Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MAKALAH

“MATERI PUSKESMAS”

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan Klinik di Bagian IKGM

Oleh:

TIFANI DWI AGUSTIN


19100707360804157

Pembimbing :
drg. Satria Yandi, MDSc

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan laporan “Materi Puskesmas” guna melengkapi persyaratan

kepaniteraan klinik pada modul IKGM

Padang, 30 Oktober 2021


Disetujui oleh
Dosen pembimbing

(drg. Satri Yandi, MDSc)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul

“Materi Puskesmas” sebagai salah satu syarat tugas menyelesaikan kapanitraan

klinik modul DPH di RSGM Universitas Baiturrahmah.

Dalam kesempatan ini dengan tulus dan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada yang

terhormat drg. Satria Yandi, MDSc selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing serta memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas ini. Terima

kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas

ini.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya

kepada kita semua dan semoga tugas ini dapat bermanfaat serta dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang

memerlukan.

Penulis
Hari : Selasa, 26 Oktober 2021

Materi : Materi Pertama

Pemateri : Elfia Muthia, SKM.M. M.Kes

Judul : Seksi Kefarmasian

Kesimpulan :

Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan salah satu SKPD pada

Pemerintah Kota Padang. Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai sebuah

organisasi mengacu pada Permenkes Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman

Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten / Kota.

Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Padang telah disusun dan ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kota Padang. Seksi Kefarmasian memiliki tugas

membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan

kebijakan operasional, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan,

evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan kefarmasian.

Tugas Pokok dan Fungsi dari Seksi Kefarmasian sesuai Perwako 67 /2016

pasal 24 :

1. Melakukan pengelolaan kegiatan rekomendasi perizinan terhadap apotek,

toko obat, perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) P-IRT , UMOT dan

toko Alkes
2. Melakukan pembinaan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi, peredaran

obat atau sediaan farmasi, napza, kosmetik, obat tradisional di puskesmas,

puskesmas pembantu, apotek, toko obat, dan toko obat tradisional

3. Melakukan pembinaan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi, terhadap

pengelola toko makanan, minuman, dan sarana P-IRT ( pra market, post

market, kaji ulang)

4. Melakukan pengambilan sampel atau contoh sediaan farmasi atau pangan di

lapangan

5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Kegiatan Program Pengawasan Obat dan Makanan yang telah

dilaksanakan pada tahun 2020 adalah :

1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Obat

 Pengawasan dan Pemberian rekomendasi izin apotek

 Pengawasan dan Pemberian rekomendasi izin toko obat

 Pemberian rekomendasi untuk penerbitan izin PBF

 Pemberian izin toko Alat Kesehatan

 Pengawasan dan Pemberian rekomendasi untuk penerbitan izin UMOT

 Visitasi Perizinan Saryanfar di Rumah Sakit dan Klinik


 Pelaporan Sistem Informasi Penggunaan Narkotik dan Psikotropik

(SIPNAP) dan POR

2. Pemberian izin Toko Alat Kesehatan

 Permenkes RI Nomor 1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran

Alat Kesehatan pada pasal 9 dikatakan bahwa setiap Penyalur Alat

Kesehatan (PAK) , Cabang PAK, dan toko alat kesehatan wajib memiliki

izin.

 Dan untuk izin toko alat kesehatan sebagaimana dimaksud tersebut

diberikan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.

3. Visitasi perizinan Rumah Sakit dan Klinik

 Seksi Kefarmasian juga ikut serta dalam tim visitasi Rumah Sakit dan

Klinik di Kota Padang.

 Sesuai dengan tupoksinya, maka dalam visitasi yang dilakukan adalah

melihat sarana kefarmasian yang ada di Rumah sakit atau Klinik yang

dikunjungi sebelum izin dikeluarkan.

4. Pengawasan Bahan Berbahaya lainnya

 Selain pengawasan saryanfar dan obat diatas, Seksi Kefarmasian juga

melakukan pembinaan dan pengawasan rutin maupun pengawasan dan

pembinaan sebagai tidak lanjut terhadap temuan BPOM terhadap toko

kosmetik, dan toko herbal


 Masalah yang ditemui umumnya masih ditemukan kosmetik dan obat

herbal yang TIE

5. Pengawasan Peredaran Makanan dan Minuman

 PKP dan Sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT)

 Tindak Lanjut Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap Pangan

( Penanganan kasus keracunan makanan berkordinasi degan seksi

Survailance)

 Pengawasan Peredaran Bahan Pangan

 Seksi Kefarmasian juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pasar tradisional yang diduga masih menjual bahan pangan yang

mengandung bahan berbahaya dan tidak layak edar.

6. Pengawasan Peredaran Bahan Pangan

Seksi Kefarmasian juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pasar tradisional yang diduga masih menjual bahan pangan yang mengandung

bahan berbahaya dan tidak layak edar.

Tujuan : untuk melindungi masyarakat terhadap peredaran bahan pangan

yang tidak memenuhi syarat untuk dikomsumsi, sehingga makanan-

minuman/pangan / pabukoan yang dikonsumsi masyarakat aman, sehat,

hygienis, bersih dan terbebas dari penyakit dan masyarakat dapat terhindar dari

berbagai penyakit yang disebabkan oleh makanan-minuman.


7. Pengawasan Minuman Beralkohol (Minol)

Kegiatan lain yang juga dilakukan oleh seksi Kefarmasian DKK Padang

adalah melakukan pengawasan minuman beralkohol di Kota Padang. Pengawasan

ini dilakukan secara tim terpadu Pemko Padang yaitu Dinas Perdagangan, Dinas

Kesehatan, BPOM, Satpol PP, Dinas Pangan dan DPMPTSP terhadap kafe, bar

dan karaoke yang ada di Kota Padang.

8. Pemberian izin PKRT

Sesuai dengan Permenkes Nomor 70 tahun 2014 tentang Perusahaan

Rumah Tangga Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga,

sertifikat PKRT dapat diberikan kepada Perusahaan Rumah Tangga dan produk

yang dihasilkan yang telah memenuhi persyaratan dalam rangka peredaran.


Hari : Rabu, 27 Oktober 2021

Materi : Materi Ke-2 (Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Padang)

Pemateri : dr. Ratna

Judul : Pembekalan Praktek Lapangan FKG

Kesimpulan :

Standar pelayanan minimal merupakan standar yang wajib dilakukan di

pusat pemerintahan yang harus dilakukan.

1. Jenis pelayanan dasare pada SPM kesehatan Saerah Provinsi terdiri atas :

a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisi kesehatan akibat

bencana dan atau berpotensi bencana provinsi.

b. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa

provinsi

2. Jenis pelayanan dasar untuk kab/kota terdiri atas :

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil

b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin

c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

d. Pelayanan kesehatan balita

e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif

g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut


h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus

j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis.

l. Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi virus yang

melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)

Tujuan umum:

Meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibvu dengan menggunakan

buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal.

Tujuan Khusus :

 Meningkatkan kesadaran ibu untuk pemberian ASI secara eksklusif

 Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi

 Meningkatykan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi

seimbang pada balita.

 Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan

melaksanakan stimulasi perkembangan balita

 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan

mencuci tangan yang benar.

 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara

pencegahan dan perawatan balita.


Materi 2
Pemateri : Sekretaris DKK Padang

Judul : Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan

Materi yang disampaikan kita harus mempelajari apa saja yang kita

lakukan di puskesmas dengan mempelajari UU no 43 tahun 2019 tentang

puskesmas. Di Puskesmas kita mempelajari manajemen puskesmas

melalui lokakarya bulanan dan evaluasi bulanan. Standar Pelayanan

Minimal memiliki 12 Indikator dikerjakan tenaga kesehatan. Pekerjaan

wajib tenaga kesehatan di puskesmas adalah upaya kesehatan perorangan

dan upaya kesehatan masyarakat. Standar sarana dan prasarana yang

dipenuhi dll. Konsep manajemen pusksesmas perencanaan pelaksaan

evaluasi melalui UKM UKP dengan pelayanan minimal mulai dari bayi

baru lahir sampai dengan lansia.

Materi 3
Pemateri : drg. Henny Indriani Lubis

Seksi P2PTM Dinas Kesehatan Kota Padang

Judul : Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Kesimpulan :

Penyakit tidak menular (ptm) merupakan penyakit yang terjadi

bukan karena proses infeksi tidak menularkan pada orang lain

mengakibatkan sakit yang lama, kecacatan yang tinggi dan kematian

mendadak sebelum usia 60 tahun. Pengedalian PTM ini dibuat lah

POSBINDU dimana POSBINDU adalah kegiatan pengendalian faktor

resiko PTM pada masyarakat, yang dilakukan setiap sebulan sekali.

Tujuan PTM ini adalah supaya terpantau masyarakat yang

memiliki penyakit PTM, supaya masyarakat terhindar dari PTM, agar

masyarakat mendorong dan termotivasi memiliki hidup yang sehat dan

produktif dan meningkatkan kesehatannya dan memotivasi masyarakat

agar menajdi pserta jaminan kesehatan nasional.

Kegiatan untuk PTM adalah pencatatan atau pemantauan faktor

risiko PTM, lalu wawancara oleh petugas, lalu pengukuran tinggi badan ,

dan gula darah. Terakhir penyampaian edukasi pada masyarakat.


Hari : Kamis, 29 Oktober 2021

Materi 1

Pemateri : GUSWENNY, SKM

Ka . Seksi Kesling Kesjaor

Judul : Konsep Dasar STBM

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan

untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi higienis dan saniter melalui

pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Tujuan nya adalah

untuk mencapai kondisi sanitasi total dengna mengubah perilaku higiene

dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka menurunkan

kejadian penyakit berbasis air dan sanitasi untuk mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yg setinggi tingginya.


Ada Lima Pilar STBM dimana yang pertama berhenti buang air

besar sembarangan, Cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan

makanan di rumah tangga dengan pemilihan bahan makanan,penyimpanan

dan pengolahan, lalu pengelolaan sampah dan limbah cair rumah tangga.

STBM akan membantu masyarakat untuk mencapai tingkat

higinitas yang paripurna, terwujudya lingkungan yang bersih dan sehat

akan meningkatkan martabat masyarakat karena terhindar dari predikat

kelurahan yang “jorok”, menghindarkan mereka dari resiko kesakitan dan

kematian akibat sanitasi yang tidak sehat. STBM dapat mengubah

perubahan prilaku dari lima Pilar yang disampaikan tadi.

Penyakit jika tidak melakukan STBM adalah Diare,

DBD, ,TBC,ISPA,Kecacingan,Penyakit Kulit, Chikungunya,Flu Burung,

Kusta.
Materi 2

Pemateri : Elfa Syoeib, SKM.MM

Seksi Promkes dan Gizi

Judul : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Kesimpulan :

Germas adalah Suatu tindakan sistematis dan terencana yang

dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk

meningkatkan kualitas hidup. Dimana upaya untuk meningkatakan

kesehatan lingkungan pencegahan dini penyakit, perbaikan gizi, perilaku

hidup sehat. Germas dilakukan bertujuan untuk kesehatan terjaga,

produktif , lingkungan bersih dan mengurangi biaya berobat. Germas

dilakukan oleh individu, keluarga, masyarakat, organisasi masyarakat

lainnya.

Kegiatan germas yaitu makan sayur dan buah, bersihkan

lingkungan, tidak merokok tidak minum alkohol,melakukan aktivitas

fisik,memeriksa kesehatan rutin. Masalah kesehatan perlu dicegah melalui

GERMAS.

Anda mungkin juga menyukai