Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia pada saat ini mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama
meningkat,sementara penyakit menular massih tinggi, lebih diperparah lagi oleh
munculnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.
Gambar 1. Dikutip dari global Atlas on Cardiovascular Diseases Prevention
and control 2011..PTM mengakibatkan 36 juta kematian didunia antara lain:
Penyakit Jantung dan Pembuluh darah (kardiovaskular) 48% (17,3 juta), kanker
21 % (7,5 juta), penyakit saluran Pernapasan kronis 12% ( 4,3 juta) Penyakit
diabetes melitus 3% (1 juta).
Gambar 2. Dikutip dari global Atlas on Cardiovascular Diseases Prevention
and control 2011. Hampir 80% kematian akibat PTM terjadi di negara-negara ber
penghasilan rendah dan sedang. Sekitar 17 juta kematian akibat penyaakit
kardiovaskular (penyakit jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer) 3
juta diantaranya terjadi pada usia dibawah 60 thn.

Menurut berbagai penelitian epidemiologi, masalah penanganan PTM dan


faktor resikonya justru terjadi pada massyarakat golongan sosial ekonomi rendah.
Kematian akibat PTM di negara-negara maju terus menurun, sebaliknya di
negara-negara berkembang justru meningkat.
Hasil riset Kesehatan Dasar ( RisKesDas) tahun 2007 menunjukkan bahwa
10 besar penyebab kematian diindonesia, enam diantaranya tergolong PTM.
Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi 15,4%, disusul tuberculosis 7,5%,
Hipertensi 6,8%, cedera 6,5 %, Perinatal 6,0%, Diabetes Melitus 5,7%, Tumor
5,7%,, Penyakit Hati 5,2%, Penyakit Jantung Iskemik 5,1% dan penyakit saluran
pernapasan bawah 5,1 %.
RisKesDas 2007 juga menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi
umur > 18 tahun diindonesia mencapat 31,7%, namun hanya 23,9% kasus saja
yang terdiagnosis/minum obat. Prevalensi diabetes melitus adalah 5,7%, sudah
terdiagnosis 1,5%, sedangkan 4,2% baru terdiagnosis saat penelitian dilakukan.

Dari 4 desa yang ada diwilayah binaan Puskesmas rawat jalan Toho,Penderita
PTM terbanyak adalah Hipertensi kemudian disusul Diabetes Melitus dan telah
dilakukan pembinaan yang mana mendapat tanggapan baik dari massyarakat dan
tokoh masyarakat setempat.
Dari Latar Belakang tersebut diatas,maka muncul keinginan kami untuk
mengangkat makalah tentang “MENEKAN ANGKA PTM DENGAN OLAH
RAGA”
B. TUJUAN
Tujuan dari melaksanakan Olah Raga untuk menekan angka PTM adalah
untuk mencapai Nilai STABIL / TERRKONTROL pada hasil kontrol rutin
Tekanan Darah pada penderita HIPERTENSI dan pada hasil kontrol rutin kadar
Gula darah Pada penderita DM,sehingga dapat menekan angka kematian akibat
PTM Pada penderita HIPERTENSI dan DIABETES MELITUS di wilayah binaan
Puskesmas Rawat Jalan Toho.
C. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Jalan Toho
1. Letak Geografi Dan Topografi
Wilayah Jangkauan kerja Puskesmas Rawat Jalan Toho adalah
yang terdiri dari 4 Desa Binaan yang meliiputi 12 Dusun dan 38 RT.yang
mempunyai luas wilayaH 93 KM²,Yang terdiri dari 4 desa yaitu desa Pak Laheng
dengan luas wilayah 19 KM²,Desa Toho Ilir dengan luas Wilayah 39 KM², Desa
Terap dengan luas wilayah 16 KM² dan desa Kecurit 19 KM².Dengan Jarak ke
Kabupaten Mempawah + 50 KM.
Adapun perbatasan wilayah Kecamatan Toho dengan Kecamatan Lainnya
adalah :
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Anjungan
- Sebelah Timur Berbatasan dengan Puskesmas Takong
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Puseksmas Anjungan
- Sebelah Utara Bebatasan dengan Kecamatan Sadaniang.
- 2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Puskesmas Rawat Jalan Toho berjumlah 8.005 jiwa,
terhimpun dalam 2416 KK.
TABEL KEPENDUDUKAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT
JALAN TOHO
NO DESA DUSUN RT KK RUMAH JIWA
1 PAK 3 9 573 468 2`002
LAHENG
2 TOHO ILIR 4 13 715 462 2.343

3 TERAP 2 12 628 503 2.096

4 KECURIT 2 6 488 358 1.562

Jumlah 11 40 2.416 1.791 8.005


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENYAKIT TIDAK MENULAR


Dewasa ini,pelayanan kesehatan di negara- negara berkembang sangat
terbebani oleh peningkatan kebutuhan terhadap penanganan penyakit jantung,
stroke, kanker, diabetes dan penyakit paru kronik.Upaya penambahan fasilitas di
rumah sakit tersier yang disertai pengadaan alat-alat canggih memakan sebagian
besar anggaran kesehatan, padahal fasilitas semacam itu hanya dapat dinikmati
oleh sebagian kecil dari masyarakat saja.Akibatnya upaya promosi, preventif dan
deteksi dini terhadap mereka yang mempunyai faktor resiko PTM, tidak
terlaksana.
Langkah-langkah yang dijalankan dalam pengendalian PTM mencakup :
tujuan dan penetapan target nasional, penilaian hasil penangan PTM, memperluas
jaringan kemitraan,dan melakukan pendekatan “kesehatan dalam berbagai
kebijakan”,memperkuat sistem kesehatan dan pelayanan keseehatan ditingkat
primer seperti pelayanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas ), serta
membentuk kapasitas nasional maupun institusional yang mampu melaksanakan
program pengendalian PTM.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu di revitalisasi,
agar mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM.
dibutuhkan komitmen yang inggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas
pelayan puskesmas,jejaring yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas
dan kualitas sumber daya manusia hendaknya ditingkatkan, tersedianya standar
pelayan minimun (SPM) yang komprehensif (holistik) dan sarana/prasarana
diagnostik, serta pengobatan sesuai dengan standar pengobatan puskesmas,juga
didukung oleh sistem informasi yang memadai.
Puskesmas mempunyai tiga (3) fungsi utama yaitu :
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Sebagai ousat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan.
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan primer.

B. UPAYA PENGENDALIAN PTM DI PUSKESMAS RAWAT JALAN


TOHO
1. Upaya Pencegahan
Upaya Pencegahan yang dilakukan di Puskesmas Rawat Jalan Toho yaitu
dengan memotivasi masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik secara rutin
dengan kegiatan awal yaitu mengumpulkan masyarakat dan mengadakan
pertemuan lintas sektoral membahas PTM dan Bahaya PTM serta membicarakan
tindakan pencegahannya yaitu dengan mengadakan senam sehat secara rutin.
Awal kegiatan hanya diikuti oleh peserta aktif LLI (lembaga Lansia
Indonesia ) kecamatan Toho kemudian berkembang dengan merangkul semua
instansi pemerintah yang ada dikecamatan dan desa hingga akhirnya kami
memiliki 7 kelompok senam yang diikuti oleh penyandang PTM dan masyarakat
sehat sadar kesehatan.
Upaya ini kami targetkan untuk dapat menekan angka kekambuhan pada
penderita HIPERTENSI dan DM Sehingga mencapai nilai ‘TERKONTROL”
pada setiap pemeriksaan rutin penderita.
2. Upaya Promotif
Upaya promotif yang kami lakukan adalah dengan kampanye-kampanye kecil
yang dilakukan di setiap kegiatan POSBINDU PTM dan kegiatan senam sehat,
secara individu kami lakukan promotif kerumah-rumah dengan melakukan
kegiatan PERKESMAS bekerja sama dengan tim PERRKESMAS PUSKESMAS
dan menjadi tanggung jawab semua PJ DARBIN di wilayah binaan
DARBINNYA masing-masing.
Upaya promosi kesehatan mengajak masyarak untuk bisa bersikap cerdik,
yng bertujuan menuju masa muda sehat dan masa tua nikmat tanpa PTM.
SECARA harfiah CERDIK adalah ;
C = CEK KESEHATAN SECARA BERKALA
E = ENYAHKAN ASAP ROKOK
R = RAJIN AKTIFITAS FISIK
D = DIET DENGAN KALORI SEIMBANG
I = ISTIRAHAT YANG CUKUP
K = KELOLA STRES
Mudah-mudahan dengan CERDIK ini PTM bisa dikendalikan
Pemberdayaan perorangan,keluarga,dan masyarakat di komunitas melalui
posbindu, PTM, UKBM, Poslansia dan pos lainnya dimana msyarakat
berkontribusi dalam peningkatan kesehatan melalui pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat dan berpartisipasi secara total dalam
pencegahan dan penangan kegawat daruratan yang sederhana. Diharapkan
masyarakat dapat merubah perilakunya untuk mencapai hidup sehat.
Posbindu PTM adalah kegiatan pembinaan terpadu mengendalikan faktor
resiko PTM dan merupakan bentuk kemandirian masyarakat dalam mendeteksi
dan memonitor faktor resiko PTM secara rutin. Petugas puskesmas melakukan
pengawasan melaui kegiatan monitoring program.

SOSIALISASI POSBINDU PTM DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 5


JANUARI 2016 dengan mengundang beberapa orang tokoh masyarakat,tokoh
agama,kader, 4 kades serta muspika setempat, dalam kegiatan Sosialisasi
POSBINDU PTM sekalian kita bicarakan masalah kegiatan dan kendala yaitu
berupa keuangan dalam operasional POSBINDU Terutama untuk pengadaan
STRIP PEMERIKSAAN ( KOLESTROL,UA DAN GDS) Serta reword untuk
kader.
Dan dalam pertemuan lintas sektoral itu pula akhirnya tercapai
kesepakatan untuk penggalangan dana dari pemerintah desa dan mendapat respon
baik dari seluruh masyarakat wilayah kerja puskesmas rawat jalan Toho.
3. Upaya Deteksi Dini
Dalam Upaya Deteksi kami melakukan screning yang mana Screening ini
adalah suatu strategi yang dil gunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi
faktor resiko atau penyakit pada individu dengan atau tanpa gejala,dan yang sudah
menderita PTM screening bukan untuk mendiagnosis tetapi untuk menjaring atau
menemukan apakah yang bersangkutan memiliki faktor ressiko PTM atau sudah
menderita PTM. Pada saat screening ditemukan faktor resiko PTM atau PTM
maka perlu ditindak lanjuti yang cepat dan diobati dengan tepat.
Pelayan Screening di Puskesmas dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Pelayanan aktif
Yaitu dengan melakukan screening massal ditiap desa saat kegiatan
melibatkan masyarakat banyak.
2. Pelayanan Pasif
Dilaksanakan secara terintegrasi dengan program lain yaitu misalnya
dengan program lansia,KIA .Misalnya untuk pemeriksaan Tekanan Darah, Gula
Darah, BB, TB, cholestrol, Lingkar Perut, indeks masa tubuh, IVA sadari pada ibu
berusia 30 – 50 tahun.
BERIKUT JUMLAH KASUS PTM PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO
PADA TAHUN 2016
JUMLAH
NO JENIS PENYAKIT KASUS TOTAL MENI
L P KASUS NGG
AL
1 DIABETES MELITUS 17 48 65
2 HIPERTENSI 108 177 285
3 TUMOR 0 0 0
4 PENYAKIT JANTUNG 0 0 0
KORONER
5 STROKE 0 0 0
6 OSTEOPOROSIS 18 22 40
7 ANGINA PEKTORIS 0 0 0
8 ASMA 42 24 66
9 PENYAKIT PARU OBSTRUKSI 0 0 0
KRONIK
10 GANGGUAN GINJAL KRONIK 0 0 0
11 KECELAKAAN LALIN DARAT 7 4 11
12 KDRT 0 2 2
JUMLAH 192 277 469
BAB III
PEMBAHASAN

A. STRATEGI PENGENDALIAN PTM


Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
dengan pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Posbindu
merupakan wujud peran serta masyarakat untuk melakukan kegiatan deteksi dini
dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat
meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM,
sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah sehingga terjadi perubahan sikap
prilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas kwesehatan tidak
hanya pada saat sakit , melainkan juga pada saaat sehat.
Dalam penyelenggaraan posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang
dapat dijadikan panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku
kepentingan serta pelaksanaan di lapangan .
 TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTMl
b. Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini.
 KEGIATAN POKOK
1. Pemeriksaan tekanan darah
2. Pengukuran berat badan, tinggi badan
3. Pengukuran lingkar perut
4. Pemeriksaan kapasitas paru
 RINCIAN KEGIATAN
1. Deteksi hipertansi dengan memeriksa tekanan darah
2. Deteksi kemungkinan kekurangan gizi dan obesitas dengan memeriksa
tinggi badan dan berat badan.
3. Deteksi kemungkina diabetes mellitus dengan cek gula darah
4. Deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada pengunjung
wanita 30 – 59 tahun.

 SASARAN
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki
atau tidak memiliki faktor resiko
 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
 Tanggal 11 setiap bulannya di Posbindu PINDANG desa KECURIT
 Tanggal 15 setiap bulannya di Posbindu SEMARAK desa PAK LAHENG
 Tanggal 23 setiap bulannya di Posbindu MELATI desa TERAP.
 Tanggal 26 setiap bulannya di Posbindu BERSATU desa TOHO ILIR.
 JUMLAH KADER PER POSBINDU
 Posbindu PINDANG desa KECURIT = 8 ORANG KADER
 Posbindu SEMARAK desa PAK LAHENG = 5 ORANG KADER
 Posbindu MELATI desa TERAP. = 5 ORANG KADER
 Posbindu BERSATU desa TOHO ILIR. = 8 ORANG KADER

B. STRATEGI KERJA PTM PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO


1. PRINSIP
Meningkatkan dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Menciptakan perilaku hidup sehat pada masyarakat guna peningkatan
kualitas kesehatan individu.
Mendorong peningkatan pembiayaan pada semua instansi/pemangku
kepentingan.
Mendorong peningkatan pelayan PTM di POSBINDU dan secara
terintegrasi.
Menciptakan masyarakat cinta sehat.
2. POKOK KEGIATAN
Mengadakan pertemuan lintas sektoral untuk sosialisasi POSBINDU
PTM, dan memperkenal kan apa itu PTM dan dampak PTM pada
kualitas hidup dan harapan hidup masyarakat.
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada Masyarakat tentang PTM,dan
mengajak masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik minimal 1 minggu
sekali untuk menekan angka kekambuhan pada PTM dan mencegah PTM
selain dengan aktifitas fisik juga dengan menjaga gaya hidup dan pola
makan.
Membentuk kelompok senam sehat di masyarakat.
Mengadakan penggalangan dana pada instansi desa terkait pembentukan
POSBINDU PTM.
Mengadakan Pembentukan dan Pembinaan kader POSBINDU PTM dan
kerja sama lintas program di Puskesmas untuk dapat memberikan
pelayanan yang maksimal pada penderita PTM.
Selalu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
sehat dan perilaku hidup sehat, sehingga masyarakat sadar dan cinta pada
kesehatan diri dan keluarganya.
C. PROGRAM INOVASI
 AKTIFITAS FISIK/SENAM SEHAT
Kemajuan tehnologi yang begitu pesat dewasa ini, seperti penggunaan
remote kontrol,lift dan tangga berjalan,memudahkan semua kegiatan manusia
sehingga mdapat menyebabkan manusia kurang bergerak (hypokinetic). Gaya
hidup duduk terus menerus dalam bekerja (sedentary)dan kurang gerak ditambah
dengan adanya faktor resiko,merokok,pola makan yang tidak sehat dapat
menyebabkan penyakit tidak menular,seperti penyakit jantung,pembuluh darah,
hypertensi, DM, Obesitas, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.
Penelitian badan kesehatan dunia (WHO)menyatakan bahwa gaya hidup
duduk terus menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan
kecacatan dan lebih dari 2 juta kematian setiap tahun di sebabkan karena
kurangnya bergerak/aktifitas fisik.Oleh sebab itu aktifitas fisik sangat diperlukan
untuk memelihara kesehatan .
Olah raga adalah merupakan salah satu dari aktifitas fisik,olah raga adalah
serangkaian gerak tubuh yang teratur,terencana dan terukur untuk memelihara
gerak.(yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak
(yang berarti meningkatkan kualitas hidup).

 MANFAAT OLAH RAGA


 Meningkatkan kerja dan fungsi jantung,paru dan pembuluh darah yang
ditandai dengan:
 Denyut nadi istirahat menurun.
 Isi sekuncup bertambah.
 Kapasitas bertambah.
 Penumpukan asam laktat berkurang.
 Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
 Meningkatkan HDL kolesterol.
 Mengurangi aterosklerosis.
 Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
 Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat
mengurangi cedera.
 Meningkatkan Metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan
mempertahankan berat badan ideal.
 Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti :
- Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.
- Penyakit Jantung koroner: menambah HDL –kolesterol dan
mengurangi lemak tubuh.
- Kencing manis : menambah sensitifitas insulin.
- Infeksi : meningkatkan sistem imunitas.
 Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon
terhadap jaringan tubuh.
 Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui
peningkatan pengaturan kekebalan tubuh.
a. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% - 85% denyut
nadi maksima (DNM).DNM adalah denyut Nadi Maksimal yang dihitung
berdasarkan :
DNM = 220 – UMUR
b. Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih ringan yaitu 6% -
70% DNM
Senam sehat adalah merupakan program inovasi Puskesmas Rawat Jalan
Toho yang bertujuan untuk mengurangi/menekan tingkat kesakitan penderita
PTM,dan mencegah faktor resiko PTM. Awal mula didirikannya kelompok senam
ini kami mengundang beberapa tokoh masyarakat, lintas sektoral dan kelompok
LLI kecamatan Toho,kemudian kami membuat 1 kelompok senam percontohan
yang awal mula berdirinya hanya berjumlah 7 orang LLI + 2 orang kader + 15
Staff puskesmas + 5 orang masyarakat sadar sehat = 29 orang
KEGIATAN SENAM SEHAT DI PUSKESMAS RAWAT JALAN
TOHO SUDAH MEMILIKI 8 KELOMPOK SENAM YAITU :

1) KELOMPOK SENAM KANTOR CAMAT


2) KELOMPOK SENAM KORAMIL TOHO
3) KELOMPOK SENAM POLSEK TOHO
4) KELOMPOK SENAM UPT DIKPORA TOHO
5) KELOMPOK SENAM PROLANIS/LLI
6) KELOMPOK SENAM DARBIN P.LAHENG
7) KELOMPOK SENAM DARBIN TERAP
8) KELOMPOK SENAM DARBIN KECURIT
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari data tersebut diatas di dapat data bahwa kunjungan penderita PTM di
wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Toho pada tahun 2016 adalah sebanyak 469
dari 8005 jiwa penduduk.
Yang terdiri dari Diabetes Melitus 0,81 %,Hipertensi 3,56 %,Osteoporosis 0,49
%,Asma 0,82 %, KLL 0,13 %, KDRT 0,02 %.
Dari hasil data yang terkumpul selama 2016 Jumlah kunjungan PTM di
pusekesmas rawat jalan hanya berjumlah
469 kasus X 100% = 5,85 %
8005 Jiwa
Dari 469 kunjungan PTM tercatat 400 kunjungan adaalah kunjungan sehat dengan
PTM terkontrol,maka capaiannya adalah

CAPAIAN = 400 terkontrol X 100 % = 85,28%


469 Kasus
Capaian tersebut belum membuat kami petugas Puskesmas khususnya
program PTM merasa puas,kami akan berusaha agar kunjungan pasien yang
selama ini merupakan kunjungan sakit akan berubah menjadi kunjungan sehat
atau kontrol sehat dengan angka/nilai pemeriksaan “TERKONTROL”.

Semakin Banyak masyarakat yang cinta sehat dengan dilihat dari jumlah
kunjungan posbindu dan senam sehat yang semakin meningkat banyak,dan
dengan meningkatnya jumlah kunjungan sehat/terkontrol pada penderita
Hipertensi dan Diabetes Melitus,yang berarti program inovasi yaitu senam sehat
yang bertujuan untuk menekan angka PTM dengan olah Raga sudah terlihat
manfaatnya “INTERVENSI DILANJUTKAN”
B. SARAN
1. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral demi
tercapainya “TOHO RENDAH PTM”
2. Selalu memotivasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat untuk
kesehatan diri dan keluarga.
3. Selalu mengevaluasi dan membina kerja POSBINDU PTM di wilayah
kerja Puskesmas Toho.
4. Memotivasi,mendorong masyarakat untuk aktif melakukan aktifitas fisik
sehari-hari.
5. Selalu melakukan sosialisasi dan advokasi stake holder terkait.
DAFTAR PUSTAKA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
PROFIL PUSKESMAS TOHO TAHUN 2016.
DATA LAPORAN BULANAN PTM PUSKESMAS TAHUN 2016
LAMPIRAN :........................................................................................
PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN P
DAN KELUARGA BERENCANA PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO
Jalan Raya Toho Kecamatan Toho Kode Pos 78361

URAIAN TUGAS
1. Nama : Siti Suhaida.A.Md.Kep
2. Nip : 197309231998032005
3. Pangkat/Gol : Penata Muda Tk.I/IIIB
4. Jabatan : Perawat
5. Unit Kerja : Pusskesmas Rawat Jalan Toho
A.TUGAS POKOK
1. Melakukan Asuhan Keperawatan.
2. Melakukan Tindakan Keperawatan.
3. Membagikan Obat.
4. Melaksanakan Tugas LIMPAH.
5. Pencatatan dan Pelaporan.
B. TUGAS TAMBAHAN
1. Koordinasi lintas program/lintas sektor.
2. Menghadiri rapat,pertemuan lintas sektor,seminar dll
3. Integritas kegiatan Posyandu.
4. Integritas Kegiatan Posbindu.
5. Bendahara BOK.
6. Pemegang program PTM,PERKESMAS,K3,PROLANIS
Mengetahui
Kepala Puskesmas Rawat Jalan Toho

AGUSTINA.AM
NIP.196408281985032012
PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO
Jalan Raya Toho Kecamatan Toho Kode Pos
78361

SURAT PENUNJUKAN
NOMOR : 800/ /Pusk.TOHO/2017

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : AGUSTINA.AM
Nip : 196408281985032012
Pangkat/Gol : Penata TK.I/IIId
Jabatan : Kepala Puskesmas Rawat Jalan Toho
Dengan ini menunjuk saudara/i
Nama : Siti Suhaida.A.Md.Kep
Nip : 197309231998032005
Pangkat/Gol : Penata Muda
Tk.I/IIIB Jabatan : Perawat
Unit Kerja : Pusskesmas Rawat Jalan Toho
Sebagai penanggung jawab Program PTM,untuk
melaksanakan
tugas sehari-hari di Puskesmas Rawat Jalan Toho.
Demikianlah surat penunjukkan ini dibuat untuk dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Toho,8 Januari 2017
Kepala Puskesmas Rawat Jalan Toho

AGUSTINA.AM
NIP.196408281985032012
PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PE
DAN KELUARGA BERENCANA PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO
Jalan Raya Toho Kecamatan Toho Kode Pos 78361

SURAT PENUNJUKAN
NOMOR : 800/ /Pusk.TOHO/2017
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : AGUSTINA.AM
Nip : 196408281985032012
Pangkat/Gol : Penata TK.I/IIId
Jabatan : Kepala Puskesmas Rawat Jalan Toho
Dengan ini menunjuk saudara/i
Nama : Siti Suhaida.A.Md.Kep
Nip : 197309231998032005
Pangkat/Gol : Penata Muda
Tk.I/IIIB Jabatan : Perawat
Unit Kerja : Pusskesmas Rawat Jalan Toho
Sebagai penanggung jawab Program PERKESMAS,untuk
melaksanakan
tugas sehari-hari di Puskesmas Rawat Jalan Toho.
Demikianlah surat penunjukkan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.
Toho,8 Januari 2017
Kepala Puskesmas Rawat Jalan Toho

AGUSTINA.AM
NIP.196408281985032012
PENYULUHAN DALAM
GEDUNG
No.Dokumen
SPO No.revisi
Tgl.Terbit
Halaman
PUSKESMAS Agustina.AM
RAWAT NIP:196408281985032012
JALAN TOHO

Pengertian Kegiatan penyuluhan yang ditampilkan di Institusi


bersangkutan seperti Puskesmas ataupun Puskesmas
Pembantu
Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan
positif dari Individu/Masyarakat dalam bidang kesehatan
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mandor Nomor :
ALAT :
Leaflet
Poster
Lembar balik
Alat & Bahan
Komputer
LCD Proyektor
BAHAN :
- ATK
Persiapan
Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
Menentukan sasaran pendengar
Mempersiapkan materi
Instruksi
Topik yang dikemukakan hanya satu masalah sesuai
Kerja/Prosedur
dengan kebutuhan kelompok sasaran
Mempersiapkan alat peraga
Absensi peserta
Mempersiapkan tempat dan waktu yang tepat
Mempersiapkan bahan bacaan ( jika diperlukan )
Pelaksanaan
Perkenalan diri
Mengemukakan maksud dan tujuan
Menjelaskan point-point isi penyuluhan
Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama
yang tidak membosankan
Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak
tetap duduk di tempat
Selingi dengan humor segar
Pergunakan bahasa sederhana
Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar
agar turut berpartisipasi
Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
Sediakan waktu untuk tanya jawab
Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri
penyuluhan
Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima
kasih
Bila ada bahan bacaan sebaiknya dibagikan setelah
penyuluhan selesai
Rawat jalan
Unit terkait

Rekaman NO Isi Perubahan Tanggal Mulai


Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMBERDAYAAN
.-- : MASYARAKAT

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS Agustina.AM
RAWAT NIP:196408281985032012

Pengertian proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau


kelompok secara berkesinambungan agar terjadi perubahan
prilaku dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan
Tujuan sasaran kegiatan.
Sebagai acuan atau dalam melaksanakan pemberdayaan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat JALAN TOHO nomor Tahun
tentang Kewajiban Penanggung jawab PTM dan Pelaksana
Program untuk Memfasilitasi Peran serta Masyarakat
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Pedoman dan Pelaksanaan Pembinaan Pemberdayaan
Prosedur Kepala Puskesmas menyusun rencana kegiatan berdasarkan
kebutuhan masyarakat
Kepala Puskesmas menyampaikan rencana kegiatan Puskesmas
kepada lintas sektor terkait, sasaran kegiatan / masyarakat
melalui pertemuan lokakarya mini, surat pemberitahuan, dan
pada saat pertemuan dengan masyarakat di Desa.
Unit Terkait Pengelola program PTM/PERKESMAS
KADER
MASYARAKAT.
Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan diberlakukan
POSBINDU PTM

.-- :
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SPO Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS Agustina.AM
RAWAT NIP:196408281985032012

Pengertian Penyakit tidak menular atau disebut dengan PTM merupakan


penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang.
Posbindu PTM adalah Pos Pembinaan Terpadu untuk monitoring
(tekanan darah,obesitas,merokok.diet)dan konseling faktor resiko
PTM yang dilakukan oleh dan untuk masyarakat secara rutin dan
periodik.
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan posbindu
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat JALAN TOHO nomor Tahun
tentang Kewajiban Penanggung jawab PTM dan Pelaksana
Referensi Buku Pintar kader penyelenggaraan Posbindu PTM . Kementrian
Kesehatan RI tahun 2013
Prosedur Alat
Buku Register Posbindu.
Pulpen.
Posbindu set.
KMS Posbindu PTM.
Langkah-Langkah
Melapor ke kantor desa setempat dan melampirkan jadwal
Posbindu.
Pemberitahuan kepada Masyarakat (kader sbg perpanjangan lidah
Posbindu).
Melaksanakan Kegiatan 5 langkah.
Registrasi pemberian nomor urut yang sama serta pencatatan
ulang hasil pengisian KMS FR-PTM ke buku pencatatan di
langkah 1.
Melakukan Wawancara di langkah 2.
Unit Terkait Pengelola PTM
Kader
Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai