Anda di halaman 1dari 9

MEMANDIKAN BAYI

No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Membersihkan dan memberikan kenyaman pada bayi dengan memandikan


1. Pengertian
pada 6 jam setelah lahir

2. Tujuan Sebagai acuan dalam memandikan bayi

a. Cunningham, F., gary, F., Gant, Norman, J., Lenevo Kenneth, C., Gilstrap
III Lary, C., Hauth John, D., et al. 2006, Obstetri Williams, Edisi ke-21 Vol-2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

3. Referensi b. Saifuddin Abdul Bari, dkk 2010, Buku Acuan Nasional Pelayanan
kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta

c. Varney, H, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, EGC, Jakarta.

4. Prosedur Persiapan

a. Cuci tangan

b. Siapkan keperluan mandi seperti pakaian bersih, popok, sabun dan handuk

c. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat

d. Siapkan air hangat dalam jolang mandi bayi

e. Lepaskan pakaian bayi

Prosedur Memandikan

a. Sanggahlah kepala bayi sambil mengusapkan air ke muka, tali pusat dan
tubuh bayi

b. Letakkan bayi pada handuk

c. Pakaikan sabun di sebelah bak mandi

d. Bersihkan sekitar kelamin bayi

e. Bilas sabun dengan cepat

f. Keringkan dengan benar dengan handuk

g. Tempatkan bayi pada alas dan popok yang sudah disediakan


h. Pakaikan baju bayi dan selimuti agar tetap hangat.

Dibuat oleh : Paraf :

Team Bidan Puskesmas Panjalu

PENGUKURAN TINGGI BADAN BALITA

SOP No Dokumen :
No Revisi :0

Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/1

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

1. Pengertian Mengukur tinggi badan balita

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengukuran tinggi badan balita

a. Saifuddin Abdul Bari, dkk 2010, Buku Acuan Nasional Pelayanan


kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
3. Referensi
Prawirohardjo, Jakarta

b. Varney, H, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, EGC, Jakarta.

a. Memberitahukan tentang prosedur yang akan dilakukan

b. Menganjurkan anak melepas alas kaki

c. Mempersilahkan anak berdiri tegak di tempat pengukuran, menghadap


petugas
4. Prosedur
d. Menarik alat pengukur tinggi badan pada kepala anak

e. Melihat skala yang ada pada pengukuran

f. Pengukuran selesai, anak dipersilahkan memakai kembali alas kaki

g. Mencatat hasil pengukuran pada kartu pemeriksaan

Dibuat oleh : Paraf :

Team Bidan Puskesmas Panjalu

MENIMBANG BERAT BADAN

SOP No Dokumen :

No Revisi :0
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD
H. Usep Koswara, S.Kep, Ners
PUSKESMAS NIP. 197207151992031007
PANJALU

Menimbang berat badan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan


1. Pengertian
berat badan seseorang dengan menggunakan alat timbangan berat badan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menimbang berat badan

a. Kemenkes RI 2016, “Video Penilaian Pertumbuhan Balita Kementrian


Kesehatan MCA Indonesia 2016”, https : //www.youtube.com/watch?
v=id68KWUPRHM&feature=youtu.be
3. Referensi
b. PPSDMKes RI 2017, “Penilaian Status Gizi”, Kemenkes RI Jakarta

c. Kemenkes RI 2015, Pedoman Tekhnis Pemantauan Status Gizi, Kemenkes


RI Jakarta.

4. Prosedur a. Penimbangan Berat Badan menggunakan Baby SCALP

a) Persiapan

(a) Jelaskan prosedur penimbangan dan minta ibu untuk membantu


proses penimbangan

(b) Sebelum bayi ditimbang minta ibu untu melepaskan sepatu dan
topi

(c) Letakkan timbangan bayi di tempat yang datar

(d) Berikan alas di timbangan

(e) Pastikan angka menunjukkan Nol

b) Cara menimbang bayi :

(a) Letakkan bayi diatas timbangan

(b) Baca angka pada jendela baca

(c) Dan catat berat badan bayi

b. Penimbangan Berat Badan Anak Menggunakan DACIN

a. Persiapan

(a) Gantung DACIN pada tempat yang kokoh

(b) Atur posisi angka pada DACIN sejajar dengan mata penimbang

(c) Pastikan bandul geser berada pada angka nol

(d) Pasang sarung timbang


(e) Seimbangkan DACIN yang telah dibebani

b. Cara Menimbang Anak

(a) Masukan anakkedalam sarung timbang dengan pakaian


seminimal mungkin dan seimbangkan dengan geser bandul
sampai jarum tegak lurus

(b) Baca berat badan anak dengan melihat angka di ujung bandul
geser

(c) Kembalikan banduk ke angka Nol dan keluarkan anak dari sarung
timbang

(d) Catat hasil penimbangan dnegan benar

Dibuat oleh : Paraf :

Team Bidan Puskesmas Panjalu

PENANGANAN DIARE
No Dokumen :
SOP
No Revisi :0

Tanggal Terbit : 16-12-2018


Halaman : 1/2

UPTD H. Usep Koswara, S.Kep, Ners


NIP. 197207151992031007
PUSKESMAS
PANJALU

Diare (diarrhea) adalah sebuah penyakit disaat tinja atau feses berubah
1. Pengertian
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3x dalam 24jam

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan GE

A. Kemenkes RI, 2011, Buku Saku Lintas Diare Untuk Petugas Kesehatan,
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
Jakarta.
B. UNICEF/WHO, 2009, Diarrhoea : why children are still dying and what can
3. Referensi be done : Geneva
C. Kemenkes RI, 2012, ‘Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011’,
Jakarta.
D. Kemenkes RI, 2011, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Voume
2, Triwulan dua.

A. Pada Penderita Diare Tanpa Dehidrasi


(Terapi A) :
Berikan Cairan (Air Tajin, Larutan gula garam, oralit) sebanyak yang
diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis bab.
a. Anak kurang dari satu tahun : 50-100ml
b. Anak 1-4 ahun : 100-200ml
c. Anak lebih dari 5 tahun : 200-300ml
d. Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
B. Pada Penderita Diare Dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
(Terapi B) :
5. Prosedur a. Oralit diberikan 75ml/kg bb dalam 3 jam, jangan dengan botol
b. Jika anak muntah (karena emberian cairan terlalu cepat) unggu8 5-10
menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat (1 sendok setiap
2-3 menit)
C. Pada Penderita Diare Dengan Dehidrasi Hebat
(Terapi C) :
a. Diberikan Ringer Laktat 100ml yang terbagi dalam beberapa waktu
b. Setiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak membaik
tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (pasien lebih tua)
pasien kembali diperiksa

6. Unit Terkait Dokter, Bidan, Perawat, Petugas Kesling

Dibuat oleh : Paraf :

Team Bidan Puskesmas Panjalu


PENANGANAN ISPA
No Dokumen :

No Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 16-12-2018

Halaman : 1/2

UPTD H. Usep Koswara, S.Kep, Ners


NIP. 197207151992031007
PUSKESMAS
PANJALU

ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan,


hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai
1. Pengertian
struktur saluran diatas laring, tapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian
saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008)

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan ISPA

3. Referensi A. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, 2012. Musim Kemarau,


Anak Rawan Terkena ISPA, diunduh tanggal 28 Agustus 2018,
http://www.pdpersi.co.id

B. Rasmaliah, 2008. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan


Penanggulangannya, diunduh tanggal 28 Agustus 2018
http://library.usu.ac.id

C. Warung Masyarakat Informasi Indonesia, 2009. Infeksi Saluran Nafas Akut


(ISPA), diunduh tanggal 28 Agustus 2018 htpp://www.warmasif.co.id

PEMERIKSAAN PENYAKIT ISPA :

A. Sesak nafas atau frekuensi nafas menjadi lebih cepat.

B. Nafas berbunyi mengi (whezzing) atau seperti merintih (grunting)

C. Dinding dada/sela-sela iga tampak tertarik kedalam bila anak bernafas

D. Bibir berwarna kebiru-biruan

E. Leher anak kaku

F. Kesulitan menelan

G. Muntah terus menerus

H. Anak tampak sangat lemah

PENGOBATAN PENYAKIT ISPA :

A. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral,


oksigen dsb
4. Prosedur B. Pneumonia : diberi obat antibiotik cotrimoxsazole peroral. Bila penderita
tidak mungkin diberi cotrimoxsazole atau ternyata dengan pemberian
cotrimoxsazole keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik
pengganti yaitu ampisillin, amoxicillin, atau penisillin prokain

C. Bukan pneumonia : tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan


dirumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat
batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,
dextromethorphan dan antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun
panas yaitu paracetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada
pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat)

D. Disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai


radang tenggorokan oleh kuman streptococus dan harus diberi antibiotik
(penisillin selama 10 hari)

E. Setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan perawatan
khusus untuk pemeriksaan selanjutnya

Dibuat oleh : Paraf :

Team Bidan Puskesmas Panjalu

Anda mungkin juga menyukai