ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
NAZILAH
NIM : 2011210591
Nazilah
STIE Perbanas Surabaya
Email : nazilalbugis92@gmail.com
ABSTRACT
Investment decision making should be taken in a rational way, but in fact there is investor
who often make decisions irrationally. Information is the important thing for investor, with
complete information, precise and relevant subject will facilitate a person in making
investment decisions in order to achieve results in line with expectations. This experimental
research aims to whether the positive or negative framing information effect on the
investment decisions. Further this research also try to find the differences of mental
accounting and overconfidence regarding to different framing.
This study is using total sampling method. There are seventy five volunteers participate in
this research. The sample in this study is students who are enroll Investment and Portfolio
Management course. To test the hypothesis beside the desciptive analysis researcher test the
hypotesis using wilcoxon test and one sampel t-test. The results show, proves that there is a
difference investment decision if the information presented in a positive framing and
negative framing. Researcher also prove there is no mental accounting behavior and
overconfidence in making decisions and predict the price.
Informasi
Informasi (framing negatif)
(framing positif)
(+) (+)
Pengambilan
keputusan
Gambar1
6
(+)/(-) (+)/(-)
Pengambilan
Framing 1 Framing 2
(kasus kehilangan keputusan (kasus kehilangan
uang Rp 150.000) (Mental accounting) dompet Rp.150.000)
Gambar 2
Pengaruh informasi (framing positif dan lebih rendah daripada anggapan terhadap
negatif) terhadap perilaku kebenaran suatu pertanyaan.
overconfidence dalam mengambil Dalam penelitian yang dilakukan
keputusan oleh Mahatma Kufepaksi (2010)
menyatakan bahwa pada kelompok
Overconfidence adalah perasaan investor yang lebih banyak informasi akan
percaya pada dirinya sendiri secara cenderung lebih kecil kesalahannya dalam
berlebihan. Overconfidence membuat memprediksi harga, dibanding para
investor overestimate terhadap investor yang berinformsi kurang.
pengetahuan yang dimiliki oleh investor Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
itu sendiri, dan underestimate terhadap dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
prediksi yang dilakukan karena investor H3 : Terdapat pengaruh framing informasi
melebih-lebihkan kemampuannya (positif dan negatif) terhadap perilaku
(Nofsinger, 2005:10). Sehingga, overconfidence dalam pengambilan
overconfidence cenderung berakibat buruk. keputusan.
Karena secara umum seseorang yang Kerangka pemikiran yang mendasari
mempunyai tingakat kepercayaan yang penelitian ini dapat digambarkan sebagai
tinggi itu, jika tingkat kebenaran jawaban berikut :
Informasi Informasi
(framing positif) (framing negatif)
(+)/(-) (+)/(-)
overconfidence
Gambar 3
7
berlaku jika anggota populasi relatif kecil informasi yang telah di framing secara
atau mudah dijangkau. positif dan negatif.
Mengacu pada metode quasi Uji Validitas dan Reliabilitas
eksperimen yang ciri utamanya adalah Dalam penelitian ini semua instrument
tanpa penugasan random dan yang digunakan harus diuji kelayakannya
menggunakan kelompok yang sudah ada terlebih dahulu. Dengan tujuan untuk
sebagai sampel, maka peneliti tidak mengetahui instrumen yang digunakan
mengambil sampel dan anggota populasi sudah layak atau belum layak digunakan
secara individu tetapi dalam bentuk kelas. dalam sebuah penelitian. Cara mengukur
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas dan reliabilitas dapat dilakukan
ketiga kelas untuk menjadi partisipan dan dengan menggunakan rumus statistik atau
diharapkan jumlah partisipan yang dapat dari hasil mengkorelasikannya dengan test
terkumpul dalam penelitian ini diharapkan lain yang dianggap sudah memenuhi
dapat diperoleh 75 partisipan. kriteria kevalidan dan reliabilitasnya,
selain itu dengan meminta judgement pada
Data Penelitian dosen yang dianggap ahli.
Instrument kuisioner yang digunakan
Penelitian ini mengambil sampel dari
dalam penelitian ini diukur kevalidan dan
para mahasiswa STIE Perbanas Surabaya
reliabilitasnya langsung oleh Expert
jurusan Manajemen Konsentrasi keuangan
Judgement (dosen pembimbing dan dosen
yang sedang memprogram mata kuliah
penguji).
Manajemen Investasi Portofolio pada
semester gasal 2014/2015. Data yang Definisi Operasional Variabel
digunakan dalam penelitian ini adalah data Informasi
primer atau data yang dikumpulkan secara Informasi disini dapat diukur dari cara
langsung oleh peneliti dari sumber data partisipan menanggapi beberapa informasi,
yang dibutuhkan. Unit sampel yang akan yang dapat dilihat darilaporan keuangan
dijadikan partisipan diharapkan seluruh seperti perubahan harga saham EPS, laba
mahasiswa pemrogram Mata Kuliah perusahaan yangdi framing secara positif
Manajemen Investasi dan Portofolio. dan negatif.
Wilayah penyebaran sampel yang
digunakan sebagai obyek penelitian ini Keputusan Investasi
yaitu di kampus STIE Perbanas Surabaya. Pengambilan Keputusan investasi
Partisipan akan diberikan beberapa adalah suatu kebijakan yang diambil untuk
treatment atau skenario dan mereka menanamkan modal pada asset untuk
diminta untuk mengisi beberapa kuesioner mendapatkan keuntungan dimasa yang
yang merupakan keputusan setelah akan datang. Karakteristik keputusan
mendapatkan treatment. Eksperimen investasi yaitu dilihat dari perilaku mental
dipilih untuk memudahkan peneliti accounting dan overconfidence. Variabel
mengobservasi efek treatment terhadap tersebut dapat diukur dengan
setiap partisipan yang diteliti. menggunakan pengukuran sebagai berikut
:
Variabel Penelitian 1. Perilaku investor terhadap risiko dalam
Variabel penelitian yang digunakan mengambil keputusan investasi.
dalam penelitian ini meliputi variabel Investor dikatakan risk averter apabila
dependen yaitu pengambilan keputusan, dalam pengambilan keputusan investasi
mental accounting, dan overconfidence. para investor lebih menghindari risiko
Sedangkan variabel independen terdiri dari dan memilih pilihan yang pasti,
sedangkan investor dikatakan risk
8
seeker apabila investor mengambil accounting dalam mengambil keputusan
keputusan investasi yang melibatkan digunakan uji Nonparametrik 2 Related
kerugian didalam pilihannya. Sample(uji wilcoxon). Alasan dipilihnya
Risk averter : score 1 tenik pengujian ini karena berhubungan
Risk seeker : score 2 dengan data yang berbentuk ranking atau
2. Perilaku Mental Accouting kualitatif (skala nominal atau ordinal).
Investor dikatakan memiliki perilaku Selain itu, fungsi dari pengujian ini adalah
mental accounting apabila diminta untuk menguji perbedaan antar data
untuk mengambil keputusan akan berpasangan, menguji komparasi antar 2
melihat dan mengevaluasi keputusan pengamatan, dan mengetahui efektivitas
investasinya dari sisi keuntungan dan suatu perlakuan.
kerugian. Selain itu dapat dikatakan Sedangkan untuk melihat pengaruh
mental accounting dimana seseorang perilaku overconfidence terhadap
akan mengalokasikan pendapatan serta informasi yang diframing secara positif
memperlakukan uang dalam jumlah dan negatif dalam pengambilan keputusan
yang sama secara berbeda (Barberis dan digunakan One Sample t-test. Alasan
Huang, 2001). dipilihnya teknik pengujian ini untuk
menguji apakah suatu variable yang diuji
3. Perilaku overconfident sebesar, lebih besar atau lebih kecil dari
Investor dikatakan memiliki perilaku nilai parameter yang dihipotesiskan.
overconfidence apabila dalam
melakukan prediksi harga terlalu jauh HASIL PENELITIAN DAN
atau lebih tinggi dari harga sebenarnya. PEMBAHASAN
Semakin jauh prediksi harga yang Uji Deskriptif
diberikan maka semakin overconfident Analisis deskriptif digunakan untuk
investor tersebut. memberikan gambaran mengenai variabel-
variabel dalam penelitian ini, yaitu
Alat Analisis variabel pengambilan keputusan, mental
Untuk menguji perbedaan accounting, dan overconfidence.
pengambilan keputusan terhadap informasi Tabel 1 berikut adalah hasil uji deskriptif:
yang di framing secara positif dan negatif
serta melihat perbedaan perilaku mental
Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif
Data partisipan
Tabel 2
Pengambilan keputusan investasi dengan framing positif dan framing negatif
Tabel 4
Prediksi Harga Dan Tingkat Kepercayaan Partisipan
Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Framing Informasi
Dapat dilihat pada tabel 5 hasil dari eksperimen yang telah dilakukan
Z hitung adalah sebesar -3,893 dengan p = menunjukkan bahwa orang lebih suka
0,000, karena signikansi uji Wilcoxon = alternatif A yang memberikan kepastian
0,000 < p 0,01 artinya sangat hasil. Dengan demikian, faktor
signifikan.Berdasarkan uji Wilcoxon hasil ketidakpastian (risiko) mengubah perilaku
tersebut menunjukan bahwa Ho ditolak, individu dalam mengambil keputusan.
yang berarti terdapat perbedaan Individu tetap memilih satu dari dua
pengambilan keputusan investasi terhadap alternatif yang mendatangkan/memberikan
informasi yang di framing positif dan manfaat yang sama. Inilah yang disebut
framing negatif. dengan Paradoks Allaiss, bahwa orang
Ketika investor diberikan informasi tidak konsisten dengan prinsip pembatalan
yang disajikan dengan berbeda maka para akan dua alternatif yangsama.
investor juga akan memberikan respon
yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat Sebaliknya, jika investor diberikan
ketika investor diberikan informasi dengan informasi dengan framing yang negatif
framing positif investor akan maka para investor juga akan memberikan
memperlihatkan sikap risk averter dalam respon yang berbeda. Hal tersebut dapat
memilih alternatif. Hal ini dibuktikan ketika informasi diframing
mengindikasikan bahwa preferensi invetor secara negatif para investor lebih berani
pada investasi lebih banyak memberikan mengambil risiko. Hal ini membuktikan
keuntungan yang diterima dibandingkan bahwa para partisipan terpengaruh dengan
dengan risiko. Pembuktian tersebut juga informasi yang diberikan, padahal jika
dapat dilihat pada tabel 5 (framing positif) dilihat kedua alternatif pilihan yang
yang sebagian besar investor lebih diberikan memberikan hasil yang sama.
memilih alternatif pilihan A yaitu investasi Pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.2
yang memberikan hasil yang pasti. (framing negatif) bahwa ketika diberikan
informasi dengan framing negatif maka
Berdasarkan teori utilitas, orang sebagian besar investor memilih alternatif
tentu akan menganggap dua alternatif jawaban B dimana para investor tergolong
tersebut sama, karena kesamaan dari nilai risk seeker.
manfaat dua alternatif tersebut, yaitu
Rp1.000.000,00. Namun sejumlah
12
Berdasarkan expected utility theory mengambilrisiko pada situasi merugi
(dengan pendekatan rasional), orang akan (framing negatif).
bersikap tidak memihak (indifferent) Hasil penelitian ini sesuai dengan
terhadap keadaan di (kasus 1 framing penelitian yang dilakukan oleh MF Arrozi
negatif) ini. Namun, Tversky dan dan Dihin Septyanto yang menjelaskan
Kahneman menunjukkan bahwa orang bahwa informasi yang dengan framing
cenderung untuk memilih alternatif B. secara berbeda akan berpengaruh terhadap
Sekali lagi, kasus ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan seseorang. Hal ini
faktor risiko berpengaruh pada terbukti bahwa preferensi investor pada
pengambilan keputusan seseorang. Lebih investasi lebih banyak memberikan
dari itu, kasus 1 positif dan kasus 1 negatif keuntungan yang diterima dibandingkan
menunjukkan bahwa orang akan bersikap risiko. Sehingga dengan informasi yang
lebih takut risiko pada situasi positif, maka akan terlihat sikap risk
menguntungkan (framing positif), dan averter dalam mengambil keputusan.
sebaliknya menjadi lebih berani
Berdasarkan hasil pengujian one sampel t- berbeda dengan waktu yang berbeda juga
test dengan menggunkan spss yang dapat belum membuktikan bahwa para investor
dilihat pada tabel 7, hasil t hitung sebesar memiliki perilaku overconfidence, hal
0,197 untuk framing positif dan untuk tersebut dapat dibuktikan pada tabel 4
framing negatif t hitung sebesar -5,649 yang sebagian besar salah dalam
dengan N sebesar 74. Dengan hasil seperti memprediksi harga saham untuk satu
diatas, dapat disimpulkan bahwa Ho bulan kedepan.
diterima, yang berarti tidak ada perilaku
overconfidence investor terhadap Dapat dilihat ketika informasi di
informasi yang disampaikan secara positif framing secara positif dibuktikan bahwa
maupun negatif. sebesar 51% partisipan memprediksi harga
diatas harga real. Sedangakan sebesar 48%
Jika dilihat dari perilaku memprediksi harga dibawah harga real.
overconfidence para investor yang Dapat dilihat bahwa investor yang
diberikan informasi dengan framing yang memprediksi harga diatas harga real dan
dibawah harga real mempunyai selisih 2%.
14
Dengan selisih sangat sedikit yang hanya informed investors). Sedangkan pada
2%, maka para investor belum mempunya penelitian ini masih belum membuktikan
tingkat kepercayaan diri. Dimana selisih adanya tingkat kepercayaan
yang sangat sediki tersebut, setelah diuji (overconfidence) pada investor. Hal ini
menggunakan one sample t- mengindikasikan bahwa para investor
testmemberikan hasil yang tidak terpengaruh dengan informasi yang telah
signifikan. Hal tersebut dapat dikatakan diberikan atau informasi yang telah di
bahwa para investor masih belum memiliki framing baik secara positif maupun
perilaku overconfidence dalam mengambil negatif.
keputusan ketika diberikan informasi Berdasarkan hasil pengujian
dengan framig positif. hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa
tidak terdapat perilaku overconfidence
Tetapi ketika para partisipan jika pada investor, baik informasi yang
dihadapi dengan pertanyaan “seberapa diberikan dengan framing positif maupun
yakin anda dengan jawaban anda?” negatif. Yang bisa dilihat dari prediksi
sebanyak 70 orang partisipan memiliki harga investor yang jauh dibawah harga
tingkat kepercayaan diatas 50%. Jadi real/salah dalam memprediksi harga
disimpulkan bahwa para investor saham untuk satu bulan kedepan. Hal
sebenarnya memiliki tingkat kepercayaan tersebut bisa disebabkan karena kurangnya
yang cukup, tetapi ketika dihadapkan informasi yang dimiliki oleh para investor
dengan beberapa informasi dan diminta baik mengenai kondisi keuangan
untuk memprediksi harga para investor perusahaan atau pergeseran harga saham
menjadi tidak percaya diri. saat ini. Selain itu kesalahn prediksi
tersebut juga bisa disebabkan karena
Begitu juga ketika dihadapkan
pengaruh dari framing informasi.
dengan informasi yang disampaikan
Beberapa pernyataan dan penjelasan
dengan framing negatif, sebagian besar
diatas juga dikatakan dalam Pompian
para investor tidak memiliki tingkat
(2006) bahwa terdapat kesalahan-
percaya diri, karena dapat dilihat bahwa
kesalahan yang biasanya muncul akibat
sebagian besar partisipan memprediksi
perilaku overconfidence yang berkaitan
harga jauh dibawah harga real. Hal ini
dengan investasi di pasar keuangan.
mengindikasikan bahwa informasi yang
Dimana overconfidence dapat
diberikan dengan framing yang berbeda
menyebabkan investor menjadi
baik positif dan negatif masih belum
underestimate (menaksir terlalu rendah)
membuktikan tingkat kepercayaan diri
terhadap informasi yang diberikan.
para investor, terutama pada informasi
dengan framing negatif, karena mayoritas
KESIMPULAN, KETERBATASAN,
investor sebenarnya mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi tapi jika diminta DAN SARAN
untuk memprediksi harga para investor Berdasarkan dari hasil penelitian yang
masih underconfidence. telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Hasil pengujian ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mahatma 1. Penyampaian informasi yang di framing
Kufepaksi (2010) yang menyatakan bahwa dengan berbeda dapat mempengaruhi
pada kelompok investor yang lebih banyak pengambilan keputusan invetasi para
informasi (more informed investors) akan investor. Apabila investor diberikan
cenderung lebih kecil dalam kesalahan atau disampaikan informasi dengan
memprediksi harga, daripada kelompok framing yang positif maka para investor
investor berinformasi kurang (less
15
akan memilih pilihan investasi yang accounting dan perilaku overconfidence
memiliki resiko sedikit atau risk dari beberapa perilaku keuangan yang ada.
averter, tetapi ketika informasi (2) Waktu dalam mealakukan treatment
disampaikan dengan framing yang ekperimen cukup terbatas sehingga para
negatif maka para investor akan partisipan tidak mempunyai waktu lama
memilih investasi yang lebih beresiko untuk menjawab beberapa kusesioner. (3)
atau risk seeker. Data penelitian ini berdasarkan persepsi
2. Ketika para investor diberikan informasi individual partisipan yang harus
dengan framing yang berbeda baik disampaikan secara tertulis dan ada
positif atau negatif, masih belum kemungkinan predisi tidak berasal dari
membuktikan adanya perilaku mental prediksi individu melainkan terpengaruh
accounting dari para investor dalam oleh partisipan lainnya.
pengambilan keputusan. Hal ini dapat
dilihat bahwa secara spesifik investor Berdasarkan penelitian yang dilakukan
cenderung bersikap risk netral untuk maka saran yang dapat diberikan bagi
memaksimalkan utilitasnya, dan pihak terkait dan bagi peneliti berikutnya
memberikan bukti bahwa terdapat adalah sebagai berikut :
kecenderungan investor akan bersikap a) Peneliti selanjutnya disarankan untuk
indifference pada suatu investasi yang melihat pengaruh beberapa perilaku
bersifat wajar. Selain itu, dapat keuangan lainnya serta pengaruh
dikatakan bahwa para investor informasi dan hal-hal yang perlu
cenderung konsisten dalam menilai dipertimbangkan dalam pengambilan
uang, yang bisa dilihat bahwa tidak ada keputusan lainnya.
yang perbedaan dalam menilai b) Peneliti selanjutnya disarankan
kehilangan uang atau tiket, karena mempertimbangkan faktor demografi
keduanya cenderung sama. seperti ; jenis kelamin, usia, status,
3. Ketika informasi disampaikan dengan pendidikan, pekerjaan, dan lama
framing secara positif maupun negatif investasi.
maka terbukti para investor tidak c) Peneliti selanjutnya disarankan
overconfindence yang dapat dilihat mengambil sampel dari investor untuk
dengan adanya kesalahan dalam melakukan pengujian secara langsung
memprediksi harga saham untuk satu sehingga dapat mewakili investor
bulan kedepan. Berdasarkan uji one secara umum.
sampel t-test para investor sangat tidak d) Peneliti selanjutnya disarankan
percaya diri terhadap prediksi harga, hal memperbanyak jumlah sampel yang
tersebut terbukti baik ketika informasi akan digunakan dan tersebar dengan
yang disampaikan dengan framing proposional.
positif dan disampaikan dengan framing e) Peneliti selanjuntnya disarankan jika
negatif. Dengan begitu dapat dikatakan ingin melakukan penelitian ekperimen
bahwa overconfidence dapat diharapakan agar memberikan
menyebabkan investor menjadi treatment yang jelas agar mudah
underestimate (menaksir terlalu rendah) dipahami oleh partisipan sehingga para
terhadap informasi yang telah partisipan tidak akan salah dalam
diberikan. menjawab.
Bagi para investor disarankan untuk
Penelitian ini mempunyai keterbatasan (1) mengikuti treatment dengan baik jika
Hanya meneliti pengaruh informasi penelitian tersebut merupakan penelitian
terhadap pengambilan keputusan serta eksperimental serta mengikuti instruksi
melihat adanya pengaruh perilaku mental dengan baik. Selain itu para investor juga
16
harus memprediksi dan mengambil Cooper, D.R, and Emary, C.W. (2006).
keputusan sesuai dengan informasi yang “Bussines Research Methods”.
didapatkan. Dan para investor disarankan Ninth Edition. New York : Richard
untuk melakukan pemilihan investasi D. Irwin Inc.
dengan sebaik-baiknya serta diperlukan Evans, Jeffrey. 2004. “Wealthy Investor
analisis agar dapat mengambil keputusan Attitudes, Expectations, and Behaviors
investasi dengan tepat, baik keputusan toward Risk and Returns”, Journal
pembelian ataupun penjualan. of Wealth Management. pp12 – 18.
Kufepaksi, Mahatma (2010). “Investor
DAFTAR RUJUKAN Overconfidence Dalam Penilaian
Arnold, Vicky, 1997, Behavioral Saham: Persperktif Gender Dalam
Accounting Research Foundations Eksperimen Pasar”. KINERJA, Vol
and Frontiers. 14 No 2 hal 131-150.
American Accounting Association, Lundeberg, Mary A., Paul W. Fox, Judith
p:58-59. Puncochar. 1994. “Highly Confident
Arrozi, MF dan Adhikara Dihin Septyanto. but Wrong : Gender Differences and
“Preferensi Investor Dalam Similarities in Confidence
Pengambilan Keputusan Investasi Judgements”, Journal of
Di Bursa Efek Indonesia (BEI)” Educational Psychology.pp 114 –
Jurnal ekonomi dan keuangan. Hal 121.
1-13.
Barberis, Nicholas, and Huang, Ming, Nagy Robert A. dan Obenberger Robert
“Mental Accounting, Loss W, 1994, “Factors Influencing
Aversion, and Individual Stock Individual InvestorBehavior,”
Returns”, The Journal of Finance, Financial Analysts Journal.
Vol. LVI, No. 4, August, 2001. Nofsinger, Jhon R. 2005. Psychologi of
Barnwall, M.M. 1987. “Psychological Investing. Secon Edition. New
Characteristic of the Individual Jersey. Precentice-Hall Inc.
Investor”. dalam W. Droms, ed., Nur Yahya, Muhammad dan Jen Suryo
Asset Allocation for the individual (2012). “Pengaruh Framing Effect
Investor. Charlottesville, VA : The sebagai Determinan Escalation of
Institute of Chartered Financial Commitment Dalam Keputusan
Analyse. Investasi: Dampak dari Working
Bateman, T. dan C. Zeithaml. 1989. The Experiences. Jurnal Akuntansi, Vol
psychological contest of strategic 4 No 2 hal 153-164.
decisions: a model and covergent Pompian, Michael M. (2006). Behavioral
experiment findings. Strategic Finance and Wealth Management –
Management Journal, Vol. 10 How to Build Optimal Portfolios that
pp.59-74. Account for Investor Biases, USA:
Bhandari, G. and Deaves, R. 2005. “The John Wiley & Sons, Inc.
Demographics of Overconfidence”. The Purnomo, Budi S (2009). “Bagaimana
Journal of Behavioral Finance. Vol. Pelaku Pasar Memilih Dan
7, No. 1 pp.5-11. Memanfaatkan Informasi Untuk
Christanti, Natalia dan Linda AMahastanti Pengambilan Keputusan Di Tengah
(2011). “Faktor–faktor yang Banjir Informasi” Jurnal Ekonomi
dipertimbangkan investor dalam dan Bisnis Terapan. Vol 5 (1) hal 1-
melakukan Investasi” . Jurnal 12.
Manajemen Teori dan terapan. Vol Puspitaningtyas, Zarah (2012). “Relevansi
4 (3) hal 37 - 48. Nilai Informasi Akuntansi dan
17
Manfaatnya bagi Investor”. Jurnal Wulandari, Dewi Ayu dan Rr. Iramani
Ekonomi dan Keuangan, Vol 16, No (2014). “Studi Experienced Regret,
2 hal 166. Risk Tolerance, Overconfidance
Roberto, F.D (2007). “Behavioral Finance Dan Risk Perception Pada
and the Investment Decision Pengambilan Keputusan
Making Process in the Brazilian InvestasiDosen Ekonomi”. Journal
Financial Market”. Universidade of Business and Banking. Volume
Federal do Rio Grande do Sul 4, No. 1, May 2014, p 55 – 66.
(UFRGS) , Escola Superior de
Propaganda e Marketing (ESPM)
and Dowling College.
Tversky, A., & D. Kahneman. 1981. The
framing of decisions and the
psychology of choice. Science, 185.
Wendy (2010). “Apakah Investor Saham
Menderita Myopic Loss Aversion?
Eksperimen Laboratori. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol 17
(1) hal 85-96.
18