Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB LABORATORIUM KIMIA ANALITIK

POLITEKNIK ‘ASIYIYAH PONTIANAK

TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM

1. Praktikum Kimia Analitik dilaksanakan di laboratorium Kimia, Politeknik ‘Aisyiah


Pontianak.
2. Waktu praktikum dilaksanakan sesuai dengan jadwal praktikum yang telah ditentukan.
3. Praktikan harus berada di tempat praktikum selambat-lambatnya 5 menit sebelum
praktikum dimulai.
4. Praktikan yang dating terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang telah ditentukan,
tidak diperkenankan melakukan percobaan.
5. Praktikan hanya boleh melakukan percobaan jika telah melakukan pembicaraan atau
responsi.
6. Sebelum pembicaraan dimulai praktikan harus menyiapkan jurnal praktikum.

ALAT-ALAT DAN PEREAKSI

1. Sebelum dan sesudah praktikum, semua praktikan harus mengecek dan mengembalikan
alat-alat inventarisnya.
2. Alat-alat yang hilang atau pecah harus diganti dengan alat-alat yang sama atau diganti
dengan uang yang besarnya ditentukan oleh laboratorium.
3. Botol-botol pereaksi harus dilakukan ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan dan
pengambilan pereaksi harus dilakukan dengan pipet yang khusus untuk tiap pereaksi.
4. Botol-botol pereaksi yang kosong harus cepat diberitahukan kepada asisten atau laboran
untuk diisi kembali.

KEBERSIHAN LABORATORIUM

1. Semua praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium untuk menjaga kerusakan akibat
zat-zat kimia.
2. Tidak diperkenankan membuang sampah atau kertas saring pada bak pencuci, buanglah
sampah tersebut pada tempat yang telah disediakan.
3. Jika ada zat-zat kimia yang tumpah, harus cepat dibersihkan dengan air, karena zat-zat
tersebut dapat merusak meja praktikum jika tidak segera dibersihkan. Jika terjadi
kecelakaan cepat diberitahukan kepada asisten yang bertugas.
4. Selama praktikum, semua praktikan tidak diperbolehkan merokok dalam ruangan
laboratorium dan tidak diperkenankan memakai sandal.
5. Berbicaralah seperlunya selama praktikum dan tidak diperkenankan mengganggu
ketenangan pekerjaan orang lain.
JURNAL, LAPORAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM

1. Jurnal dibuat pada buku tulis biasa bersampul plastik


2. Jurnal diisi dengan format: judul percobaan, tujuan, prinsip, prosedur yang dibuat dalam
bentuk diagram alir, pengamatan dan perhitungan.
3. Laporan dibuat pada kertas A4 ditulis tangan.
4. Laporan dibuat sesuai dengan format dan harus diisi: tujuan percobaan, prinsip
percobaan, teori, hasil pengamatan, kesimpulan dan daftar pustaka yang digunakan/
5. Laporan lengkap harus diserahkan kepada asisten yang bertugas sekurang-kurangnya satu
minggu setelah percobaan dilakukan, dan harus meminta paraf dari asisten yang
menerima laporan tersebut. Jika dalam dua minggu belum memberikan laporan
percobaan, maka praktikan yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum
selanjutnya sampai laporan diserahkan.
6. Penilaian praktikum ditentukan oleh hasil-hasil berikut:
a. Quiz/pembicaraan 15%
b. Konduite kerja 20%
c. Laporan praktikum 25%
d. Ujian Akhir Semester 40%
7. Praktikan yang mendapat nilai D diperkenankan untuk mengikuti ujian lagi bersama
rombongan baru, tanpa harus mengikuti kembali praktikum.

LAIN-LAIN

1. Praktikan wajib mengikuti semua kegiatan praktikum.


2. Praktikan yang tidak masuk karena sakit atau ada musibah/halangan harus member surat
keterangan dari orang tua/ wali atau surat keterangan dokter.
3. Modul yang belum dikerjakan, diselesaikan pada waktu yang ditentukan atau mengikuti
kelompok lain dengan persetujuan coordinator laboratorium.
4. Setiap praktikum yang telah 2x berturut-turut tidak masuk praktikum, kegiatannya
dihentikan dan harus mengulang lagi bersama-sama rombongan baru.
5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.
PERINGATAN KESELAMATAN DI LABORATORIUM

1. Sebagian besar zat di laboratorium kimia analitik mudah terbakar dan beracun. Ikuti
petunjuk berikut untuk menjaga keselamatan:
a. Perlakuan semua zat sebagai racun. Jika zat kimia mengenai kulit, cuci segera dengan
air yang banyak. Jangan pernah mencicipi zat kimia kecuali ada petunjuk khusus. Jika
harus membaui zat kimia lakukan dengan mengibas gas dan menempatkan wadahnya
15 sampai 25 cm dari hidung dan hisap sesedikit mungkin. Jika ada zat yang
tertumpah, segera bersihkan, hal ini termasuk untuk tumpahan terhadap permukaan
meja, lantai, alat pemanas, timbangan, dan lainnya.
b. Zat yang bertitik didih rencah yang mudah terbakar harus didestilasi atau dievaporasi
dengan menggunakan heating mantle atau dalam penangas oil, jangan dipanaskan.
Jangan dipanaskan dengan Bunsen. Senyawa seperti: methanol, etanol, benzene,
petroleum eter, aseton, dan lainnya.
c. Pelarut yang mudah terbakar disimpan dalam botol bermulut kecil dan disimpan agak
jauh dengan tempat anda bekerja.
d. Jangan mengembalikan zat yang sudah dikeluarkan ke dalam botol asalnya. Hitung
dengan seksama keperluan anda terhadap suatu zat dan ambil sesuai dengan
keperluan. Bawa tempat zat yang akan ditimbang ke dekat neraca, dan tutup kembali
segera setelah penimbangan.
e. Gunakan zat sesuai dengan keperluan praktikum, hal ini untuk mengurangi limbah
dan mencegah kecelakaan.
f. Ketika melarutkan asam kuat dengan air, selalu tambahkan asam ke dalam air sambil
terus diaduk.
g. Jangan membuang pelarut organic ke dalam tempat sampah, karena dapat
menyebabkan kebakaran.
2. Jangan membuang campuran air pelarut tak larut air (eter, petroleum eter, benzen, dan
lainnya) dan campuran yang mengandung senyawa yang tak larut air ke dalam bak cuci.
Gunakan kaleng atau tempat khusus untuk menampung limbah ini. Jika masuk ke dalam
bak cuci maka harus diguyur dengan air yang banyak.
TATA TERTIB LABORATORIUM

A. PERALATAN LABORATORIUM
1. Meja dan peralatan praktikum harus selalu bersih. Tidak diperkenankan meninggalkan
peralatan dalam keadaan kotor di meja praktikum.
2. Jangan meminjam alat dari meja praktikum lain tanpa ijin asisten/pengawas praktikum.
Jika memerlukan peralatan tambahan, harap meminjam pada laboran yang bertugas dan
mencatatnya pada buku peminjaman.
3. Peralatan-peralatan besar untuk pemakaian bersama terletak diluar meja praktikum, di
dalam ruang laboratorium.
4. Jika ada peralatan yang rusak atau pecah, harus segera dilaporkan untuk diketahui dan
mendapat gantinya. Kelalaian melaporkan akan dikenai sanksi.

B. BAHAN-BAHAN KIMIA
1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
4. Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari kesalahan.
5. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
6. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
7. Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.
8. Tutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkotori.
9. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan memegang
botol tersebut.
10. Botol bahan yang telah dipakai harus dikembalikan ke rak-rak meja praktikum.

C. ATURAN BEKERJA DI LABORATORIUM


1. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium minimal ada asisten/petugas yang mengawasi.
2. Tas diletakkan pada lemari yang disediakan di luar laboratorium.
3. Dilarang bermain-main dengan peralatan dan bahan di laboratorium.
4. Jagalah kebersihan laboratorium, peralatan dan meja praktikum.
5. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
6. Persiapkanlah hal-hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, jenis
percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan
cara membuang limbah sisa percobaan.
7. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
8. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
9. Jangan membuat keteledoran antar sesame teman.
10. Pencatatan data selengkap-lengkapnya harus segera dilakukan setelah percobaan selesai
dilakukan.
11. Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut percobaan yang
dilakukan.

D. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


1. Dilarang keras merokok di dalam laboratorium.
2. Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
3. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama selesai praktikum.
4. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar. Segera cuci dengan
air sebanyak-banyaknya.
5. Bila terjadi kecelakan yang berkaitan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan
segera pada asisten atau petugas laboratorium. Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan
pertolongan secepatnya.
6. Mengetahui letak tabung pemadam kebakaran dan kotak P3K.

E. PENANGANAN LIMBAH
1. Limbah bahan kimia yang digunakan hendaknya dibuang pada tempat yang disediakan,
jangan langsung dibuang ke pembuangan air kotor (wasbak).
2. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam
botol penampung. Botol ini harus tertutup dan diberi label yang jelas.
3. Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan
dengan air secukupnya.
4. Sabun, detergen, dan cairan tidak berbahaya dalam air dapat dibuang langsung melalui
saluran air kotor dan dibilas denganair secukupnya.
5. Limbah zat organik harus dibuang secara terpisah pada tempat yang tersedia.
6. Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyebabkan penyumbatan.
7. Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api, dan pecahan kaca dibuang pada
tempat sampah.
Standar Operasional Prosedur Laboratorium

Standar Operasional Prosedur Laboratorium (Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di


laboratorium (Depkes RI, 2002).
1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai bekerja.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan sepatu tertutup).
4. Semua spesimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu harus
ditangani dengan sangat hati-hati.
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan
hati-hati.
6. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang digunakan
untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan peralatan
mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan dari
muka sewaktu membuka.
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin 0,5% dengan
cara merendam selama 20-30 menit.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai bekerja dengan
menggunakan larutan klorin 0,5%.
14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat laboratorium dari
bahan gelas.
15. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan yang tajam.
16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastic atau wadah dengan
penutup yang tepat.
17. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.

Anda mungkin juga menyukai