Oleh :
KELOMPOK 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji kami panjatkan, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta
pengetahuan sehingga makalah Kimia Biofisik tentang ‘Sinyal Listrik Dari Tubuh’ ini
bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang Sinyal
Listrik Dari Tubuh yang merupakan salah satu bagian dari mata kuliah Kimia Biofisik
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa
dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta
maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak
lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
BAB 1
Pendahuluan………………………………………………………………………………...
a. Latar Belakang……………………………………………………………………...
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
c. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………
BAB 2
Pembahasan…………………………………………………………………………………
a. Pengertian biolistrik………………………………………………………………..
b. Sistem saraf dan neuron…………………………………………………………….
c. Potensial listrik sel………………………………………………………………….
d. Sinyal Listrik Dari Otot-elektromiogram…………………………………………..
e. Sinyal Magnetik Dari Jantung Dan Otak Magnetokardiogram Dan
Magnetoensefalogram………………………………………………………………
f. Riset Terakhir Mengenai Kelistrikan Tubuh……………………………………….
BAB 3
Kesimpulan…………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut.
Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani
kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber
digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu.
Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua
aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh
manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia.
Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering
diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal
dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh.
Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan
mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan
aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan
oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja
Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf
berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya
adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan
(biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal
listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh,
banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses
elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-
sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik
dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sinyal listrik dari tubuh?
2. Organ-organ tubuh apa saja yang memberikan sinyal listrik?
3. Bagaimana kerja neuron untuk menghasilkan listrik
4. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
5. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah dan pengertian sinyal listrik dari tubuh
2. Mengetahui organ-organ yang berperan dalam hal memancarkan sinyal listrik
3. Mengetahui cara kerja neuron
4. Mengetahui sinyal listrik dari otot
5. Mengetahui sinyal listrik dari jantung
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-
elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya
ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik.
Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang
kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang
tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk
mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber
dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu
energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga
merupak an fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang
merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis
muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel
syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan
Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi
bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada
permukaan air.
Bioelektrisitas seperti elektrokardiogram diketahui hampir satu abad
sebelum biomagnetisme ditemukan. Magnetokardiogram yaitu sinyal magnetik
yang dipancarkan oleh jantung. Orang telah mengenal adanya ikan listrik
(Torpedo dan belut) berabad-abad sebelum listrik secara ilmiah di pelajari. Luigi
Galvani seorang ahli anatomi dari italia, menemukan bukti petama bahwa listrik
berperan dalam kontraksi otot pada tahun 1786. Ia mendapatkan bahwa apabila
dua potong logam yang berbeda di hubungkan dan ujung – ujung bebas dari
keduanya di sentuhkan ke beberapa bagian otot seekor kodok yang telah mati,
otot kodok akan berkontraksi. Alessandro Volta meneliti fenomena ini dan, dalam
prosesnya menemukan baterai salah satu penemuan terpenting dalam sejarah
fisika. Temuan tersebut merupakan sumber arus listrik tetap yang pertama. Listrik
yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi untuk mengendalikan dan
mengoperasikan saraf, otot dan berbagai organ. Kerja otak pada dasarnya bersifat
elektrik.
2. Neuron
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf.
Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan
berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik
atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai
ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada
banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang
menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf
yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya
ke akson.
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke
badan sel.
Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang
disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima
rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan
rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang
belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf
ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron
yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R =
V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun
mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang
menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action
potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam
dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial
istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot
atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang
ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh
adalah Electrokardiograf (EKG).