Anda di halaman 1dari 18

ANAMNESIS IBU HAMIL KUNJUNGAN

AWAL

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/3

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat suatu percakapan dan
wawancara antara seorang bidan dengan ibu hamil secara langsung atau
1. Pengertian dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi ibu hamil, dengan tujuan
untuk mendapatkan data ibu hamil beserta permasalahan medisnya pada saat
kunjungan awal atau kunjungan pertama.
Sebagai acuan dalam melakukan anamnesis ibu hamil pada kunjungan
2. Tujuan
awal
1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams,Edisi 23, Vol. I, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

3. Referensi 2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga Kesehatan,
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

4. Prosedur A. Persiapan
1) Alat tulis.
2) Buku KIA.
B. Pelaksanaan
1) Perkenalan
a) Mengucapkan salam.
b) Menyambut ibu hamil dan seseorang yan menemani ibu dengan
ramah.
c) Memperkenalkan diri kepada ibu hamil.
d) Menanyakan identitas ibu : nama, usia, nama suami, alamat, no
kontak, tahun menikah, agama dan suku.
e) Menanyakan golongan darah ibu.
2) Melakukan Pengkajian Data Subjektif
a) Riwayat kehamilan sekarang
(1) HPHT, apakah haid normal atau tidak.
(2) Gerakan janin.
(3) Tanda-tanda bahaya atau penyulit.
(4) Keluhan umum.
(5) Mual dan Muntah.
(6) Keputihan.
(7) Obat, vitamin, tablet Fe dan jamu yang di konsumsi.
(8) Kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
b) Riwayat Kehamilan Terdahulu
(1) Jumlah kehamilan.
(2) Jumlah anak yang lahir hidup, berat lahir serta jenis kelamin.
(3) Jumlah kelahiran prematur.
(4) Riwayat kehamilan/kelahiran kembar.
(5) Jumlah keguguran.
(6) Riwayat persalinan dengan tindakan (vacum forceps, operasi
sesar).
(7) Riwayat perdarahan pada persalinan dan pasca persalinan.
(8) Riwayat kehamilan dengan tekanan darah tinggi.
(9) Berat badan bayi <2,5 kg atau > 4 kg.
(10) Riwayat kehamilan sungsang.
(11) Durasi menyusui ekslusif.
(12) Masalah lainnya.
c) Riwayat Penyakit Yang Diderita Sekarang/Dulu
(1) Riwayat penyakit kardiovaskuler.
(2) Riwayat hipertensi.
(3) Riwayat diabetes.
(4) Riwayat malaria.
(5) Riwayat penyakit kelamin – HIV/AIDS.
(6) Riwayat penyakit ginjal.
(7) Riwayat penyakit kejiwaan.
(8) Riwayat alergi obat/makanan.
(9) Riwayat penyakit lainnya.
d) Skrining Status Imunisasi TT1, TT2, TT3, TT4, TT5.
e) Riwayat KB terdahulu dan terakhir sebelum kehamilan ini
(1) Jenis KB yang digunakan
(2) Efek samping KB.
(3) Alasan dihentikannya KB
f) Riwayat Sosial Ekonomi
(1) Status perkawinan.
(2) Respons ibu hamil dan keluarga terhadap kehamilan
(3) Dukungan keluarga.
(4) Pengambilan keputusan dalam keluarga.
(5) Gizi yang dikonsumsi selama kehamilan.
(6) Kebiasaan hidup sehat (merokok, alkohol, NAFZA).
(7) Beban kerja dan aktivitas sehari-hari.
(8) Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk
membantu persalinan.
C. Evaluasi
1) Menjelaskan hasil anamnesis
2) Memberikan informasi setelah anamnesis ini akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik
3) Dokumentasikan hasil anamnesis.

Dibuat oleh : Paraf :

Team Bidan Puskesmas Panjalu


ANAMNESIS IBU HAMIL (KUNJUNGAN
ULANG)

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Suatu teknik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara


seorang bidan dengan ibu hamil secara langsung atau dengan orang lain yang
1. Pengertian
mengetahui tentang kondisi ibu hamil , untuk mendapatkan data ibu hanil
beserta permasalahan medisnya pada saat kunjungan ulang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan anamnesis ibu hamil pada kunjungan ulang.

1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams,Edisi 23, Vol. I, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Referensi 2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga Kesehatan,
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

A. Persiapan
1) Alat tulis
2) Buku KIA
B. Pelaksanaan
1) Menyambut klien dan seseorang yang menemani ibu dengan ramah
2) Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya
3) Menanyakan apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran
4. Prosedur
yang timbul sejak kunjungan terakhirnya
4) Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir
5) Mendapatkan informasi tentang tanda-tanda bahaya yang mungkin
dialami klien sejak kunjungan terakhirnya
C. Evaluasi
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan
2) Dokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
(KUNJUNGAN AWAL)

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PANJALU
NIP. 197207151992031007

Suatu teknik pengumpulan data objektif yang dilakukan dengan cara


inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk menentukan diagnosis,
1. Pengertian
mengindentifikasi masalah, menentukan rencana dan tindakan asuhan
pada ibu hamil kunjungan awal.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan fisik ibu hamil (kunjungan awal)

1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams,Edisi 23, Vol. I, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Referensi 2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

4. Prosedur A. Persiapan
1) Persiapan Alat
a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Termometer
d. Jam tangan
e. Pengukur LILA
f. Pita pengukur
g. Fetoskop
h. Reflek hammer
i. Bak instrumen
j. Sarung tangan DTT
k. Baju ganti
l. Buku catatan
m. Timbangan badan
n. Lampu sorot
o. Kom berisi cairan DTT
p. Bengkok
q. Penlight
r. Tissue
s. Larutan klorin
2) Persiapan Pasien
a. Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan
b. Menyarankan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemih
c. Menganjurkan ibu hamil untuk mengganti pakaian dengan baju
pemeriksaan (jika dibutuhkan)
d. Memperhatikan keadaan umum, emosi dan postur ibu selama
dilakukan pemeriksaan
B. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Pemeriksaan Antropometri
a) Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan
b) Mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
3) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital :
a) Mengukur Suhu Tubuh, Denyut Nadi, Tekanan Darah, dan
Respirasi
4) Membantu ibu hamil berbaring di meja pemeriksaan yang bersih
5) Pemeriksaan Kepala, Muka dan Leher :
a) Memeriksa rambut, kebersihan dan benjolan di kepala
b) Memeriksa apakah terjadi edema (pembengkaan) pada wajah
c) Memeriksa mata : konjunctiva pucat/tidak: Sklera berwarna
kuning (Jaundice)/tidak
d) Memeriksa rahang dan rongga mulut
e) Memeriksa dan meraba leher : Pembesaran kelenjar tiroid;
Pembesaran pembuluh limfe
6) Pemeriksaan Payudara
a) Dengan posisi tangan ibu hamil di samping memeriksa
payudara : lihat bentuk/kesimetrisan dan ukuran payudara;
Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
b) Pada saat ibu hamil mengangkat tangan ke atas kepala,
memeriksa payudara untuk mengamati ada tidaknya retraksi
atau dimpling
c) Ibu hamil berbaring dengan tangan kiri diatas, lalu lakukan
palpasi secara sistematis pada payudara sebelah kiri dan
kemudian kanan dari arah payudara ke axilla untuk
mengetahui: Massa, Pembesaran pembuluh limfe, Nyeri tekan,
Pengeluaran kolostrum atau cairan lain
7) Pemeriksaan Abdomen
8) Pemeriksaan Tulang Punggung
9) Pemeriksaan tangan dan kaki
a) Memeriksa apakah pada tangan terdapat edema atau tidak.
b) Mengamati kuku jari ibu hamil apakah pucat atau tidak
c) Memeriksa pada kaki terdapat edema atau tidak
d) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui ada tidaknya
varices
e) Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah terjadi gerakan
hipo atau hiper refleks pada kedua kaki ibu
10) Mencuci tangan
C. Evaluasi
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan
2) Dokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan

Catatan : Pemeriksaan Fisik Umum pada kunjungan selanjutnya dilakukan secara terfokus.

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu

PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS


(LILA)

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2
UPTD H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Pengukuran tindakan pemeriksaan melalui pengukuran jaringan otot dan


1. Pengertian lapisan lemak bawah kulit yang dilakukan pada pertengahan antara pangkal
lengan atas dan ujung siku dalam ukuran cm

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Lngkar Lengan Atas (LILA)

1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams,Edisi 23, Vol. I, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Referensi 2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga
Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

A. Persiapan
1) Alat tulis
2) Pita LILA/metlin
B. Pelaksanaan
1) Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
2) Tetapkan posisi bahu dan siku. Lengan yang diukur adalah lengan
kiri. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan

4. Prosedur tidak dalam keadaan tegang atau kencang


3) Letakkan pita antara bahu dan siku
4) Tentukan titik tengan lengan
5) Lingkaran pita pada tengan lengan
6) Baca angka pada batas lingkaran (Jika LILA < 23,5 cm, maka ibu
mengalami KEK)
C. Evaluasi
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan
2) Catat hasil pemeriksaan

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu
PEMERIKSAAN ABDOMEN PADA IBU
HAMIL

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/3

UPTD H. Usep Koswara, S.Kep, Ners


PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Suatu tindakan yang meliputi inspeksi, palpasi dan auskultasi di bagian


1. Pengertian
abdomen ibu hamil

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan abdomen pada ibu hamil

3. Referensi 1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams,Edisi 23, Vol. I, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

4. Prosedur A. Persiapan

1) Pita pengukuran/metlin

2) Fetoskop

3) Jam tangan

4) Alat tulis

B. Pelaksanaan

1) Cuci tangan

2) Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas tubuh disangga


bantal

3) Memeriksa kondisi kulit dan ada tidaknya luka bekas operasi

4) Mengukur TFU dengan tangan (apabila > 12 minggu) atau dengan


pita ukur (metline) (apabila > 12 minggu)

5) Melakukan pemeriksaan leopold pada abdomen untuk mengetahui


letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala janin (jika usia
kehamilan > 36 minggu) :

a) Leopold I : tentukan usia kehamilan dan tentukan bagian janin


yang ada di fundus

(1) Posisikan ibu terbaring dengan tangan kaki di tekuk


membentuk sudut 45oC

(2) Posisikan uterus berada di tengah abdomen

(3) Raba bagian fundus, lalu tentukan bagian janin


(kepala/bokong)

b) Leopold II : tentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi


uterus

(1) Posisi pemeriksa menghadap ibu

(2) Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kiri
ibu secara sejajar dan pada kegiatan yang sama

(3) Tentukan bagian janin pada kedua sisi dinding uterus


(punggung/ekstermitas)

c) Leopold III : tentukan bagian janin yang terdapat di bagian


bawah perut ibu, serta tentukan apakah bagian terendah janin
tersebut suda memasuki pintu atas panggul (PAP)

(1) Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan di bawah perut ibu, tekan
secara perlahan untuk menentukan bagian terendah janin
(kepala/bokong)

(2) Goyangkan bagian terendah janin (jika masih dapat


digoyangkan maka bagian terendah belum masuk PAP, jika
sulit digoyangkan maka bagian terendah sudah masuk PAP)

d) Leopold IV : tentuan seberapa jauh bagian terendah janin masuk


PAP

(1) Posisi pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu

(2) Luruskan posisi kaki ibu

(3) Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral
kiri dan kanan uterus bawah ujung-ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas sympisis

(4) Pertemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian


rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah
perut

(5) Perhatikan sudut yang terbentuk (jika bertemu : konvergen


atau sebagian besar bagian terendah janin belum masuk
PAP, jika tdak bertemu : divergen atau sebagian besar
bagian terendah janin sudah masuk PAP)

(6) Tentukan punctum maximun (bagian yang terdekat dengan


jantung bayi) pada sisi dinding perut ibu yang terab
punggung bayi dengan menggunakan monoaural/dopler
dengarkan detak jantung bayi selama satu menit penuh.
Deak jantung bayi dapat di dengar pada usia kehamilan >
16 minggu (normal : 120-160x per menit regular)

C. Evaluasi

(1) Memberitahukan hasil pemeriksaan

(2) Catat hasil pemeriksaan

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu
PEMERIKSAAN TINGGI FUNDUS UTERI
(TFU)

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD H. Usep Koswara, S.Kep, Ners


PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Pemeriksaan pada abdomen dari tepi atas sympisis pubis hingga ke puncak
1. Pengertian
fundus uteri menggunakan pita pengukur

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan TFU dengan Mc Donald

1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams,Edisi 23, Vol. I, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Referensi 2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

4. Prosedur A. Persiapan

1) Pita pengukur/metline

2) Alat tulis

B. Pelaksanaan
1) Cuci tangan

2) Ukur TFU menggunakan pita pengukur

3) Mulai dari tepi atas sympisis pubis, rentangkan hingga ke puncak


fundus uteri mengkuti linea medialis pada abdomen

4) Pita pengukur harus menempel pada dinding abdomen, jarak antara


tepi atas sympisis dan puncak fundus uteri adalah tinggi fundus

5) Hasil dalam cm (pengukuran TFU juga bisa dengan menggunakan


jari atau leopold)

C. Evaluasi

(1) Memberitahukan hasil pemeriksaan

(2) Catat hasil pemeriksaan

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu
PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG
JANIN (DJJ)

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD H. Usep Koswara, S.Kep, Ners


PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Pemeriksaan denyut jantung janin yang dilakukan pada daerah abdomen


1. Pengertian
dengan cara auskultasi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan DJJ

1. JNPK-KR, 2012, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini,


JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul.
Jakarta.
3. Referensi
2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

4. Prosedur A. Persiapan

1) Fetoskop/Doppler

2) Jam tangan

3) Alat tulis

B. Pelaksanaan
1) Cuci tangan

2) Gunakan jam yang terdapat jarum detik

3) Alat yang digunakan fetoskop atau Doppler

4) Setelah diketahui letak punggung janin, tentukan titik tertentu pada


dinding abdomen dimana DJJ terdengar paling kuat. DJJ lebih
mudah terdengar melalui dinding abdomen sesuai dengan dataran
punggung bayi

5) Dengarkan DJJ selama minimal 60 detik

6) Lakukan penilaian DJJ dengan kemungkinan hasi:

a) Jika DJJ kurang dari 120 atau lebih dari 160 pertimbangkan
adanya distress pada bayi (gangguan utero plasenter)

b) Jika DJJ kurang dari 120 atau lebih dari 160 kali permenit,
baringkan ibu ke sisi kiri dan anjurkan ibu untuk santai

c) Lakukan penilaian ulang DJJ 5 menit kemudian untuk


menentukan apakah DJJ tetap abnormal

d) Jika DJJ tidak mengalami perbaikan, siapkan untuk rujukan

e) Jika DJJ tidak terdengar kemungkinan IUFD, siapkan rujukan

f) Cuci tangan

C. Evaluasi

1) Memberitahukan hasil pemeriksaan

2) Catat hasil pemeriksaan

Catatan : pada leak sungsang biasanya DJJ ditemukan sejajar dengan pusat ibu.

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu
PEMERIKSAAN REFLEKS PATELA

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Suatu tindakan untuk mengetahui refleks sistem saraf berupa refleks kontraksi
1. Pengertian
otot di sekitar patela sehingga kaki akan terlihat seperti menendang

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan refleks patela

1. Ganong, William, F, 2002, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20, ed,
Widjajakusumah, M,Djauhari, EGC, Jakarta.

3. Referensi 2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan


Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga
Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

4. Prosedur A. Persiapan

1. Palu refleks

2. Buku catatan

3. Menyiapkan lingkungan untuk pemeriksaan

B. Pelaksanaan

1. Memberi informasi tentang tujuan dan maksud pemeriksaan

2. Mencuci tangan

3. Mempersilahkan ibu duduk pada tempat yang disediakan dengan


posisi menggantung secara rileks

4. Membebaskan lutut dari pakaian yang menutupinya


5. Mengalihkan perhatian ibu dengan pembicaraan yang membuat ibu
merasa tertarik

6. Mengetukkan palu refleks tepat pada tendon patela secara perlahan


dan pasti

7. Mengamati refleks:

a. 4+ : hiperaktif dengan klonus terus menerus

b. 3+ : hiperaktif

c. 2+ : normal

d. 1+ : hipoaktif

e. 0 : tidak ada refleks

8. Mempersilahkan ibu untuk duduk di tempat yang nyaman

9. Mencuci tangan

C. Evaluasi

1) Memberitahukan hasil pemeriksaan

2) Catat hasil pemeriksaan

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu
IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT)

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan ibu hamil secara aktif terhadap
1. Pengertian penyakit tetanus, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan imunisasi TT

1. Kementrian Kesehatan RI, 2013, Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi,
Jakarta.
3. Referensi
2. Kementrian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga
Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

5. Prosedur A. Persiapan

1) Termos/Vaksin carrier

2) Cool pack/kotak dingin cair

3) Vaksin TT

4) Alat suntik

5) Safety box (kotak pengaman)

6) Kapas dan wadah

7) Bahan penyuluhan (poster, leaflet dan lainnya)

8) Alat tulis

9) Buku KIA

B. Pelaksanaan

1) Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada


pasien : nama, umur, alamat dan apakah ada alergi terhadap obat-
obatan

2) Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat

3) Siapkan bahan dan alat suntik

4) Ambil vaksin dengan jarum dan spuit sebanyak 0,5 ml

5) Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian atas

6) Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular

C. Evaluasi

1) Jelaskan kepada ibu hamil kapan untuk disuntik ulang TT dan masa
perlindungannya

2) Catat pada buku status dan KMS ibu hamil

Dibuat oleh : Paraf :


Team Bidan Puskesmas Panjalu

Anda mungkin juga menyukai