Anda di halaman 1dari 7

PRODUKSI SABUN MANDI TRANSPARAN BERBAHAN BAKU VCO

MENGANDUNG KAROTENOID TOMAT

Lidya Irma Momuat1*) dan Audy Denny Wuntu1)


1)
Program Studi Kimia FMIPA UNSRAT, Manado
*)
Corresponding author: lmomuat@gmail.com
e-mail:dennywuntu@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk produksi sabun mandi transparan dengan memanfaatkan VCO
mengandung karotenoid tomat (VCO+tmt), serta menentukan kombinasi gliserol, etanol dan
sukrosa yang optimum untuk bereaksi dengan VCO+tmt menghasilkan sabun transparan yang
karakteristiknya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) no. 06-35321994 bagi sabun mandi.
Sabun mandi transparan dibuat menurut metode Cognis (2003), dengan memvariasikan
konsentrasi gliserol, etanol dan sukrosa (formula A, B, dan C). Produk sabun transparan
dikarakterisasi menurut metode SNI no. 06-35321994 bagi sabun mandi, serta diamati warna,
transparansi, kekerasan dan stabilitas busanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa VCO+tmt
dapat digunakan dalam pembuatan sabun mandi transparan, dengan bilangan penyabunan
VCO+tmt sebesar 225,37. Karakteristik sabun transparan yang dihasilkan berwarna orange
kekuningan, transparansi dan tekstur formula C lebih baik daripada A dan B, serta stabilitas busa
sabun formula A, B dan C berturut-turut 89,29%, 96,88%, dan 93,10%. Kadar air, jumlah asam
lemak dan asam lemak bebas dari sabun formula A, B dan C belum memenuhi SNI, sedangkan
untuk kadar alkali bebas dan minyak mineral telah memenuhi SNI. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa karakteristik sabun transparan berbahan baku VCO+tmt formula C lebih baik daripada
formula A dan B, namun belum memenuhi SNI no. 06-35321994.
Kata kunci: etanol, gliserol, sabun transparan, sukrosa, tomat, VCO

PRODUCTION OF TRANSPARENT BATH SOAP FROM VCO


CONTAINING TOMATO CAROTENOID

ABSTRACT
This study was aimed to produce transparent bath soap by utilizing VCO containing tomato
carotenoids (VCO+tmt), and to determine the optimum combination of glycerol, ethanol and
sucrose reacted with VCO+tmt to produce transparent soap which meet requirements by
Indonesian National Standard (SNI) no. 06-35321994 for bath soap. Transparent bath soaps were
prepared according to Cognis (2003) method, by varying the concentrations of glycerol, ethanol
and sucrose (formulas A, B, and C). Transparent soap products were characterized according to
SNI method no. 06-35321994 for bath soap, and were observed for the color, transparency,
hardness and stability of the foam. The results showed that VCO+tmt could be used in making
transparent bath soap, with saponizing number VCO tmt equal to 225,37. Soap produced had
orange color, transparent, the texture of C was better than A and B, and the stability of soap
formulas A, B and C were 89.29%, 96.88%, and 93.10%, respectively. Water content, the amount
of fatty acids and free fatty acids from soap of formula A, B and C did not meet SNI
requirements, but free alkali and mineral oil met the requirements. It was concluded that the
characteristics of transparent soap made from raw VCO+tmt formula C was better than formula A
and B, but did not meet conditions required by SNI no. 06-35321994.

Keywords: ethanol, glycerol, transparent soap, sucrose, tomato, VCO


170 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 2, Oktober 2017

PENDAHULUAN akan digunakan sebagai bahan baku untuk


membuat produk kosmetik, yakni sabun
Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)
mandi transparan.
tersebar luas di Indonesia. Departemen
Sabun mandi transparan pada
Pertanian melaporkan bahwa pertanaman
dasarnya sama dengan sabun mandi opaque,
kelapa di Indonesia merupakan yang terluas
yakni dihasilkan dari reaksi antara minyak
di dunia dengan pangsa 31,2% dari total luas
dan NaOH; berbentuk padat, berbusa,
areal kelapa dunia. Tahun 2011 luas area
digunakan sebagai pembersih, dengan
perkebunan kelapa Indonesia sebesar
penambahan zat pewangi, dan bahan lainnya
3.752.000 Ha dengan jumlah produksi
yang tidak membahayakan kesehatan (Badan
3.204.050 ton (Direktorat Jendral
Standarisasi Nasional, 1994). Untuk
Perkebunan Kementerian Pertanian, 2012).
meningkatkan transparansi sabun digunakan
Namun, baik jumlah maupun ragam produk
bahan tambahan berupa gliserol, alkohol
ekspor kelapa Indonesia masih di bawah
alifatik (C1-C2) dan gula (sukrosa) (White &
Filipina.
Morrow, 2002). Keunggulan sabun
Bagi sebagian masyarakat Indonesia,
transparan dibanding sabun opague terletak
termasuk di daerah Sulawesi Utara, kelapa
pada penampakannya yang transparan,
merupakan bagian dari kehidupannya karena
berwarna jernih dan permukaan yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
mengkilap, menghasilkan busa lebih lembut
kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya.
di kulit, serta harganya relatif lebih mahal.
Pentingnya kelapa bagi masyarakat juga
Karakteristik sabun transparan yang
tercermin dari luasnya areal perkebunan
dihasilkan tergantung pada jenis dan
rakyat yang mencapai 98% dari 3,74 juta ha
komposisi bahan baku yang digunakan.
dan melibatkan lebih dari tiga juta rumah
Sejauh ini belum diperoleh
tangga petani.
informasi mengenai pemanfaatan VCO+tmt
Kopra sebagai produk primer kelapa
dalam pembuatan sabun transparan,
yang banyak diusahakan oleh masyarakat
teristimewa informasi mengenai konsentrasi
secara tradisional, saat ini daya saing
optimum dari gliserol, etanol dan sukrosa
ekspornya mulai menurun. Harga kopra
yang direaksikan dengan VCO+tmt untuk
sangat fluktuatif, dan cenderung menurun
menghasilkan sabun transparan yang
sampai biaya produksinya lebih tinggi
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)
daripada nilai ekspornya, sehingga tidak
no. 06-35321994 bagi sabun mandi.
banyak memberikan keuntungan bagi petani.
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan pendapatan petani,
(1) menentukan kombinasi konsentrasi
perlu diupayakan inovasi teknologi
gliserol, etanol, dan sukrosa yang optimum
pengolahan yang tepat bagi setiap bagian
untuk bereaksi dengan VCO+tmt
kelapa, serta diversifikasi hasil olahan kelapa
menghasilkan sabun mandi transparan; (2)
sehingga dapat menghasilkan beragam
menentukan karakteristik sabun mandi
produk yang berkualitas dan bernilai jual
transparan yang dihasilkan menurut metode
tinggi. Industri kelapa yang berkembang
SNI; serta (3) mengetahui penerimaan
baik saat ini adalah pengolahan minyak
konsumen terhadap produk sabun mandi
kelapa menjadi senyawa oleokimia dan
transparan yang dihasilkan melalui uji
turunannya, seperti sabun mandi.
organoleptik dan analisis finansialnya.
Beragam produk minyak kelapa
Urgensi penelitian ini adalah
telah dihasilkan, di antaranya virgin coconut
memberikan informasi ilmiah mengenai
oil mengandung karotenoid tomat
kombinasi konsentrasi VCO+tmt, gliserol,
(VCO+tmt) (Momuat et al., 2009). Senyawa
etanol dan sukrosa yang optimum untuk
karotenoid merupakan senyawa antioksidan
menghasilkan sabun mandi transparan yang
yang dapat berfungsi sebagai scavenger
memenuhi kualitas SNI. Aplikasi VCO
radikal bebas dalam tubuh dan kulit
mengandung karotenoid tomat pada
(Skibsted, 2012; Darvin et al., 2011).
formulasi sabun transparan diharapkan dapat
Karenanya, VCO+tmt dapat dimanfaatkan
bermanfaat dalam menambah nilai ekonomis
baik dalam industri pangan (misal: minyak
bagi VCO tersebut, serta nantinya dapat
makan) maupun non-pangan (misal,
berkontribusi dalam pengembangan
kosmetik). Pada penelitian ini, VCO+tmt
agribisnis kelapa yang berperan penting
Momuat dan Wuntu: Produksi Sabun Mandi Transparan ……………………… 171

untuk peningkatan produktivitas dan sabun yang keras. Selanjuntnya, stok sabun
sekaligus peningkatkan pendapatan petani ditambahkan etanol, gliserol, sukrosa, asam
kelapa di Indonesia. sitrat, DEA, NaCl dan air secara berurutan
sambil terus diaduk. Larutan sabun yang
METODE PENELITIAN telah homogen dituangkan dalam cetakan
dan didiamkan selama 24 jam pada suhu
Alat dan Bahan
ruang, untuk kemudian dikarakterisasi
Alat yang akan digunakan dalam kualitasnya menurut metode SNI no.06-
penelitian ini adalah baskom stainles steel, 3532-1994 (Badan Stadarisasi Nasional,
pipet mohr, pipet tetes, cawan porselin, 1994), serta warna, transparansi, tekstur
Erlenmeyer 250 mL, labu takar 500 mL, (kekerasan) dan stabilitas busa sabun (Goon
statif, klem, buret 50 mL, termometer, et al., 1999).
corong pisah, hot plate, alat penghitung
koloni, lemari pengeram, sentrifuge, HASIL DAN PEMBAHASAN
pendingin tegak, neraca analitik, oven,
Produk VCO Mengandung Karotenoid
desikator, pemanas, neraca kasar, blender,
Tomat (VCO+tmt)
parutan kelapa, wadah plastik, ember, kain
saring, kertas lakmus, cetakan sabun dan VCO mengadung karotenoid tomat
batang pengaduk. (VCO+tmt) dibuat dari daging buah kelapa
Bahan yang akan digunakan adalah dalam yang sudah tua (penampakkan fisik
buah kelapa dalam berumur sekitar 12 bulan, tempurung kelapa berwarna coklat tua) dan
tomat apel, akuades, asam stearat, NaOH, buah tomat yang telah masak. Kelapa yang
gliserol, etanol, sukrosa, dietanolamida digunakan sebanyak 23 butir, dengan total
(DEA), NaCl, asam sitrat, akuades, metil daging kelapa parut seberat 11.925 g atau
jingga, H2SO4, mikro parafin, fenolftalein, rata-rata 518 g daging buah kelapa dalam
KOH, HCl, dan metil merah. setiap butir kelapa. Setelah santan diperoleh
dan didiamkan selama 2 jam, dihasilkan
Prosedur Penelitian krim santan sebanyak 6.840 mL. Krim
santan ditambahkan dengan sari tomat
Penelitian ini diawali dengan pembuatan
sebanyak 2.931 mL (30%), atau
VCO+tmt menurut metode Momuat et al.
perbandingan krim santan dan sari tomat 7:3.
(2009). Minyak yang dihasilkan (VCO+tmt)
Penelitian Momuat et al. (2009) melaporkan
selanjutnya ditentukan bilangan
bahwa rendemen VCO+tmt tertinggi
penyabunannya menurut Ketaren (2012),
(35,71%) dihasilkan pada konsentrasi sari
dan digunakan sebagai bahan baku untuk
tomat 30% dalam krim santan.
pembuatan sabun transparan.
VCO+tmt yang dihasilkan pada
penelitian ini sebanyak 2.395 mL atau
Pembuatan sabun mandi transparan
35,02% dari krim santan yang digunakan.
Pembuatan sabun mandi transparan VCO+tmt yang dihasilkan berwarna merah
menggunakan formulasi dasar menurut kekuning-kuningan. Canene-Adams et al.
Cognis (2002). Pada penelitian ini, sabun (2005) melaporkan bahwa tomat
mandi transparan dibuat dari VCO+tmt mengandung senyawa antioksidan seperti
sebagai bahan baku utama, dengan likopen yang dapat menghambat atau
memvariasikan konsentrasi gliserol, etanol, mencegah terjadinya reaksi oksidasi.
dan sukrosa. Variasi konsentrasi dilakukan Likopen termasuk dalam kelompok
pada transparent agent untuk mendapatkan karotenoid yang mempunyai aktivitas
sabun berbahan baku utama VCO+tmt yang antioksidan yang cukup tinggi serta
berkualitas SNI. memberikan pigmen warna merah pada
Proses pembuatan sabun transparan tomat. Likopen merupakan senyawa yang
diawali dengan mecairkan asam stearat pada bersifat non-polar dan dapat larut dalam
suhu 70ºC, lalu dicampur dengan VCO+tmt minyak. Pada penelitian ini, warna merah
sesuai formulasi yang telah ditentukan (A, B kekuning-kuningan pada VCO+tmt
dan C). Campuran direaksikan dengan disebabkan oleh senyawa likopen yang larut
NaOH 30% sambil terus diaduk pada suhu ke dalam minyak.
70 oC hingga homogen, dan terbentuk stok
172 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 2, Oktober 2017

Bilangan Penyabunan VCO+tmt etanol berlebih tidak dapat meningkatkan


transparansi. Transparansi yang relatif
Bilangan penyabunan adalah jumlah
tinggi pada sabun formula C, dapat
miligram KOH yang diperlukan untuk
disebabkan oleh kadar etanol yang relatif
menyabunkan 1 gram minyak atau lemak
rendah serta kadar gliserol dan sukrosa yang
(Ketaren, 2012). Bilangan penyabunan
relatif tinggi.
biasanya berhubungan dengan berat molekul
suatu lemak/minyak. Jika suatu minyak
Tabel 1. Karakteristik Sabun Transparan
memiliki berat molekul lebih kecil, maka
Deskripsi Formula Sabun Transparan
bilangan penyabunannya lebih besar
Produk A B C
daripada minyak dengan berat molekul lebih Warna orange ++ ++ ++
besar. Bilangan penyabunan pada penelitian kekuningan
ini ditentukan untuk mengetahui jumlah Transparansi + ++ +++
KOH yang dibutuhkan untuk direaksikan Tekstur + ++ +++
dengan 50 g VCO+tmt sehingga tepat (kekerasan)
bereaksi. Besarnya bilangan penyabunan Stabilitas busa 89,29% 96,88% 93,10%
untuk VCO+tmt adalah 225,37. Artinya Keterangan: + = cukup, ++ = sedang, +++ = baik
untuk menyabunkan 1 g VCO+tmt
dibutuhkan 225,37 mg KOH. Berdasarkan Sabun formula C memiliki tekstur
bilangan penyabunan ini, diperoleh jumlah yang lebih keras daripada sabun formula A
KOH sebesar 11,45 g untuk menyabunkan dan B (Tabel 1). Tekstur yang relatif lebih
50 g minyak. keras pada sabun mandi transparan formula
Bilangan penyabunan VCO menurut C disebabkan oleh kadar sukrosa yang relatif
standar Asian and Pacific Coconut lebih tinggi dan kadar air yang relative
Community (APCC) (2005), yakni 250-260. rendah daripada formula A dan B. Sukrosa
Pada penelitian ini, bilangan penyabunan berfungsi mencegah kristalisasi dan
VCO+tmt sebesar 225,37 tidak memenuhi meningkatkan kekerasan produk sabun
standar APCC, karena VCO+tmt transparan (Hambali et al., 2005).
mengandung komponen asam lemak Stabilitas busa ke-3 formulasi sabun
campuran dari kelapa dan tomat. Bilangan mandi transparan berada di atas nilai 89%
penyabunan minyak biji tomat sebesar 193 (Tabel 1). Sabun mandi transparan formula
(Kamazani et al., 2014), sehingga B memiliki stabilitas busa tertinggi, diikuti
menurunkan bilangan penyabunan dari formula C dan A.
VCO+tmt.
Kadar Air
Karakteristik Produk Sabun Mandi Pada penelitian ini, kadar air sabun
Transparan transparan tertinggi diperoleh pada formula
Karakteristik sabun transparan A, diikuti formula B dan C (Tabel 2).
berbahan baku VCO+tmt yang dibuat Perbedaan kadar air dalam ke-3 sabun
dengan variasi konsentrasi gliserol, etanol transparan tersebut disebabkan oleh
dan sukrosa (formula A, B dan C) tertera perbedaan jumlah air yang ditambahan saat
pada Tabel 1. Sabun mandi transparan yang produksi sabun. Air yang ditambahkan
dihasilkan berwarna kuning dengan dalam formulasi sabun transparan A, B dan
intensitas yang sama, bila diamati secara C berturut-turut sebanyak 7,8%, 4,8% dan
visual. Warna tersebut disebabkan oleh 1,8%. Semakin banyak jumlah air yang
warna VCO+tmt yang digunakan, yang ditambahkan, semakin besar kandungan air
mengandung karotenoid sebagai pigmen dalam produk sabun transparan. Kadar air
dalam buah tomat. dalam sabun transparan yang dihasilkan
Sabun formula C memiliki berkisar antara 18,74% sampai 27,30%,
transparansi yang lebih tinggi daripada yang berarti belum memenuhi kriteria mutu
sabun formula A dan B. Sabun formula C sabun mandi menurut SNI, yaitu maksimal
dibuat dengan konsentrasi gliserol dan 15% untuk kadar air.
sukrosa yang lebih tinggi dan kadar etanol Kadar air dalam sabun akan
yang lebih rendah daripada sabun formula A mempengaruhi tekstur sabun dan kelarutan
dan B. Menurut Hambali et al. (2005), sabun dalam air pada saat digunakan. Sabun
Momuat dan Wuntu: Produksi Sabun Mandi Transparan ……………………… 173

dengan kadar air yang tinggi mempunyai mandi transparan, asam lemak yang
tekstur yang lebih lunak daripada sabun ditambahkan hanya sebesar 28%, yang
dengan kadar air rendah. bersumber dari 8% asam stearat dan 20%
VCO mengandung karotenoid tomat. Hal
Jumlah Asam Lemak inilah yang menyebabkan ke-3 sabun
transparan sulit untuk memenuhi SNI No.
Jumlah asam lemak adalah jumlah
06-3532-1994.
seluruh asam lemak dalam sabun transparan,
Sabun yang baik memiliki jumlah
baik asam lemak yang tidak maupun yang
asam lemak lebih besar dari 70%, artinya
telah bereaksi dengan alkali (NaOH)
bahan utama dalam pembuatan sabun (reaksi
membentuk sabun. Jumlah asam lemak
saponifikasi) adalah minyak atau lemak
dalam sabun transparan pada penelitian ini
(70%), sedangkan bahan-bahan tambahan
berkisar antara 29%-31% (Tabel 2). Sabun
lainnya kurang dari 30%. Asam lemak bila
transparan formula A memiliki jumlah asam
bereaksi dengan senyawa alkali (NaOH)
lemak tertinggi (31,61%), diikuti formula C
akan membentuk garam asam lemak (sabun)
dan B. Jumlah asam lemak pada ke-3
yang berfungsi sebagai surfaktan, sehingga
produk sabun transparan belum memenuhi
kotoran berupa minyak atau lemak dapat
kriteria mutu sabun mandi menurut SNI,
dibersihkan saat sabun digunakan.
yaitu lebih dari 70% untuk jumlah asam
lemak. Pada formulasi pembuatan sabun

Tabel 2. Kualitas Sabun berdasarkan uji SNI No. 06-3532-1994


No. Uraian SNI A B C
1. Kadar air, % Maks. 15 27,30 22,93 18,74
2. Jumlah Asam lemak, % >70 31,61 29,13 30,70
3. Alkali Bebas Maks.
0 0 0
-dihitung sebagai NaOH, % 0,1
4. Asam lemak bebas dan
2,5 5,00 5,19 3,99
Atau lemak netral,%
5. Minyak Mineral Negatif Negatif Negatif Negatif
Keterangan: A, B dan C = formula sabun transparan

Kandungan Alkali Bebas transparan telah memenuhi kriteria mutu


sabun mandi menurut SNI 06-3532-1994,
Alkali bebas adalah alkali dalam
yaitu maksimum 0,1 untuk alkali bebas
sabun yang tidak terikat sebagai senyawa.
dihitung sebagai NaOH.
Pada proses pembuatan sabun, alkali
(NaOH) akan bereaksi dengan minyak atau
Kandungan Asam Lemak Bebas
lemak membentuk sabun. Penggunaan
alkali melebihi stoikiometri reaksinya Asam lemak bebas adalah asam
menyebabkan ada sejumlah alkali yang tidak lemak yang berada dalam sabun, tetapi tidak
ikut bereaksi, dan berada dalam keadaan terikat sebagai senyawa natrium ataupun
bebas. Kelebihan alkali dalam produk sabun senyawa trigliserida. Pada penelitian ini,
dapat menyebabkan iritasi pada kulit. kandungan asam lemak bebas terendah
Kelebihan alkali pada sabun mandi dapat terdapat dalam sabun mandi transparan C
disebabkan oleh besarnya konsentrasi alkali (3,99%), diikuti A (5%) dan B (5,19%)
yang ditambahkan pada proses penyabunan, (Tabel 2). Kandungan asam bebas pada ke-3
sehingga meningkatkan pH sabun. produk sabun transparan belum memenuhi
Pada penelitian ini, ke-3 produk kriteria mutu sabun mandi menurut SNI 06-
sabun transparan tidak mengandung alkali 3532-1994, yaitu kurang dari 2,5% untuk
bebas (0%) (Tabel 2). Sabun transparan asam lemak bebas. Tingginya asam lemak
yang tidak mengandung alkali bebas bebas dalam ke-3 produk sabun mandi
menunjukkan bahwa jumlah NaOH yang transparan menunjukkan bahwa masih
ditambahkan telah habis bereaksi dengan banyak minyak yang belum bereaksi dengan
minyak membentuk sabun. Kandungan NaOH, yang disebabkan oleh kurangnya
alkali bebas pada ke-3 produk sabun konsentrasi NaOH yang digunakan.
174 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 2, Oktober 2017

Lemak yang Tidak Tersabunkan sedangkan untuk parameter alkali bebas dan
minyak mineral telah memenuhi SNI.
Brown et al. (2015) melaporkan
Karakteristik sabun transparan berbahan
bahwa pada proses pembuatan sabun
baku VCO+tmt formula C lebih baik
terdapat komponen-komponen lemak dan
daripada formula A dan B, namun belum
minyak yang tidak dapat tersabunkan oleh
memenuhi SNI no. 06-35321994.
perlakuan kaustik biasa. Komponen yang
tidak tersabunkan tersebut di antaranya
DAFTAR PUSTAKA
adalah senyawa alkohol alifatik, sterol,
pigmen, minyak mineral dan hidrokarbon, Asian and Pacific Coconut Community.
serta umumnya non-volatil pada 103 oC. 2005. Coconut Statistical Yearbook:
Lemak yang tidak tersabunkan dari Standard For Virgin Coconut Oil.
ke-3 formulasi sabun transparan pada http://www.apccsec.org/document/V
penelitian ini sebesar 0.01%. Komponen CNO.pdf [23 Desember 2010]
lemak yang tidak tersabunkan dapat berupa Badan Standarisasi Nasional. 1994. Standar
senyawa trigliserida dan karotenoid tomat Nasional Indonesia (SNI). Sabun
yang terkandung dalam VCO+tmt. Senyawa mandi padat. SNI.
karotenoid, seperti likopen, merupakan
Brown, H. J., L.R. Copeland, R. Kleiman, S.
pigmen yang terdapat pada tomat, yang larut
Koritala, M.K. Cummings. 2015.
dalam VCO+tmt.
High Unsaponifiables and Methods of
Using The Same. United States
Minyak Mineral
Patent. Patent No. : US 8,927,034 B2
Minyak mineral adalah minyak yang Cognis. 2002. Clear Bar Soap, Formulation
berasal dari penguraian bahan organik oleh No: GWH 96/25. Care Chemical
jasad renik seperti minyak bumi dan Division PT. Cognis Indonesia,
turunannya. Minyak mineral tidak dapat Jakarta.
disabunkan, walaupun degan NaOH Darvin, ME, W. Sterry, J. Lademann and T.
berlebih. Minyak mineral dalam sabun bila
Vergou. 2011. The Role of
ditambahkan air akan membentuk emulsi air
Carotenoids in Human Skin.
dan minyak yang ditandai adanya kekeruhan.
Molecules 16(12):10491-10506
Hasil pengujian terhadap ke-3 sabun
transparan pada penelitian ini menunjukkan Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian
tidak adanya minyak mineral. Kandungan Pertanian. 2012. Percepatan
minyak mineral pada ke-3 produk sabun Pelaksanaan dan Penguatan
transparan telah memenuhi kriteria mutu Manajemen Program Pembangunan
sabun mandi menurut SNI 06-3532-1994, Perkebunan 2012. Disampaikan pada
yaitu negatif untuk minyak mineral. RAKERNAS Pembangunan Pertanian
di Jakarta [http://www.deptan.
KESIMPULAN go.id/Rakernas2012/11-Januari2012/
06-percepatan-pelaksanaan-
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Perkebunan-program-kementan.pdf]
VCO yang mengandung karotenoid tomat Hambali, E., T.K. Bunasor, A. Suryani dan
(VCO+tmt) dapat digunakan dalam G. A. Kusumah. 2005. Aplikasi
pembuatan sabun mandi transparan. dietanolamida dari asam laurat pada
Besarnya bilangan penyabunan untuk pembuatan sabun transparan. J. Tek.
VCO+tmt adalah 225,37. Karakteristik ke-3 Ind. Pert. 15(2):46-53
sabun transparan yang dibuat dari VCO+tmt,
dengan variasi konsentrasi gliserol, etanol Kamazani, NH, H. Tavakolipour, M. Hasani,
dan sukrosa berwarna orange kekuningan, M. Amiri. 2014. Evaluation and
transparansi dan tekstur formula C lebih baik analysis of the ultrasound-assisted
daripada A dan B, serta stabilitas busa ke-3 extracted tomato seed oil. Journal of
formulasi sabun di atas 89,29%. Kadar air, Food Biosciences and Technology
jumlah asam lemak dan asam lemak bebas 4(2):57-66.
dari ke-3 formulasi sabun transparan belum
memenuhi SNI No. 06-3532-1994,
Momuat dan Wuntu: Produksi Sabun Mandi Transparan ……………………… 175

Ketaren, S. 2012. Pengantar Teknologi


Minyak dan Lemak Pangan.
Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta. Hal. 49-50.
Momuat, L.I., A. Wuntu, D. Hatidja, M.
Runtu, V. Lengkong. 2009.
Kualitas Minyak Kelapa dengan
Penambahan Ekstrak Tomat pada
Beberapa Waktu Penyimpanan dan
Suhu Pemanasan. Jurnal Ilmiah
Sains 9(1):149-156
Goon, P., R. G. Bhirud, V. V. Kumar. 1999.
Detergency and foam studies on
linear alkylbenzene sulfonate and
secondary alkyl sulfonate. Journal
of Surfactants and Detergents 2(4):
489–493
Skibsted, L.H. 2012. Carotenoids in
Antioxidant Networks. Colorants or
Radical Scavengers J. Agric. Food
Chem. 60 (10): 2409–2417
White, J.M. and Morrow. 2002. Process for
Enhancing the Transparency of
Transparent Soap. United States
Patent. US 6,479,441 B1.

Anda mungkin juga menyukai