ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk produksi sabun mandi transparan dengan memanfaatkan VCO
mengandung karotenoid tomat (VCO+tmt), serta menentukan kombinasi gliserol, etanol dan
sukrosa yang optimum untuk bereaksi dengan VCO+tmt menghasilkan sabun transparan yang
karakteristiknya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) no. 06-35321994 bagi sabun mandi.
Sabun mandi transparan dibuat menurut metode Cognis (2003), dengan memvariasikan
konsentrasi gliserol, etanol dan sukrosa (formula A, B, dan C). Produk sabun transparan
dikarakterisasi menurut metode SNI no. 06-35321994 bagi sabun mandi, serta diamati warna,
transparansi, kekerasan dan stabilitas busanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa VCO+tmt
dapat digunakan dalam pembuatan sabun mandi transparan, dengan bilangan penyabunan
VCO+tmt sebesar 225,37. Karakteristik sabun transparan yang dihasilkan berwarna orange
kekuningan, transparansi dan tekstur formula C lebih baik daripada A dan B, serta stabilitas busa
sabun formula A, B dan C berturut-turut 89,29%, 96,88%, dan 93,10%. Kadar air, jumlah asam
lemak dan asam lemak bebas dari sabun formula A, B dan C belum memenuhi SNI, sedangkan
untuk kadar alkali bebas dan minyak mineral telah memenuhi SNI. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa karakteristik sabun transparan berbahan baku VCO+tmt formula C lebih baik daripada
formula A dan B, namun belum memenuhi SNI no. 06-35321994.
Kata kunci: etanol, gliserol, sabun transparan, sukrosa, tomat, VCO
ABSTRACT
This study was aimed to produce transparent bath soap by utilizing VCO containing tomato
carotenoids (VCO+tmt), and to determine the optimum combination of glycerol, ethanol and
sucrose reacted with VCO+tmt to produce transparent soap which meet requirements by
Indonesian National Standard (SNI) no. 06-35321994 for bath soap. Transparent bath soaps were
prepared according to Cognis (2003) method, by varying the concentrations of glycerol, ethanol
and sucrose (formulas A, B, and C). Transparent soap products were characterized according to
SNI method no. 06-35321994 for bath soap, and were observed for the color, transparency,
hardness and stability of the foam. The results showed that VCO+tmt could be used in making
transparent bath soap, with saponizing number VCO tmt equal to 225,37. Soap produced had
orange color, transparent, the texture of C was better than A and B, and the stability of soap
formulas A, B and C were 89.29%, 96.88%, and 93.10%, respectively. Water content, the amount
of fatty acids and free fatty acids from soap of formula A, B and C did not meet SNI
requirements, but free alkali and mineral oil met the requirements. It was concluded that the
characteristics of transparent soap made from raw VCO+tmt formula C was better than formula A
and B, but did not meet conditions required by SNI no. 06-35321994.
untuk peningkatan produktivitas dan sabun yang keras. Selanjuntnya, stok sabun
sekaligus peningkatkan pendapatan petani ditambahkan etanol, gliserol, sukrosa, asam
kelapa di Indonesia. sitrat, DEA, NaCl dan air secara berurutan
sambil terus diaduk. Larutan sabun yang
METODE PENELITIAN telah homogen dituangkan dalam cetakan
dan didiamkan selama 24 jam pada suhu
Alat dan Bahan
ruang, untuk kemudian dikarakterisasi
Alat yang akan digunakan dalam kualitasnya menurut metode SNI no.06-
penelitian ini adalah baskom stainles steel, 3532-1994 (Badan Stadarisasi Nasional,
pipet mohr, pipet tetes, cawan porselin, 1994), serta warna, transparansi, tekstur
Erlenmeyer 250 mL, labu takar 500 mL, (kekerasan) dan stabilitas busa sabun (Goon
statif, klem, buret 50 mL, termometer, et al., 1999).
corong pisah, hot plate, alat penghitung
koloni, lemari pengeram, sentrifuge, HASIL DAN PEMBAHASAN
pendingin tegak, neraca analitik, oven,
Produk VCO Mengandung Karotenoid
desikator, pemanas, neraca kasar, blender,
Tomat (VCO+tmt)
parutan kelapa, wadah plastik, ember, kain
saring, kertas lakmus, cetakan sabun dan VCO mengadung karotenoid tomat
batang pengaduk. (VCO+tmt) dibuat dari daging buah kelapa
Bahan yang akan digunakan adalah dalam yang sudah tua (penampakkan fisik
buah kelapa dalam berumur sekitar 12 bulan, tempurung kelapa berwarna coklat tua) dan
tomat apel, akuades, asam stearat, NaOH, buah tomat yang telah masak. Kelapa yang
gliserol, etanol, sukrosa, dietanolamida digunakan sebanyak 23 butir, dengan total
(DEA), NaCl, asam sitrat, akuades, metil daging kelapa parut seberat 11.925 g atau
jingga, H2SO4, mikro parafin, fenolftalein, rata-rata 518 g daging buah kelapa dalam
KOH, HCl, dan metil merah. setiap butir kelapa. Setelah santan diperoleh
dan didiamkan selama 2 jam, dihasilkan
Prosedur Penelitian krim santan sebanyak 6.840 mL. Krim
santan ditambahkan dengan sari tomat
Penelitian ini diawali dengan pembuatan
sebanyak 2.931 mL (30%), atau
VCO+tmt menurut metode Momuat et al.
perbandingan krim santan dan sari tomat 7:3.
(2009). Minyak yang dihasilkan (VCO+tmt)
Penelitian Momuat et al. (2009) melaporkan
selanjutnya ditentukan bilangan
bahwa rendemen VCO+tmt tertinggi
penyabunannya menurut Ketaren (2012),
(35,71%) dihasilkan pada konsentrasi sari
dan digunakan sebagai bahan baku untuk
tomat 30% dalam krim santan.
pembuatan sabun transparan.
VCO+tmt yang dihasilkan pada
penelitian ini sebanyak 2.395 mL atau
Pembuatan sabun mandi transparan
35,02% dari krim santan yang digunakan.
Pembuatan sabun mandi transparan VCO+tmt yang dihasilkan berwarna merah
menggunakan formulasi dasar menurut kekuning-kuningan. Canene-Adams et al.
Cognis (2002). Pada penelitian ini, sabun (2005) melaporkan bahwa tomat
mandi transparan dibuat dari VCO+tmt mengandung senyawa antioksidan seperti
sebagai bahan baku utama, dengan likopen yang dapat menghambat atau
memvariasikan konsentrasi gliserol, etanol, mencegah terjadinya reaksi oksidasi.
dan sukrosa. Variasi konsentrasi dilakukan Likopen termasuk dalam kelompok
pada transparent agent untuk mendapatkan karotenoid yang mempunyai aktivitas
sabun berbahan baku utama VCO+tmt yang antioksidan yang cukup tinggi serta
berkualitas SNI. memberikan pigmen warna merah pada
Proses pembuatan sabun transparan tomat. Likopen merupakan senyawa yang
diawali dengan mecairkan asam stearat pada bersifat non-polar dan dapat larut dalam
suhu 70ºC, lalu dicampur dengan VCO+tmt minyak. Pada penelitian ini, warna merah
sesuai formulasi yang telah ditentukan (A, B kekuning-kuningan pada VCO+tmt
dan C). Campuran direaksikan dengan disebabkan oleh senyawa likopen yang larut
NaOH 30% sambil terus diaduk pada suhu ke dalam minyak.
70 oC hingga homogen, dan terbentuk stok
172 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
dengan kadar air yang tinggi mempunyai mandi transparan, asam lemak yang
tekstur yang lebih lunak daripada sabun ditambahkan hanya sebesar 28%, yang
dengan kadar air rendah. bersumber dari 8% asam stearat dan 20%
VCO mengandung karotenoid tomat. Hal
Jumlah Asam Lemak inilah yang menyebabkan ke-3 sabun
transparan sulit untuk memenuhi SNI No.
Jumlah asam lemak adalah jumlah
06-3532-1994.
seluruh asam lemak dalam sabun transparan,
Sabun yang baik memiliki jumlah
baik asam lemak yang tidak maupun yang
asam lemak lebih besar dari 70%, artinya
telah bereaksi dengan alkali (NaOH)
bahan utama dalam pembuatan sabun (reaksi
membentuk sabun. Jumlah asam lemak
saponifikasi) adalah minyak atau lemak
dalam sabun transparan pada penelitian ini
(70%), sedangkan bahan-bahan tambahan
berkisar antara 29%-31% (Tabel 2). Sabun
lainnya kurang dari 30%. Asam lemak bila
transparan formula A memiliki jumlah asam
bereaksi dengan senyawa alkali (NaOH)
lemak tertinggi (31,61%), diikuti formula C
akan membentuk garam asam lemak (sabun)
dan B. Jumlah asam lemak pada ke-3
yang berfungsi sebagai surfaktan, sehingga
produk sabun transparan belum memenuhi
kotoran berupa minyak atau lemak dapat
kriteria mutu sabun mandi menurut SNI,
dibersihkan saat sabun digunakan.
yaitu lebih dari 70% untuk jumlah asam
lemak. Pada formulasi pembuatan sabun
Lemak yang Tidak Tersabunkan sedangkan untuk parameter alkali bebas dan
minyak mineral telah memenuhi SNI.
Brown et al. (2015) melaporkan
Karakteristik sabun transparan berbahan
bahwa pada proses pembuatan sabun
baku VCO+tmt formula C lebih baik
terdapat komponen-komponen lemak dan
daripada formula A dan B, namun belum
minyak yang tidak dapat tersabunkan oleh
memenuhi SNI no. 06-35321994.
perlakuan kaustik biasa. Komponen yang
tidak tersabunkan tersebut di antaranya
DAFTAR PUSTAKA
adalah senyawa alkohol alifatik, sterol,
pigmen, minyak mineral dan hidrokarbon, Asian and Pacific Coconut Community.
serta umumnya non-volatil pada 103 oC. 2005. Coconut Statistical Yearbook:
Lemak yang tidak tersabunkan dari Standard For Virgin Coconut Oil.
ke-3 formulasi sabun transparan pada http://www.apccsec.org/document/V
penelitian ini sebesar 0.01%. Komponen CNO.pdf [23 Desember 2010]
lemak yang tidak tersabunkan dapat berupa Badan Standarisasi Nasional. 1994. Standar
senyawa trigliserida dan karotenoid tomat Nasional Indonesia (SNI). Sabun
yang terkandung dalam VCO+tmt. Senyawa mandi padat. SNI.
karotenoid, seperti likopen, merupakan
Brown, H. J., L.R. Copeland, R. Kleiman, S.
pigmen yang terdapat pada tomat, yang larut
Koritala, M.K. Cummings. 2015.
dalam VCO+tmt.
High Unsaponifiables and Methods of
Using The Same. United States
Minyak Mineral
Patent. Patent No. : US 8,927,034 B2
Minyak mineral adalah minyak yang Cognis. 2002. Clear Bar Soap, Formulation
berasal dari penguraian bahan organik oleh No: GWH 96/25. Care Chemical
jasad renik seperti minyak bumi dan Division PT. Cognis Indonesia,
turunannya. Minyak mineral tidak dapat Jakarta.
disabunkan, walaupun degan NaOH Darvin, ME, W. Sterry, J. Lademann and T.
berlebih. Minyak mineral dalam sabun bila
Vergou. 2011. The Role of
ditambahkan air akan membentuk emulsi air
Carotenoids in Human Skin.
dan minyak yang ditandai adanya kekeruhan.
Molecules 16(12):10491-10506
Hasil pengujian terhadap ke-3 sabun
transparan pada penelitian ini menunjukkan Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian
tidak adanya minyak mineral. Kandungan Pertanian. 2012. Percepatan
minyak mineral pada ke-3 produk sabun Pelaksanaan dan Penguatan
transparan telah memenuhi kriteria mutu Manajemen Program Pembangunan
sabun mandi menurut SNI 06-3532-1994, Perkebunan 2012. Disampaikan pada
yaitu negatif untuk minyak mineral. RAKERNAS Pembangunan Pertanian
di Jakarta [http://www.deptan.
KESIMPULAN go.id/Rakernas2012/11-Januari2012/
06-percepatan-pelaksanaan-
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Perkebunan-program-kementan.pdf]
VCO yang mengandung karotenoid tomat Hambali, E., T.K. Bunasor, A. Suryani dan
(VCO+tmt) dapat digunakan dalam G. A. Kusumah. 2005. Aplikasi
pembuatan sabun mandi transparan. dietanolamida dari asam laurat pada
Besarnya bilangan penyabunan untuk pembuatan sabun transparan. J. Tek.
VCO+tmt adalah 225,37. Karakteristik ke-3 Ind. Pert. 15(2):46-53
sabun transparan yang dibuat dari VCO+tmt,
dengan variasi konsentrasi gliserol, etanol Kamazani, NH, H. Tavakolipour, M. Hasani,
dan sukrosa berwarna orange kekuningan, M. Amiri. 2014. Evaluation and
transparansi dan tekstur formula C lebih baik analysis of the ultrasound-assisted
daripada A dan B, serta stabilitas busa ke-3 extracted tomato seed oil. Journal of
formulasi sabun di atas 89,29%. Kadar air, Food Biosciences and Technology
jumlah asam lemak dan asam lemak bebas 4(2):57-66.
dari ke-3 formulasi sabun transparan belum
memenuhi SNI No. 06-3532-1994,
Momuat dan Wuntu: Produksi Sabun Mandi Transparan ……………………… 175