Diajukan oleh :
MILADIA HABIBINA
(A1171017)
Kepada
AKADEMI FARMASI NUSAPUTERA SEMARANG
2019
i
Usulan Penelitian Karya Tulis Ilmiah
Diajukan oleh :
MILADIA HABIBINA
A1171017
Mengetahui
Direktur
Pembimbing Akademi Farmasi Nusaputera
Tanggal : Tanggal :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Formulasi Tablet Hisap Ekstrak
Buah Pisang (Musa) Dengan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Menggunakan
Metode Granulasi Basah”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan pada Program Studi D-3 Farmasi
“Akademi Farmasi Nusaputera Semarang”.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan
dan dukungan dari semua pihak yang telah terlibat. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................III
DAFTAR ISI........................................................................................................IV
INTISARI.............................................................................................................VI
PENDAHULUAN...................................................................................................1
LATAR BELAKANG PENELITIAN...............................................................1
RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
TUJUAN PENELITIAN....................................................................................2
PEMBATASAN MASALAH.............................................................................2
MANFAAT PENELITIIAN...............................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
LANDASAN TEORI..........................................................................................3
PENELITIAN TERDAHULU...........................................................................9
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................10
SUBJEK PENELITIAN......................................................................................10
SETTING PENELITIAN....................................................................................10
CARA PENGOLAHAN DATA...........................................................................10
METODE PENELITIAAN.................................................................................12
INDIKATOR KEBERHASILAN.......................................................................13
PROSEDUR PENELITIAN................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
INTISARI
iv
Buah pisang (Musa) memiliki kandungan karbohidrat, protein, mangan,
vitamin A, vitamin B, vitamin C, serat, potaium (kalium), dan magnesium.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan tablet hisab ekstrak buah pisang
(Musa) dengan gelatin sebagai bahan pengikat menggunakan metode granulasi
basah. Ekstrak buah pisang diperoleh dari metode maserasi, menggunakan cairan
penyari etanol 70% selama 5 hari. Metode penelitian ini secara eksperimental,
dilakukan di Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi Akademi Farmasi
Nusaputera Semarang. Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah dengan
variasi kadar manitol 28% dan 20%. Tablet dievaluasi sifat sifat fisiknya meliputi
keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan rasa.
v
PENDAHULUAN
1
Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak buah pisang (Musa) dapat diformulasikan sebagai
tablet hisap yang memenuhi persyaratan ?
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi gelatin sebagai bahan pengikat
terhadap sifat fisik tablet hisap ektrak buah pisang (Musa) ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan formula tablet hisap ekstrak buah pisang yang
memenuhi persyaratan standart.
2. Memenuhi pengaruh konsentrasi gelati terhadap sifat fisika dan rasa
dari tablet hisap buah pisang.
Pembatasan masalah
1. Buah pisang (Musa) berasal dari kebun desa pulorejo kecamatan
purwodadi
2. Ekstrak daun pisang (Musa) diperoleh dengan cara ekstraksi buah
pisang kering (Musa) dengan etanol 70% menggunakan metode
maserasi.
Manfaat Penelitiian
1. Mahasiswa dalam mempelajari proses pengolahan dan memberikan
sumbangsih bagi pengembangan produk fungsional.
2. Memberikan sediaan ekstrak buah pisang (Musa) yang lebih mudah
didapat, dalam bentuk yang lebih praktis dan rasa lebih enak.
3. Meningkatkan kemanfaatan dan nilai ekonomis dari bahan alam yaitu
buah pisang (Musa).
2
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
1. Uraian Tentang Buah Pisang (Musa)
Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman buah berupa herba
yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia).
Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyebaran
tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni
meliputi daerah tropikdan subtropik dimulai dari Asia Tenggara ke
timur Lautan Teduh sampai ke Hawaii, dan menyebar ke barat melalui
Samudra Atlantik, Kepulauan Kanari, sampai Benua Amerika
(Suyanti, 2008).
b. Deskripsi tanaman
Tanaman pisang merupakan tanaman berdaun lebar,
panjang daun bisa mencapai 2 meter dengan lebar 40-50cm,
dengan dipisahkan dengan tangkai daun, posisi tangkai daun
3
membelah daun menjadi 2 bagian, daun pisang mempuyai
garis-garis ditepian daun sehingga daun mudah sekali robek.
Tanaman pisang memiliki tinggi 2-3 meter tergantung jenis
pisang, batang langsung terhubung dengan akar dan bonggol
pisang, bentuk batang bulat dengan dilapisi pelepah dibagian
batangnya, batang pisang mempunyai kadar air yang tinggi
sehingga mudah untuk ditebas.
Dengan digolongkan kedalam kelas monokotil, tanaman
pisang mempunyai perakaran yang serabut dengan berpusat
pada boggol pisang, perakaran pisang tidak terlalu dalam
masuk kedalam tanah sehingga tanaman pisang mudah roboh
jika tanah bertekstur gembur, pada bagian bonggol tumbuh
tunas baru.
Bunga tanaman pisang berwarn kuning, dengan dilapisi
kelopak bunga yang berwarna merah, kita sering menyebut
bunga pisang dengan sebutan jantung pisang, letak bunga
diujung tandang buah pisang. bunga tanaman ini merupakan
bunga yang sempurna yang terdiri dari jantan dan betina.
Buah pisang mempunyai warna kuning saat matang dan
hijau disaat masih mentah, buah pisang terletak pada sisir
tanaman yang menempel pada tandan pisang, setiap sisir
terdapat 10-20 buah pisang, sedangkan setiap tandan memiliki
6-20 sisir pisang.
4
Serat 2,6g –
Lemak 0,3g –
Vitamin A 3µg 0%
Vitamin C 8,7mg 10%
Vitamin D 0µg –
Vitamin E 0,1mg 1%
Vitamin K 0,5µg 0%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,03mg 3%
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,07mg 6%
Vitamin B3 (Niacin) 0,67mg 4%
Vitamin B5 (Panthothenic 0,33mg 7%
acid)
Vitamin B6 (Pyridoxine) 0,37mg 28%
Vitamin B9 (Folat) 20µg 5%
Vitamin B12 0µg –
Cholin 9,8mg 2%
Kalsium 5mg 1%
Zat Besi 0,26mg 3%
Magnesium 27mg 7%
Fosfor 22mg 3%
Potassium (Kalium) 358mg 8%
Sodium 1mg 0%
Seng (Zinc) 0,15mg 1%
Tembaga (Copper) 0,08mg 9%
Manganese 0,27mg 12%
Selenium 1µg 2%
5
a. Menjaga Kesehatan Jantung
Penyakit Jantung adalah salah satu penyakit yang paling banyak
menyebabkan kematian. Pisang yang kaya akan Potassium (Kalium)
ini dapat menjaga kesehatan jantung dan juga menjaga tekanan darah
berada dalam kondisi yang stabil. Menurut beberapa penelitian,
asupan kalium sebanyak 1,3g hingga 1,4g per hari dapat menurunkan
26% risiko terkenanya penyakit jantung. Di samping itu, buah pisang
juga mengandung Antioksidan yang dapat menurunkan risiko
terkenanya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung.
b. Membantu saluran pencernaan
Serat tinggi yang dimiliki buah Pisang dapat membantu
memperlancar saluran pencernaan. Buah Pisang mengandung Pati
Resisten (Resistant Starch) dan Pektin merupakan prebiotik yang
dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik sehingga dapat
membantu sistem pencernaan pada saluran usus. Konsumsi Pisang
juga dapat menghindari pengerasan feses yang pada dasarnya
merupakan gejala awal dari sembelit.
c. Menurunkan Risiko Penyakit Kanker
Vitamin C yang terdapat pada buah Pisang dapat menangkal
pembentukan radikal bebas. Seperti yang kita ketahui bahwa radikal
bebas merupakan penyebab penyakit kanker. Selain Vitamin C, buah
pisang juga mengandung serat yang dapat mencegah kanker
kolorekterum. Kanker Kolorekterum adalah kanker yang yang
berkembang dari sel-sel usus besar.
6
e. Menurunkan Risiko Gangguan Ginjal
Buah Pisang mengandung potassium atau kalium yang dapat
membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Dengan
mengkonsumsi Kalium yang cukup, kita dapat menjaga kesehatan
ginjal dan mencegah penyakit kegagalan ginjal. Suatu penelitian
menyatakan bahwa seseorang yang mengkomsumsi pisang 4 – 6 kali
dalam seminggu dapat menurunkan 50% risiko terkenanya penyakit
ginjal jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi
buah pisang secara rutin tersebut.
7
aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar, terlindung
dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel.
Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di
dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan
terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah
( proses difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses
maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap
hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa
hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
8
Berbeda dengan tablet biasa, pada tablet hisap tidak digunakan
bahan penghancur, dan bahan yang digunakan sebagian besar adalah
bahan-bahan yang larut air. Tablet hisap cenderung menggunakan banyak
pemanis (50% atau lebih dari berat tablet keseluruhan) seperti sukrosa,
laktosa, manitol, sorbitol, dan sebagainya. Selain itu diameter tablet hisap
umumnya lebih besar yaitu >18 mm. Tablet hisap yang baik memiliki
kekerasan sebesar >10 kg/cm3 (Hasyim, 2008: Lachman, 1994).
Penelitian Terdahulu
Penelitian dari Deni Noviza, 2013, menyebutkan rendemen dari
ekstrak yang dihasilkan adalah 15,28%. Sifat alir dari ekstrak kering tidak
terlalu bagus maka digunakan metode granulasi basah sehingga dapat
memperbaiki sifat alir dan memperpanjang waktu larut dari zat. Tabel 3
menunjukan sifat fisika dari granul yang dihasilkan, dimana semua
formula granul memenuhi syarat kandungan air (3-5%), dimana
kandungan air ini berfungsi untuk mengaktifkan bahan pengikat. Sifat alir
dari granul dievaluasi dengan menghitung kecepatan alir dan sudut lonsor.
F1 dan F2 memenuhi syarat kecepatan alir yaitu < 10 g/detik sedangkan F3
tidak memenuhi syarat. Semakin besar konsentrasi gelatin yang digunakan
maka semakin besar kecepatan alirnya tapi sudut lonsornya semakin kecil
walaupun secara umum sudut lonsor yang dihasilkan menggambarkan
kalau granul yang dihasilkan dapat mengalir dengan bebas (25 – 30o).
Penelitian dari Christian Rondonuwu, 2017, menyebutkan Serbuk
buah mangga dodol dapat diformulasikan tablet hisap dengan
menggunakan metode graulasi basah. Pengujian tablet hisap serbuk buah
mangga dodol meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji
kerapuhan dan waktu larut. Hasil uji kadar air dan kekerasan pada tablet
hisap menunjukan tidak memenuhi persyaratan sedangkan uji
keseragaman bobot, uji kerapuhan dan uji waktu larut memenuhi
persyaratan. Hal ini menunjukan bahwa kekerasan tablet hisap serbuk buah
mangga dodol belum memenuhi persyaratan.
9
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek penelitian
Batasan populasi
Tablet hisap ekstrak buah pisang
Besar sampel
Sampel untuk uji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan rasa.
Cara pengambilan sampel
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple
random sampling yaitu cara pengambilan sampel dilakukan secara acak
dimana setiap elemen memiliki kesempatan yang sama.
Setting penelitian
Tempat Penelitian
Tempat dilakukan Karya Tulis ini di Ruang Laboratorium
Teknologi Farmasi Akademi Farmasi Nusaputera Semarang Jalan Medoho
III No.2 Semarang. Waktu dilaksanakannya pada bulan Mei-Juli 2019.
1 2
10
2. Granulasi Basah
Ekstrak buah pisang dibuat dengan granul dengan cara metode
granulasi basah yaitu dengan cara mencampurkan zat aktif dengan
bahan lainnya sedikit demi sedikit hingga menjadi granul. Masa granul
diayak menggunakan ayakan nomer 18, kemudian dikerjakan pada
suhu 40-60°C selama kurang lebih 1 jam. Setelah itu campuran granul
yang dihasilkan tersebut dilakukan uji fisik granul.
3. Evaluasi granul
a. keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet dan dihitung bobit rata-ratanya. Jika
ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang
ditetapkan pada kolom “A” dan tidak boleh ada satu tablet pun
yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga
dalam kolom “B”. Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan
tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih
besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom “A”
maupun kolom “B”.
b. Kekerasan
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui
kekerasannya, agar tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras.
Kekerasan tablet ini erat hubungannya dengan ketebalan tablet,
bobot tablet dan waktu hancur tablet. Alat yang digunakan untuk
pengukuran kekerasan tablet adalah Hardness tester atau dengan
tiga jari tangan.
c. Kerapuhan
Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu
dibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet
tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam Friabilator dan diputar
sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya
25 putaran per menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat,
bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama. Kemudian
dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah
11
perlakuan. Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari
1%.
d. Rasa
pengujian rasa biasanya diuji dengan cara langsung dengan
menggunakan indra pengecap.
Metode penelitiaan
Penelitiaan ini adalah penelitian eksperimental dengan membuat
sediaan tablet hisap. Desain penelitian ini adalah One shoot design yang
artinya setiap kelompok dikenai perlakuan kemudian dilakukan
pengukuran. Jenis penelitian ini adalah penelitian secara komparatif, yaitu
membandingkan pengaruh konsentrasi gelati terhadap sifat fisika dan rasa
dari tablet hisap buah pisang.
Indikator keberhasilan
1. Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih zat
aktif, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat
membuat tablet melarut atau hancur perlahan lahan dalam mulut (FI,
1995).
2. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang
berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Prosedur penelitian
Pembuatan proposal
Penelitian
12
Pengumpulan data
Analisis
kesimpulan
Pembuatan data
laporan
DAFTAR PUSTAKA
Charles, J.P., Siregar & Saleh Wikarsa. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet.
Jakarta: EGC.
13
Departemen kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta:
Departemen kesehatan RI
Lachman, Leon. Lieberman, Herbert A. Kanig, Joseph L. 1989. Teori dan Praktek
Farmasi Industri I, edisi ketiga. Jakarta: UI Press. Hal 101, 107, 132-
134.
Noviza Deni, dkk. (2013). Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Temulawak (Curcuma
Xanthorrhiza Roxb.) Dengan Gelatin Sebagai Pengikat.
Padang:Unand.
Rondonuwu Christian, dkk. (2017). Formulasi Tablet Hisap Serbuk Buah Mangga
Dodol (Mangifera Indica L) Dengan Menggunakan Metode Granulasi
Basah. Manado: UNSRAT.
Suyanti Satuhu, B.Sc. & Ir. Ahmad Supriyadi, 2008. Budidaya Pisang,
Pengolahan dan prospek Pasar. Penebar swadaya. Jakarta.
Siregar, Chareles JP. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: dasar-dasar praktis.
Jakarta: EGC
14
15