Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI MUTAKHIR PADA BIDANG PETERNAKAN

TEKNOLOGI PERKANDANGAN SISTEM CLOSED HOUSE


DALAM INDUSTRI PERUNGGASAN MODERN DI INDONESIA

NI KADEK SISKA PADMARA DEWI


2381311002

PROGRAM STUDI MAGISTER


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas paper yang
berjudul “Teknologi Perkandangan Sistem Close House Dalam Industri Perunggasan
Modern Di Indonesia”

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan tugas paper ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam tugas paper ini. Oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Penulis berharap semoga paper yang penulis susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Gianyar, 26 Oktober 2023

Penulis
KAJIAN ONTOLOGI

Seiring dengan berkembangnya zaman dan semakin meningkatnya penduduk


serta kesadaran akan pentingnya gizi berdampak pada peningkatan kebutuhan pangan
yang mengandung protein hewani. Selain perannya dalam mendorong kesempatan
kerja, industri perunggasan memiliki nilai strategis khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan protein hewani dan kebutuhan rumah tangga. Berperan penting dalam
penyediaan protein hewani kepada masyarakat Industri perunggasan yang berperan
penting salah satunya yaitu produksi ayam petelur untuk kebutuhan konsumsi. Serta
penggemukan yang saat ini berkembang pesat untuk mendukung protein hewani adalah
peternakan ayam petelur (Ardhina et al., 2014 ).
Program ayam petelur saat ini diintensifkan dengan sistem produksi yang
terkendali. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko karena sejumlah faktor yang
umum terjadi pada ayam petelur. Sistem petelur intensif ini meliputi pemberian pakan
yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam, penggunaan berbagai vitamin
dan antibiotik untuk mencegah patogen yang dapat mempengaruhi kinerja dan
kesehatan ayam, vaksinasi secara berkala untuk mencegah masuknya virus patogen
yang sering menginfeksi ayam sehingga menyebabkan kerusakan besar.
Sudarmono (2003) menyebutkan bahwa kandang yang digunakan dalam
pemeliharaan ayam petelur sangat beraneka ragam. Masing-masing dapat dibedakan
atas dasar fungsi dan kegunaannya, model lantai, pengisian kandang, dan kelangsungan
penempatan ayam di dalam kandang. Kandang fase grower dapat menggunakan
kandang yang khusus untuk grower atau kandang fase starter tetap dipakai (jadi ayam
tak dipindah lagi). Kalua ayam digunakan kandang postal harus diperhatikan jumlah
ayam dalam kandang 7 – 10 ekor grower tiap meter luas kandang (Yahya, 1980).
Udara dalam kandang banyak mengandung CO2 dan gas amoniak yang
berasal hasil sekresi, seperti feses. Gas tersebut dapat menyebabkan kerusakan
permanen pada paru-paru dan darah jika konsentrasinya sangat padat, oleh karena itu
ventilasi kandang dan kontruksi kandang harus diperhatikan. Perputaran udara pada
musim kemarau harus ditingkatkan agar udara panas dalam kandang harus segera
terganti dengan udara segar yang lebih dingin sedangkan perputaran udara pada musim
hujan harus dikurangi sampai pada tingkat untuk tidak menimbulkan adanya
kelembaban dan bibit penyakit (Lubis dan Paimin, 2001). Kontruksi kandang yang baik
harus bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi ayam yang dipelihara
(Sudaryani dan Santosa, 2004). Kontruksi kandang yang menjamin kelangsungan
hidup ayam yaitu kandang yang memenuhi aspek kesehatan dan mempunyai daya
tahan yang kuat dan lama, sehingga dapat dipakai untuk proses produksi berikutnya
(Hartono, 1999).
Jahja (1998) menyebutkan agar kandang mendapat sinar matahari yang cukup
sebaiknya dibangun membujur dari arah timur ke barat yang bertujuan untuk
menghindari panas matahri secara langsung baik pagi pada pagi hari maupun tengah
hari. Kandang selain berfungsi untuk melindungi ayam dari cuaca seperti hujan, panas
matahari, dan angin juga berfungsi melindungi dari gangguan manusia atau binatang.
Kandang bagi ayam ras petelur juga diharapkan meningkatkan produksi ayam dengan
memberikan rasa nyaman bagi ayam yang dipelihara. Kandang yang nyaman
diharapkan mampu meningkatkan produktifitas ternak yang dipelihara. (Sudaryani dan
Santosa, 1997).
Tipe kandang yang banyak digunakan di Indonesia adalah tipe open house
dan sekarang mulai banyak berkembang tipe kandang close house (Haryuni et al.,
2023). Kandang open house adalah tipe kandang dimana ayam kontak langsung dengan
lingkungan sekitar sehingga mudah mengalami cekaman suhu yang menyebabkan
stress dan kurang efektif untuk diterapkan karena menimbulkan polusi udara
(Mukminah dan Purwasih, 2019). Kandang close house merupakan tipe kandang
tertutup yang meminimalisir adanya kontak biologis antara ayam dengan lingkungan
sehingga dapat mengurangi munculnya stress (Suasta et al., 2019). Guna mendapatkan
kualitas telur yang maksimal mka diperlukan adanya penelitian tentang pengaruh umur
ayam dan tipe kandang terhadap kualitas fisik telur ayam.
Perbaikan sistem pemeliharaan dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas ayam petelur. Perkadangan menjadi salah satu aspek pokok yang perlu
diperhatikan dalam pemeliharaan ayam petelur yang intensif dan efisien. Faktor
Gambar 1. Kandang Close House ayam petelur
Sumber : dhanangclosedhouse.com

perkandangan pun menjadi faktor yang memegang peranan penting dalam budidaya
ayam. Sistem perkandangan ayam petelur ada dua tipe, yaitu kandang tipe open house
dan kandang close house. Kandang tipe close house saat ini mulai banyak digunakan
oleh peternakan ayam di Indonesia guna mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada
pemeliharaan ayam petelur. Purwanto (2010) menyatakan keberadaan, fungsi dan
manfaat kandang close house pada prinsipya tidak peduli kondisi daerah. Pada
lingkungan daerah apapun, secara fleksibel kondisinya dapat diadaptasi oleh kandang
tertutup.
KAJIAN EPISTIMOLOGI

Kandang adalah sebuah tempat bagi sebagian atau keseluruhan ternak dalam
hal ini adalah ternak ayam petelur, dimana didalam kandang terdapat aktivitas produksi
yang dilakukan oleh ayam petelur untuk itu ternak harus memperhatikan kenyamanan
bentuk kandang supaya ternak merasa nyaman dan tidak mengganggu proses produksi,
bentuk kenyamanan yang bisa diberikan kepada ayam petelur adalah mengatur suhu
kandang dimana apabila suhu kandang relative tinggi maka produktivitas telur akan
menurun selain itu telur yang dihasilkan kurang memiliki kualitas yang baik.
Dua jenis kandang yang sering dipakai dalam usaha peternakan ayam petelur
adalah kandang open house dan kandang close house. Kandang open house adalah
kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem terbuka, yang biasa terbuat dari kawat
burung atau bamboo sehingga menjamin hembusan angin bisa masuk dalam kandang
dan bisa memanfaatkan pergantian sinar matahari. Dinding kandang ditutup dengan
tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilapangan bentuk kandang yang umum
dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house, baik sistem panggung
maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan gergaj kayu dan
beberapa peternak juga menggunakan jerami. Model kandang terbuka memiliki
keuntungan yaitu sistem pergantian udara dalam kandang berjalan dengan lancer
sehingga kandang tidak pengap (Prayitno, 1999). Tipe kandang open house dapat
dijumpai di peternakan-peternakan ayam petelur di Indonesia, umumnya ada tiga
bentuk, yaitu tipe V, tipe AA, dan tipe W (Johari, 2004). Kandang pemeliharaannya
menggunakan sistem batteray, yaitu kandang berbentuk sangkar yang disusun berderet,
setiap ruangan kandang hanya dapat menampung satu-dua ekor ayam (Piyato, 1994).
Dijelaskan lebih lanjut keuntungan kandang sistem battery ini yaitu tingkat produksi
individul dan kesehatan masing-masing ayam dapat dikontrol, memudahkan
pengontrolan pakan ayam kanibalisme ayam dapat dihindari dan penyakit tidak mudah
menjalar dari satu ayam kea yam yang lainnya.
Selanjutnya sistem perkandangan close house adalah sistem kandang yang
harus mampu menghilangkan kelebihan panas, kelebihan uap air, dan gas berbahaya
seperti CO2, CO3, dan NH3 sekaligus memenuhi kebutuhan oksigen ayam. Adapun
kebutuhan yang harus dilengkapi dalam pembuatan kandang close house yaitu yang
pertama adalah cetu daya yang merupakan perangkat listrik yang berfungsi sebagai
sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum, cetu daya adalah sistem filter
penyearah yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah murni. Berikutnya ada
Sirkuit Motor DC, mengendarai motot DC membutuhkan banyak daya, yang tidak
dapat disediakan oleh mikrokontroler. Tujuan dari driver motor adalah untuk
memperoleh arus yang cukup sehingga motor tidak kehilangan tegangan dan dapat
berputar secara efektif. Selanjutnya yaitu Shield relay merupakan pelindung yang
terdiri dari sakelar listrik yang beroperasi berdasarkan listrik dan mekanik.
Memanfaatkan control listrik untuk mencapai gerakan mekanis. Relay terdiri dari
gulungan kawat pada inti besi lunak yang diubah oleh magnet yang menarik atau
menolak pegas untuk menutup atau membuka kontak. Solenoida adalah actuator
berkemampuan gerak linier. Elektromekanis (AC/DC), hidrolik, atau solenoida
pneumatic ada. Semua kegiatan mematuhi prinsip-prinsip dasar yang sama. Dengan
menerapkan tegangan, solenoida dapat menghasilkan gaya linier. Belt conveyor adalah
mesin yang secara terus menerus mangangkut material dalam bidang horizontal atau
miring. Sebagaian besar konveyor sabuk adalah listrik. Namun, pada gadget ini, proses
menghidupkan dan mematikan energi dikendalikan oleh pengatur waktu 24 jam. Daily
timer adalah alat listrik yang fungsinya sama dengan saklar lampu yaitu untuk
menghentikan aliran listrik. Rangkaian IC 555 PWM, IC timer NE 55 merupaka
rangkaian (chip) terintegrasi yang digunakan dalam berbagai aplikasi generator timer,
pulsa, dan osilator. Kegunaan paling khas dari IC NE 555 adalah sebagai pembangkit
clock/frekuensi PWM atau modulasi lebar pulsa adalah salah satu pendekatan untuk
mendapatkan tegangan baik yang benar-benar terbuka (ON) atau tertutup (OFF).
Teknik interseksi merupakan pendekatan paling sederhana untuk membangkitkan
sinyal PWM, menggunakan gelombang gergaji atau segitiga dan komparator.
Gambar 2. Kandang Open House ayam petelur
Sumber : antaranews.com

Gambar 3. Kandang Close House ayam petelur


Sumber : kandangclosehouse.com

Kelengkapan rancangan perancangan komponen dan spesifikasi yang akan


digunakan secara umum :

No. Komponen Jumlah


1. Stop kontak otomatis 1
2. Catu 1
3. Rangkaian IC 555 PWM 1
4. Rangkaian Motor DC 1
5. Selenoid push pull 1
6. Belt convevor 1 meter
7. Kabel 5 meter
8. Papan Secukupnya
Fungsi dari masing-msing komponen yaitu :
1. Stop kontak otomatis atau daily timer berfungsi sebagai pengontrol atau
penjadwal otomatis arus listrik yang akan dialirkan ke catu daya
2. Catu daya berfungsi sebagai sistem penyearah-filter yang mengubah AC
menjadi DC dari stop kontak otomatis atau daily timer menuju rangkaian IC
555 PWM.
3. IC 555 PWM berfungsi sebagai pengontrol gerak rangkaian motor DC dan
solenoid push pull
4. Rangkaian motor DC berfungsi menggerakan belt conveyor
5. Solenoid push pull berfungsi sebagai pembuka dan penutup pada tempat makan
ayam
6. Belt conveyor berfungsi sebagai tempat makan yang nantinya digerakan oleh
rangkaian motor DC
7. Kabel berfungsi sebagai penghubung antar komponenn.
8. Papan mika berfungsi sebagai menempelnya komponen yang akan digunakan
KAJIAN AKSIOLOGI

Tujuan perkembangan usaha peternakan ayam petelur adalah untuk memenuhi


kebutuhan pangan dan gii masyarakat pada sektor rumah tangga oleh pihak konsumen.
Tujuan yang ingin dicapai oleh pihak produsen dalam mengusahakan peternakan ayam
petelur adalah untuk mendapatkan keuntungan guna mencukupi kebutuhan hidup dan
meningkatkan usahanya. Usaha peternakan ayam petelur khususnya di Indonesia
banyak menggunakan kandang sistem open house dan close house. Dari kedua tipe
kandang tersebut, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya bagi
peternak ayam petelur.

Kelebihan dari kandang open house adalah biaya operasional yang cukup
murah untuk membangun kandang terbuka, dan untuk memaksimalkan fungsi ventilasi
karena intensitas angin relative tinggi dan juga untuk memaksimalkan cahaya matahari
yang juga memaksimalka intensitas yang tinggi. Kelemahan kandang open house
adalah kandang yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari luar seperti
panas kelembapan udara dan angin, terutama di Indonesia dengan iklim yang tropis
yang terkadang perubahan cuacanya sangat ekstrim.

Tipe kandang close house juga memiliki kelebihan dan kekurangan bagi
peternak. Kelebihan kandang close house antara lain ternak tidak mudah stress akibat
perubahan suhu yang ekstrim dari luar kandang, sehingga tingkat produktivitas telur
yang diperoleh dapat menjadi tinggi, meminimalisir kontak dengan agen atau faktor
pembawa penyakit dari luar kandang, kelembaban dan suhu dalam kandang yang dapat
diatur dan sistem kandang ini juga memudahkan dalam pengambilan telur dan
pendistribusian pakan. Kekurangan dari kandang tipe ini bertitik berat pada bagian
modal awal pembangunan kandang, pembelian alat control panel yang termasuk mahal
untuk para peternak biasa, dan biaya perawatan alat-alat tersebut.

Usaha peternakan ayam dengan menggunakan kandang open house maupun


close house tetap dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan orang yang
bermukim dekat dengan peternakan karena limbah yang dihasilkan seperti kotoran
ayam, sisa pakan, sisa air minum dan air buangan yang berasal dari cucian tempat
pakan dan minum serta keperluan domestic lainnya (Fakihuddin et al., 2020). Limbah
peternakan ayam apabila dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah akan
mengkontaminasi udara, air dan tanah karena beberapa gas efek rumah kaca yang
dihasilkan seperti ammonium, hydrogen sulfida CO2, CH4 yang menimbulkan bau tak
sedap dan mengganggu kesehatan manusia serta menurunnya produktivitas ternak
(Widyastuti et al., 2013). Permasalahan utama dari usaha peternakan ayam adalah
munculnya dampak terhadap tanah atau jalan disekitar peternakan yang disebabkan
oleh kendaraan yang mengangkut hasil produksi dan sarana produksi peternakan.
Kondisi ini sangat mengganggu masyarakat yang menggunakan jalan yang sama,
apalagi saat hujan jalan menjadi becek. Dampak terhadap udara sangat dirasakan oleh
responden yaitu bau tidak sedap dan munculnya lalat. Hal ini disebabkan oleh
penumpukan kotoran karena pembersihan kandang yang tidak rutin serta sisa air
minum dan pakan ternak yang langsung dibuang ke tanah tanpa diolah terlebih dahulu.
Bau juga mudah menyebar karena kondisi kandang yang terbuka. Bau yang tidak sedap
dan lalat merupakan gangguan yang paling sering dialami masyarakat sekitar usaha
peternakan karena kotoran ayam yang tidak segera dibersihkan dan sisa air minum yang
mengandung feses.
DAFTAR PUSTAKA

Amijaya, D. T., Yani, A., & Rukmiasih, R. (2018). Performa ayam ras petelur pada
letak cage berbeda dalam sistem closed house di global buwana farm. Jurnal
Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 6(3), 98-103.

Fakihuddin, F, TT Suhariyanto dan M Faishal. 2020. Analisis Dampak Lingkungan


dan Persepsi Masyarakat terhadap Industri Peternakan Ayam (Studi Kasus
pada Peternakan di Jawa Tengah). Jurnal Teknik Industri. 10(2): 191– 199.

Haryuni, N., Lestariningsih, Kustansti, N.O.A., Hasanah, N., 2023b. Kiat Sukses
Magang Industri Ayam Petelur Sistem Close House. CV. Dewa Publishing,
Nganjuk.

Mukminah, N., Purwasih, R., 2019. Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Broiler
Dengan Tipe Kandang Yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi
Rekayasa 2, 1–6.

Purwanto, D. 2010. Closed house cara modern tingkatkan produksi broiler. Infovet
Majalah Peternakan Dan Kesehatan Hewan.
http://majalahinfovet.com/2010/08. 13 Juni 2018

Suasta, I.., Mahardika, I.G., Sudiastra, D.A.N.I.W., 2019. Evaluasi Produksi Ayam
Broiler Yang Dipelihara Dengan Sistem Closed House. Majalah Ilmiah
Peternakan 22, 21–24.

Widyastuti, FR, Purwanto, dan Hadiyanto. 2013. Upaya pengelolaan lingkungan


usaha peternakan sapi di Kawasan Usahatani Terpadu Bangka Botanical
Garden Pangkalpinang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber
Daya Alam Dan Lingkungan Dalam Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan, 237, 81–85.

Yani, A. 2014. Pemodelan pindah panas pada budidaya ayam broiler


menggunakan kandang sistem tertutup di daerah brriklim tropika basah.
Disertasi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai