Motor Diesel
Motor Diesel
Motor Diesel
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Untuk dapat meningkatkan daya motor dapat dilakukan dengan menambah tekanan
pembakaran sampai batas tertentu tanpa me- rubah volume mesin. Maka penulis
meneliti secara analitis matematis dengan penambahan tekanan awal pembakaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada
23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan
berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya
pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan
minyak kacang. (Nursyifa, 2016:4)
3
poros engkol harus berputar dua kali putaran untuk mendapatkan terjadinya satu kali
usaha, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Langkah hisab dimana piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju titik
mati bawah (TMB) untuk menimbulkan kevacuman didalam ruang silinder
pembakaran sehingga udara akan masuk melalui intake manifold kemudian
katup hisab. (spuller, et al, 2000:3).
2. Langkah kompresi dimana pison bergerak dari titik mati bawah (TMB)
menuju titik mati atas (TMA). Bahan bakar pada ruang bakar akan di press
sehingga tempraturnya naik. Yang kemudian akan disusul dengan
penyemprotan/pengabutan bahan bakar oleh nozzle. (spuller, et al, 2000:3).
3. Langkah usaha dimana pada langkah ini piston bergerak dari titik mati atas
(TMA) menuju (TMB) Yang disebabkan oleh ledakan didalam ruang bakar.
Piston menerima ledakan tersebut dan meneruskan nya kebatang poros engkol
untuk dijadikan sumber tenaga. (spuller, et al, 2000:3).
4. Lankah buang dimana piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) menuju
titik mati atas (TMA) pada langkah ini katup hisab dalam keadaan tertutup
dan katup buang membuka sehingga piston akan mendorong gas sisa
pembakaran keluar melalui katub buang. (spuller, et al, 2000:3).
4
Gambar 1.2 Siklus Diagram P-V Motor Diesel Empat Langkah Sumber: Wiranto
Arismunandar, Penggerak Mula Motor Bakar Torak
Gambar 1.3 Grafik Tekanan Vs Sudut Engkol Sumber : Modul Motor Diesel
5
2.5 Detonasi
Detonasi (knocking) merupakan getaran dan suara yang keras yang terjadi didalam
silinder dan ruang pembakaran yang diakibatkan oleh waktu pembakaran yang tidak
tepat dengan waktu pengapian yang telah ditentukan atau jumlah campuran bahan
bakar solar yang terlalu kaya sehingga mengakibatkan penambahan tekanan yang
berlebihan didalam silinder (Spuller, 2000; Robert, 1993; Anonymous, 1994. Afri,
2006).
Cara-cara mengatasi Detonasi :
a. Memakai bahan bakar solar dengan angak Cetane yang tinggi, dengan maksud
untuk memberikan periode persiapan pembakaran yang sependek pendeknya
b. Menaikkan tekanan dan temperatur pada saat bahan bakar diinjeksikan
c. Mengurangi jumlah injeksi bahan bakar pada saat permulaan pemabakaran.
6
Pembakaran beralngasung pada permukaan bagian yang terpanas dan berlanjut
terus tergantung pada temperatur udara sekitar yang terkompresi, perambatan
penyalaan,
kondisi gas-gas sekitar dan sumber penyalaan (Borman dan Ragland, 1998)
7
membentuk suatu butiran yang lebih besar dan tidak terbakar maka akan
menyebabkan
gangguan pencampuran udara dan akan keluar dalam bentuk korbon-karbon padat
(jelaga) yang berwarna hitam dan mengotori udara. Ini dikarenakan pembakaran yang
terjadi tidak sempurna, sehingga partikel-partikel bentuk. Asap adalah partikel dari
zat korbon yang keluar dari saluran buang karena pembakaran tidak sempurna dari
bahan
bahan korbon (Trommel, 1991)