Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akhir Keperawatan Kritis

Evidence Based Practice


“Cooling Pillow pad untuk mencegah Pressure Ulcer dan meningkatkan Kenyamanan
pasien di ICU”

Dosen :
Dr. Ninuk Dian K, S.Kep., Ns., MANP

Di susun oleh :
Kelompok SGD 5

Mitha Permata Dini (131611133057)


Maulidiyah Mahayu Nilam A (131611133067)
Konita Shafira (131611133073)
Sabrina Sheila Umar (131611133081)
Fathma Hanifati (131611133084)
Mochammad Nur Cahyono (131611133094)
Faizatul Ummah (131611133097)
Nabiela Audina (131611133102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
Evidence Based Practice
“Cooling Pillow pad untuk mencegah Pressure Ulcer dan meningkatkan Kenyamanan
pasien di ICU”
1. Fenomena
Tekanan yang berkepanjangan merupakan penyabab utama ulkus decubitus
karena tekanan dapat menyebabkan iskemia jaringan lunak. Banyak factor lain yang
juga ikut berperan dalam terjadinya ulkus decubitus seperti shear (geseran/luncuran),
Frction (gesekan), kelembaban yang berlebihan, dan mungkin juga infeksi (Maklebust
&Sieggreen, 2001). Decubitus merupakan masalah yang dihadapi oleh pasien-pasien
dengan penyakit kritis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang lumpuh dalam
waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak
dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit (Morison 2003).
Hasil penelitian Suheri (2009) menunjukkan bahwa lama hari rawat dalam
terjadinya luka decubitus pada pasien immobilisasi 88,8% muncul luka decubitus
dengan rata-rata lama hari rawat pada hari ke lima perawatan. Jaringan kutan menjadi
rusak atau hancur, mengarah pada pengrusakan progesif dan nekrosis dari jaringan
lunak dibawahnya (smeltzer 2002, Potter dan Perry 2005).
Terkait dengan peran perawat dalam upaya pencegahan luka tekan, Potter and
Perry (2005) menyatakan ada 3 (tiga) area intervensi keperawatan utama dalam
pencegahan luka tekan yakni perawatan kulit yang meliputi perawatan hygiene dan
pemberian topical, pencegahan mekanik dan dukungan permukaan yang meliputi
penggunaan tempat tidur, pemberian posisi dan kasur, bantal terapeutik, dan edukasi.
Di Indonesia, pekerjaan perawat terikat oleh kode etik profesi dimana terhadap pasien
perawat melaksanakan tugasnya bersumber pada kebutuhan pasien, dan terhadap
tugas perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien serta matang
dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
Penggunaan Cooling Pillow Pad merupakan salah satu metode untuk mencegah
terjadinya decubitus pada pasien khususnya pasien ICU yang harus bedrest dalam
jangka waktu yang cukup lama. Metode Cooling Pillow Pad diberikan kepada pasien
ICU sebagai bantalan pada bagian belakang tubuh. Salah satu alasannya karena
biasanya alas yang digunakan di Rumah Sakit adalah perlak atau underpad, dan jika
digunakan dalam jangka waktu yang lama akan terasa panas dan lembab, sehingga
sangat berisiko terjadinya decubitus. Cooling Pillow Pad terbukti dapat membuat
sensasi dingin dan segar pada tubuh sehingga pasien juga dapat merasakan
kenyamanan ketika menggunakannya.

2. PICOT
P Cooling pillow pad merupakan layanan perawatan pada untuk
(Patient or Problem) mencegah terjadinya dekubitus atau luka tekan atau laserasi.
Cooling pillow pad bisa digunakan pada pasien yang bedrest
lama dan mengalami imobilisasi.
I Cooling pillow pad merupakan intervensi baru dalam
(Intervention) pencegahan dekubitus maupun ulser. Penggunaan pillow pad
yang mudah dapat membantu perawat dalam melakukan
tugasnya, cooling pillow pad diharapkan dapat membantu
perawat dan dokter dalam mencegah dekubitus maupun
meningkatkan kenyamanan pasien.
C Intervensi lain yang dapat digunakan berupa penggunaan bed
(Comparison atau matrass anti dekubitus, bantal anti dekibitus, dan ROM
Intervention) (Range of Motion) pasif pada pasien.
O Pemanfaatan cooling pillow pad dapat mencegah terjadinya
(Outcome) dekubitus maupun ulser bagi pasien. Cooling pillow pad tidak
hanya berguna bagi pasien, namun juga membantu perawat
dalam pencegahan dekubitus dan ulser. Pillow pad yang
digunakan juga tidak sulit didapat sehingga memudahkan bagi
perawat dalam mengintervensikannya. Dengan demikian
cooling pillow pad berperan penting dalam mencegah
terjadinya dekubitus maupun ulser dan meningkatkan
kenyamanan pasien
T Penerapan cooling pillow pad yaitu sebagai bantal pasien
(Time) dengan bedrest atau penurunan kesadaran. Sebelum dipakai
diberikan sarung bantal. Penggunaannya tidak ada batasan
waktu. Cooling pillow pad tidak boleh dicuci. Sarung
bantalnya saja yang dicuci.

3. Keaslian Penulisan

No Judul Karya Tujuan Metode (Desain, Hasil Komentar


. Ilmiah, Penulis Sample,
dan Tahun Variabel,
Instrumen,
Analisis)
1. Prevention of Penelitian ini Babi Mongrel Kerusakan Pressure
Pressure Ulcers bertujuan untuk berusia 3 hingga 4 minimal ulcer dapat
by Focal menentukan: bulan yang diamati pada dicegah
Cooling : digunakan dalam jaringan dengan
1) efek dari durasi
Histological penelitian ini. superfisial aplikasi
tekanan yang
Assessment in a Hewan-hewan ini, dan dalam pendinginan
diberikan dan
Porcine Model dengan berat 30 yang fokal pada
penerapan suhu
(Iaizzo, Paul A., hingga 40 kg mendasari suhu 30°C
pada pembentukan
et al, 1995) dengan area disk aplikator atau kurang.
luka
permukaan 25 ° C
2)ambang batas belakang yang bahkan
suhu pendinginan cukup besar dan setelah
yang akan datar untuk periode
meminimalkan mengakomodasi aplikasi
potensi keberadaan dua sepuluh jam.
pembentukan luka belas, cakram Dapat
logam disimpulkan
berdiameter 57 bahwa
mm digunakan kerusakan
secara seragam jaringan kulit
menerapkan nilai dan
tekanan dan suhu subdermal
yang telah dipilih dapat
sebelumnya. Pada dikurangi
set percobaan dengan
pertama, dua pendinginan
belas logam disk fokal dengan
(diameter 57 mm) suhu 30 ° C
diaplikasikan atau kurang.
pada punggung
babi pada tekanan
yang sama 100
mm Hg foria
periode 2, 5, atau
10 jam yang
mengendalikan
suhu disk di salah
satu 25, 35, 40,
atau 45 <1 C (tiga
disk pada setiap
suhu). Dalam set
percobaan kedua,
dua belas logam
disk diaplikasikan
pada 100 mm Hg
selama sepuluh
jam pada suhu 25,
27.5, 30, dan 32.5
° C. Tingkat
keparahan cedera
jaringan yang
dihasilkan,
ditentukan secara
histologis,
berkorelasi
dengan
peningkatan suhu
dan durasi yang
diterapkan.

2. Effects Of Local Tujuan dari Desain: Quasy- Pemberian Hasil dari


Cooling On Skin penelitian ini experiment suhu rendah penelitian ini
Perfusion To adalah untuk terhadap menunjukkan
Sampel: Simple
Pressure mengembangkan pasien bahwa
random sampling
Implications To protokol dan dengan head terdapat
pada 10 orang
Pressure Ulcer instrumen untuk injury, pengaruh
Prevention (Yi mengetahui Variabel transplant local cooling
Ting Tzen, pengaruh suhu independent: organ, dengan suhu
2008) rendah terhadap Skin Perfusion plastic 25oC terhadap
respon skin Respon to surgery dapat skin perfusion
perfusion dan Pressure mengurangi dan risiko
pressure ulcer risiko pressure ulcer
Variabel
pressure
dependent:
ulcer
Cooling (25oC)
dan Non-Cooling

Instrument: Skin
Fold Caliper,
Thermoelectric
Cooling System,
Laser Doppler
Flowmetry,
Computer
Controlled
Indenter

Analisis: Paired
t-test, Statistical
Analysis, SPSS

3 Support Tujuan penelitian Metodenya Penggunaan Terdapat


Appartus With A ini menyangkut alat melakukan alat pengaruh
Plurality Of pendinginan yang pendinganan area pendingin dalam
Thermal Zones terlokalisa atau tubuh sacara pada pasien penggunaan
Providing terfokus dalam selektif dengan alat pendingin
Localized mengurangi risiko dibeberapa zona: bedrest dan pada pasien
Cooling (United kerusakan pada membuang kursi roda bedrest dan
States, 1996) area tubuh yang permukaan di atas dapat kursi roda
menahan berat lapisan mengurangi untuk
bada pasien pendinginan; risiko mengurangi
terbatas di tempat memberikan kerusakan risiko
tidur atau kursi tekanan pada pada area kerusakan
roda untuk waktu permukaan tubuh karena area tubuh.
yang lama. dengan menahan
memberikan luka berat badan
pada bagian pasien.
tubuh; merasakan
lokasi tempat
tekanan;
mengoperasikan
satu atau lebih
zona untuk
mendinginkannya
.

4 Development of Tujuan penelitian Desain : Pada data Efek Local


a System to ini adalah untuk penelitian ini tentang aliran Cooling
Study The mengembangkan menggunakan darah kulit, terhadap
Effects of Local sistem berbasis desain diketahui dalam
Cooling On Skin komputer untuk pengukuran bahwa subjek pencegahan
Blood Flow secara bersamaan berulang; setiap dengan suhu luka berbaring
response to mengontrol suhu subjek dikenakan kulit yang yang telah
Interface kulit, tekanan kedua prosedur : lebih tinggi dibuktikan
Pressure Interface dan pendinginan (25O umumnya dalam
mengukur aliran C), dan tidak memiliki penelitian ini
darah kulit. didinginkan (nilai aliran darah sehingga
(Yi-Ting Tzen, bervariasi secara kulit yang dapat
BS, Yih-Kuen individual). lebih tinggi. mengurang
Jan, Ph.D., PT, Urutan prosedur Membanding lama rawat
David M. tes secara acak. kan kedua inap dan dapat
Brienza, Ph.D. Kedua prosedur subjek, aliran meningkatkan
University of tersebut darah pada kenyamanan
Pittsburgh, PA, menggunakan subjek satu pasien.
2008) pola aplikasi lebih stabil
tekanan yang daripada
sama. subjek ke
dua.
Sampel : laki laki
Fluktuasi
muda yang sehat
konstan
(usia 26 dan 35
aliran darah
tahun) direkrut
pada subjek
untuk
dua
mengevaluasi tes
bertepatan
ini. Mereka tidak
dengan
memiliki riwayat
osilasi
penyakit
tekanan yang
kardiopulmoner,
diamati dan
hipertensi, atau
peningkatan
diabetes.
aliran darah
Makanan dan
yang tiba tiba
minuman
segera setelah
berkafein dilarang
60 mmHg
12 jam sebelum
pemindahan
tes dilakukan.
tekanan
Subjek berbaring
diamati pada
terngkurap di atas
keempat
meja mat dan tes
kondisi tes
dilakukan pada
terutama
kulit di area
setelah
sakrum.
pelepasan
Variabel tekanan 150
Independen : mmHg juga.

Local Cooling on
skin

Variabel
Dependen :
aliran darah kulit
dan interfeace
pressure

Instrumen :

Instrumen yang
digunakan dalam
penelitian ini
mengandung tiga
komponen
utama : aplikator
tekanan, kontrol
suhu, dan deteksi
aliran darah kulit.
Indentor khusus
digunakan untuk
aplikasi tekanan.
Tip indentor
berisi efek Peltier
termoelektrik
transduser untuk
mengendalikan
suhu dan
bersentuhan
langsung dengan
kulit di atas
sakrum.

Analisis :

Analisis deskriptif
dasar pada data
mentah dibuat
untuk fase
tekanan 60 dan
150 mmHg untuk
subjek dan
prosedur. Rata
rata setiap 30
detik untuk tujuan
visualisasi. Angka
angka itu
kemudia
dibandingkan di
dalam dan di
antara subjek.

5 A randomised untuk Desain: Quasy- sebagian Bantalan gel


controlled trial mengevaluasi experiment besar wanita bersalin, yang
to compare the efektivitas rezim mengalami dirancang
Sampel: Simple
effectiveness of standar (kompres edema khusus untuk
random sampling
icepacks and es dan Epifoam) perineum, mendinginkan
pada 120 wanita
Epifoam with dalam memar dan daerah
pasca persalinan
cooling menghilangkan nyeri setelah perineum,
maternity gel trauma perineum Variabel persalinan lebih efektif
pads at dan independent: instrumental, dalam
alleviating membandingkan alleviating yang mengurangi
postnatal dengan perangkat postnatal berlanjut trauma
perineal trauma. pendingin baru perineal trauma selama perineum bila
(Community (pad gel bersalin) setidaknya dibandingkan
Variabel
Midwifery lima hari dengan
dependent:
Office. 2000) untuk nyeri rejimen
effectiveness of
perineum, standar rumah
icepacks and
meskipun sakit dan lebih
Epifoam with
analgesia tinggi dinilai
cooling maternity
oral. oleh wanita.
gel pads
Bantalan gel
Instrument: bersalin,
Icepacks, epifoam yang
with cooling dirancang
maternity gel khusus untuk
pads mendinginka
n daerah
Analisis:
perineum,
uji coba lebih efektif
terkontrol secara dalam
acak yang mengurangi
melibatkan tiga trauma
kelompok perineum bila
perlakuan. Para dibandingkan
wanita bebas dengan
untuk memilih rejimen
waktu aplikasi standar
awal (dalam rumah sakit
waktu empat jam dan lebih
setelah tinggi dinilai
melahirkan) di oleh wanita.
semua kelompok
perlakuan dan
jumlah perawatan
berikutnya hingga
48 jam setelah
penjahitan.

4. Perbandingan Hasil dan Fenomena


a. Clinical Expertise
Pressure Ulcer dianggap sebagai masalah penting, terutama yang
mempengaruhi pasien ICU yang tidak bergerak atau berbaring terlalu lama karena
tidak sadar. Pressure Ulcer ini meningkatkan beban perawatan untuk staf layanan
kesehatan profesional serta pengeluaran farmasi. Pressure Ulcer adalah cedera pada
kulit dan jaringan di bawahnya yang disebabkan oleh tekanan yang
berkepanjangan. Meskipun, beberapa metode seperti posisi yang sering berubah
dan menggunakan alat tertentu digunakan untuk mencegah dan merawat Pressure
Ulcer, pencegahan mereka masih akan menjadi urgensi yang vital. Ada sejumlah
studi tentang efektivitas berbagai produk alternatif yang digunakan untuk
pencegahan Pressure Ulcer pada pasien di ICU, salah satunya adalah dengan
menggunakan Cooling Pillow Pad.
Penggunaan Cooling Pillow Pad merupakan salah satu metode untuk
mencegah terjadinya decubitus pada pasien khususnya pasien ICU yang harus
bedrest dalam jangka waktu yang cukup lama. Metode Cooling Pillow Pad
diberikan kepada pasien ICU sebagai bantalan pada bagian belakang tubuh. Salah
satu alasannya karena biasanya alas yang digunakan di Rumah Sakit adalah perlak
atau underpad, dan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama akan terasa
panas dan lembab, sehingga sangat berisiko terjadinya decubitus. Cooling Pillow
Pad terbukti dapat membuat sensasi dingin dan segar pada tubuh sehingga pasien
juga dapat merasakan kenyamanan ketika menggunakannya.

b. Research
1) Jurnal Development of a System to Study The Effects of Local Cooling On Skin
Blood Flow response to Interface Pressure. Penelitian ini menunjukkan data
tentang aliran darah kulit, diketahui bahwa subjek dengan suhu kulit yang lebih
tinggi umumnya memiliki aliran darah kulit yang lebih tinggi. Membandingkan
kedua subjek, aliran darah pada subjek satu lebih stabil daripada subjek ke dua.
Fluktuasi konstan aliran darah pada subjek dua bertepatan dengan osilasi
tekanan yang diamati dan peningkatan aliran darah yang tiba tiba segera setelah
60 mmHg pemindahan tekanan diamati pada keempat kondisi tes terutama
setelah pelepasan tekanan 150 mmHg juga. Efek Local Cooling terhadap dalam
pencegahan luka berbaring yang telah dibuktikan dalam penelitian ini sehingga
dapat mengurang lama rawat inap dan dapat meningkatkan kenyamanan pasien.

2) Jurnal Support Appartus With A Plurality Of Thermal Zones Providing


Localized Cooling. Menunjukkan bahwa Penggunaan alat pendingin pada
pasien dengan bedrest dan kursi roda dapat mengurangi risiko kerusakan pada
area tubuh karena menahan berat badan pasien. Terdapat pengaruh dalam
penggunaan alat pendingin pada pasien bedrest dan kursi roda untuk
mengurangi risiko kerusakan area tubuh.

c. Resources
d. Pilihan pasien
e. Intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Syapitri, Henny, dkk. 2017. Metode Pencegahan Luka Decubitus Pada Pasien Bedrest
Total Melalui Perawatan Kulit. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sari Mutiara Indonesia. Vol. VII No. 2 2017.

Yi-Ting Tzen, BS, Yih-Kuen Jan, Ph.D., PT, David M. Brienza, Ph.D. University of
Pittsburgh, PA.2008.Development of a System to Study The Effects of
Local Cooling On Skin Blood Flow response to Interface Pressure. RESNA
Annual Conference.

Community Midwifery Office. 2000. A randomised controlled trial to compare the


effectiveness of icepacks and Epifoam with cooling maternity gel pads at
alleviating postnatal perineal trauma. Vol. 16, Issue. 1. Hal 48-55.

Anda mungkin juga menyukai