Anda di halaman 1dari 77

Di unduh dari : www.m4th-lab.

net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 1
LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI

Peta Konsep
Limit
Fungsi Trigonometri

Grafik
fungsi trigonometri

Pengertian Limit Melalui


Pengamatan Grafik Fungsi

Pemahaman Secara Intuisi


Limit Trigonometri

Menyelesaikan Limit Fungsi


Trigonometri

Rumus dasar Limit Fungsi Metode


Trigonometri
Menyederhanakan

Metode Substitusi Langsung


Dan Pemfaktoran

Kata Kunci :

Grafik Fungsi Trigonometri, Definisi Limit Trigonometri, Metode Substitusi, Pemfaktoran


dan Menyederhanakan

1 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 1

LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI

Materi Masih ingatkah anda definisi


Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
yang telah dipelajari dalam
3.1 Menjelaskan Limit fungsi  Mencermati gambar yang
matematika wajib kelas X ?
dan Trigonometri berkaitan dengan limit
menentukan fungsi trigonometri.
Limit suatu fungsi aljabar.
limit fungsi  Menyelesaikan masalah
trigonometri yang berkaitan dengan limit
Limit fungsi:
fungsi trigonometri. Suatu limit f(x) dikatakan
4.1 Menyelesaikan  Menerapkan limit fungsi mendekati a {f(x), a} sebagai
masalah trigonometri dalam suatu limit.
berkaitan pemecahan masalah. Bila x mendekati a {x → a},
dengan limit  Mempresentasikan gambar
fungsi yang berkaitan dengan limit Dinotasikan Lim F(x) = L
trigonometri fungsi trigonometri Limit fungsi bagian dari
 Mempresentasikan pengantar kalkulus (hitungan
pemecahan masalah yang diferensial dan integral),
berkaitan dengan limit namun dasar kalkuls yang
fungsi trigonometri disefinisikan Augustin-Louis
 Mempresentasikan Cauchy 1789-1857)
penerapan limit fungsi
berkebangsaan prancis
trigonometridalam
pemecahan masalah.

Ada dua macam cara untuk memahami pengertian limit fungsi di suatu titik, yaitu :
1) Pengamatan grafik di sekitar titik yang di tinjau. Dapat diseskripsikan menggunakan
alat peraga dua buah potongan kawat dan satu lembar film tipis. Film ini ditempatkan
vertikal/tegak lurus terhadap sumbu x dengan arah permukaaannya menghadap ke
kanan dan ke kiri.
2) Perhitungan nilai-nilai fungsi di sekitar titik yang ditinjau. Dapat dipahami dengan
cara menghitung nilai-nilai fungsi di sekitar titik yang ditinjau.
Pada pokok bahasan ini kita akan membicarakan cara Limit fungsi trigonometri
terutama menjelaskan, menentukan dan menyelesaikan limit fungsi trigonometri. Kami
menganggap pembaca telah mengenal trigonometri dan akraf dengan definisi fungsi
trigonometri yang berdasarkan sudut dan segitiga siku-siku.
Mengingat petingnya memahami limit trigonometri alangkah baiknya kita
dingingatkan kembali dengan sifat-sifat dasar sinus dan cosinus serta grafik fungsi
trigonometri berikut ini:
 sin( x  2 )  sin x , cos( x  2 )  cos x
 sin( x)   sin x , cos( x)  cos x
 
 sin(  x)  cos x , cos(  x)  sin x
2 2

2 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

A. Grafik Fungsi Trigonometri


Sketsa grafik fungsi trigonometri y = f(x). Pasangan-pasangan (x, f(x)) merupakan koordinat
titik-titik yang dilalui oleh grafik fungsi f. Koordinat titik-titik yang diperoleh dihubungkan
sehingga terbentuk kurva mulus.

Berikut ini adalah grafik fungsi di bawah ini untuk syarat 0 ≤ x ≤ 360o!
a. y = sin x b. y = cos x c. y = tan x

Penyelesaian :

a. y = sin x

Gambar 1.1

b. y = cos x

Gambar 1.2

c. y = tan x

Gambar 1.3

Bahkan dengan pengamatan sekilas saja kita dapat melihat empat hal tentang grafik-grafik ini:
1) Sin x dan cos x keduanya berkisar antara -1 dan 1
2) Kedua grafik berulang dengan sendirinya pada selang yang berdampingan sepanjang 2π.
3) Grafik y = sin x simetris terhadap titik asal, y = cos x simetris terhadap sumbu y

4) Grafik y = sin x sama seperti y = cos x, tetapi digeser satuan ke kanan
2
3 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

B. Pengertian Limit Fungsi Melalui Pengamatan Grafik Fungsi

Percobaan sebuah film tipis ditempatkan tegak lurus (vertikal) terhadap sumbu x dengan
arah permukaan menghadap kekanan dan kekiri. Kawat 1 berada disebelah kiri film dan kawat 2
berada disebelah kanan film. Kedua kawat ini digerakan vertikal ke atas dan ke bawah atau
horizontal ke kanan dan ke kiri mendekati film, seperti gambar berikut ini:

a) lim f ( x)  L1 , lim f ( x)  L2 dan L1  L2 b) lim f ( x)  L1 , lim f ( x)  L2 & L1  L2


xa xa xa xa

Gambar 1.4
penjelasan point :
a. maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a ada dan nilai limit itu sama dengan L
b. maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a tidak ada

lim f ( x)  L1 , tetapi lim f ( x) tidak ada maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a tidak ada
xa  xa

Gambar 1.5

lim f ( x) tidak ada, tetapi lim f ( x)  L2 maka limit fungsi f(x) untuk x mendekati a tidak ada
x a  x a

Gambar 1.6
4 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

lim f ( x) tidak ada, tetapi lim f ( x) tidak ada maka limit f(x) untuk x mendekati a tidak ada
x a  x a
Gambar 1.7
Suatu seketika titik ujung kawat menyatukan film, sehingga dapat diperkirakan
berapa tinggi titik ujung kawat terhadap sumbu x. Untuk memperkirakan ketinggian itu,
bentuk kawat dapat dianggap sebagai grafik fungsi y = f (x) dalam daerah asal x < a, x >a
dan posisi film sebagai garis tegak dengan persamaan x = a.
Dalam matematika, perkiraan ketinggian ujung kawat terhadap sumbu x di
ucapkan sebagai limit fungsi f(x) untuk x mendekati a dari arah kanan maupun kiri
(tergantung titik ujung kawat yg digerakan dari arah mana). Misalkan bahwa ketinggian
yang diperkirakan itu adalah L1 dan L2 , maka notasi singkat limit dapat dirangkum dengan
daftar seperti diperlihatkan pada tabel 1.1 berikut ini:

Kegiatan 1.1
Menjelaskan dengan mencermati gambaran berkaitan dengan limit
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan grafik diatas dapat dirangkum pada tabel 1.1 berikut :
No Limit kiri lim f ( x) Limit Kanan lim f ( x) lim f ( x)
Gambar x a x a xa

1.4 a Ada, nilai L1 Ada, nilai L2 Ada nilai L ,karena L1  L2  L


1.4 b Ada, nilai L1 Ada, nilai L2 ..............., L1  L2
1.5 a,b Ada, nilai L1 ............... ...............
1.6 a,b ............... Ada, nilai L2 ...............
1.7a,b,c,d ............... ............... ...............
Berdasarkan deskripsi di atas, ada atau tidak adanya nilai limit suatu fungsi di suatu titik
bila peubahnya mendekati titik itu dapat didefinisikan dengan menggunakan konsep limit
kiri lim f ( x) dan limit kanan lim f ( x) sebagai berikut.
x a x a

Definisi :
Suatu fungsi f(x) di definisikan untuk x di sekitar a, maka lim f ( x)  L jika dan hanya
x a

jika lim f ( x)  lim f ( x)  L


x a x a

5 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

C. Pemahaman Secara Intuisi Limit Fungsi Trigonometri Melalui Perhitungan

Pengertian limit fungsi trigonometri di suatu titik dapat pula di pahami dengan cara
menhitung nilai-nilai fungsi di sekitar titik yang ditinjau. Misal suatu fungsi f (x), akan ditentukan
nilai limit fungsi f(x) untuk x mendekati a. Perhitungan dapat dilakukan dengan cara membuat
daftar nilai-nilai fungsi f(x) untuk nilai-nilai x mendekati a. Perhatikan soal berikut ini:
Kegiatan 1.2
Menentukan dan menjelaskan limit fungsi trigonometri di sekitar titik
Tentukan nilai limit fungsi trigonometri soal dibawah ini:
sin x
1) Cari lim  ...
x 0 x
Penyelesaian :
Tidak ada muslihat aljabar yang akan menyederhanakan penyelesaian persamaan ini, tentu saja
kita tidak bisa mencoret x. Kalkulator akan menolong kita memperoleh gagasan tentang limit itu,
Gunakan kalkulator anda (mode radian) untuk memeriksa nilai-nilai pada tabel 1.2berikut ini:
X 1 0,5 0,1 0,01 → 0 ← -0,01 -0,1 -0,5 -1
sin x
... ... ... ... ... ? ... 0,99998 0,99833 0,95885 0,84147
x
sin x
Kesimpulan yang diperoleh bahwa : lim  ....
x 0 x

Ternyata keadaan tidak semudah apa yang kelihatan. Kalkulator mungkin mengecoh kita,
demikian juga dengan intuisi kita. Perhatikan contoh berikut :

 cos x 
2) Cari lim  x 2   ...
x 0
 10.000 
Penyelesaian :
Dengan mengkuti prosedur sebelumnya , kita susun tabel yang diperlihatkan pada tabel dibawah
ini. Kesimpulan yang disarankan adalah bahwa limit yang diinginkan adalah 0. Tetapi itu salah, Jika
kita ingat kembali grafik y = cos x, kita sadari bahwa cos x mendekati 1 untuk x mendekati 0. Jadi
nilai limit fungsi trigonometri dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini:
x ±1 ±0,5 ±0,1 ±0,01 → 0
 2 cos x 
 x  10.000  0,99995 0,24991 0,009990 0,000000005 ... ?
 
Kesimpulan yang diperoleh bahwa :
 cos x  ....
lim  x 2    lim ....2  lim  ...
x 0
 10.000  x  0 x  0 .....
Perhatikan contoh berikut ini yang mengetengahkan pertanyaan rumit tentang limit. Anda
di minta menentukan penyelesaian limit fungsi trigonometri dengan menentukan nilai-nilai x yang
mendekati 0 (gunakan kalkulator.
1
3) Cari lim sin   ...
x 0
 x
Penyelesaian :
6 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

1
Dengan mengkuti prosedur sebelumnya , kita susun tabel untuk menghitung nilai sin( ) pada
x
semua nilai x pada tabel 1.4 yang diperlihatkanberikut ini:
X 2 2 2 2 2 2 2 2
→ 0
 2 3 4 5 6 7 8
1
sin   1 0 -1 0 ... ... ... ... ... ?
 x

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa nilai selalu berulang antara -1 dan 1 banyak sekali secara
1
tak berhingga. Jelas sin   tidak berada dekat suatu bilangan unik L bilamana x mendekati 0.
 x
1
Kesimpulannya lim sin    ....
x 0
 x

D. Menyelesaikan Limit Fungsi Trigonometri

Perhatikan contoh limit-linit fungsi yang telah dipelajari sebelumnya :

sin x  cos x  1


lim  ... lim  x 2   ... lim sin   ...
x 0 x x 0
 10.000  x 0
 x
Limit diatas dapat ditulis sebagai lim f ( x) dengan f(x) adalah fungsi-fungsi yang memuat
xa

perbandingan trigonometri. Bentuk limit fungsi semacam itu disebut limit fungsi trigonometri.
Dalam beberapa kasus pada prinsipnya sama seperti cara menentukan limit fungsi aljabar.
Pertama anda menyelesaikan soal limit tersebut dengan cara substitusi langsung, jika hasil yang
0
diperoleh bukan bentuk tak tentu , hasil tersebut merupakan nilai limit yang dicari. Jika hasilnya
0
0
bentuk taktentu , anda dapat menggunakan rumus-rumus trigonometri yang telah anda kenal,
0
baik pada pembilang maupun penyebut untuk menyederhanakannya. Dengan demikia, pembilang
0
dan penyebut tersebut tidak lagi melibatkan Fungsi trigonometri yang menyebabkan bentuk .
0

1) Rumus Dasar Limit Fungsi Trigonometri

Pada pembahasan limit fungsi trigonometri dapat diselesaikan menggunakan rumus dasar
limit fungsi trigonometri dibawah ini:

x sin x x tan x
lim  lim 1 lim  lim 1
x  0 sin x x 0 x x 0 tan x x 0 x

x sin x
 Berikut ini pembuktian rumus lim  lim 1
x  0 sin x x 0 x

7 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Pada gambar 1.8 di perlihatkan lingkaran berpusat o dan jari-jari (r) = 1 satuan dengan
besar sudut AOP = x radian. Jika besar sudut x mendekati nol, maka titik P (cos x, sin x) akan
mendekati A (1,0). Dalam keadaan demikian diperoleh hubungan :

lim cos x  1 dan lim sin x  0


x 0 x 0
Perhatikan garis PB tegak lurus sumbu x dan menyinggung busur lingkaran kecil BC di titik
B. Jadi jelas bahwa : Luas sektor OBC ≤ Luas Δ OBP ≤ Luas sektor OAP
Berdasarkan rumus luas :
Luas sektor OBC = ½. (OB)2. X = ½. Cos2x. x
Luas Δ OBP = ½. OB.PB = ½. Cosx. sin x
Luas sektor OAP = ½. (OA)2. X = ½. (1)2. X= ½ x
Dengan demikian diperoleh hubungan
2
½. Cos2x. x ≤ ½. Cosx. sin x ≤ ½x (masing-masing dikalikan ) diperoleh
x. cos x
sin x 1
cos x ≤ ≤ : untuk x mendekati nol, hubungan menjadi:
x cos x
sin x x
1  lim 1 atau 1  lim 1
x 0 x x 0
sin x
x sin x
Pertidaksamaan terakhir ini menunjukan bahwa: lim  lim 1
x  0 sin x x 0 x
Kegiatan 1.3
Menemukan rumus umum limit fungsi trigonometri dengan cara mandiri

Untuk menyelesaikan soal limit fungsi trigonometri diperlukan rumus-rumus sebagai berikut:

x tan x
 lim  lim 1
x 0 tan x x 0 x
Bukti:
x x 1 sin x
lim  lim  lim lim  (....)(...)  ...
x 0 tan x x 0 sin x x 0 ........ x 0 ...
cos x
ax sin ax a ax tan ax a
 lim  lim  atau lim  lim 
x  0 sin bx x 0 bx b x 0 tan bx x 0 bx b

Bukti :

8 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

ax ax .... .... .... .... ....


lim  lim x x  lim x lim x lim
x 0 sin bx x  0 sin bx .... .... x  0 .... x  0 .... x  0 ....
bx ...
 lim x...x... 
x  0 sin bx.... ...
Bukti :
tan ax tan ax .... .... .... .... ....
lim  lim x x  lim x lim x lim
x0 bx x 0 bx .... .... x 0 .... x 0 .... x 0 ....
tan ax ...
 lim x...x... 
x 0 bx ...
sin ax tan ax a
 lim  lim 
x 0 tan bx x 0 sin bx b

Bukti :
sin ax sin ax .... .... .... .... ....
lim  lim x x  lim x lim x lim
x  0 tan bx x  0 tan bx .... .... x  0 .... x  0 .... x  0 ....

sin ax ...
 lim x...x... 
x  0 tan bx ...

2) Metode substitusi langsung dan Pemfaktoran

Hitunglah nilai limit fungsi trigonometri berikut ini:


1. lim sin x  cos x  ....  (....)  1
x

1  cos 2 x 1  cos  1  .... ....


2. lim     ...
x
 2 cos x  2(....) ....
2 2 cos
2
sin x sin 0 ... ....
3. lim  lim    ...
x 0 sin x  cos x x0 sin 0  cos 0 ....  .... ....
(2 x  3) sin( x  1) (............) sin( x  1) ... ....
4. lim  lim  lim lim  ...
x 1 x  4x  3
2 x  1 (............)( x  1) x   1 ...... x  1 ....
1  cos( x  2) ... ...
5. lim 2  lim  lim
x 2 x  4 x  4 x 2 ( x  2)(..............) x 2 ......

3) Metode Menyederhanakan

Kegiatan 1.4
Menentukan Limit trigonometri dengan cara Menyederhanakan Secara Mandiri
1  sin x 1
1)Tentukan Limit : lim 
 cos 2 x 2
x
2
Langkah 1 :
 1  sin ... 1  ... ... 0
Substitusi x  , diperoleh lim   Karena hasil (Bukan penyelesaian)
2  2
cos ... (cos ...) 2
... 0
x
2
Langkah 2 :
Anda harus merubah penyebut cos 2 x

9 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Bentuk cos 2 x  (1  sin x)(................) dengan demikian :


1  sin x 1  sin x...
lim  lim 
x
 cos x. x  (1  sin x)(...............)
2 
2 2

Langkah 3 :
Menyederhakan faktor penyebut 0 pada pembilang dan penyebut
1  sin x ...
lim  lim
 cos x.
2 
x x  ...
2 2

Langkah 4 :
Mensubstitusi x = µ/2 ke fungsi yang tersisa
1  sin x ... 1
lim  
 cos 2 x. ... 2
x
2

1  cos x
2) Tentukan Limit : lim  ...
x 0 2 x sin 3 x

Jika kita substitusikan x = 0 diperoleh bentuk 0/0. Maka perlu mengubahnya lewat identitas
trigonometri.
1 1 1 1
1  (cos 2 x  sin 2 x) 1  cos 2 x  sin 2 x
1  cos x 2 2  lim 2 2 
lim  lim
x 0 2 x sin 3 x x 0 ... x 0 ...

1 1
sin 2 x  sin 2 x
= lim 2 2  lim ...
x 0 ... x 0 ...

1 1 1 1
2.( x).(sin x)( x).(sin x).3x
2 2 2 2 ...
= lim  lim
x0 1 1 x0 ...
2 x.( x).( x).(sin 3x)(3x)
2 2
1 1 1 1
2.( ).(sin x)( x).(sin x).3x
2 2 2 2 ...
= lim  lim
x 0 1 1 x 0 ...
2.( x).( x).(sin 3x)(3x)
2 2
1 1 1
= .1.1.1. 
2 6 12

Untuk lebih memahami konsep menyederhanakan limit trigonometri perhatikan soal dibawah ini :

Contoh Metode Menyederhanakan

tan 2 x cos 8 x  tan 2 x tan 2 x(..............  ....) tan 2 x(2 sin 2 4 x)


 lim  lim  lim 
x 0 16 x 3 x 0 16 x 3 x 0 16 x 3

... ... ....


lim (2)( )( 2 )  (...)(....)( )  4
x 0 2 x 8x ....

10 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

1  cos 2 x 1  (1  2 sin 2 x) ................... sin 2 x


lim  lim  lim  lim
x  0 1  cos 4 x x  0 1  (1  2 sin 2 2 x ) x  0 ................... x  0 ( 2 sin x cos x ) 2

................. 1 1
 lim  lim 2

x  0 ............................ x  0 4 cos x 4

  Sudut rangkap
sin(  x) sin[( x  )]
cos x 2 2 1
 lim  lim  lim
      2
cos 2a = cos a ‒ sin a
2
x
2  x x 2 x x
2 [( x  )] 2
cos 2a = 2 cos a ‒ 1
2 2 2 2
cos 2a = 1 ‒ 2 sin a

sin( x  2) 1 sin( x  2) 1 1 tan2a  2 tan2a


 lim  lim  .(1)  1 tan a
x 2 x 2 x 2 x  2 x2 22 4

Uji Kompetensi 1.1


Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
sin 6 x tan 2 x
1) lim  8) lim 
x 0 2x x 0 5x
tan 4 x tan 2 x
2) lim  9) lim  ...
x 0 3x x 0 5x
tan 2 x. tan 3x sin 2 2 x
3) lim  ... 10) lim  ...
x 0 x. tan x x  0 tan 2 3 x


sin( x  )
4  ... (3x  1).sin( x  1)
4) lim 11) lim  ...
  x 1 x2  2x  3
4 (x 
x
)
4

sin( x  )
3  ... 
5) lim 12) lim cos( x  )  ...
   3
3 (x 
x x
) 2
3

6) lim sin(2 x  )  ... 13) lim sin 2 ( x  )
  4
x x
2 2

( x 2  1) sin 6 x x  sin( x  3)  3
7) lim 3  ... 14) lim )
x0 x  3x  2 x 3 x3
Uji Kompetensi 1.2
Kesamaan setengah sudut
Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
x 1  cos x
1 sin( )  
sin x tan 2 x 2 2
1. lim 2  ...(1) x 1  cos x
x 0 x x cos( )  
2 2
2 n
(cos 2 x  1) cos nx  1  2 sin ( x), nR
2. lim 2
 ... sifat identitas [‒ 2 sin2a] 2
x 0 x

11 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

1  cos x 1 1
3. lim  .. cos x  cos 2 x  sin 2 x
x 0 2 x sin 3x 2 2

1  cos x 1 cos 4 x  1
4. lim 2
 .......( ) 5. lim  ...(4)
x 0 tan 2 x 8 x0 x tan 2 x

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 1.1


Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:
(cos x  1) Rumus Penjumlahan dan Selisih Sin dan cos
1. lim  ... -(1/2)
x 0 x2
Indentitas trigonometri
(cos 3x  cos 5 x)
2. lim  ... (8)
x 0 x2
Rumus Penjumlahan dan Selisih Sinus dan cosinus
1  tan x  1  sin x
3. lim = .... (1/4) kalikan akar sekawan & menyederhanakan
x 0 x3
(cos 3x  cos x)
4. lim  ...(2)
 sin 2 x cos 2 x
x
2

sin 3x  sin 3x cos 2 x


5. lim  ...
x 0 2 x3
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 1.1

Sederhanakanlah dan selesaikanlah limit-limit dibawah ini:


x2 4  x
1. lim  ... (1/2) (SBMPTN2013)
x  0 cos x  cos 3 x

a. Selisih Sinus dan cosinus dan menyederhanakan


sin 2( x  1)
2. lim  (1) (SIMAK UI)
x 0 1
( x  2 x  1).cot ( x  1)
2

12 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 2
LIMIT KETAKHINGGAAN
FUNGSI ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

Peta Konsep

Limit Ketakhinggaan
Fungsi Aljabar &
Trigonometri

Pengertian dan
Nilai Limit Ketakhinggaan

f ( x) 
Bentuk lim 
x   g ( x) 

Bentuk
lim f ( x)  g ( x)    
x 

Aplikas

Limit Fungsi

lim Trigonometri
lim Aljabar x 
x 

Kata Kunci :

Limit Fungsi Ketakhinggaan, Limit bentuk ∞/∞ , Limit ∞-∞ dan Aplikasi Limit ∞

13 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 2

LIMIT KETAKHINGGAAN FUNGSI ALJABAR & TRIGONOMETRI

Materi
Kompetensi Dasar
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Tak hingga adalah
3.2 Menjelaskan dan Limit  Mencermati pengertian yang suatu nilai yang
menentukan fungsi berkaitan dengan limit fungsi demikian besar.
limit di trigonometri trigonometri dan limit di Saking besarnya nilai
ketakhinggaan ketakhinggaan fungsi aljabar.
tak hingga sehingga
fungsi aljabar  Menyelesaikan masalah yang
dan fungsi berkaitan dengan limit di bilangan apapun akan
trigonometri ketakhinggaan fungsi trigonometri dianggap kecil
dan fungsi aljabar. dibandingkan dengan
4.2 Menyelesaikan  Menggunakan limit di nilai ∞. Untuk
masalah ketakhinggaan fungsi aljabar dan
berkaitan dengan fungsi trigonometri dalam
memahami limit tak
eksistensi limit di pemecahan masalah hingga ini kita baca
ketak-hinggaan  Menyajikan penyelesaian masalah dulu paradok filsuf
fungsi aljabar berkaitan dengan eksistensi limit di Zeno dan Elen tentang
dan fungsi ketak-hinggaan fungsi aljabar dan
trigonometri perlombaan kelinci
fungsi trigonometri
dan kura-kura.

Seekor kelinci akan berlomba dengan seekor kura-kura dengan syarat pada detik pertama
jarak yang ditempuh 1/10 jarak sebelumnya. kelinci berlari dengan kelajuan 10m/s dan kura-kura
hanya 1 m/s. Oleh kura-kura lebih lambat diputuskan kura-kura start 10 m didepan anjing.
Pertanyaan yang muncul siapakah yang menjadi pemenang lomba tersebut?
Oleh karena kelinci berlari jauh lebih cepat daripada kura-kura, kelinci merasa akan dapat
menangkap kura-kura. Masalahnya, begitu kelinci telah menempuh jarak 10 m pertama dan tiba
ditempat kura-kura mula-mula berada, kura-kura telah maju 1 m, dan masih memimpin didepan
kelinci. Saat kelinci telah menempuh jarak 1 m, kura-kura telah maju lagi 0,1 m sehingga masih
tetap memimpin didepan.Demikian seterusnya, kelinci terus mendekat dan lebih mendekat dan
lebih mendekat ke kura-kura, tetapi tidak pernah berhasil menangkap kura-kura.
Kelinci kura-kura
kec 10 m/s kec 1 m/s

10 meter
Kita dapat menghitung total jarak yang ditempuh kelinci dari sebelah kiri dan kura-kura
dari sebelah kanan, dengan t menyatakan selang waktu (s) ketika kelinci berhasil menangkap kura-
kura sebagai berikut: (10 m/s) t = (1 m/s) t + 10 m
Penyelesaiannya adalah t = 11 m/s dimana kelinci telah berlari sejauh (10 m/s) (10 s) = 100 m
9 9 9
Teka-teki yang diajukan zeno cerita paradoksnya adalah bisa terjadi bahwa :
1 1 100 ................*)
10  1    ... 
10 100 9
Ruas kiri dari persamaan *) menyatkan penjumlahan bilangan-bilangan dengan karakteristik
tertentu tanpa batas, sedangkan ruas kanannya menyatakan hasil tertentu. Coba perhatikan ruas
kiri persamaan *) yaitu : 10  1  1  1  ... (deret geometri)
10 100
14 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

U2 1
U1 = 10 dan r   (banyak suku n tak hingga)
U1 10
Sesuai dengan rumus deret geometri tak hingga :
 1 
1 1 U 1(1  ) n 
10  1    ... = lim  10  ,
10 100 n  1
1
10
Sekarang bagaimana menghitung
 1 
U 1(1  ) n 
lim 
10  100 1
  11 ...*)
n  1 9 9
1
10

A. Limit Fungsi Berbentuk lim f ( x)


x 

Kegiatan 2.1
Pengertian dan nilai limit fungsi ketakhinggaan
x
Pandanglah fungsi f ( x)  digambarkan grafikya secara agak cermat pada gambar 2.1.
(1  x 2 )
Kita mengajukan pertanyaan ini: apa yang terjadi pada f (x) bila x menjadi semakin lama semakin
besar? Dalam lambang kita menanyakan nilai lim f ( x)
x 

Tabel 2.1
x
X f ( x) 
(1  x 2 )

10 ...
100 ....
1000 .....
↓ ↓
∞ .... Gambar 2.1

Bilamana kita menuliskan x →∞, kita tidak mengatakan bahwa pada suatu tempat jauh ke
arah kanan pada sumbu x, terdapat suatu bilangan lebih besar dari pada semua bilangan
lain yang didekati oleh x. Melainkan, kita menggunkan x →∞ sebagai cara singkat untuk
mengatakan bahwa x menjadi semakin besar tanpa batas.
x
Dalam tabel 2.1, kita telah mendaftarkan nilai-nilai f ( x)  untuk beberapa nilai x.
(1  x 2 )
Kelihatan bahwa f(x) menjadi semakin kecil bilamana x menjadi semakin besar. Kita tuliskan
x
lim f ( x)  lim  ....
x  x  1  x2
Dari pengalaman dengan bilangan-bilangan negatif besar akan mengantarkan kita bahwa
x
lim f ( x)  lim  ....
x   x   1  x 2

15 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Definisi Cermat Limit x → ± ∞, Dalam analogi dengan definisi ε, σ kita untuk limit-limit biasa,
kita membuat definisi berikut :

Gambar 2.1

(Limit bila x →∞). Andai f terdefinisi pada [c,∞) untuk suatu bilangan c. Kita katakan
bahwa lim f ( x)  L jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat bilangan M yang berpadanan
x

sedemikian sehingga: x  M  f ( x)  L  

(Limit bila x →-∞). Andai f terdefinisi pada [-∞, c) untuk suatu bilangan c. Kita katakan
bahwa lim f ( x)  L jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat bilangan M yang berpadanan
x

sedemikian sehingga: x  M  f ( x)  L  

Jadi Jelas Jika k bilangan bulat positif, maka

1 1
lim f ( x)  lim 0 lim f ( x)  lim 0
x   x  x k x x  x k

f ( x) 
B. Menyelesaikan Bentuk lim 
x  g ( x) 

x
Buktikan bahwa lim 0
x  1  x 2

Penyelesaian :
Di sini kita menggunakan trik baku yaitu dengan membagi pembilang dan penyebut dengan
pangkat tertinggi yang muncul di penyebut, yakni x2
x 1 1
lim
x 2   0
 lim x 2  lim x  x
x
lim  0
x  1  x 2 x  1  x x  1 1 0 1
 1 lim 2  lim 1
x2 x2 x  x x 

Kegiatan 2.2
Memahami dan mengetahui cara penyelesaian bentuk limit taktentu ∞/∞
4 x3  2 x 2  5
Tentukan Limit : lim  ...
x  8 x3  x  2

16 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Langkah 1 :
Tentukan pangkat tertinggi dari x yang terdapat pada fungsi pecahan polinomial tersebut.
Pangkat tertingginya adalah x 3
Langkah 2 :
1
Kalikan baik pembilang sama penyebut dengan kebalikan pangkat tertinggi yaitu 3
x
1 5
4 
4x  2x  5
3 2
.................................. x
 lim  ... ...  lim  lim  ............
x  8x  x  2
3
... x   .................................. x   1 ...
..  
x3 ... ...
Langkah 3 :
1
Substitusikan nilai x   , kemudian perhatikan bahwa setiap bentuk lim n  0 untuk n
x  x

positif, sehingga akan diperoleh nilai limit yang dinyatakan :


4  ...  ... ... 1
lim  
x   ...  ...  0 ... 2
1
Berdasarkan soal diatas Cari hubungan (kaitan) antara hasil limit yang diperoleh, yaitu
2
dengan suku-suku yang memiliki x dengan pangkat tertinggi pada pembilang dan penyebutnya.
f ( x) a x n ...
lim  lim n m 
x  g ( x) x  pm x ...

Uji Kompetensi 2.1

Carilah Nilai limit berikut atau tunjukan bahwa limit tersebut tidak ada bahwa dalam
pengertian tak-terhingga sekalipun.

3x 2  4 x  6 sin 2 
1) lim  ... 7) lim  ...
x  2 x 2  x  5
 5
2
 

2 x2  x
2) lim  ... 8) lim sin x  ...
x  4 x3  1 x 

x 3  4x 2  6 1
3) lim 2  ... 9) lim sin  ...
x  3 x  2 x  1 x  x

3x3  2 x 2 sin x
4) lim  ... 10) lim  ...
x   2 x 3  x x  x

x3  x 1
5) lim  ... 11) lim x sin  ...
x   2 x 4  1 x  x

2 x5  x3 1
6) lim  ... 12) lim sin( x  )  ...
x   x3  x 2  1 x  x
17 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Kegiatan 2.3
Menemukan cara singkat penyelesaian bentuk limit taktentu ∞/∞

Perhatikan Uji kompetensi 2.1 sebelumnya telah diperoleh penyelesaian masing-masing soal.
Daftarkan suku tertinggi pembilang f(x), suku tertinggi penyebutnya g(x), Untuk memahami dan
mengetahui cara penyelesaian bentuk limit taktentu ∞/∞

Suku tertinggi f ( x)
Hasil
Soal untuk Pembila Penyeb g ( x)
limit
ng f(x) ut g(x)
3x 2 3
1 x →∞ 3x 2 2x 2 2x 2 2

2 x →-∞ ... ... ... ...


3 x →∞ ... ... ... ...
4 x →-∞ ... ... ... 0
5 x →∞ ... ... ... ...

6 x →-∞ ... x3 ...


-∞

Perhatikan kolom diatas, perhatikan eksponen tertinggi pembilang f(x) maupun penyebut g(x).
Dari pengamatan tersebut bisakah anda menentukan cara singkat untuk menghitung:
f ( x) a x n  bn x n 1  c ...
lim  lim n m 
x  g ( x) x   pm x  qm x m 1  r ...

...
 Jika pangkat tertinggi n = m maka hasil limit =
...
...
 Jika pangkat tertinggi n > m maka hasil limit =
...
...
 Jika pangkat tertinggi n < m maka hasil limit =
...
Apa yang bisa anda simpulkan dari hubungan ketiganya tersebut:
................................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Uji Kompetensi 2.2
Tentukan nilai limit dibawah ini:
x3
1. lim  ... (1) perhatikan √x2 = x,
x 
x 4
2

1 1
Pada pembilang kita kalikan 3 sedangkan penyebut kita kalikan dengan
x x2
x3 1 1
2.
lim  ... (-1) pangkat tertinggi x 6 = - x3 atau 3

x  
x 4
6 x x6

18 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

C. Menyelesaikan Bentuk limit lim f ( x)  g ( x)    


x 

Kegiatan 2.4
Memahami dan mengetahui cara penyelesaian limit taktentu lim f ( x)  g ( x)    
x 

Tentukan Limit : lim ( 5x  1  3x  7  ...


x 

Langkah 1 : Kalikan bentuk akar dengan bentuk kawannya

..........  .......
 lim ( 5 x  1  3x  7 x .
x 
..........  .......

Langkah 2 : lakukan operasi perkalian dan penjumlahan bentuk akar

( .......... ) 2  ( .......... ) 2 (.....)  (.......)


 lim  lim
x 
..........  ....... x 
..........  .......
....... 2x  6
 lim  lim
x 
..........  ....... x 
5 x  1  3x  7

Langkah 3 : lakukan operasi penyelesaian limit hanya bergantung pada suku yg dimiliki x
dengan pangkat tertinggi baik pembilang maupun penyebut

2x  6 2x
 lim 
x 
5 x  1  3x  7 .....  .....

2x 2 x
 lim   lim   lim ...
x 
.....(....  ...) x  (...  ...) x 

Substitusikan x = ∞, sehingga diperoleh nilai limitnya, yaitu ∞

Uji Kompetensi 2.3

Tentukan nilai limit berikut ini :

5
1. lim x(4 x  5)  4 x 2  3  ...( )
x  4

2. lim ( x  4)  2 x  1  ...
x 

3.  1
lim (2 x  1)  4 x 2  6 x  5  ...( )
x  2

x2
4. lim  ...
x 
1  1  x2
19 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Kegiatan 2.5
Menemukan cara singkat penyelesaian bentuk limit tanda akar

Diket: f ( x)  ax 2  bx  c , g ( x)  px 2  qx  r :
bq
a. Jika a = p, tunjukan bahwa lim f ( x)  g ( x) 
x 
2 a
b. Jika a > p, tunjukan bahwa lim f ( x)  g ( x)  
x 

c. Jika a < p, tunjukan bahwa lim f ( x)  g ( x)  


x 

d. Jika a = p, b = q, tunjukan bahwa lim f ( x)  g ( x)  0


x 

Langkah Pembuktian tersebut gunakan seperti kegiatan 2. 4:


Langkah 1 : Kalikan bentuk akar dengan bentuk kawannya
Langkah 2 : lakukan operasi perkalian dan penjumlahan bentuk akar
Langkah 3 : lakukan operasi penyelesaian limit hanya bergantung pada suku yg dimiliki x dengan
pangkat tertinggi baik pembilang maupun penyebut

TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 2.1

Tentukan Nilai Limit :

1. lim x 2  2 x  x  ...
x 

2. lim
x 
 (x
3
5
 2)  x  1  ...( )
3

3
Klu No 2 : (a  b)(a  ab  b 2 )  a 3  b 3 ...
2

 (x
3 3

 2)  a, , ( x  1)  b

20 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

D. Aplikas Limit Fungsi f ( x)  lim


x 

1. Limit Aljabar
Jumlah penduduk di sebuah desa diperkirakan t tahun dari sekarang akan menjadi :
10.000
N  20.000 
(t  2) 2
Berapakah jumlah penduduk kota tersebut dalam jangka waktu yang sangat panjang
dimasa depan? (t →∞),Maka:
10.000 10.000
lim N  lim 20.000   20.000  lim  20.000  0  20.000orang
t  t  (t  2) 2 t  (t  2) 2

2. Limit Trigonometri
Perpindahan sebuah partikel pada saat t detik diberikan oleh s = 10 sin 2t dengan s
adalah jarak yg dinyatakan dalam m. Tentukan kecepatan partikel pada saat

t det
6
s s(t  t )  s(t )
Kec = v(t) = lim  lim
t  t t  t

sin A  sin B  2. cos ( A  B) sin  A  B 


1 1
2 2
Jadi :
s 20 cos(2t  t ). sin t 20 cos(2t  t ). . sin t
 lim  lim  lim lim
t   t t   t t   t t   t
 1
 20 cos(2t  0).1  20 cos 2t  20 cos 2( )  20. cos 60  20( )  10m / det
6 2
Kegiatan 2.6
Memahami dan mengetahui Aplikasi Limit fungsi f ( x)  lim
x 

Tentukan nilai limit berikut ini :

1. Hubungan antara inang dan jumlah parasit adalah sebagai berikut. Jumlah parasit
untuk kerapatan inang(jumlah inang persatuan luas) x pada satu periode waktu
900 x
tertentu bisa dinyatakan oleh : y  Jika kerapatan inang terus meningkat
10  45 x
tanpa batas?

900 x. ...
lim
900 x ... x   ... ... ...
lim y  lim  lim   
x  x   10  45 x x   10  45 x 10 ... ...  ... ...
lim  lim
... x   ... x   ...

21 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

2. Jumlah senyawa baru terbentuk mengikuti fungsi f (t )  t 2  2t  t , f(t)jumlah


senyawa dalam miligram dan t menyatakan waktu dalam detik. Tentukan jumlah
senyawa yang terbentuk jika terus menerus?

Penyelesaian

TUGAS MANDIRI TAK TERSTRUKTUR 2.2

1. Bagaimana juga perpindahan partikel s(t) = 5.cos 2t, tentukan kec partikel pada
saat t =1/6 µ dan t =µ

22 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 3
ASIMTOT FUNGSI ALJABAR
DAN TRIGONOMETRI

Peta Konsep

Asimtot
Fungsi Aljabar dan
Trigonometri

DEFINISI ASIMTOT FUNGSI

MENENTUKAN
ASIMTOT
FUNGSI

ASIMTOT FUNGSI TEGAK ASIMTOT FUNGSI


MENDATAR

Kata Kunci :

Definisi Asimtot, Asimtot datar dan asimtot tegak

23 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 3

ASIMTOT FUNGSI ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

3.3 Menjelaskan  Asimtot  Mencermati gambar yang berkaitan


asimtot (datar (datar dan dengan limit fungsi trigonometri dan
dan tegak) tegak) kurva limit fungsi aljabar menuju tak hingga
kurva fungsi fungsi aljabar secara geometri. Bagaimana
aljabar dan  Asimtot  Mengilustrasikan dengan gambar menentukan
fungsi (datar dan konsep limit fungsi trigonometri dan
limit-limit Tak
trigonometri tegak) kurva limit di ketakhinggaan fungsi aljabar
fungsi secara geometri terhingga dari
4.3 Menyelesaikan trigonometri  Menyelesaikan masalah yang fungsi bentuk
masalah yang berkaitan dengan asimtot kurva
berkaitan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri 1
dengan  Menyajikan penyelesaian masalah lim ?
asimtot (datar yang berkaitan dengan asimtot kurva
x2 x2
dan tegak) fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
fungsi aljabar
dan fungsi
trigonometri

A. DEFINISI ASIMTOT FUNGSI

Kegiatan 3.1
Definisi Asimtot secara geometri
1
Misalkan fungsi f ditentukan dengan rumus f ( x)  dan daerah asalnya
x2
adalah D f  {x, xR dan x  0} .
1
Coba perhatikan tabel yang menyatakan hubungan x dan Tabel 3.1 berikut ini.
x2
1
lim f ( x)  lim  ...
x c x 2 x  2

X ... ... ... ... ...


1
... ... ... ... ...
x2
1
lim f ( x)  lim  ...
x c x 2 x2
X ... ... ... ... ...
1
... ... ... ... ...
x2

Berdasarkan Tabel diatas tanpa bahwa adalah tidak masuk akal untuk menanyakan limit
1
lim  ... , tetapi kita pikirkan adalah beralasan bila kita menulis
x 2 x2
1 1
lim f ( x)  lim   lim f ( x)  lim 
x c x 2 x  2 xc x 2 x  2

24 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

1
Berikut ini grafik fungsi lim , dapat ditunjukan :
x2 x2

Gambar 3.1

Berikut adalah definisi yang berkaitan dengan situasi ini.

Definisi

(Limit tak terhingga). Kita katakan bahwa f (x)   jika untuk tiap bilangan positif M,
berpandangan suatu   0 sedemikian sehingga 0  x  c    f ( x)  M

Terdapat definisi-definisi yang berpadanan dari

lim f ( x)   lim f ( x)   lim f ( x)   ............(*)


x c  x c  x c 

Secara umum limit fungsi f(x) untuk x mendekati ∞ dapat didefinisikan dengan menggunakan
bilangan positif  dan M sebagai berikut.

Definisi

Misal fungsi f terdefinisi dalam daerah asal D f  [ a, ∞)

Fungsi f(x) mempunyai lim f ( x)  L jika dan hanya jika untuk setiap bilangan  positif
x 

didapatbilangan positif M, demikian sehingga jika x > M maka f ( x)  L 

Jika lim f ( x)  L atau lim f ( x)  L, maka garis mendatar dengan persamaan y = L


x  x 

dinamakan sebagai asimtot datar bagi fungsi y = f(x)

25 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Seperti halnya dalam lim f ( x) yang dapat menjadi besar tnpa batas ∞ atau menjadi kecil
x c

tanpa batas -∞

lim f ( x)   atau lim f ( x)   ............(**)


x c x c

Jadi kaitan terhadap asimtot secara ringkas , jika garis y = L atau x = c adalah asimtot
tegak/datar dari grafik y = f(x) jika salah satu pernyataan-pernyataan berikut benar.

lim f ( x)   lim f ( x)   lim f ( x)   lim f ( x)  


x c  x c  x c  x c 

B. MENENTUKAN ASIMTOT FUNGSI

Kegiatan 3.2
Memahami dan mengetahui grafik asimtot
1. Tentukan nilai limit berikut ini :
1
Diketahui fungsi f ( x)  2 , dengan daerah asal D f  {x, xR dan x  0} .
x
Hitunglah :
a. lim f ( x) dan lim f ( x)
x 0  x 0

1 ... ... ... ... ... ...


f ( x) 
x2
a. lim f ( x) ... ... ... ... ... ...
x 0

1 ... ... ... ... ... ...


f ( x) 
x2
b. lim f ( x) ... ... ... ... ... ...
x 0

b. Apakah lim f ( x) ada? Jika ada tentukan nilai lim f ( x)


x0 x0

1 ... ... ... ... ... ... ... ... ... 1


f ( x)  f ( x) 
x2 x2
c. lim f ( x) ... ... ... ... ... ... ... ... ...d. lim f ( x)
x 0 x 0

Jadi Grafik fungsi


y
lim f ( x) = ...
x0

26 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

1 1
2. Cari nilai limit menggunakan konsep lim dan lim
x 1 ( x  1) 2 x 1 ( x  1) 2

Penyelesaian :
Sama konsepnya seperti diatas maka diperoleh
1 1
lim  ... dan lim  ...
x 1 ( x  1) 2 x 1 ( x  1) 2

1
Karena kedua limit adalah ∞, kita dapat menuliskan : lim  ...
x 1 ( x  1) 2
Grafik fungsiya : y

Jadi garis x = 1 adalah asimtot tegak, sementara garis y = 0 adalah asimtot datar
2x
3. Carilah asimtot – asimtot tegak dan datar dari grafik f ( x) 
( x  1)
Penyelesaian :
Kita harapkan sebuah asimtot tegak pada titik yang penyebutnya nol, dan kita
benar karena
2x 2x
lim  dan lim   , sebaliknya
x 1 ( x  1) x 1 ( x  1)

2x 2x
2x ... 2 x ...
lim  lim ...   ... dan lim  lim ...  2
x  ( x  1) x  x 1 ...  ... x   ( x  1) x   x 1 ...  ...
 
... ... ... ...
Sehingga :
f(x) = y = .... merupakan asimtot .........
x = 1 merupakan asimtot ........
Grafik fungsinya :

27 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Uji Kompetensi 3.1


Tentukan nilai limit berikut ini :
x3
1. Diketahui fungsi f ( x)  , dengan daerah asal D f  {x, xR dan x  2} .
x2
Hitunglah :
a. lim f ( x) dan lim f ( x)
x 2  x 2

b. Apakah lim f ( x) ada? Jika ada tentukan nilai lim f ( x)


x0 x0

2. Dengan menganalisis grafik, tunjukan bahwa:


a. lim (2 x  1)   dan lim (2 x  1)   c. lim (4  2 x)   dan lim (4 x  1)  
x  x  x  x 

b. lim ( x 2  1)   dan lim ( x 2  1)   d. lim (4  x 2 )   dan lim (4  x 2 )  


x  x  x  x 

1  cos x
3. lim
x 0 sin x

TUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR 3.1

Tentukan nilai limit berikut ini menggunakan alat bantu :


cos( x  3) cos x
lim dan lim
x 3 x3  
2 x
x
2

28 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 4
TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Peta Konsep

Turunan
Trigonometri

Definisi
Turunan

Sifat -Sifat
Turunan

Menyelesaikan
Turunan

Aturan
Rantai

Fungsi Persamaan Aplikasi


Implisit Parameter Turunan
Fungsi
Laju Trigonometri
Kecepatan &
Perubahan Percepatan
Fungsi Fungsi
Trigonometri
Kecepatan Trigonometri
Sudut

Kata Kunci :

Definisi Turunan Trigonometri, Sifat-sifat, Aturan Rantai, Fungsi Implisit, Persamaan


Parameter, Aplikasi turunan

29 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 4
TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

3.4 Menjelaskan  Turunan  Mencermati konsep turunan


turunan fungsi
Dalam buku matematika
fungsi fungsi trigonometri dan sifat-
trigonometri trigonometri sifatnya. sebelumnya, kita telah
 Menentukan turunan fungsi mempelajari beberapa fungsi
4.4 Menyelesaikan trigonometri dengan trigonometri, yaitu
masalah yang menggunakan sifat-sifatnya
berkaitan  Menyelesaikan masalah yang fungsi sinus f(x) = sin x,
dengan berkaitan dengan turunan
turunan fungsi fungsi trigonometri fungsi cosinus f(x) =cos x,
trigonometri  Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan fungsi tangen f(x) = tan x.
dengan turunan fungsi
trigonometri

Selanjutnya berdasarkan pengamatan menunjukan bahwa limit fungsi trigonometri memiliki nilai.
Untuk itu pada pokok bahasan ini kita membuktikan apakah turunan fungsi aljabar menghasilkan
fungsi aljabar pula. Begitu pula halnya dengan turunan fungsi trigonometri ternyata hasilnya juga
merupakan fungsi trigonometri seperti pada pembahasan berikut.

Uji Kompetensi Awal

1
Tentukan turunan dari fungsi berikut : f(x) = 2x2 & f ( x) 
x

f ( x  h)  f ( x )
A. Definisi Turunan : f ' ( x)  lim
h 0 h

Kegiatan 4.1
Menemukan konsep rumus turunan fungsi trigonometri
1. Turunan dari f ( x ) = sin x

Menentukan turunan dari f(x) = sin x, anda harus mengingat kembali identitas trigonometri sudut
rangkap dan limit fungsi trigonometri (hal 19), yaitu : sin (x+y) = sin x cos y + cos x sin y
1  cos x sin x
lim  0 dan lim 1
x 0 x x 0 x
Langkah 1 :
Tentukan dulu f (x+h), kemudian tuliskan f(x). Terakhir, kurangkan kedua persamaan tersebut
untuk mendapatkan f(x+h) – f(x)
f(x+h) = sin ( x + h) = ...
f(x) = sin x
Langkah 2 :

Hitunglah f’(x) =...

30 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

f ( x  h)  f ( x ) ...
f ' ( x)  lim  lim
h 0 h h  0 h

 sin x. cosh  sin x  cos x sinh  sin x(1  cosh)  cos x sinh
f ' ( x)  lim  lim
h 0 h h 0 h
  ...  ...   ... 
 lim  sin x   cos x 
h 0
  ...   ... 
kemudian, keluarkan faktor yang tidak mengandung unsur h dari limit, yaitu sin x dan cos x.
 ...  ...   ... 
f ' ( x)   sin x. lim   cos x. lim  
h 0
 ...  h  0
 ... 
1  cosh sinh
oleh karena, lim  0 dan lim 1
h 0 h h 0 h

Maka f ‘ (x) = cos x,

Jadi turunan dari f(x) = sin x adalah f ‘ (x) = cos x,

2. Turunan dari f ( x ) = cos x

Menentukan turunan dari f(x) = cos x, anda harus mengingat kembali identitas trigonometri sudut
rangkap dan limit fungsi trigonometri (hal 19), yaitu : cos (x+y) = cos x cos y + sin x sin y
1  cos x sin x
lim  0 dan lim 1
x 0 x x  0 x
Langkah 1 :
Tentukan dulu f (x+h), kemudian tuliskan f(x). Terakhir, kurangkan kedua persamaan tersebut
untuk mendapatkan f(x+h) – f(x)
f(x+h) = cos ( x + h) = ...
f(x) = cos x
Langkah 2 :
Hitunglah f’(x)
f ( x  h)  f ( x ) ...
f ' ( x)  lim  lim
h 0 h h  0 h
............................................................................
f ' ( x)  lim
h 0 h
......................................................................................
 lim
h 0 h
  ...  ...   ... 
 lim  cos x   sin x 
h 0
  ...   ... 
kemudian, keluarkan faktor yang tidak mengandung unsur h dari limit, yaitu sin x dan cos x.

31 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

 ...  ...   ... 


f ' ( x)   cos x. lim    sin x. lim  
h 0
 ...   
h 0 ...

1  cosh sinh
oleh karena, lim  0 dan lim 1
h 0 h h  0 h
Maka f ‘ (x) = -sin x,
Jadi turunan dari f(x) = cos x adalah f ‘ (x) = -sin x,

3. Turunan dari f ( x ) = tan x

Menentukan turunan dari f(x) = tan x, anda harus mengingat kembali identitas trigonometri sudut
rangkap dan limit fungsi trigonometri (hal 19), yaitu :
tan x  tan y tanh
tan x  dan lim 1
1  tan x tan y x 0 h
Langkah 1 :
Tentukan dulu f (x+h), kemudian tuliskan f(x). Terakhir, kurangkan kedua persamaan tersebut
untuk mendapatkan f(x+h) – f(x)
f(x+h) = tan ( x + h) = ...
f(x) = tan x
Langkah 2 :
Hitunglah f’(x)
f ( x  h)  f ( x ) ...
f ' ( x)  lim  lim
h 0 h h 0 h

............................................................................ tanh(1  tan 2 x)


f ' ( x)  lim  lim
h 0 ... h 0 h(1  tan x. tanh)

tanh 1
 lim . lim (1  tan 2 x). lim
h 0 h h  0 h  0 (1  tan x. tanh)

Oleh karena
tanh 1
lim  1, ↔ lim (1  tan 2 x) = (1 + tan2x) dan lim =1
h 0 h h0 h 0 (1  tan x. tanh)
Maka f ‘ (x) = 1 + tan2x = sec2 x
Jadi turunan dari f(x) = tan x adalah f ‘ (x) = 1 + tan2x = sec2 x

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 4.1

Buktikan turunan sebagai berikut ini :

 y = cot x → y’ = -coses2x dan

 y = sec x → y’= sec x. tan x

 y = coses x → y’= - cosec x. cot x

32 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

B. SIFAT-SIFAT TURUNAN
f ( x)  u( x).v( x) → f ' ( x)  u' ( x).v( x)  u( x).v' ( x)
u ( x) u ' ( x).v( x)  u ( x).v' ( x)
f ( x)  → f ' ( x) 
v( x) v( x) 2

Kegiatan 4.2
Penggunaan Sifat-sifat Turunan dalam menyelesaikan persamaan Trigonometri
Tentukan turunan sebagai berikut ini (menggunakan sifat2):
1. f(x) = x2.sin x → f(x)’ = (x2cos x + 2x sin x)
cos x 1
2. f ( x)  → f ' ( x) 
1  cos x 1  sin 2 x
x
3. f ( x)  → f ' ( x)  cos x. sin x 3  x sin x  sin 2 x(cos x. sin x  x )
2 cot x
Penyelesaian

1) f(x) = x2.sin x → f ( x)  u( x).v( x)


u( x)  ....................... → u' ( x)  .......................
v( x)  ....................... → v' ( x)  .......................
f ' ( x)  u' ( x).v( x)  u( x).v' ( x)
f ' ( x)  (.................)(.................)  (................)(.................)
f ' ( x)  ...........................................  ..........................................
f ' ( x)  ...........................................

cos x
2) f ( x) 
sin x  cos x
u( x)  ....................... → u' ( x)  .......................
v( x)  ....................... → v' ( x)  .......................
u ' ( x).v( x)  u ( x).v' ( x) (.......)(............)  (.......)(........)
f ' ( x)  
v( x) 2 (..................)
............................................... ...............................................
  =
(.........)2 ....................
...............................................
  .........
............................

x
3) f ( x) 
2 cot x
u( x)  ....................... → u' ( x)  .......................
33 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

v( x)  ....................... → v' ( x)  .......................


u ' ( x).v( x)  u ( x).v' ( x) (.......)(............)  (.......)(........)
f ' ( x)  
v( x) 2 (..................)
............................................... ...............................................
  =
(.........)2 ....................
...............................................
  .........
............................

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 4.2

Buktikan turunan sebagai berikut ini :

sec x sin x  cos x


f ( x)  → f ' ( x) 
1  tan x 1  2 sin x cos x

C. TURUNAN BALIKAN TRIGONOMETRI

1 1
f ( x)  sin 1 x  f ' ( x)  ;1  x  1 f ( x)  tan1 x  f ' ( x) 
1  x2 1  x2

1 1
f ( x)  cos 1 x  f ' ( x)  ;1  x  1 f ( x)  sec1 x  f ' ( x)  ; x 1
1 x 2
x x2  1

1
Pembuktian : f ( x)  sin 1 x  f ' ( x)  ;1  x  1
1  x2
Bukti :
Sekarang kita diferensialkan kedua ruas menurut x, dengan menggunakan aturan rantai pada ruas
kanan maka : 1  cos y.Dx y  cos(sin 1 x) Dx (sin 1 x)

1  1  x 2 Dx (sin 1 x)
Pada langkah terahir, kita menggunakan kesamaan pada segitiga :
i) sin(cos 1 x)  1  x2 iii ) sec(tan1 x)  1  x2
ii ) cos(sin 1 x)  1  x2 iv ) tan(sec1 x)   x2  1
1
Kita simpulkan bahwa f ( x)  sin 1 x  f ' ( x)  ;1  x  1
1  x2

Contoh : f ( x)  sin 1 (3x  1), f ' ( x)  ... (gunakan aturan rantai)

1 3
f ' ( x)  Dx (3x  1) 
1  (3x  1)2  9 x2  6 x

34 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

D. MENYELESAIKAN DAN MENYAJIKAN PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN TURUNAN


FUNGSI TRIGONOMETRI

1. Teorema Aturan Rantai

Jika fungsi y = (fog)(x) = f (g(x) = f (u) dan u = g(x), maka turunan fungsi (fog)(x)tersebut =

dy dy du
(fog)’(x) = f’(g(x). g’(x) atau  .
dx du dx

Kegiatan 4.3
Menggunakan konsep sifat-sifat dan aturan rantai fungsi trigonometri
Carilah turunan dibawah ini menggunakan sifat-sifat aturan rantai:
2 2
1) F(x) = cos (x – 5x) → f’(x) = - (2x – 5) sin (x - 5x)
Dik : y = f(x) = cos(x2-5x)
Langkah 1 :
Pemisalan u = x2 – 5x sehingga y = cos u,
Maka du = 2x dan dy = -sin u
dy dy du
Langkah 2 : Substitusi ke rumus aturan rantai ↔  .
dx du dx
d (. cos u ) d (.............)
= . = ( sin U ).(2 x  5)  ( sin( x 2  5x).(2 x  5)  ...........................
du dx
2) F(X) = sin 4(5x) → f’(x) = - 20 sin3 (5x).cos(5x)
Dik : y = f(x) = cos(x2-5x)
Langkah 1 :
Pemisalan
v = 5x , u = sin v, dan y = u4
Maka dy = 4u3 du, du = cos v dv , dan dv = 5 dx
Langkah 2 :
dy dy du dv
Substitusi ke rumus aturan rantai :  . .
dx du dv dx
.d (..........) d ......
= ..........x x. = 4u3. Cosv.5 = .....................
dv. dx
3) f ( x)  (1  sin 2 x) 2 → f ' ( x)  4 sin x cos 3 x
d
f ' ( x)  2(1  sin 2 x) 21 . (1  sin 2 x)
dx
 d (sin x) 
f ' ( x)  2(1  sin 2 x).0  (2 sin x).(
 dx 
f ' ( x)  2(...............). (2 sin x).(.......)  4 sin x cos 3 x

35 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

sin 2 3x
4) Tentukan nilai t , dinyatakanfungsi trigonometri sebagai berikut: f ( x)  , Jika
t2
df ( x)  
f ' ( x)  dan f '    6
dx  36 
u ( x) u ' ( x).v( x)  v' ( x).u ( x)
Gunakan sifat turunan fungsi f ( x)  , bahwa : f ' ( x)  ,
v( x) v( x) 2
sin 2 3x
maka f ( x) 
t2
U(x) = sin2 (3x) → u’(x) = 2.(sin 3x).(cos 3x).3 = 3. 2 sin3x cos 3x = 3. Sin 6x
V(x) = .... → v’(x) = ...
3 sin 6 x.(....)  (....)(sin 3x) ...
Jadi diperoleh : f ' ( x)  =
.... ...

Selanjutnya substitusi x  , pada f ’(x), maka diperoleh
36
     ............. ................
f '    6 , jadi f '      .........
 36   36  ............. ................
.... 2
6 = 2 ↔ 6 t = ........
t
1 ...
↔ t2 = , t = ± =
.... ...
...... ......
↔ t1  dan t 2 
...... ......
5) F(x) = Tan 2 9x
dy dy du dv d (tan u )2 d (tan v) d (9 x)
 . = . .  (....) tan 9 x.(.................)(.......)
dx du dv dx du dv dx
dy
 (....) tan 9 x.(.................)(.......) = 18 tan 9x sec2 9x
dx
sin 2 x
6) f ( x) 
1  cot x
U(x) = sin2 x → u’(x) = ...
V(x) = .... → v’(x) = csc2x
u ' ( x).v( x)  v' ( x).u ( x) (.............)(......................)  (..............)(.............)
f ' ( x)  =
v( x) 2 ......................
(.............)(......................)  (..............)(.............)

......................
Uji Kompetensi 4.1
Tentukan turunan sebagai berikut ini (aturan rantai):
1. f ( x)  5 sin 3 x 3) y  sin 4 (2 x 2   ) 4) y  tan1 ( x  1)
 
2. f ( x)  2. cos(4 x  ) → f ' ( x)  8. sin( 4 x  )
4 4
36 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

2. Turunan Fungsi Implisit Trigonometri

Fungsi yang telah kita turunkaan sebelumnya, variabel terikat y bisa nyatakan dalam
variabel bebas x sebagai fungsi y = f(x), misalnya y = 3.sin2x (bentuk eksplisit)
Sedangkan fungsi seperti x2 + y2 = 4 adalah bentuk implisit, fungsi tersebut bisa diubah menjadi
bentuk eksplisit menjadi:
Y2 = 4 – x2
Bagaimana jika bentuk 2x2+ yx2 + 1 = 0 apakah bisa diubah menjadi bentuk eksplisit y = f(x).
dy
Untuk mendapatkan dari suatu bentuk implisit kita menggnakan aturan rantai. Teknik untuk
dx
dy
mendapatkan dari bentuk implisit ini disebut sebagai turunan fungsi implisit
dx
Kegiatan 4.4
Menggunakan konsep aturan Implisit
1) Cos y = x + sin x , (Turunkan Kedua ruas terhadap x)
d(Cos y) =d( x) + d(sin x)
dy dy dy
 sin y( )  1( )  cos( )
dx dx dx
dy 1  cos x
( )
dx  sin x
2) xy  sin y  1 , (langkahnya sama seperti soal 1)
( xy )  sin y  1, (x.y) sifat aturan perkalian turunan

 dx dy  dy  dy  dy
 . y  x.   (......) 0 →  .... y  x.   cos y 0
 dx .dx  dx  .dx  dx
dy dy
y  (......  ........) ↔ ( x  cos y )   y
dx dx
dy y

dx x  cos x

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 4.3


dy
Tentukan dalam x dan y fungsi berikut ini (aturan Implisit):
dx
1. cot y  x  tan x

2. cos( xy 2 )  y 2  x

37 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

3. Turunan dari Persamaan Parameter

Persamaan parabola y2 =4px bisa dipenuhioleh persamaan x = pt2 dan y =2pt, dengan t
sebagai parameternya. Oleh karena itu persamaan x = pt2 dan y = 2pt disebut persamaan
parameter dari y2=4px.

dy
Jika kita beri dua persamaan parameter x = x(t) dam y = y(t) dan diminta menentukan , maka
dx
lebih mudah bagi kita menyelesaikan dengan menggunakan aturan rantai, yaitu :

dy
dy dy dt dy
 . atau  dt
dx dt dx dx dx
dt

Kegiatan 4.5
Menentukan Turunan dari Persamaan Parameter
dy
Jika kurva-kurva didefinisiskan dengan persamaan yang diberikan, tentukan yang dinyatakan
dx
dalam t.
1) x  4 t dan y  3t 2  5
1 1) 1
dx ... (  dy
Penyelesaian :  4.t 2  4.( t )  2t 2
dan  ...
dt ... dt
dy
dy ...
Maka :  dt = = ....
dx dx ...
dt

2) x  1  2 sin t dan y  4  cos t


dx dy
Penyelesaian :  .2 cos t dan  ...
dt dt
dy
dy ... 1
Maka :  dt =   tan t
dx dx ... 2
dt

3) x  sin 2t  2 sin t dan y  cos 2t  2 cos t


dx dy
Penyelesaian :  ..... dan  ...
dt dt
dy
dy .......................
Maka :  dt = 
dx dx .......................
dt

38 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

4. Aplikasi Turunan Fungsi Trigonometri

Masalah pertama berkaitan dengan laju perubahan suatu fungsi terhadap variabel bebasnya,
misalnya laju perubahan y = f(x) terhadap x. Laju perubahan fungsi y = f(x) terhadap x
dy
adalah yang dinyatakan dalam x,
dx

Kecepatan adalah turunan pertama dari fungsi perpindahan. Untuk perpindahan x = x (t), maka :
dx
Kecepatan : v( x) 
dt

Percepatan adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan atau turunan kedua dari fungsi
dv
perpindahan. Kecepatan : a( x) 
dt

Kegiatan 4.6
Aplikasi Turunan dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Laju Perubahan Fungsi Trigonometri

Daya nyata P0 (dalam satuan votl amper) suatu rangkaian listrik yang daya aktifnya P (satuan
watt) dan sudut impedansinya θ, diberikan oleh P0  P. sec  . Jika P adalah konstan pada 20 W,
tentukan laju perubahan P0 jika θ berubah pada laju 0,050 rad/menit saat θ = 450.
Penyelesaian :
Dik : Laju perubahan sudut θ terhadap waktu adalah
d
 0,050 rad/menit saat θ = 450.
dt
dPo
Dit : Laju perubahan daya nyata P0 yaitu  ...
dt
Jb : Perhatikan P0  f ( ) , sedangkan   f (t ), sehingga
dPo dP0 d
laju perubahan  . ,
dt d dt
P0  P. sec  , P  20 , jadi P0  20. sec 
dPo
Dengan demikinan  20 sec  . tan 
dt
dPo dP0 d
Maka :  . = (............................)(........................)
dt d dt
dPo
= ....... sec 45 0. tan 45 0 = .(.....)(......)(......) = 2
dt
dPo
jadi laju perubahannya  2 Watt/menit
dt

39 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

4.2 Kecepatan dan Percepatan Fungsi Trigonometri

 
Gerakan sebuah partikel diberikan oleh s  6 cos 2t   . Tentukan nilai prpindahan, kecepatan
 4
dan percepatan. Tentukan juga waktu tersingkat ketika nilai-nilai maksimum itu terjadi.

Penyelesaian :

 
Dik : s  6 cos 2t  
 4
 
Perpindahan s maksimum = 6 ini tercapai ketika cos 2t   1,
 4
   
cos 2t    cos 0 ↔  2t    0  n.2
 4  4
.... ....
2t    ...... ↔ t    .n. (*) dengan n = 0, 1, 2, 3, ...
.... ....
Waktu tersingkat untuk perpindahan maksimum ditentukan dengan mensubstitusi n € A yang
memberikan t nilai positif terkecil

 ....
n = 0 → t   (...). ↔ t    (Tidak memenuhi)
8 ....
 ....
n = 1 → t    (...). ↔ t   (Memenuhi)
8 ....
7

Jadi, perpindahan s maks = 6 tercapai waktu tersingkat t 
8
ds d   
Kecepatan partikel v adalah v( x)   6 cos(2t  )
dt dt  4 

     
v( x)  6 cos(2t  ) ↔ v' ( x)  6  (........)(2t  )(...)
 4   4 
....
v' ( x)   12.....(........  )
...
 
Kec maks adalah v maks  12. ini tercapai ketika sin  2t    1 ,
 4
   
sin 2t    sin   ↔
 4  2

x    n.2  atau x  180 0   )  n.2 
        
 2t       n.2  dan  2t         n.2
 4  2   4  2
  ....   ... .... 
2t      n.2  dan 2t       n.2
 2 ....   ... .... 
 ....   .... 
t     n.  dan t     n.
 ....   .... 
40 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

... ....
n=0→ t    (...).  ... ↔ t 
8 ....
... ... ....
n=1→ t     (...).   ↔ t 
8 ... ....
5
Jadi, Kec maks = 12 tercapai waktu tersingkat t  
8
dv d   
Percepatan partikel a adalah a( x)    12 sin(2t  )
dt dt  4 
     
a( x)  12 sin(2t  ) ↔ a( x)  ......  (........)(2t  )(...)
 4   4 
....
v' ( x)   24.....(........  )
...
 
Perc max adalah a maks  24. ini tercapai ketika cos 2t    1 ,
 4
 
cos 2t    cos  ↔ x    n.2  atau x    )  n.2 
 4
   
 2t      n.2  dan  2t        n.2
 4  4
 ....   ... 
2t    n.2  dan 2t       n.2
 ....   ... 
 ....   .... 
t    n.  dan t      n.
 ....   .... 
... ....
n = 0 → t    (...).  ... ↔ t  
8 ....
... ... ...
n=1→ t  ↔ t     (...).  
... 8 ...
3
Jadi, perc maks = 24 tercapai waktu tersingkat t  
8

4.3 Kecepatan Sudut Fungsi Trigonometri

1. Sebuah permainan anak berbentuk kincir raksasa yang memiliki diameter 10 m sedang
dimainkan di sebuah arena bermain. Kincir tersebut berputar dengan kec sudut

 radian/det tepat diatas permukaan tanah, tentukan laju perubahan posisi kedudukan
12
terhadap arah vertikal pada kincir tersebut pada ketinggian 7,5 m dari permukaan tanah

41 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Hubungan ketinggian dari permukaan tanah h(t), radius R, dan sudut θ (t) seperti gambar diatas,
dapat dirumuskan sebagai berikut :
h(t )  R  R cos( (t ))  R1  cos (t ) : R = 5 m dan h = 7,5 m

(.......)  (......)1  cos  ↔ cos   (.........) 


... 2
→   .........   radian
... 3
d 
Diketahui kec sudut  rad/det, maka laju perubahan ketinggian dapat dirumuskan sebagai
dt 12
berikut :
dh dh d dh d ...
 ↔  ( R  R cos  )( )
dt d dt dt d ...
dh  d 
(............)  (.....)  ( R.........) =
d
 ( R
dt ... d d ...
dh  dh  2 ...
 R sin  ↔  5 sin  = 3
dt ... dt ... 3 ...
Jadi, laju perubahan posisi kedudukan terhadap arahvertikal pada kincir tersebut pada ketinggian
5
7,5 m dari permukaan tanah ketika dudukan kincir tersebut bergerak naik adalah 3
24

TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 4.1

 
1. Tentukan turunan sebagai berikut ini (aturan rantai): y  3 t an 4 x  , Jika x berkurang
 2

pada laju 0,4 rad/s. Tentkan laju perubahan y terhadap waktu ketika x 
48

2. Sebuah partikel sedang bergerak dengan persamaan perpindahan x  5 cos(2t  ) , dengan
3
x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan :

 kecepatan maksimum partikel saat (0 ≤ t ≤ 2µ ) dan


 percepatan maksimum partikel saat (0 ≤ t ≤ 2µ )

42 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 5
NILAI MAKSIMUM & MINIMUM, SELANG
KEMONOTONAN DAN KEMIRINGAN GARIS
SINGGUNG KURVA FUNGSI TRIGONOMETRI
Peta Konsep
Nilai Maksimum & Nilai
Minimum, Kemonotonan,
Garis Singgung Fungsi
Trigonometri Fungsi
Trigonometri
Maksimum
dan Minimum

Nilai
Maksimum dan Minimum

Bentuk Bentuk
A cos x + B sin x = A sin x+ B cos x
k cos ( x- ᾱ )

Menentukan Titik Stasioner,


Kemonotonann, Kemiringan

Definisi & Teorema


Kemonotonan

Titik Stasioner dan Gradien dan


Kemonotonann, Fungsi Garis singgung Kurva

Kata Kunci :

Nilai Maksium dan Minimum, Selang kemonotonan dan Kemiringan garis singgung
Di download dari:
43 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 5
NILAI MAKSIMUM, NILAI MINIMUM, SELANG KEMONOTONAN DAN KEMIRINGAN GARIS
SINGGUNG KURVA FUNGSI TRIGONOMETRI

3.5 Menjelaskan keberkaitan  Nilai maksimum  Mencermati keterkaitan turunan fungsi


turunan pertama fungsi fungsi trigonometri dengan nilai maksimum dan
dengan nilai maksimum, nilai tigonometri minimum.
minimum, dan selang  Nilai minimum  Menentukan titik stationer,selang
kemonotonan fungsi, serta fungsi kemonotonan dan garis singgung kurva
kemiringan garis singgung trigonomerti fungsi trigonometri.
kurva fungsi trigonometri  Selang  Mempresentasikan cara mencari turunan
kemonotonan fungsi trigonometri
4.5 Menyelesaikan masalah yang fungsi  Mempresentasikan pemecahan masalah
berkaitan dengan nilai trigonometri yang berkaitan dengan turunan fungsi
maksimum, nilai minimum,  Kemiringan garis trigonometri
dan selang kemonotonan singgung kurva
fungsi, serta kemiringan garis fungsi
singgung kurva fungsi trigonometri
trigonometri
A. MAKSIMUM DAN MINIMUM

Gambar 5.1
Dalam kehidupan ini kita sering menghadapi masalah guna mendapatkan cara terbaik
untuk melalukan sesuatu. Sebagi contoh, seorang petani ingin memiliki kombinasi tanaman yang
dapat menhasilkan keuntungan terbesar. Seorang dokter ingin memilih dosis terkecil obat yang
akan menyembuhkan penyakit tertentu. Seorang kepala pabrik akan menekan sekecil mungkin
biaya penyebaran barangnya. Kadang kala salah satu dari masalah diatas dapat dirumuskan
sehingga melibatkan pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi pada suatu himpunan yang
dirinci
Suatu fungsi y = f(x) dikatakan mempunyai maksimum relatif/minimum relatif pada suatu
interval pada x = Xo, apabila f(xo) adalah nilai terbesar/terkecil dari nilai pendahulu/penyerta dari
fungsi tersebut. Pada gambar 5.1 diatas titik A(a,f(a)) adalah titik maksimum relatif pada kurva
sebab f(a) > f(x) pada setiap sekitar (neighbourhood) sekecil apapun 0 < Ix – aI < θ. Dan dikatan
bahwa y = f(x) mempunyai maksimum relatif {f(x)=f(a)} jika x = a. Dan dengan jalan yang sama titik
C (c,f(c)) adalah minimum relatif dari kurva, dan dikatakan y = f(x) mempunyai nilai minimum
relatif {f(x)=f(c)} jika x = c.

Di download dari:
44 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Definisi
Andai S[a,c], daerah asal f, memuat titik c.Kita katakan bahwa:
1) f (c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S

1) f (c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S

1) f (c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S

1) f (c) adalah nilai ekstrim f pada S jika nilai maksimum atau nilai munimum
Untuk titik A, f’(x) berubah tanda dari positif – nol – negatif, dikatakan f mempunyai nilai balik
maksimum f(a) pada x = a
Untuk titik B, f’(x) berubah tanda dari negatif – nol – negatif, dikatakan f mempunyai nilai belok
horizontal f(b) pada x = b
Untuk titik C, f’(x) berubah tanda dari negatif – nol – positif, dikatakan f mempunyai nilai balik
minimum f(c) pada x = c

B. NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI TRIGONOMETRI

Kegiatan 5.1
Menemukan konsep nilai maksimum dan minimum fungsi trigonometri

1) Bentuk A cos x + B sin x = k cos ( x - ᾱ )

Bagaimana menentukan Nilai maksimum dan minimum dari fungsi: 3 cos x + 4 sin x

↔ (cos x cos a + k sin x sin a) = 3 cos x + 4 sin x

Diperoleh k cos a = 3 (KW I dan IV) dan sin a = 4 (KW I dan II),

b ....
tg   ,   53,10 (KW I), k  a 2  b2  (....)2  (....)2 = ......  .....
a ....

Nilai Maksimum = +5 dan Nilai Minimum = -5 dan Grafiknya :

Gambar 5.2

Di download dari:
45 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

2) Bentuk A Sin X + B Cos X

Bagaimana menentukan nilai maksimum dari fungsi:


f ( x)  4 cos 2 x  14 sin 2 x  24 sin x.cos x  10
Kita bisa saja menyelesaikan soal ini dengan menggunakan syarat titik stasioner : f ( x)  0 ,
kemudian menentukan jenis stasioner mana yang termasuk nilai balik maksimum. Tetapi cara
penyelesaian seperti ini memerlukan waktu hitung yang lebih lama dan cukup rumit.
Kita bisa mengerjakan soal seperti ini dengan lebih efisien dan sederhana jika kita bisa
menentukan rumus nilai ekstrim y = A sin x + B cos x yang sangat mudah diingat.

Syarat kurva y = A sin x + B cos x mencapai ekstrim adalah y’=0

y'  A(........)  B(......)  0 ↔ A(........)  B(......)


sin x .... ....
 ↔ ......... 
cos x ..... .....
A
Kemungkinan I tan x 
B

Hipotesa = (........)2  (........)2  (........)2  (........)2


A B
sin x  dan cos x 
A2  B 2 A2  B 2
Nilai ekstrim fungsi : y = A sin x + B cos x
 .............   .............   [(.......)  (.......) ]
2 2
y  A.   B  ..............  
 ..............    ...................
y   A2  B2

A
Kemungkinan II tan x 
B

Hipotesa = (........)2  (........)2  (........)2  (........)2


A B
sin x  dan cos x 
A B 2 2
A  B2 2

Nilai ekstrim fungsi : y = A sin x + B cos x


 .............   .............  [(.......)  (.......) ]
2 2
y  A.   B ..............  
 ..............    ...................
y A2  B 2
Karena A2> 0 dan B2> 0, maka pastilah :
Nilai minimum ymin   A2  B 2 ,
Nilai maksimum ymaks  A2  B2
Di download dari:
46 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Nilai maksimum dari fungsi: f ( x)  4 cos 2 x  14 sin 2 x  24 sin x.cos x  10

Penyelesaian : kita mengubah menjadi bentuk umum

A Sin nx + B Cos nx dengan n > 0

f ( x)  4 cos 2 x  (4 sin 2 x  10 sin 2 x)  12.(.......sin x.cos x)  10

f ( x)  [(.................  ............)  10 sin 2 x]  12.(sin 2 x)  10

f ( x)  4(.................  ............)  10 sin 2 x  ................  ...........

Gunakan sifat : cos 2 x  1  2 sin x dan 2 sin 2 x  1  cos 2 x

f ( x)  4(1)  ......(2 sin 2 x)  ................  ...........

f ( x)  14  .......(1  cos 2 x)  ................

f ( x)  19  5 cos 2 x  12 sin 2 x

Perhatikan 19 adalah bilangan tetap sehingga f(x) maksimum jika (5 cos 2 x  12 sin 2 x) juga
maksimum. Bentuk : (5 cos 2 x  12 sin 2 x) atau (12 sin 2 x  5 cos 2 x) sudah identik sama
A Sin nx + B Cos nx

Maka Nilai maksimum f ( x)  19  NilaiMaksimum

f ( x)  19  A2  B2  19  (.....)2  (.....)2

f ( x)  .....  (.....)  (.....)  ....  .......  32

Uji Kompetensi 5.1

1. Nilai Maksimum dan minimum : f ( x)  sin x  3 cos x


1  tan2 
2. Nilai Min dari fungsi : w( )  dan Cos 2θ + cos θ
2 sec2 
3. Nilai Maks dari fungsi: 12 sin   9 sin 2  dan sin 4   cos6 

TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 5.1


5  cos 2
Nilai Maksimum  dari k dimana  2k dan 0 < θ < π Kunci k=3
sin 
Langkah penyeleaian :
5  cos 2 5  cos 2
Klu :  2k (M) berarti 2k  (TM)
sin  sin 

Gunakan sifat pembagian turunan

Di download dari:
47 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

C. MENENTUKAN TITIK STASIONER, SELANG KEMONOTONAN, DAN KEMIRINGAN GARIS


SINGGUNG KURVA FUNGSI TRIGONOMETRI

1. Kemonotonan

Pada grafik berikuti Definisi ; Andai f terdefinisi pada selang I


(buka, tutup atau tak satupun) kita katakan:
f (x)
i) f Naik pada I jika untuk setiap pasang
bil x1 dan x2 dalam I
Turun Naik x1 < x2 → f (x1) < f (x2)

ii) f turun pada I jika untuk setiap pasang


bil x1 dan x2 dalam I
C
x1 < x2 → f (x1) > f (x2)
Gambar 5.3
iii) f minoton murni pada I jika ia naik
Menyatakan bahwa f turun di kiri c dan naik di
pada I atau turun pada I
kanan c.

Turunan Pertama da Kemonotonan 0

Ingat bahwa turunan pertama f’(x)


memberi kita kemiringan dari garis
singgung pada grafik f di titik x.
Kemudian, f’(x)>0 f’(x)<0
Jika f’(x) > 0, maka garis singgung naik Gambar 5.4
kekanan (lihat gambar 5.4). Serupa
Teorema Kemonotonan : Andai f kontinu pada
Jika f’(x) < 0, maka garis singgung selang I terdiferensial pada setiap titik dalam I:
menurun kekanan (lihat gambar 5.4) Jika f’>0 untuk semua x titik dalam I, maka f
Naik pada I dan f’<0 untuk semua x titik dalam
Pada grafik berikuti:
I, maka f turun pada I
2. Titik Stasioner dan Kemonotonan Suatu Fungsi

Gambar 5.5
Titik stasioner terjadi jika terpenuhi f’(x) = 0, yaitu titik dimana gradiennya kurva = nol
Perhatikan Gambar 5.5 bahwa jika suatu titik bergerak sepanjang kurva dari a ke b, maka
nilai fungsi bertambah apabila absis bertambah. Dan juga jika titik bergerak sepanjang kurva dari
Di download dari:
48 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

b ke c maka nilai fungsi berkurang apabila absis bertambah. Dikatakan bahwa f naik pada selang
tertutup [a,b] dan f turun pada selang tertutup [b,c]. Bila fungsi f naik atau turun ada suatu selang
maka f dikatakan monoton pada selang tersebut.

Gambar 5.6

Kurva grafik fungsi y = f(x) (gambar 5.6) terlihat bahwa untuk x < a, gradien garis singgung
g1 positif, yang berarti f’(x) > 0, dan f naik pada interval itu. Untuk x > 0, gradien garis singgung
selalu negatif sehingga f’(x) < 0, dan f turun pada interval tersebut.Sedang untuk x = a, gradien
garis singgung di titik tersebut = 0, garis singgung sejajar sumbu x, sehingga f’(x) = 0, dalam hal ini f
tidak naik dan tidak turun dan dikatakan f stasioner di x = a, Sehingga kurva y = f (x) akan: Naik
jika f’(x) > 0, Turun Jika f’(x) < 0, Stasioner Jika f’(x) = 0

Contoh soal :

1) Jika f(x) = 2x3 - 3x2 - 12x + 7 tunjukan dimana f naik dan f turun

Penyelesaian :

f(x) = 2x3 - 3x2 - 12x + 7 → f’(x) = 6x2 – 6x -12 = 6 (x+1)(x-2), kita perlu menentukan :

Naik jika f’(x) > 0, Turun Jika f’(x) < 0 ↔ (x+1)(x-2) > 0 dan (x+1)(x-2) < 0
Titik pemisah adalah -1 dan 2 ; titik-titik ini membagi sumbu-x menjadi tiga selang
(-∞, 1),(-1,2) dan (2,∞).

Dengan demikian titij uji : X = -2 , x = 0 dan x = 3, kita simpulkan:


f’(x) > 0 pada yang pertama dan terakhir (+) 0 (-) 0 ( +)

f’(x) < 0 pada selang tengah. -1 2

Menurut Teorema :

f naik pada (-∞, -1) dan *2, ∞)

f turun pada [-1,2]

2) Tentukan titik stasioner, nilai stasioner, serta jenisnya untuk fungsi trigonometri

f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π

Di download dari:
49 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Penyelesaian :

f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π → f’(x) = 2 cos 2x


syarat titik stasioner adalah f’(x) = 0 sehingga 2 cos 2x = 0
1
↔ cos 2x = 0 ↔ cos 2x = cos 0 ↔ cos 2 x  cos 
2
x    n.2  atau x    )  n.2  →
1   1 
2 x     n.2  atau 2 x      n.2  →
2   2 
1   1 
x     n.  atau x      n. 
4   4 
1 3
Untuk k = 0, diperoleh x   dan x   yang absis stasioner
4 4
1 1 1  1 
x   → f ( x)    sin 2    sin    1
4 4 4  2 
3 3 3  3 
x  → f ( x)    sin 2    sin    1
4 4 4  2 
Jadi titik stasionernya :
1 3
(  ,1) dengan nilai stasioner 1 (Maksimum) atau (  ,1) dengan nilai stasioner -1 (Minimum)
4 4
Jenis Stasionernya :
 Gambar selangnya dan tetapkan titik uji setiap selang :

Absis titik uji tanda


 Untuk setiap absis titik uji, perikas tanda dari f’(x) dengan mensubstitusikan x ke f’(x) = 2
cos 2x
x = 0 diperoleh 2 cos 2(0) = 2 (positif)
1 1
x   diperoleh 2 cos 2(  ) = 2 (negatif)
2 2
x   diperoleh 2 cos 2( ) (positif)
Sehingga diperoleh:
1 1 1
x   terdapat titik balik maksimum (  ,1) dengan nilai balik maksimumnya f (  )  1
4 4 4
3 3 3
x   terdapat tik balik maksimum (  ,1) , dengan nilai balik maksimumnya f (  )  1
4 4 4
Di download dari:
50 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Kegiatan 5.2
Menentukan Titik Stasioner dan Jenisnya

Budi berjalan di sebuah lintasan yang dinyatakan fungsi: f ( x)  2 sin(2 x  )  2 , dimana f(x)
2
merupakan ketinggian dari permukaan tanah yang dinyatakan dengan satuan m dan x merupakan
waktu yang dinyatakan dalam detik. Jika budi mulai berjalan dari x = 0 det dan berhenti pada x
=1,5 π det, tunjukan manakah interval budi saat menanjak dan menuruni lintasan.
Penyelesaian :
 
f ( x)  2 sin(2 x  )  2 → f ' ( x)  4 cos(2 x  )
2 2

Syarat stasioner f ' ( x)  0 ↔ 4 cos(2 x  )0
2
 ...
cos(2 x  )  cos  ↔
2 ...
x    n.2  atau x    )  n.2 
 ...  ...
(2 x  )   n.2 atau (2 x  )     n.2
2 ... 2 ...
... ... ... ...
2 x      n.2 atau 2 x       n.2
... ... ... ...
...
x    n. atau x  ...  n.
...
ambil n = bil bulat
n = -1 maka
...
x   (...)n.  ... x  ...  (...).  ...
...
n = 0 maka
...
x   (...)n.  ... x  ...  (...).  ...
...
n = -1 maka
...
x   (...)n.  ... x  ...  (...).  ...
...
3
Sehingga diperoleh nilai x yang memenuhi interval : 0  x  
2
Adalah x  ..., x  ......, x  ......, x  ........

Tunjukan Uji tanda absis stasioner (interval budi saat menanjak dan menurun)

... ... ... ... ...


f’(x) ... ... ... ... ...
gradien ... ... ... ... ...

Di download dari:
51 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Jadi interval budi yang memenuhi :

Budi Saat menanjak


{f’(x)>0} : ...  x  .... atau ...  x  ....

Budi Saat menurun


{f’(x)>0} : ...  x  ....

Jadi

Nilai Balik Maksimumnya = ... Nilai Balik Minimumnya = ...

3. GRADIEN DAN GARIS SINGGUNG KURVA

Gambar 5.7

f ( x2 )  f ( x1 )
Gradien AB = m AB  , Ambil
x 2  x1
x 2  x1  h atau x 2  x1  h ,
sehingga
f ( x1  h)  f ( x1 )
mAB 
h

Apabila yang terjadi jika B kita geser sepanjang kurva y = f(x) mendekati A/ dengan kata lain jika
kita ambil h → 0 ? tampak garis AB makin mendekati garis singgung di titik A. Dengan demikian
gradien garis ab mendekati gradien garis singgung kurva/garis g di titik A ( x1 , f ( x1 ))
Definisi Turunan
f ( x1  h)  f ( x1 )
m  lim m AB  lim
h 0 h 0 h
Menentukan persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) dan titik singgung A (x1, y1), maka
y  y1
mAB  Atau y  y1  m( x  x1 )
x  x1
Di download dari:
52 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Kegiatan 5.3
Garis singgung Kurva Fungsi Trigonometri
Sebuah kurva memiliki persamaan y = sin3 – 3 sin x. Tentukan persamaan garis singgung pada titik

dimana x 
3
Penyelesaian :
d
y = sin3 – 3 sin x → y '  3(sin x) 31 (sin x)  3 cos x
dx
...
m ↔ y'  3 sin x 2 (cos x)  3 cos x

↔ m  3 cos x{..........................} dengan x  , maka m
3

m  3 cos {...............................}  3(....){(........)  .....}
3

Selanjutnya titik singgung y1 = substirusi x1 
3
  ... ...
y1  (sin ) 3  sin  ( ...) 3  3( ... )  ..............  .........
3 3 ... ...
Diperoleh titik ( x1 , y1 )  (..........,...........) Pers grs singgungnya: y  y1  m( x  x1 ) →
y  (.....)1  .......( x  .........1 )
y  ........  .......x  .........
.........................................
Persm grs singgungnya adalah 3x  8 y    9 3  0
Uji Kompetensi 5.2

Tentukn persamaan garis singgung f ( x)  cos 2 x  2 cos x , pada titik dengan x = π


Penyelesaian :
f ( x)  cos 2 x  2 cos x ↔ f ' ( x)  .........................

Substitusi x1 = π, ke f ( x)  cos 2 x  2 cos x untuk memperoleh y1

y1  (cos  ) 2  cos   ..............  .........

Diperoleh titik ( x1 , y1 )  (..........,...........) Pers grs singgungnya: y  y1  m( x  x1 )

Persamaan Garis Singgunya : ...........................


Di download dari:
53 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 6
DIFERENSIAL LANJUT FUNGSI TRIGONOMETRI

Peta Konsep

Diferensial Lanjut
Trigonometri

Teorema
Nilai Balik

Kata Kunci :

Diferensial Lanjut Triginometri

Di download dari:
54 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 6

DIFERENSIAL LANJUT

3.6 Menjelaskan Diferensial  Mencermati penerapan Dalam pokok bahasan


keberkaitan turunan lanjut turunan kedua fungsi sebelumnya kita telah
kedua suatu fungsi trigonometri dalam
membahas tentang
dengan titik belok dan pemecahan masalah,
selang kecekungan  Mencermati konstruksi menentukan titik stasioner
kurva fungsi turunan kedua fungsi dan jenisnya dengan
trigonometri trigonometri, menggunakan uji tanda
 Mempresentasikan turunan pertama/absis
4.6 Menyelesaikan masalah pemecahan masalah
yang berkaitan yang berkaitan dengan
stasioner (metode 1). Untuk
dengan titik belok dan turunan kedua fungsi pembahasan berikut ini kita
selang kecekungan trigonometri. akan menentukan uji
kurva fungsi turunan kedua (metode 2).
trigonometri

Dalam materi matematika wajib telah dinyatakan bahwa ada kaitan antara tanda dari
kedua fungsi pada titik stasioner *f’’(x) dengan x = c adalah absis titik stasioner+ dengan jenis titik
stasionernya. Ini dinyatakan dalam teorema berikut :
Teorema Nilai Balik
Misalkan y = f(x) terdefinisi pada selang a < x < b yang muat c, f’(x) dan f”(x) ada untuk setiap
titik pada selang a < x < b. Misal juga f’(c) = 0, yang berarti x = c adalah absis titik stasioner.
1) Jika f”(c) < 0 atau negatif → f(c) adalah nilai balik maksimum
2) Jika f”(c) > 0 atau positif → f(c) adalah nilai balik minimum

Mari kita terapkan teorema metode 2 ini menentukan mana dari kedua absis stasioner
yang telah dihitung sebelumnya, yang merupakan absis titik maks dan minimum (lihat uraian
dibawah ini). Karena metode2 adalah metode uji tanda turunan kedua, maka kita perlu
menentukan dahulu turunan kedua f” (x) sebelum mengujinya.
Penyelesaian metode 1 :
f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π
f’(x) = 2 cos 2x = 2. Cos 2x
 d (cos u ) d (2 x) 
f”(x)= 2  2.( sin 2 x)(2)  4 sin 2 x
 u x 
Dalam menentukan absisnya sebelumnya Metode 1 diperoleh:

1 3
 dan x   yang absis stasioner
Untuk k = 0, diperoleh x 
4 4
1 1 1  1 
x   → f ( x)    sin 2    sin    1
4 4 4  2 

Di download dari:
55 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

3 3 3  3 
x  → f ( x)    sin 2    sin    1
4 4 4  2 
1 3
Jadi titik stasionernya : (  ,1) dengan nilai stasioner 1 (Maksimum) atau (  ,1) dengan nilai
4 4
stasioner -1 (Minimum)
Metode ke 2:

f "( x)  4 sin 2 x , jadi :

1 1 1
f " (  )  4. sin[2.(  )]  4 sin   4(1)  4
4 4 2
Karena Jika f”(c) < 0 → -4 < 0 (maksimum)

3 3 3
f " (  )  4. sin[2.(  )]  4 sin   4(1)  4
4 4 2
Karena Jika f”(c) > 0 → 4 > 0 (minimum)

Jadi, untuk menentukan nilai maksimum dan minimum, kita harus membandingkan kedua diatas
dengan ujung selang yaitu 0 ≤ x ≤ π

Nilai maksimum dan minimum f(x) =sin 2x untuk kedua titik maksimum dan minimum,

1 1 1  1 
Nilai Max, x   → f (  )  sin 2    sin    1
4 4 4  2 
3 3 3  3 
Nilai Max, x   → f (  )  sin 2    sin    1
4 4 4  2 
Untuk kedua ttik ujung-ujung selang
x  (0) =0 → f (0)  sin 20  sin 0  0
x   → f ( )  sin 2   sin 2  0 ,
Jika keempat nilai ini kita bandingkan, maka jelas terbukti :
nilai maksimum adalah 1 dan nilai minimum adalah -1 (Terbukti Benar)

Kegiatan 6.1
Menentukan Nilai balik maks dan minimum menggunakan Teorema Nilai Balik
Tentukan Nilai minimum mutlak f(x) = 2 sin x + cos 2x , 0 ≤ x ≤2 π
Penyelesaian :
f(x) = 2 sin x + cos 2x , 0 ≤ x ≤2 π
f’(x) = .............................................
titik stasionernya f’(x) = 0, maka 2 (cos x –sin 2x) = 0
cos x – sin 2x = 0 ↔ cos x = sin 2x ↔
1 1
cos x  cos(   2 x) → x  (   2 x)
2 2
Di download dari:
56 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

x    n.2  atau x    )  n.2  →


1 1
x  (   2 x)  n.2 atau x  (   2 x)  n.2
2 2
1 1
3x  (  )  n.2  x     n.2
2 2
1 n 1
x  (  )  .2 x   n.2
... ... ...

Untuk n = 0, diperoleh
1 1
n  0 → x    .... atau x    ....
.. ..
1 1 1
n  1→ x    .2  ... x   (...).2  ... (TM)
... ... ...
1 1
n  ... → x    .2  ...
... ...
1 1
n  ... → x    .2  ... (TM)
... ...
Jadi ada empat absis titik stasioner yang diperoleh {....,....,....,....}

Mari selanjutnya kita terapkan metode 2 ini untuk menentukan mana keempat absis stasioner
yang telah dihitung sebelumnya, yang merupakan abisi titik minimum. Karena metode ke 2
adalah metode uji tanda turunan kedua, mari kita perlu menentukan dahulu turunan kedua f”(x)
sebelum mengujinya.

f(x) = 2 sin x + cos 2x , 0 ≤ x ≤2 π

f’(x) = .............................................

f”(x) = 2(-sinx)-2(2 cos 2x) = ........................

keempat absis disubstitusi ke persaman turunan kedua

1 1 2 ... ...
f "(  )  2.sin(  )  4 cos( )  2( )  4( )  .  3
... .. .. ... ...
Karena Jika f”(c) < 0 → -3 < 0 (maksimum)

1 1 2 ... ...
f " (  )  2. sin(  )  4 cos( )  2( )  4( )  ...
... .. .. ... ...
Karena Jika f”(c) > 0 → .... > 0 (minimum)

... ... .... ... ...


f " (  )  2. sin(  )  4 cos( )  2( )  4( )  ...
... .. .. ... ...
Karena Jika f”(c) < 0 → ... < 0 (...................)
Di download dari:
57 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

... ... 6 ... ...


f " (  )  2. sin(  )  4 cos( )  2( )  4( )  ...
... .. .. ... ...
Karena Jika f”(c) < 0 → ... > 0 (..................)

1 3
Jadi, ada dua absis minimum yaitu x   dan x  
2 2
Untuk menentukan nilai minimum mutlak, maka kita harus membandingkan kedua nilai minimum
dengan nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung selang (0 ≤ x ≤2 π) yaitu x = 0 dan x = 2π

Nilai minimum f(x) = 2 sin x + cos 2x, untuk kedua titik balik minimum.

1 ... ... 2
x  → f (  )  2. sin(  )  cos( )  2(...)  (1)  ...
2 ... .. 2
3 ... ...
x  → f (  )  2. sin(  )  cos(3 )  2(...)  (1)  3
2 ... ..

Untuk kedua titik di ujung-ujung selang

x  0 → f (0)  2. sin(0)  cos(0)  2(...)  (1)  ...

x  2 → f (2 )  2.sin(2 )  cos(2 )  2(...)  (1)  ..

Jadi Keempat nilai ini, nilai paling kecil adalah -3


3
Nilai minimum mutlak dari f(x) = 2 sin x + cos 2x adalah -3 yang terjadi ketika x  
2

Uji Kompetensi 6.1

  
Jika nilai minimum dari fungsi f ( x)  1  2 cos  2 x  dalam selang 0  x  adalah 1,
4  2
tentukan nilai dari x

TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR 6.1

3 cos x
Tentukan nilai x dalam selang 0 < x < 2π dimana f ( x)  adalah stasioner. Tentukan nilai
2  sin x
maksimum mutlak dan minimum mutlak dalam selang yang di berikan

Di download dari:
58 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 7
STATISTIK INFERENSIAL

Peta Konsep

Statistik
Inferensial

Konsep
Variabel Acak

Fungsi
Probabilitas

Fungsi
Distribusi Binomial

Kata Kunci :

Statistik Inferensial, Variabel acak, Fungsi Probabilitas, dan Distribusi Binomial

Di download dari:
59 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 7

STATISTIK INFERENSIAL

3.7 Menjelaskan dan Statistik  Mencermati konsep Statistik Inferensial adalah


menentukan inferensial variabel acak.
distribusi  Mencermati konsep dan
staistik yang digunakan untuk
peluang binomial sifat fungsi distribusi menganalisa data sampel dan
berkaitan binomial. hasilnya akan
dengan fungsi  Melakukan penarikan digeneralisasikan/diinferensial
peluang binomial kesimpulan melalui uji
4.7 Menyelesaikan kan kepada populasi dimana
hipotesis dari suatu
masalah masalah nya yang terkait sampel diambil.
berkaitan dengan distribusi peluang
dengan binomial Sering juga dikenal dengan
distribusi  Menyelesaikan masalah cakupan metode yang
peluang binomial berkaitan dengan distribusi berhubungan dengan
suatu percobaan peluang binomial suatu
(acak) dan menganalisi sebuah
percobaan (acak) dan
penarikan penarikan kesimpulannya data/sampel untuk kemudian
kesimpulannya  Menyajikan penyelesaian sampai pada
masalah berkaitan dengan peramalan/pendugaan/penarik
distribusi peluang binomial
an kesimpulan mengenai
suatu percobaan (acak) dan
penarikan kesimpulannya seluruh data induknya.

Statistik inferensial ada 2 macam yaitu :


 Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangnkan jenis sebaran atau
distribusi data, yaitu pakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain,
data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi
normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya
dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan
tranformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan
dengan statistik parametrik. Contoh metode statistik parametrik : uji-Z (1 atau 2 sampel),
Uji-t (1 atau 2 sampel), Korelasi pearson, Perancangan percobaan (one or two way anova
parametrik). Ciri statistik parametrik : Data dengan skala interval dan rasio, Data menyebar
berrdistribusi normal.
 Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk
sebaran parametrik populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik ini biasanya
menggunakan skala sosial, yaitu nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi
normal. Contoh metode statistik Non-parametrik : uji tanda (sign test), Rank sum test
(wilcoxon), Rank correlation test (spearman), Fisher probability exact test, chi-square test.
Ciri-ciri statistik non parametrik : Data tidak berdistribusi normal, umumnya data nominal
atau ordinal, penelitian sosial, umumnya jumlah sampel kecil.

Dalam statistik inferensial diadakan pendugaan parameter, mebuat hipotesis serta melakukan
pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode
seperti ini disebut juga sattistik induktif, karena kesimpulan yang diambil ditarik berdasarkan pada
informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpuln dari statistik inferensial yang hanya
didasarkan pada sebagian data saja yang menyebabkan sifat data tak pasti, memungkinkan
terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori
peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode –metode satistik inferensial.
Di download dari:
60 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

A. KONSEP VARIABEL ACAK

Suatu kejadian disebu acak (random event), kalu kejadian tersebut tak dapat ditentukan dengan
pasti sebelumnya.

Kegiatan 7.1
Mencermati konsep variabel acak dan fungsi probabilitas
Perhatikan kegiatan berikut ini :

Perkiraan mucul( sangat sukar Probabilitas/


Percobaan ditentukan terlebih dahulu
muncul/keluar Peluang

Mata uang logam Rp. 500 dilempar Gambar burung ...


Suatu dadu dilempar Mata dadu 5 ...
Satu kartu diambil dari satu set karu Kartu AS ...
Bridge
Probabilitas ialah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya kejadian acak. Kalau
A = suatu kejadian acak, maka P(A) = 0,90, berarti probabilitas bahwa A terjadi sebesar 0,90 atau
90%.

Perhatikan kegiatan berikut :

Pelembaran mata uang logam Rp. 500 dilempar 3 kali. Dimana B = muncul gambar burung, dan B’
= muncul Angka. Hasil pelemparan tersebut :

Pelemparan
Probabilitas Hasil perlemparan
Mungkin
... ...
... ...
Ada .....kemungkinan,
... ...
masing-masing dengan probabilitas .....
... ...
Misal x = banyaknya B setiap pelemparan, maka nilai x = 0,1,2,3.
... ...
X disebut variabel acak diskrit yaitu hasil suatu ekperiment atau
... ... variabel yang nilainya tak dapat ditentukan dengan pasti,
sebelum terjadi.
... ...
... ...

X = 0, berasal B’B’B ’→ P (X = 0) = 1
8
X = 1, berasal ......,.........,......... → P (X = 1) = ...
X = 2, berasal ......,.........,......... → P (X = ...) = ...
X = 3, berasal BBB → P (X = 3) = ...

Di download dari:
61 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

B. FUNGSI PROBABILITAS

Fungsi probabilitas ialah fungsi acak yang dapat dipergunakan untuk menghitung probabilitas
suatu kejadian acak atau variabel acak. Dalam sub ini kiata hanya membahas fungsi probabilitas
diskrit.

p (x) = P (X = x), artinya probabilitas bahwa variabel X mengambil nilai x.

Dari pelemparan mata uang diatas fungsi probabilitas dapat :

p (0) = P (X = 0) = .... p (2) = P (X = 2) = ....

p (1) = .... p (3) = ....

Fungsi Probabilitas untuk variabel diskrit (tidak bisa mengambil nilai pecahan) antara lain
Binomial dan Poisson sedangkan yang kontinu (bisa mengambil nilai pecahan) atara lain normal,
fungsi t, F, X (chi kuadrat)

p (x) merupakan fungsi probabilitas diskrit kalau memenuhi dua syarat berikut :

Pertama : 0 ≤ p(x) ≤ 1, paling sedikit nol, tak pernah negatif dan paling besar 1

Kedua:  p( x) = 1, untuk semua nilai x


x

Mari kita buktikan pelemparan mata uang Rp.500 diatas memenuhi sebagai fungsi probabilitas,
yang memebuhi syarat :

Pertama : 0 ≤ p(x) ≤ 1, paling sedikit nol, tak pernah negatif dan paling besar 1
Nilai p(x) tersebut adalah ....., ......., ......., dan .......

Jelas syarat pertama telah terpenuhi *)

Kedua:  p( x) = 1, untuk semua nilai x


x

Maka

 p( x) = p(0) + p(1) + p(2) + p(3)


x

= .... + .... + .... + .... = 1

Jelas syarat kedua telah terpenuhi **)

Sedangkan kalau X variabel kontinu f(x) disebut fungsi kepadatan/densitas/desity function, f (x) ≥ 0

dan  f ( x)dx  1 , yaitu integral untuk keseluruhan nilai sebesar 1 sampai ∞, sehingga dalam sub


ini hanya membahas fungsi binomial.


Di download dari:
62 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

C. FUNGSI DISTRIBUSI BINOMIAL

Probabilitas P( X ≤ x ) dengan x adlah bil real (-∞ < x < ∞) Fungsi distribusi dapat diperoleh dari
fungsi probabilitas, yaitu

F(X) = P (X ≤ x) =  X x
f ( x)

Dengan jumlah pada ruas kanan diambil pada semua nilai u dengan u ≤ x

Kegiatan 7.2
Melakukan penarikan Kesimpulan dengan Fungsi Binomial
Jika X diambil hanya pada suatu bilangan tertentu dari nilai-nilai x1, x2 ,..., xn maka fungsi
distribusi diberikan oleh :

 0 -∞ < x < 0

 f ( x1 ) = ... 0≤x<1

F (x)  f ( x1 )  f ( x2 ) = ... +.... = ... 1≤x<2

... 2≤x<3

... =

 f ( x1 )  f ( x2 )  f ( x3 ) + ... 3≤x<∞

.... + .... + .... + .... = ...

D. FUNGSI BINOMIAL

n!
P( x)  . p x .(1  p)n  x x = 0, 1, 2, ..., n
x! (n  x)!

p (x) = (P (x) = x) = probabilitas bahwa variabel X mengambil nilai x

n = banyak elemen sampel atau banyak eksperiment

x = banyaknya sukses atau banyaknya elemen sampel dengan karakteristik yang sedang diamati
atau diperhatikan.

Perhatikan kegiatan berikut :

n = 3 banyak lemparan mata uang loga Rp. 500,

x = banyak gambar burung (=B) yang diperoleh: Nilai x = 0,atau 1, atau 2, atau 3,

p = probabilitas sukses, misalnya probabilitas untuk memperoleh gambar burung.

n = 3 , dan p = 1 , x = 0, 1, 2, 3
2
Di download dari:
63 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Maka :
0 0
3! 1 1 3! 1 1 3x2 x1 1 1
p(0)  . .(1  )3 0  . .( )3  .1.( ) 
0! (3  0)! 2 2 3! 2 2 3x2 x1 8 8
1
3! 1 1
p(1)  . .(1  )31  ...
1! (3  1)! 2 2

p(2)  ..

3
=... =
8
p(3)  ...

..
=... =
...

Kegiatan 7.3
Menyelesaikan dan Menyajikan Masalah Fungsi Binomial
1) 10 % dari semacam benda tergolong ke dalam Kategori A. Sebuah sampel berukuran 30 telah
diambil secara acak. Berapa peluang sampel itu akan berisikan kategori A:
a. Semuanya d. Paling sedikit sebuah
b. Sebuah e. Paling banyak dua buah
c. Dua buah

Penyelesaian :
Kita artikan X = banyak kategori A, maka P = peluang benda ternasuk kategori A = 10 % = 0,10.
a. Semua tergolong kategori A berarti X = 30, n = 30
n!
P( x)  . p x .(1  p)n  x x = 0, 1, 2, ..., n
x! (n  x)!
30!
P( x  30)  .0,1030.(1  0,10)3030
30! (30  30)!
...
 ... 
.0,1030.(0,90)0  ...   10
30!  30
P( x  30) 
30! (0)!  ... 

b. Sebuah kategori A berarti X = 1, n = 30


30!
P( x  1)  .0,101.(1  0,10)301
30!(30  1)!
=......................
=.........................  0,1409
Di download dari:
64 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

c. Dua buah ketori A berarti X = ... , n =30


...!
P(...)  .0,10....(1  0,10).......
...!(....  ...)!
=...
=...  0,2270

d. Paling sedikit sebuah benda tergolong kategori A,


berarti X =1, 2, 3...........30. jadi perlu dicari:
P( x  1)  P( x  2)  ....  P( x  30) , sehingga yang kita cari adalah 1  P( x  0) , sekarang
menjadi :
P( x  0)  ...
= ...
=... = 0,0423

Peluang dalam sampel itu = 1 - 0,0423 = 0,9577

e. Paling banyak dua buah tergolong kategori A,


berarti X =1, 2. jadi perlu di cari: P( x  0)  P( x  1)  P( x  2)  ...

2) Sebuah dadu digelindingkan empat kali. Jika X ditetapkan sebagai variabel acak untuk
menampilkan banyak muncul sisi berangka 6, tentukanlah X :

Jika variabel acak X untuk menampilkan banyak munculnya mata dadu 6, maka untuk percobaan 4:
X = 0, menyatakan tidak muncul mata dadu 6
X = 1, menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak satu kali
X = ..., menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak ...... kali
X = ..., menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak ..... kali
X = ...., menyatakan muncul mata dadu 6 sebanyak empat kali
1
Peluang muncul mata dadu 6 = P(6)  ,
6
1 5
Peluang muncul mata dadu bukan 6 = P(6)c  1  p  1   ,
6 6
n!
Maka : P( x)  . p x .(1  p)n  x
x! (n  x)!

Probabilitas muncul mata dadu tidak muncul angka 6, P(x=0, n=4)

Di download dari:
65 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

...! ...! ...


P( x)  ........(....)... = ..... (....)...
...! (....  ....)! ...!

P( x)  ...

Probabilitas muncul mata dadu 6 sebanyak satu kali P(x=1, n =4)

...! ...! ...


P( x)  ........(....)... = ..... (....)...
...! (....  ....)! ...!

P( x)  ...

Probabilitas muncul mata dadu 6 sebanyak dua kali P(x=2, n =4)

...! ...! ...


P( x)  ........(....)... = ..... (....)...
...! (....  ....)! ...!

P( x)  ...

Probabilitas muncul mata dadu 6sebanyak tiga kali P(x=3, n =4)


...! ...! ...
P( x)  ........(....)... = ..... (....)...
...! (....  ....)! ...!

P( x)  ...

Probabilitas muncul mata dadu 6 sebanyak empat kali P(x=3, n =4)


...! ...! ...
P( x)  ........(....)... = ..... (....)...
...! (....  ....)! ...!

P( x)  ...

Uji Kompetensi 7.1


1) Menghitung fungsi Distribusi Binomial dua dadu digelindingkan 3 kali untuk mendapatkan
jumlah mata dadu 11.
2) Seorang siswa sedang menghadapi kuis matematika sehubungan dengan materi yang baru
diperlajari. Kuis terdiri dari 6 soal. Karena kuis mendadak maka seorang siswa yang tidak
belajar menjawab seluruh 6 soal itu dengan menebak. Berapa peluang siswa itu menjawab:
a. Benar tepat dua soal
b. Benar tepat tiga soal
c. Benar Paling banyak tiga soal
d. Benar dua sampai empat soal

Di download dari:
66 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 8
DATA BERDISTRIBUSI NORMAL

Peta Konsep

Data Berdistribusi Normal

Fungsi Distribusi Normal

Cara Menggunakan Tabel Normal

Menyelesaiakan Berkaitan Distribusi Binomial

Kata Kunci :

Fungsi Distribusi Normal, ara Menggunakan Tabel Normal , Menyelesaikan Berkaitan


Distribusi Normal
Di download dari:
67 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

BAB 8
DATA BERDISTRIBUSI NORMAL

3.8 Menjelaskan Data  Mencermati Semua variabel acak bersifat diskrit


karakteristik data berdistribusi pemahaman kurva
berdistribusi normal normal sebagaimanatelah kita bicarakan
normal yang  Menyelesaikan pada pokok bahasan
berkaitan masalah yang sebelumnya(fungsi binomial).
dengan data berkaitan dengan Sekarang kita alihkan perhatian kita
berdistribusi distribusi normal
normal kepada distribusi dengan variabel
dan penarikan
kesimpulannya acak kontinu. Distribusi dengan
4.8 Menyelesaikan  Mempresentasikan variabel acak kontinu yang pertama
masalah yang penarikan kali kita akan kita bicarakan di sini
berkaitan kesimpulan melalui
dengan
hanyalah distribusi normal atau
uji hipotesis untuk
distribusi normal permasalahan yang sering juga disebut distribusi Gauss.
dan penarikan berkaitan dengan Distribusi ini merupakan salah satu
kesimpulannya distribusi normal yang paling penting dan banyak
digunakan.

A. DISTRIBUSI FUNGSI NORMAL

Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada X = x dengan persamaan :
1 x
1  ( )2
f ( x)  e 2 
 2
Dengan
π = nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal, π = 3,1416
e = bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal, e = 2,7183
µ = parameter, ternyata merupakan rata-rata distribusi
σ = parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi
dan nilai x mempunyai batas -∞ < x < ∞, maka dikatakan bahwa variabel acak X berdistribusi
normal. Sifat-sifat penting distribusi normal :
1) Grafiknya selalu ada di atas sumbu datar x
2) Bentuknya simetrik terhadap x = µ
0,3989
3) Mempunyai satu modus, jika kurva uniimodal, tercapai pada x = µ sebesar

4) Grafiknya mendekati (berasimtotkan) sumbu datar x dimulai dari x = µ + 3 σ ke kanan dan
x = µ - 3 σ ke kiri
5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satuan persegi.

Untuk tiap pasang µ dan σ, sifat-sifat di atas selalu di penuhi, hanya bentuk kurvanya saja yang
berlainan. Jika σ makin besar, kurva makin rendah (platikurtik) dan untuk σ makin kecil, kurva
makin tinggi (leptokurtik)

Di download dari:
68 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Jika X sebuah variabel acak kontinu Karena ada hubungan dengan sifat fungsi probabilitas bilitas
   1 x
1  ( )2
 f ( x ) dx  1 , maka berlaku juga untuk  f ( x )dx   2 2
e 
dx , maka menentukan

peluang harga X antara a dan b, yakni P (a < X < b ) digunakan rumus


b 1 x 2
1  ( )
P ( a  X  b)   e 2 
dx
a  2
Penggunaan praktis menggunakan rumus diatas tidak perlu dirisaukan lagi karena telah tersusun
daftar untuk keperluan di maksud. Daftar tersebut dapat dilihat di daftar distribusi normal standar
atau normal baku pada lampiran (Daftar F). Distribusi normal standar ialah distribusi normal
dengan rata-rata µ = 0 dan simpangan baku σ = 1. Fungsi densitasnya berbentuk :

1
1 2Z2
f ( z)   e ; z daerah -∞ < z < ∞
2
Mengubah dstribusi normal umum f(x) diatas menjadi distribusi normal baku f(z) diatas ditempuh
menggunakan transformasi :
X 
Z

Perubahan grafiknya dilihat gambar berikut:

Di download dari:
69 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Fungsi normal, mempunyai bentuk kurva yang simetris terhadap rata-ratanya. Luas kurva
disebelah kiri sama dengan di sebelah kanan rata-ratanya yaitu 0,5 atau 50%. Apabila x mengikuti
fungsi normal , maka menurut teorema normal ada fenomena tersebut :
1) ±68,27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara
µ - σ dan µ + σ (observasi mempunyai nilai X berjarak 1σ dari rata-ratanya)
2) ±95,45% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara
µ - 2σ dan µ + 2σ (observasi mempunyai nilai X berjarak 2σ dari rata-ratanya)
3) ±99,37% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara
µ - 3σ dan µ + 3σ (observasi mempunyai nilai X berjarak 3σ dari rata-ratanya)

B. CARA MENGGUNAKAN TABEL NORMAL


Agar dapat menggunakan tabel normal, variabel X harus diubah terlebih dahulu menjadi
variabel Z. Untuk keperluan ini, lihat tabel F (tabel Normal pada lampiran)

Perhatikan, bahwa setiap nilai dalam tabel menunjukkan luas daerah di bawah kurva yang dibatasi
oleh nilai Z = 0 sampai dengan Z = tertentu (maksudnya jarak terhadap rata-rata) seperti contoh
dibawah ini.

Kalau nilai variabel yang diberikan belum berupa standar normal harus di standarkan
X 
dahulu dengan rumus Z  , ingat bahwa luas seluruh kurva = 1 artinya probabilitas Z

mengambil antara = -∞ s/d +Z sebesar 1 (luas seluruh kurva) yaitu Pr (-∞ < Z < ∞) = 1 dan

Pr (-∞ < Z < 0) = Pr (0 < Z < ∞) = 0,5 (karena simetris terhadap titik 0, tempat rata-rata Z)

Kegiatan 8.1
Mecermati dan Memahami Kurva Normal
Perhatikan Soal berikut ini :

Pr (0 ≤ X ≤ 1,24) = 0,3925 → Pr Z > 1,24 = 0,5 – 0,3925 = 0,1075


Oleh karena kurva normal simetris, maka
Pr (-1,24 ≤ Z ≤ 0) = 0,3925 dan Pr (Z < -1,24) = 0,50 – 0,3925 = 1,1075
Perhatikan : Nilai 0,3925 terletak merupakan perpotongan antara baris dengan angka 1,2 dengan kolom
dengan angka 0,04. Angka 1,2 setelah digabungkan dengan 0,04 diperoleh angka Z yaitu :
Z = 1,2 + 0,04 = 1,24 (lihat lampiran tabel Normal diperoleh 0,3925)

70 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII Di download dari:


www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Pr (-1,5 ≤ Z ≤ 0) = 0,4332 Pr (Z ≤ 2,15) = 0,50 + Pr (0 ≤ Z ≤ 2,15)


Pr Z (-1,5 ≤ Z ≤ 1,5) = 0,4332 + 0,4332 = 0,50 + ...... = 0,9842
= 0,8664

Pr (Z ≥ -1,45) Pr (0,73 ≤ Z ≤ 1,64)


= Pr (-1,45 ≤ Z ≤ 0) + 0,50 = Pr (0 ≤ Z ≤ 1,64) - Pr (0 ≤ Z ≤ 0,73)
= ...... + 0,5 = 0,9265 = . ........... + ............ = ...

Di dalam persoalan khusus d dalam pengujian hipotesis (testing hypotesis) dan teori
perkiraan interval (interval estimation theory) kita sering harus mencari berapa besarnya nilai Z
apabila luas daerah dibawah kurva sudah diketahui.
Misal carilah besaran nilai Z sedemikian rupa sehingga daerah di sebelah kanannya = 10 %

Pr (0 ≤ Z ≤ ? ) = 0,50 - 0,100 = 0,400


Ternyata dari data tabel tidak ada angka 0,4000 tetapi angka yang dekat dengan angka itu yaitu
0,3997 dengan nilai Z sebesar 1,28.
Jadi Z = 1,28 sebesar Pr (0 ≤ Z ≤ 1,28) = 0,3997
Kegiatan 8.2
Meyelesaikan dan Mempresentasikan Berkaitan dengan Distribusi Normal
Berat bayi yang baru lahir rata-rata 3,750 gr dengan simpangan baku 325 gr. Jika berat bayi
berdistribusi normal, maka tentukan :
a) Berapa persen bayi yang beratnya lebih dari 4.500 gr
b) Berapa bayi yang beratnya antara 3.500 gr dan 4.500 gr , jika semuanya ada 10.000 bayi
c) Berapa bayi yang beratnya lebih kecil atau sama dengan 4.000 gr , jika semuanya ada
10.000 bayi
d) Berapa bayi yang beratnya 4.250 gr jika semuanya ada 5.000 bayi.
Penyelesaian : X = berat bayi dalam gr, µ = 3.750 gr, σ = 325 gr ,maka :
X 
a) Dengan tranformasi Z  , untuk x = 4.500 gr

4.500 gr  3.750 gr
Z  2,31 (Lihat Daftar F)
325 gr
Z {(2,3) vertikal, (1) horizontal} = 0, 4896
Di download dari:
71 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Berat yang lebih dari 4.500 gr pada grafiknya ada disebelah kanan z = 2,31. Luas daerah ini = 0,5 –
0,4896 = 0,0104.
Jadi ada 1,04% dari bayi yang beratnya lebih dari 4.500 gr

0,4896

Grafik Luas daerah


b) Dengan x = 3.500 dan x = 4.500 gr
...... gr  3.750 gr .... gr  .... gr
Z1   0,77 dan Z2   ...
325 gr 325 gr
Daftar F diperoleh 0,2794 dan 0,4896,
Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,2794 + 0,4896 = ...
Banyak bayi yang beratnya antara 3.500 gr dan 4.500 gr diperkirakan ada (0,7690) (10000)
= ...

c) Dengan berat kecil atau sama dengan 4.000 g, maka beratnya harus lebih kecil dari
4.000,5
..... gr  3.750 gr
Z  ... (Lihat Daftar F)
325 gr
Daftar F diperoleh 0,2794
Peluang berat bayi lebih kecil atau sama dengan 4.000 gr = 0,5 – ............ = ..............
Jadi banyak bayi = (..............)(.....................)= ........
Sketsa Grafiknya :

..............................................

d) Berat 4.250 gr berat antara 4.249,5 gr dan 4.250,5 gr, jadi :


X = ..................... dan x = .........................
...... gr  3.750 gr .... gr  .... gr
Z1   ... dan Z2   ...
325 gr 325 gr
Daftar F diperoleh ......... dan ..............,
Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,4382 - 0,4370 = ...
Banyak bayi yang beratnya antara 3.500 gr dan 4.500 gr diperkirakan ada (.............) (............) = ...
Sketsa Grafiknya :

...........................................

Di download dari:
72 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

C. MENGUJI HIPOTESIS BERDISTRIBUSI NORMAL

Sebelum mempelajari cara menarik kesimpulan, kita telah mengenal istilah parameter.
Parameter dapat berupa taksiran dari populasi yang akan ditaksir dan diuraikan dalam bentuk
rata-rata, simpangan baku dan persen. Taksiran atau penafsiran sebaiknya berupa interval atau
selang taksiran yang akan dikenal sebagai arti sempit sebagai derajat kepercayaan/koefisien
kepercayaan merupakan pernyataan dalam bentuk peluang. Berdasarkan penaksiran yang
dilakukan, lalu kesimpulan dibuat bagaimana atau berapa besar harga parameter itu melalui
pengujian hipotesis.
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau
dugaan itu dihususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi,
maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan
karenanya pelu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Untuk pengujian
hipotesis, peneitian dilakukan sampel acak diambil, nilai-nilai statistik yang perlu dihitung
kemudian dibandingkan menggunakan kriteria tertentu dengan hipotesis.
Jika hasil yang dapat dari penelitian itu, dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil
yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya,
hipotesis diterima. Perlu dijelaskan di sini bahwa meskipun berdasarkan penenlitian kita
menerima atau menolak hipotesis, tidak berarti bahwa kita telah membuktikan atau tidak
membuktikan kebenaran hipotesis. Yang kita perlihatkan hanyalah menerima atau menolak
hipotesis saja.
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi,
dikenal dengan nama-nama :
 Kekeliruan tipe I : ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima
 Kekeliruan tipe II : Ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.

Untuk mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulan dan tipe kekeliruan dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini.
Tabel 8. 1 Tipe Kekeliruan Membuat Kesimpulan Tentang Hipotesis
Keadaan Sebenarnya
Kesimpulan
Hipotesis Benar Hipotesis Salah
Terima Hipotesis Benar Keliruan (Tipe II)
Tolak Hipotesis Keliruan (Tipe I) Benar

Agar penelitian dapat dilakukan maka kedua tipe kekeliruan itu kita nyatakan dalam
peluang. Menuat peluang tipe I bisa dinyatakan dengan kekeliruan α dan peluang tipe II
dnyatakan dengan kekeliruan β. Dalam penggunaanya α disebut taraf signifikan atau taraf
nyata/arti. Harga α yang biasa digunakan yaitu α = 0,01 atau α = 0,05. Dengan α = 0,05 arti taraf
nyata 5 %, berarti kira-kira 5 dari 100 kesimpulan bahwa kita akan menoloka hipotesis yang
seharusnya diterima. Dengan kata lain kira-kira 95 % yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan
yang benar. Dalam hal demkian dikatakan bahwa hipotesis telah ditolak pada taraf 0,05 yang
berarti kita mungkin salah dengan peluang 0,05.

Langkah-langkah Pengujian Hipotesis :

Untuk setiap pengujian dengan α yang ditentukan, besar β dapat dihitung. Harga (1 – β)
dinamakan kuasa uji. Ternyata nilai β berbeda untuk harga parameter yang berlainan, Jadi β
bergantung pada parameter, katakanlah θ, sehingga didapat β(θ) sebuah fungsi yang bergantung
pada θ. Bentuk β(θ) dinamakan fungsi ciri operasi dan 1 – β(θ) disebut fungsi kuasa.

Di download dari:
73 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Kalau yang sedang diuji itu parameter θ (dalam penggunaannya nanti θ bisa rata-rata μ,
proporsi π, simpangan baku σ dan lain-lain) :
H0 : θ = θ o
H1 : θ ≠ θ o Hipotesis yang perumusannya mengandung pengertian
H0 : θ = θ o sama atau tidak memiliki perbedaan, disebut hipotesis nol
H1 : θ > θ o (Ho) melawan hipotesis tandingan (H1) yang mengandung
H0 : θ = θ o pengertian tidak sama., lebih besar atau lebih kecil.
H1 : θ < θ o

Langkah selanjutnya kita pilih bentuk statistik mana yang harus digunakan, apakah Uji Z, t,
X, F atau lainnya, Harga statistik yang dipilih dihitung dari data sampel yang dianalisis. Kemudian,
berdasarkan pilihan taraf nyata α (ukuran daerah kritis), kriteria pengujian kita tentukan. Peran
hipotesis tandingan (H1) dalam menentukan daerah kritis adalah sebagai berikut:
1) Jika tandingan H1 mempunyai perumusan tidak sama, Maka dalam distribusi statistik yang
digunakan normal untuk angka Z, didapat dua daerah kritis atau daerah penolakan pada tiap
ujung adalah ½α. Karena adanya dua darah penolakan ini , maka pengujian hipotesis
dinamakan uji dua pihak

Gambar Uji dua pihak

Kriteria Ho diterima jika :


 Z 1 (1   )  Z  Z 1 (1   ) , dengan Z 1 (1   ) didapat dari daftar normal baku.
2 2 2

2) Untuk tandingan H1 mempunyai perumusan lebih besar , maka dalam distribusi statistik yang
digunakan didapat sebuah daerah kritis yang letaknya di ujung sebelah kanan. Luas daerah
kritis penolakan ini sama dengan α.

Gambar Uji pihak kanan

Kriteria Ho ditolak jika :


Z  Z ( 0,5  ) , dengan Z ( 0,5  ) didapat dari daftar normal baku.

Harga d didapat dari daftar distribusi yang bersangkutan dengan peluang yang ditentukan oleh α,
menjadi batas antara daerah kritis dan daerah penerimaan (Ho). Kriteria yang dipakai adalah tolak

Di download dari:
74 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Ho jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang dari d. Dalam Hal lain diterima Ho.
Pengujian ini dinamakan uji satu pihak, tepatnya pihak kanan

3) Untuk tandingan H1 mempunyai perumusan lebih kecil, maka dalam distribusi statistik yang
digunakan didapat sebuah daerah kritis yang letaknya di ujung sebelah kiri. Luas daerah kritis
penolakan ini sama dengan α.

Harga d didapat dari daftar distribusi yang bersangkutan dengan peluang yang ditentukan oleh α,
menjadi batas antara daerah kritis dan daerah penerimaan (Ho). Kriteria yang dipakai adalah
terima Ho jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel lebih besar dari d. Dalam Hal lain Ho kita
tolak. Pengujian ini dinamakan uji satu pihak, tepatnya pihak kiri

Gambar Uji pihak kiri

Kegiatan 8.3
Menguji Hipotesis rata-rata μ, permasalahan berdistribusi Normal dengan rata-rata μ
dan simpangan baku σ

Uji Dua Pihak

Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-
akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk menentukan hal ini,
dilakukan penelitian dengan jalan menuji 50 lampu. Ternyata rata-ratanya 792 jam. Dari
pengalaman, diketahui bahwa simpangan baku masa hidup lampu 60 jam. Selidikilah dengan taraf
nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau belum.
Penyelesaian :
Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan menguji
H0 : μ = 800 jam → Berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam
H1 : μ ≠ 800 jam → Berarti kualitas lampu telah berubah dan bukan 800 jam lagi
X 
Z  , untuk simpangan baku σ diketahui, ẋ =792, n = 50, σ = 60 jam, μo = 800 jam

n
....  .... ....
Z   0,94
.... ....
...
Kriteria dipakai dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan θ = 0,05 yang memberikan Z
(0,475) = 1,96 adalah

Di download dari:
75 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Gambar Uji dua pihak

Terima Ho jika z hitung terletak antar -1,96 dan 1,96. Dalam hal lain Ho ditolak.
Dari penelitin sudah didapat z = -0,94 dan ini jelas terletak dalam daerah penerimaan Ho.
Jadi Ho diterima
Ini berarti dalam taraf nyata 0,05. Penelitian memperlihatkan bahwa memang masa pakai lampu
masih sekitar 800 jam. Jadi belum berubah.

Jika dari soal diatas simpangan baku populasi tidak diketahui, dari data sampel didapat s = 55 jam
(s = simpangan baku yang dihitung dari sampel) dan n = 50, maka

X 
t , untuk simpangan baku σ tidak diketahui (Distribusi Student, dengan dk = n – 1)
s
n
...  ... ...
t   1,029 (dengan dk = 49)
... ...
...

Gambar Uji dua pihak

Dari daftar distribusi student dengan α = 0,05 dengan dk = 49 untuk uji dua pihak didapat t = 2,01.
Kriteria pengujian terima ho jika t hitung terletak antara -2,01 dan 2,01 Sedangkan dalam hal
lainnya Ho ditolak.
Penelitian menghasilkan t = -1,029 yang jelas terletak dalam daerah penerimaan

Uji Satu Pihak

Proses pembuatan barang rata-rata meghasilkan 15,7 unit perjam. Hasil produksi mempunyai
varians = 2,3. Metode baru diusulkan untuk menganti yang lama jika rata-rata perjam
menghasilkan paling sedikit 16 buah. Untuk menentukan apakah metode diganti atau tidak,
metode baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata perjam menghasilkan 16,9 buah. Pengusaha
bermaksud mengambil resiko 5% untuk mengunakan metode baru apabila metode ini rata-rata
menghasilkan lebih dari 16 buah. Apakah keputusan si pengusaha.
Penyelesaian :
Di download dari:
76 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net
Di unduh dari : www.m4th-lab.net
web penyedia bank soal UN dan SBMPTN terlengkap

Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan menguji
H0 : μ = 16 → Berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16. Jika ini terjadi, metode lama
masih dipertahankan.
H1 : μ > 16 → Berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16.dan karenanya metode lama
dapat diganti.
X 
Z  , ẋ =16,9, n = 20, σ =2,3, μo = 16 buah

n
....  .... ....
Z   2,65
.... ....
...

Gambar Uji pihak kanan

Dari daftar normal standar dengan α = 0,05 diperoleh z = 1,64


Keiteria pengujian adalah tolak Ho Jika z hitung lebih kecil dari 1,64 maka Ho diterima.

Dari penelitian didapat z = 2,65 yang jelas jatuh pada daerah kritis. Jadi Ho ditolak. Ini
menyimpulkan bahwa metode baru dapat menggantikan metode lama dengan mengambil risiko
5%. Peluang tersebut adalah
P (Z ≥ 2,65 ) = 0,5 – 0,4960 = ...

Ini berarti :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan. Kesempatan melakukan kekeliruan ketika memutuskan
mengambil metode baru adalah 4 dari setiap 1000, Dalam hal ini biasanya dituliskan bahwa
peluang P < 0,05 bahkan P < 0,01.

Uji Kompetensi 8.1


1) Dikatakan bahwa dengan menyuntikan semacam hormon tertentu kepada ayam akan
menambah serat telurnya rata-rata dengan 4,5 gram. Sampel acak terdiri atas 31 butir telur
dari ayam yang telah diberi suntikan hormon tersebut memberikan rata-rata 4,9 gram dan
simpangan baku s = 0,8 gram. Cukup beralasan untuk menerima penyataan bahwa
pertambahan rata-rata telur paling sedikit 4,5 gram.
2) Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan mengatakan bahwa isi bersih makanan A dalam
kaleng tidak sesuai dengan yang tertulis pada etiketnya sebesar 5 ons. Untuk meneliti hal ini,
23 kaleng makanan A telah diteliti secara acak. Dari ke-23 isi kaleng tersebut, berat badan
rata-ratanya 4,9 ons dan simpangan baku 0,2 ons. Dengan taraf nyata 0,05, tentukan apa yang
akan kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut.

Di download dari:
77 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
www.m4th-lab.net

www.m4th-lab.net

Anda mungkin juga menyukai