerima stimulus (suara sirine) cenderung memusatkan atensinya
pada suara tersebut dan menghasilkan sebuah persepsi tentang stimulus yang
diterima.
Adapun temuan lain yang kami dapatkan dari eksperimen ini yang tidak berkaitan dengan
tema sensasi, atensi dan persepsi yaitu adanya unsur konformitas dari salah satu subjek
pada kelompok. Dimana subjek tersebut menyamakan jawaban dengan kedua temannya
yang sudah mengisi skor. Hal ini juga menjadi evaluasi kami ketika melakukan eksperimen
yang akan datang, yaitu mengusahakan subjek untuk mengisi jawaban secara terpisah
sehingga jawaban individu murni tidak terpengaruh unsur konformitas.

Anda mungkin juga menyukai