Anda di halaman 1dari 14

 Alat dan Bahan

1) Alat
a) Erlenmeyer
b) Labu ukur
c) Buret dan perlengkapannya
d) Alat-alat gelas lainnya
e) Batang pengaduk
2) Bahan
a) Larutan NaOH 0,1 n
b) Asam cuka perdagangan
c) Asam oksalat
d) Aqua destilata
e) Larutan HCl 0,1 N
f) Magnesium Hidroksida
g) Natrium tetraborat
h) Indikator PP
i) INDIKATOR Metyl Orange

D. Prosedur Kerja
a. PERCOBAAN 1
(PENENTUAN KADAR ASAM CUKA DALAM PERDAGANGAN)
1. Standarisasi baku primer ( asam oksalat)

Timbang seksama 630mg asam oksalat dan masukan


ke dalam Erlenmeyer

Tambahkan 100 ml aqua distilasi

Hitung normalitas dari baku primer dengan ketentuan

N=g x n

BM x V

2. Standarisasi Baku larutan NaOH

Timbang 400mg NaOH

Tambahkan 100 ml aqua dest dan masukkan (a) di


dalam labu takar add 100ml
Masukkan dalam buret sebagai larutan titran

Ambil larutan asam oksalat ( baku primer) sebanyak 10


masukkan dalam erlenmeyer

Titrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan indikator pp


2-3 tetes sampai TAT

Lakukan percobaan sekurangnya 3 kali

Hitung normalitas Naoh dengan rumus

N = V1.N1 = V2.N2

3. Penetapan kadar asam + cuka dalam perdagangan

Ambil 1ml asam cuka sampel, kemudian masukkan ke


dalam labu ukur 25ml dan encerkan sampai tanda (a)

Ambil 10 ml larutan (a)

Titrasi dengan NaOH 0,1 N dengan menggunakan


indikator pp 2-3 tetes sampai TAT

Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali

Kadar asam cuka = V Naoh x N NaOH X bm asetat x factor pengenceran x

Ml sampel
b. PERCOBAAN II
PENETAPAN KADAR MAGNESIUM HIDROKSIDA
1. Standarisasi baku primer ( Natrium Tetraborat )

Timbang seksama 950 mg Natrium dan masukan ke dalam erlenmeyer

Tambahkan 100 ml aqua dest dan masukkan (a) didalam labu takar
add 100 ml

Hitung normalitas dari baku primer dengan ketentuan

N=g x n

Bm x V

2. Standarisasi Baku Larutan NaOH

Timbang 400 mg NaOH

Tambahkan 100 ml aqua dest Dan masukkan (a) didalam labu takar add
100ml

Masukkan dala burrt sebagai larutan titran

Ambil larutan asam oksalat (baku primer) sebanyak 10 masukkan dalam


Erlenmeyer

Titrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan indikator pp 2-3 tts sampai


TAT
Lakukan percobaan sekurangnya 3 kali

Hitung normalitas NaOH dengan rumus

N -= V1.N1 = V2.N2

3. Penetapan kadar asam= cuka dalam perdagangan

Ambil 1ml asam cuka sampel, kemudian masukkan ke dalam labu ukur
25ml dan encerkan sampai tanda (a)

Ambil 10ml larutan (a)

Titrasi dengan NaOH 0,1 N dengan menggunakan indikator pp 2-3 tts


sampai TAT

Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali

Kadar Asam Cuka = V NaOH x N NaOH x BM asetat x factor pengenceran

Ml sampel

c. Percobaan II
PENETAPAN KADAR MAGNESIUM HIDROKSIDA
1. Standarisasi baku primer ( natrium tetraborat)

Timbang seksama 950 mg Natrium Tetraborat dan masukkan ke dalam


erlenmeyer

tambahkan 50 ml aqua distilasi

Hitung normalitas dari baku primer dengaan ketentuan

N=g x n

BM x V
2. Standarisasi Baku larutan HCl

Ambil 10 ml larutan baku primer

Tambahkan indikator (a)

Masukkan larutan HCl dalam burret sebagai larutan titran

Ambil larutan a sebanyak 10 ml

Titrasi dengan HCl 0,1 n menggunakan indikator pp 2-3 tts sampai TAT

Lakukan percobaan sekurangnya 3 kali

Hitung normalitas HCl dengan rumus

N = V1.N1 = V2.N2

3. Penetapan Kadar Magnesium Hidroksida

Ambil 200 mg Magnesium Hidroksida sampel, kemudian masukkan


kedalalm labu ukur 100 ml

Tambahkan 100 ml aqua dest add tanda

Ambil 10 ml larutan (b)

Titrasi dengan HCl 0,1 N dengan menggunakan indikator pp 2-3 tts


sampai TAT
PERCOBAAN III DAN IV
TITRASI REDUKSI OKSIDASI

 Alat dan Bahan


1. Buret dan perlengkapannya
2. Bekerglass
3. Erlenmeyer
4. Labu ukur
5. Gelas arlogi
6. Larutan iodium 0,1 n
7. Larutan KI
8. Larutan kanji
9. Cu sulfat
10. Vitamin C

 Prosedur kerja
a. Penetapan kadar Cusecara Iodometri
1. Pembuatan larutan baku iodium 0,1 N

Larutan 20 grm KI dalam 30ml air dalam labu bertutup 10ml

Timbang sekitar 12,7 iodium dlm gelas arloji

Tambahkan sedikit demi sedikit kedalam larutan KI

Tutup labu dan kocok sampai iodiumnya terlarut

Diamkan larutan pada suhu kamar dan kemudian tambahkan air 100ml

Larutan 14 gram iodium dlm larutan 36 grm KI dlm 100ml air

Tambahkan 3 tts HCl pekat

Encerkan dgn air Hingga 100ml


Timbang seksama 3,2 gram I❷

Masukkan kedalam bekerglas yg mengandung 7,5 grm Kl dan 10 ml

Larutan iodium dan masukkan dalam labu 250 ml

Cukupkan volumenya sampai batas

2. Penetapan Normalitas K2CrO7

Larutan K2CrO7 sudah distandarisasi dgn o,5 ml HCl dan 0,1 gram

Sehingga normalitas yg sudah di dapat sebesar 0,1 N

3. Standarisasi Natrium Tiosulfat

Menimbang dengan seksama 3,1 grm Natrium Tiosulfat

Masukkan kedalam labu ukur 250 ml

Tambahkan aqua dest didalam labu ukur sampai tanda

Pipet 10 ml larutan ( c ) dan titrasi larutan sampai menjadi warna kuning

Tambahkan indikator amilum

Lanjutkan titrasi sampai berubah menjadi warna biru

Hitung normalitas natrium tiosulfat

N = V1.N1 = V2.N2
4. PENETAPAN Kadar Cu dalam CuS045H2O

Timbang 500 mg Cu

Larutkan dalam bekerglass dengan aqua dest add 25 ml

Ambil larutan sebanyak 10 ml, tambahkan 1 ml HCl 2N & 0,75 gram Ki

Lakukan titrasi sampai larutan menjadi warna coklat

Tambahkan indikator amilum

Lakukan titrsi kembali sampai menjadi warna hijau

Kadar Cu = V N2S2O3 x N Na2S2O3 x BE x 100%

Mg sampel

b. Penetapan kadar vit C secara Iodimetri


1. Penentuan Normalitas Natrium Tiosulfat
2. Standarisasi Iodium

Timbang I2 3,635 g dan KI 4,5 g

Larutkan KI dengan Aquadest 50 ml sampai larut di beker glass

Masukkan ke dalam labu ukur ad 250 ml ad 250, kocok

Lakukan titrasi
3. Penetapan kadar vitamin C

Timbang 200 mg vitamin c

Tambahkan 50 ml aquadest

Est
Ambil larutan sebanyak 10ml dan masukkan kedalam Erlenmeyer

Titrasi dgn larutan titran sampai warna larutan menjadi kuning pudar

Tambahkan dgn indikator amilum

Lakukan titrasi kembali sampai larutan berubah menjadi biru dan


replikasi 3 kali

Kadar Vit C = V Iodium x N Iodium x BE x 100%

Mg sampel

Anda mungkin juga menyukai