Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini Indonesia mempunyai laboratorium penyakit terlengkap.

Berbagai penyakit muncul ke permukaan, mulai dari penyakit infeksi,

penyakit degeneratif dan penyakit baru semacam campak Jerman, dan

sindrom pernafasan akut parah (SARS). Kesehatan salah satu unsur utama

pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan sudah saatnya pembangunan

dilihat dari kualitas dan perilaku kesehatan SDM-nya. Salah satu bidang baru

dalam farmakologi yang masih dalam tingkat eksplorasi dan perdebatan

adalah obat tradisional dan obat modern (Arfatul, 2017)

Pengobatan medis dan pengobatan tradisional memiliki kelebihan dan

kekurangan dalam mengatasi berbagai gangguan penyakit. Dengan

berkembangnya ilmu kedokteran, masyarakat lebih memilih pengobatan

secara medis karena telah teruji secara klinis dibandingkan dengan

pengobatan tradisional yang belum banyak diuji khasiatnya. Terapi herbal

kembali populer di masyarakat karena dinilai sebagai pengobatan dengan efek

samping yang minim, ekonomis, dan mudah diperoleh. Tanaman obat tidak

hanya diperoleh dari tumbuhan liar, tanaman obat juga banyak yang telah

dibudidayakan. (Armansyah, 2016)

Penggunaan obat tradisional dalam upaya mempertahankan kesehatan

masyarakat telah lama kita ketahui. Bahkan sampai saat ini 80% penduduk
dunia masij menggantungkan dirinya pada pengobatan tradisional.

Seperempat dari obat-obat modern yang beredar didunia berasal dari bahan

aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tanaman ataupun hewan. Obat

tradisional adalah bahan utama atau ramuan bahan mineral, sediaan cairan

(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah

digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang

berlaku dimasyarakat (Jumain, 2018)

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (2010) hampir setengah (49,5%)

penduduk Indonesia usia di atas 15 tahun mengonsumsi obat herbal. Salah

satu diantaranya adalah Cangkang Keong Sawah (Pomacea canaliculata

Lamark) yang merupakan hewan yang bisa diternakan dan menjadi hama bagi

para petani yang banyak digunakan dalam pengobatan herbal dan obat

tradisional (Ihwan, 2018)

Cangkang keong mas (Pomacea canaliculata Lamark) sering dianggap

sebagai salah satu faktor kegagalan panen atau biasa dikatakan hama penyakit

tanaman pertanian yang dagingnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak,

sedangkan cangkangnya dibuang sebagai limbah. Sementara cangkang keong

mas memiliki potensial sebagai bahan dasar pembuatan hidroksiapatit karena

memiliki kadar kalsium yang cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai

implan. (Ayu, 2005)

Keong mas atau disebut siput murbei (Poma- cea canaliculata Lamarck)

merupakan siput air tawar yang diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1981

sebagai hewan hias. Ada dua pendapat tentang masuknya keong mas ke
Indonesia, yaitu de- ngan membiakkannya sebagai hewan hias untuk

komoditas eksport, dan dipihak lain keong mas menjadi hama pada tanaman.

(Devi, 2013)

(Kandungan Kimia Cangkang Keong Mas) tolong………….

Uji Toksisitas dibedakan menjadi uji toksisitas akut, subkronik, dan

kronik. Uji toksisitas akut dirancang untuk menentukan Lethal Dose atau

disingkat LD50 suatu zat. Uji toksisitas akut dilakukan dengan memberikan

zat kimia yang sedang diuji sebanyak satu kalim atau beberapa kali dalam

jangka waktu 24 jam. Uji toksisitas akut merupakan uji pra klinik yang

bertujuan mengukur derajat efek toksik suatu senyawa dalam waktu tertentu

setelah pemberiam dosis tunggal. Tolak ukur kuantitaif yang sering

digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal pada uji toksisitas akut

adalah LD50. (Jumain, Syahruni, 2018)

Uji toksisitas memberikan informasi tentang bahaya kesehatan akibat

paparan bahan tertentu pada tubuh. Hasil pengujian toksisitas ini diharapkan

dapat menjadi acuan dalam penggunaan Cangkang Keong Mas sebagai obat

herbal di masyarakat, untuk menghindari penggunaan berlebihan yang dapat

menyebabkan keracunan. (Moh, Ihwan. 2018)

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin meneliti tentang (JUDUL

FIKRI) TOLONG………….

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka yang menjadi masalah utama

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (Judul Fikri)

TOLONG………….

1.3 Tujuan Penelian

Tujuan dari penelitian ini yang dilakukan adalah untuk mengetahui

apakah (Judul fikri) TOLONG…………….

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

a. Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat tentang

manfaat (judul fikri) TOLONG……………..

b. Diharapkan (JUDUL TOLONG……………….

1.4.2 Bidang Institusi Pendidikan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan (JUDUL)

TOLONG………………

b. Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Baiturrahmah, Padang. Referensi tersebut dapat digunakan sebagai bahan

bacaan untuk melakukan penelitian lebih dalam bagi peneliti yang lain.

1.4.3. Bidang Peneliti


a. Sebagai wujud pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama

menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Baiturrahmah.
b. Untuk mendapatkan pengalaman meneliti dan menambah wawasan serta

pengetahuan.

1.5 Luaran

Penelitian ini guna untuk mengetahui bahwa (judul)

TOLONG………………..

Anda mungkin juga menyukai