Anda di halaman 1dari 5

KASUS 1

Pasien Tn. A usia 41 tahun dengan BB 80 kg TB 165 kg, berobat ke klinik pada tanggal
17/5/2019 dengan keluhan pusing kepala hilang timbul dan nyeri otot dalam satu bulan
terakhir, serta pasien mengeluhkan sering BAK terutama pada malam hari. Pasien dilakukan
pengecekan TTV yaitu TD 162/89 mmHg, Nadi 80x/menit, Laju nafas 22x/menit.

Setelah dilakukan penelusuran melalui interview dan PMR (Pharmaceutical Care Record),
didapatkan data berikut:

Tn.A bekerja sebagai desainer grafis, hampir setengah hari Tn. A menghabiskan waktunya di
depan komputer dan seringkali bekerja hingga tengah malam. Pasien mengaku jarang
berolahraga dan makan tidak teratur dan tidak menjaga pola makan.

Berikut rekapan hasil laboratorium:

Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Pemeriksaan


Tanggal
12/02/19 15/04/19 16/05/19
LDL < 100 mg/dl 120 155 145
HDL > 35 mg/dl 35 40 45
TG < 150 mg/dl 159 160 300
GDP 65 – 109 mg/dl 120
GD 2pp < 180 mg/dl 180
HbA1C 4 – 6% 6,5
Ureum 8 – 25 mg/dl 55
Creatinin 0,7 – 1,3 mg/dl 1,5
eGFR 73
ml/min
Creatinin 30 – 200 UI/L 300
Kinase
SGOT < 30 95
SGPT < 30 25

Pasien memiliki riwayat keluarga: bapak kandung meninggal pada usia 71 tahun akibat
serangan jantung, dan ibu kandung memiliki riwayat DM tipe 2. Sejak bulan Januari 2019,
pasien terdiagnosa penyakit Hipertensi dan Dislipidemia. Pasien rutin konsumsi obat rutin:
1. Amlodipin 1 x 10 mg sejak Januari 2019
2. Hydrochlorthiazide 1 x 25 mg sejak Februari 2019
3. Simvastatin 1 x 40 mg, sejak April 2019. Sebelumnya pasien konsumsi simvastatin 1 x
10 mg sejak Februari 2019
Setelah ditelusuri, dalam sebulan pasien konsumsi obat nyeri meloxicam 1 x 15 mg jika ada
nyeri, namun seminggu terakhir pasien rutin konsumsi obat sodium diklofenak 3 x 50 mg
untuk mengatasi nyeri otot.
Pertanyaan:
1. Rancanglah pelayanan kefarmasian untuk Tn A dengan metode SOAP
2. Lakukan assessment berdasarkan problem medis dan temukan DRP (jika ada)
3. Tentukan plan pada kasus Tn.A, plan mencakup rekomendasi intervensi, rencana
monitoring termasuk tentukan target terapi, dan rencana edukasi obat untuk materi
konseling pasien.
4. Lampirkan referensi setiap assessment maupun plan yang telah dirancang.
KASUS 2

Pasien Ny. S usia 43 tahun BB 109 kg; TB 172 cm datang ke Apotek ingin diberikan edukasi
terkait penyakit dan pengobatannya serta meminta untuk dilakukan pengecekan kadar gula
darah. Ny. S terdiagnosa DM tipe 2 sejak 6 bulan lalu, namun saat itu menolak pengobatan
hanya ingin mengontrol gula darahnya dengan menjaga pola makan dan berolahraga. Namun
terapi non farmakologi tersebut tidak berhasil, rata-rata kadar gula darah acak 215-260 mg/dl
dan gula darah puasa 170 mg/dl. Dalam seminggu terakhir, Ny S. rutin konsumsi
glibenclamide yang diresepkan oleh dokter. Akhir-akhir ini, Ny S. masih mengalami nocturia,
polydipsia, dan polyuria.

Adapun hasil laboratorium HbA1C 8,9% (6 bulan yang lalu), dan Ny.S mengalami kenaikan
berat badan sekitar 7 kg dalam 1 tahun terakhir.

Saat kunjungan ke Apotek, dilakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital: TD 168/92 mmHg, HR


98 bpm, RR 18 x/menit, suhu 36

Berikut hasil laboratorium yang diperiksa 1 hari sebelum kunjungan:

Pemeriksaan Nilai Normal Hasil


Pemeriksaan
Total Chol < 200 mg/dl 236
LDL < 100 mg/dl 135
HDL > 35 mg/dl 36
TG < 150 mg/dl 223
GD acak < 180 mg/dl 232
HbA1C 4 – 6% 9
Ureum 8 – 25 mg/dl 15
Creatinin 0,7 – 1,3 mg/dl 0,8
SGOT < 30 15
SGPT < 30 18

Setelah dilakukan penelusuran riwayat pasien:

Pasien memiliki riwayat keluarga, ayah kandung terkena hipertensi dan bipolar disease,
sedangkan ibu kandung riwayat dislipidemia.

Pasien memiliki riwayat penyakit lain yaitu Hipertensi (sejak 15 tahun lalu), Bipolar disease
(sejak 25 tahun), Dislipidemia (sejak 10 tahun lalu), dan berikut obat terakhir yang dikonsumsi
rutin:
1. Glibenclamide 2 x 5 mg
2. Lisinopril 1 x 5 mg
3. Zyprexa 1 x 5 mg Q HS
4. Carbamazepin 3 x 200 mg
5. Fluoxetine 20 mg po Q AM
6. Aspirin 1 x 81 mg
7. Pravastatin 1 x 40 mg
8. Lorazepam 3 x 1 mg PRN

Ny.S kesulitan menjalankan diet-nya dikarenakan pekerjaannya sebagai marketing yang


sering bertemu dengan client dan hanya sempat olahraga sekali seminggu, selain itu jika
mengalami gejala depresi/manic, Ny.S lebih cenderung sering makan untuk mengatasi
gejalanya. Gejala pada bipolar disease cukup teratasi dengan menggunakan terapi saat ini.

Pertanyaan:
1. Rancanglah pelayanan kefarmasian untuk Ny. S dengan metode SOAP
2. Lakukan assessment berdasarkan problem medis dan temukan DRP (jika ada)
3. Tentukan plan pada kasus Ny. S, plan mencakup rekomendasi intervensi, rencana
monitoring termasuk tentukan target terapi, dan rencana edukasi obat untuk materi
konseling pasien.
4. Lampirkan referensi setiap assessment maupun plan yang telah dirancang.
REFERENSI WAJIB:
1. American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes 2019. Diabetes
Care. 2019; 42(1): S1-193
2. Whelton, et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ ASPC/NMA/PCNA
Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High Blood
Pressure in Adults. JACC. 2018;71(19):e128-246.
3. JNC8. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in
Adults. JAMA. 2013
4. Grundy et al. 2018 AHA/ACC/AACVPR/AAPA/ ABC/ACPM/ADA/AGS/APhA/ASPC/
NLA/PCNA Guideline on the Management of Blood Cholesterol. JACC. 2019;
73(24):e286-350
5. Expert Panel on Detection, Evaluation, Treatment of High Blood Cholesterol in Adults.
Executive Summary of the third report of the National Cholesterol Education Program
(NCEP) Expert Panel on detection, evaluation, and treatment of high blood cholesterol
in adults (Adult Treatment Panel III). JAMA 2001;285:2486–97.
6. European Society of Cardiology. 2019 ESC/EAS Guidelines for the management of
dyslipidaemias: lipid modification to reduce cardiovascular risk. Eur Heart Journal.
2019:1-78.

Anda mungkin juga menyukai