Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1,3, dan 5

Ny. MD usia 29 tahun BB 49 kg datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas, sesak nafas
mulai dirasakan sejak saat bangun tidur pagi hari. Ny.MD mengatakan dalam 6 jam terakhir
menggunakan Ventolin inhaler 1 puff setiap jam namun tidak cukup membantu. Pasien rutin
konsumsi obat sebagai berikut:

1. Flixotide Inhaler 50 mcg 2 x 2 puff

2. Ventolin Inhaler 2 puff Q 4-6 jam PRN sesak

3. Yaz 1 x 1 tablet PO

4. Propanolol 2 x 40 mg PO

5. Flunarizine 5 mg PO PRN migrain

Pasien diketahui memiliki riwayat asma sejak kecil, dalam satu tahun terakhir dirawat di RS
karena asma tidak terkontrol dan dalam 6 bulan terakhir keluar masuk UGD karena sesak
nafas. Selain itu pasien memiliki riwayat migrain, dan cukup terkontrol dengan konsumsi
obat profilaksis migrain dan serangan migrain muncul terakhir satu tahun yang lalu. Pasien
diketahui memiliki alergi sulfa

Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit keluarga: ayah PPOK dan ibu hipertensi. Pasien
sudah menikah dan berencana menunda kehamilan. Tidak merokok dan minum alkohol, serta
memelihara 2 kucing.

Berikut pemeriksaan fisik, TTV dan laboratorium saat masuk UGD:

Pemeriksaan fisik:
Paru: wheezing
Mulut: oral trush

Pemeriksaan TTV:

TD RR HR Suhu SaO2
134/78 mmHg 26 x/menit 101x/menit 37°C 88% (room air)

Pemeriksaan laboratorium Rentang normal Hasil


WBC (Diff Count) 3,8-9,8 103/µL 8 x 103
PMN 50-65% 56%
Band 0-5% 1%
Eosinofil 0-3% 3%
BUN 8-25 mg/dl 22
SCr 0,6-1,1 mg/dl 0,7
Hb 12,1-15,1 g/dl 12
Platelet 140-440 x 103 /µL 192 x 103
Pasien terdiagnosa moderate to severe exacerbation of asthma akibat asma kronis yang tidak
terkontrol.

Saat di UGD, pasien diberikan terapi oksigen, Ventolin nebule, dan prednisone 50 mg 1 x
sehari. Setelah membaik, pasien diperbolehkan pulang dengan terapi obat yaitu obat rutin
pasien dilanjutkan dengan perubahan Ventolin inhaler 1 puff tiap 8 jam rutin selama 5 hari,
dan penambahan prednisone 1 x 50 mg selama 10 hari.

Pertanyaan:
1. Rancanglah pelayanan kefarmasian untuk Ny.MD dengan metode SOAP
2. Lakukan assessment berdasarkan problem medis dan temukan DRP (jika ada)
3. Tentukan plan pada kasus Ny.MD, plan mencakup rekomendasi intervensi, rencana
monitoring termasuk tentukan target terapi, serta edukasi penggunaan inhaler.

Jawaban:

1. Subjektif: Keluhan sesak nafas, sesak nafas mulai dirasakan sejak saat bangun tidur
pagi hari. Pasien diketahui memiliki riwayat asma sejak kecil, Selain itu pasien
memiliki riwayat migrain, dan cukup terkontrol dengan konsumsi obat profilaksis
migrain dan serangan migrain muncul terakhir satu tahun yang lalu. Pasien diketahui
memiliki alergi sulfa

Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit keluarga: ayah PPOK dan ibu hipertensi.
Pasien sudah menikah dan berencana menunda kehamilan. Tidak merokok dan
minum alkohol, serta memelihara 2 kucing.

Objektif:

Ny. MD usia 29 tahun BB 49 kg

TD RR HR Suhu SaO2
134/78 mmHg 26 x/menit 101x/menit 37°C 88% (room
air)

Pemeriksaan laboratorium Rentang normal Hasil


WBC (Diff Count) 3,8-9,8 103/µL 8 x 103
PMN 50-65% 56%
Band 0-5% 1%
Eosinofil 0-3% 3%
BUN 8-25 mg/dl 22
SCr 0,6-1,1 mg/dl 0,7
Hb 12,1-15,1 g/dl 12
Platelet 140-440 x 103 /µL 192 x 103
Assesment:

No Problem Medis Terapi Obat Refrensi DRP Monitoring


1 Asma 1.Flixotide Inhaler Medscape - -
50 mcg 2 x 2 puff

2.Ventolin Inhaler
2 puff Q 4-6 jam
PRN sesak
2 Hipertensi Propranolol Basic Propranolol Digantikan
pharmacology kontraindikasi dengan obat
& drug notes terhadap ARB
pasien asma
3 Kontrasepsi yaz Basic Yaz Yaz
pharmacology kontraindikasi digantikan
& drug notes dan efek kontrasepsi
samping andalan
dengan pasien injeksi 3
riwayat bulan
migren

1. Pemakaian prednisolone sudah cukup baik karena untuk seseorang yang menderita
asma parah (eksaserbasi parah), obat-obatan ini akan membantu membangun kembali
kontrol dengan cepat. Jika digunakan selama beberapa hari selama eksaserbasi parah,
risikonya sangat minim.

2. Hb masih dapat dikontrol dengan peningkatan kembali melalui pola makan yang baik.

Terapi Non Farmakologi

1. Dengan melakukan olahraga secara teratur seperti berenang untuk meningkatkan


kemampuan otot nafas, kebugaran jasmani, karena dengan berenang pasien dituntut
untuk latihan pernapasan sehingga otot pernafasan menjadi lebih kuat.
2. Senam asma dapat mengurangi frekuensi serangan
3. Menghindari faktor-faktor pencetus yang dapat menyebabkan timbulnya asma seperti
bulu kucing, polusi udara, asap rokok

Anda mungkin juga menyukai