Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas paper yang
berjudul “Teknologi Perkandangan Sistem Close House Dalam Industri Perunggasan
Modern Di Indonesia”
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan tugas paper ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penulis berharap semoga paper yang penulis susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
KAJIAN ONTOLOGI
perkandangan pun menjadi faktor yang memegang peranan penting dalam budidaya
ayam. Sistem perkandangan ayam petelur ada dua tipe, yaitu kandang tipe open house
dan kandang close house. Kandang tipe close house saat ini mulai banyak digunakan
oleh peternakan ayam di Indonesia guna mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada
pemeliharaan ayam petelur. Purwanto (2010) menyatakan keberadaan, fungsi dan
manfaat kandang close house pada prinsipya tidak peduli kondisi daerah. Pada
lingkungan daerah apapun, secara fleksibel kondisinya dapat diadaptasi oleh kandang
tertutup.
KAJIAN EPISTIMOLOGI
Kandang adalah sebuah tempat bagi sebagian atau keseluruhan ternak dalam
hal ini adalah ternak ayam petelur, dimana didalam kandang terdapat aktivitas produksi
yang dilakukan oleh ayam petelur untuk itu ternak harus memperhatikan kenyamanan
bentuk kandang supaya ternak merasa nyaman dan tidak mengganggu proses produksi,
bentuk kenyamanan yang bisa diberikan kepada ayam petelur adalah mengatur suhu
kandang dimana apabila suhu kandang relative tinggi maka produktivitas telur akan
menurun selain itu telur yang dihasilkan kurang memiliki kualitas yang baik.
Dua jenis kandang yang sering dipakai dalam usaha peternakan ayam petelur
adalah kandang open house dan kandang close house. Kandang open house adalah
kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem terbuka, yang biasa terbuat dari kawat
burung atau bamboo sehingga menjamin hembusan angin bisa masuk dalam kandang
dan bisa memanfaatkan pergantian sinar matahari. Dinding kandang ditutup dengan
tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilapangan bentuk kandang yang umum
dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house, baik sistem panggung
maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan gergaj kayu dan
beberapa peternak juga menggunakan jerami. Model kandang terbuka memiliki
keuntungan yaitu sistem pergantian udara dalam kandang berjalan dengan lancer
sehingga kandang tidak pengap (Prayitno, 1999). Tipe kandang open house dapat
dijumpai di peternakan-peternakan ayam petelur di Indonesia, umumnya ada tiga
bentuk, yaitu tipe V, tipe AA, dan tipe W (Johari, 2004). Kandang pemeliharaannya
menggunakan sistem batteray, yaitu kandang berbentuk sangkar yang disusun berderet,
setiap ruangan kandang hanya dapat menampung satu-dua ekor ayam (Piyato, 1994).
Dijelaskan lebih lanjut keuntungan kandang sistem battery ini yaitu tingkat produksi
individul dan kesehatan masing-masing ayam dapat dikontrol, memudahkan
pengontrolan pakan ayam kanibalisme ayam dapat dihindari dan penyakit tidak mudah
menjalar dari satu ayam kea yam yang lainnya.
Selanjutnya sistem perkandangan close house adalah sistem kandang yang
harus mampu menghilangkan kelebihan panas, kelebihan uap air, dan gas berbahaya
seperti CO2, CO3, dan NH3 sekaligus memenuhi kebutuhan oksigen ayam. Adapun
kebutuhan yang harus dilengkapi dalam pembuatan kandang close house yaitu yang
pertama adalah cetu daya yang merupakan perangkat listrik yang berfungsi sebagai
sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum, cetu daya adalah sistem filter
penyearah yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah murni. Berikutnya ada
Sirkuit Motor DC, mengendarai motot DC membutuhkan banyak daya, yang tidak
dapat disediakan oleh mikrokontroler. Tujuan dari driver motor adalah untuk
memperoleh arus yang cukup sehingga motor tidak kehilangan tegangan dan dapat
berputar secara efektif. Selanjutnya yaitu Shield relay merupakan pelindung yang
terdiri dari sakelar listrik yang beroperasi berdasarkan listrik dan mekanik.
Memanfaatkan control listrik untuk mencapai gerakan mekanis. Relay terdiri dari
gulungan kawat pada inti besi lunak yang diubah oleh magnet yang menarik atau
menolak pegas untuk menutup atau membuka kontak. Solenoida adalah actuator
berkemampuan gerak linier. Elektromekanis (AC/DC), hidrolik, atau solenoida
pneumatic ada. Semua kegiatan mematuhi prinsip-prinsip dasar yang sama. Dengan
menerapkan tegangan, solenoida dapat menghasilkan gaya linier. Belt conveyor adalah
mesin yang secara terus menerus mangangkut material dalam bidang horizontal atau
miring. Sebagaian besar konveyor sabuk adalah listrik. Namun, pada gadget ini, proses
menghidupkan dan mematikan energi dikendalikan oleh pengatur waktu 24 jam. Daily
timer adalah alat listrik yang fungsinya sama dengan saklar lampu yaitu untuk
menghentikan aliran listrik. Rangkaian IC 555 PWM, IC timer NE 55 merupaka
rangkaian (chip) terintegrasi yang digunakan dalam berbagai aplikasi generator timer,
pulsa, dan osilator. Kegunaan paling khas dari IC NE 555 adalah sebagai pembangkit
clock/frekuensi PWM atau modulasi lebar pulsa adalah salah satu pendekatan untuk
mendapatkan tegangan baik yang benar-benar terbuka (ON) atau tertutup (OFF).
Teknik interseksi merupakan pendekatan paling sederhana untuk membangkitkan
sinyal PWM, menggunakan gelombang gergaji atau segitiga dan komparator.
Gambar 2. Kandang Open House ayam petelur
Sumber : antaranews.com
Kelebihan dari kandang open house adalah biaya operasional yang cukup
murah untuk membangun kandang terbuka, dan untuk memaksimalkan fungsi ventilasi
karena intensitas angin relative tinggi dan juga untuk memaksimalkan cahaya matahari
yang juga memaksimalka intensitas yang tinggi. Kelemahan kandang open house
adalah kandang yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari luar seperti
panas kelembapan udara dan angin, terutama di Indonesia dengan iklim yang tropis
yang terkadang perubahan cuacanya sangat ekstrim.
Tipe kandang close house juga memiliki kelebihan dan kekurangan bagi
peternak. Kelebihan kandang close house antara lain ternak tidak mudah stress akibat
perubahan suhu yang ekstrim dari luar kandang, sehingga tingkat produktivitas telur
yang diperoleh dapat menjadi tinggi, meminimalisir kontak dengan agen atau faktor
pembawa penyakit dari luar kandang, kelembaban dan suhu dalam kandang yang dapat
diatur dan sistem kandang ini juga memudahkan dalam pengambilan telur dan
pendistribusian pakan. Kekurangan dari kandang tipe ini bertitik berat pada bagian
modal awal pembangunan kandang, pembelian alat control panel yang termasuk mahal
untuk para peternak biasa, dan biaya perawatan alat-alat tersebut.
Amijaya, D. T., Yani, A., & Rukmiasih, R. (2018). Performa ayam ras petelur pada
letak cage berbeda dalam sistem closed house di global buwana farm. Jurnal
Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 6(3), 98-103.
Haryuni, N., Lestariningsih, Kustansti, N.O.A., Hasanah, N., 2023b. Kiat Sukses
Magang Industri Ayam Petelur Sistem Close House. CV. Dewa Publishing,
Nganjuk.
Mukminah, N., Purwasih, R., 2019. Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Broiler
Dengan Tipe Kandang Yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi
Rekayasa 2, 1–6.
Purwanto, D. 2010. Closed house cara modern tingkatkan produksi broiler. Infovet
Majalah Peternakan Dan Kesehatan Hewan.
http://majalahinfovet.com/2010/08. 13 Juni 2018
Suasta, I.., Mahardika, I.G., Sudiastra, D.A.N.I.W., 2019. Evaluasi Produksi Ayam
Broiler Yang Dipelihara Dengan Sistem Closed House. Majalah Ilmiah
Peternakan 22, 21–24.