PENGEMBANGAN PELAYANAN
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR ( PTM )
DI PUSKESMAS
A. Definisi Operasional.
Adalah Penyakit yang bukan disebabkan oleh proses Infeksi (tidak infeksius).
yang ditunjang oleh SDM terlatih dan mempunyai sarana dan prasarana yang
memadai.
4. Posbindu PTM
Adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi
kronik dan kanker) serta gangguan cedera dan tindakan kekerasan dalam
Adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu
Perilaku hidup, kelainan yang disebabkan faktor biologis, kimia, radiasi, fisik,
psikis, alam, dan lingkungan yang telah terbukti secara ilmiah dapat
6. Deteksi Dini
Adalah Usaha untuk mengidentifikasi penyakit lebih awal atau dengan kata
7. Sistem Rujukan
pelimpahan tugas dan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal
dalam arti pada unit yang setingkat akan tetapi berbeda kemampuannya
(antar puskesmas).
A. Latar Belakang
Indonesia pada saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit
Tidak Menular utama meningkat, sementara penyakit menular masih tinggi, lebih
diperparah lagi oleh munculnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul
36 juta orang setiap tahunnya di seluruh dunia. Sebesar 25% dari kematian
tersebut atau 9,1 juta kematian terjadi pada usia produktif dibawah usia 60 tahun
Pada tahun 2030, PTM diperkirakan akan menjadi penyebab lebih dari 75%
proporsi penderita penyakit jantung & pembuluh darah sebesar 48% dari total
penyakit kronik lainnya sebesar 4,2 juta jiwa, kanker sebesar 7,6 juta jiwa atau
21% dari total kematian akibat penyakit tidak menular,dan Diabetes Melitus 1,3
juta jiwa. Sekitar 5,8 juta orang pertahun meninggal dunia akibat cedera.
dapat diukur dengan menurunnya angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi,
lingkungannya.
kesehatan yang lebih baik dengan kebutuhan biaya lebih rendah. Kombinasi
antara teknologi yang ada untuk mengolah PTM dengan personil terlatih dan
puskesmas. Pada saat ini sebagian besar pelayanan PTM masih kearah
pembanguan Kesehatan
Indonesia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
efisien.
C. Sasaran
keliling).
D. Ruang Lingkup
dan pembuluh darah, Kanker, Penyakit Kronik dan degeneratif lainnya, DM dan
sasaran pada masyarakat yang masih sehat (well being), Masyarakat beresiko
population).
E. Batasan Operasional
resiko PTM
F. Landasan Hukum.
Osteoporosis.
12. Peraturan Walikota No. 18 tahun 2012 tentang kawasan tanpa rokok.
Program Penyakit Tidak Menular (PTM). Dilakukan oleh tenaga perawat maupun
Kompetensi/Pelatihan :
Puskesmas.
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
A. Pedoman Pencegahan
1. Pencegahan Primer
pengendalian PTM agar masyarakat tidak jatuh sakit dan masyarakat yang
yang dilakukan agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
pemberdayaan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh
muda sehat dan hari tua nikmat tanpa PTM, secara CERDIK yang secara
D : Diet sehat dengan kalori seimbang berupa rendah lemak, garam, gula
K : Kendalikan stress
menular pada
helm berstandar SNI untuk mengurangi fatalitas cidera kepala saat terjadi
benturan).
timbulnya faktor risiko utama seperti tidak merokok, cukup aktivitas fisik
untuk mencegah berat badan lebih dan obesitas (obesitas umum dan
sentral), diet sehat (gizi seimbang, rendah garam, rendah gula, rendah
lemak, cukup sayur dan buah), tidak mengkonsumsi alkohol, dan tata kelola
kesehatan tepat guna dalam pengendalian PTM. Semakin dini penyakit tidak
2. Pencegahan Sekunder
dengan atau tanpa tanda dan gejala. Skrining/uji tapis bukan untuk
memudahkan kesembuhan
pengobatan
b. Deteksi Dini
penyakit tanpa gejala atau gejala tidak khas, terdapat pada orang yang
Melalui kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan
dengan cara yang lebih mudah dan dapat dilakukan oleh petugas
darah/tekanan darah
perut
neonatus
Spirometri
bone densitometri
amphetamin
3. Pencegahan Sekunder
penderita sesegera mungkin agar terhindar dari komplikasi yang lebih lanjut
hidup. Pencegahan tertier dapat dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan
tata laksana kasus termasuk penanganan respon cepat menjadi hal yang
penyakit tidak menular harus dapat dilakukan oleh setiap petugas kesehatan
B. Pedoman Pelayanan
secara terintegrasi, misalnya: dalam pemeriksaan TB, BB, TD, LP, IMT,
IVA).
lain, misalnya pemeriksaan TD, GDS dan darah rutin untuk ibu hamil;
pemeriksaan IVA dan CBE bersama dengan kontrol KB, ANC; pemeriksaan
lain: praktek swasta, klinik, dan lain-lain. Kegiatan terkait PTM yang
puskesmas setempat.
c. Meja 3 : Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan analisa lemak
tubuh
amfetamin urine.
kerjanya
apakah akan:
lebih lanjut,
tindakan medis, cukup tinggi dan pasien yang tidak dapat ditangani, dirujuk
dalam kondisi stabil dan tepat waktu sehingga berhasil ditangani di fasilitas
terpantau dengan baik, teridentifikasi masalah dan hambatan yang dialami dan
Kabupaten/Kota
Beberapa contoh peralatan dasar tersedia dalam jumlahnya cukup, antara lain :
1. sarana penyuluhan PTM untuk berhenti merokok, gizi sehat, aktivitas fisik
yang terdiri dari media cetak (flipchart, lembar balik), media eletronika (CD,
Stetoskop, EKG, Rontgen Paru, peak flow meter, IVA kit, glukometer, tes
4. sarana pendukung seperti kreatin, keton urine, dan troponit test, thiroid
memerlukan perhatian khusus dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya
pembagian tugas dan tanggung jawab disusun lebih rinci dalam struktur
G. Penilaian
puskesmas ini, hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan dinilai untuk satu tahun
masyarakat dari jumlah Posbindu PTM. Jumlah kader terlatih yang aktif
antar puskesmas, yang dinilai dari presentasi orang berisiko yang dilakukan
skrining atau deteksi dini faktor risiko PTM, presentasi klien yang ditangani
datang
penyebabnya
deteksi dini pada yang berisiko, jumlah kasus yang ditangani, jumlah pasien
yang dirujuk, secara detail mengenai pencatatan dapat merujuk pada petunjuk
pelayanan puskesmas akan menjadi bagian dari hasil kinerja pelayanan lainnya,
setiap bulan
mendatang
puskesmas sebagai acuan bagi Lintas Program, Lintas Sektor, Dinas Kesehatan
pelayanan PTM.
Republic of Indonesia.
for primary Healt Care in Low resouese settings, geneva, wold Heald
Organization.