Untuk impor dan expo ada L/C (Letter of Credit) di dalam dan luar negeri.
Ada pembeli dan penjual. L/C menjembatani keragu-raguan/kepercayaan bagi kedua belah pihak
Ada beberapa prosedur ada letter of intent, ada hubungan antara pembeli penjual dan
menghubungi bank
Di akuntansi, masalahnya adalah apa yang perlu dicatat. Tergantung apa yang diatur, semua
harus ada aturan nya.
INTERNAL CONTROL
Internal audit diatur oleh Satuan Kerja Audit Internal Bank, dikeluarkan bulan januari kemarin.
Jika berbicara operasional bank, lebih ke bagaimana cara mengamankan asset dan mengelola
aktiva produktif dan KAP (kualitas aktiva produktif)
BANK PROFITABILITY
Jika baik, maka pengeluaran dan pemasukan harus produktif. Dari segi pengeluaran, Bank harus
selalu siap untuk mengeluarkan uang untuk kebutuhan (likuiditas). Dari segi pemasukan, bank
harus profitable.
Giro adalah suatu tabungan yang kapan saja bisa ditarik dan jumlahnya bebas (Giro lebih
leluasa)
Tabungan tergantung terms and condition yang ditentukan oleh bank sendiri, tabungan biasanya
ada aturan maksimum penarikan, dsb.
Yang lebih terikat lagi adalah time deposit, yang ini tergantung jangka waktu kapan bisa ditarik.
Dibalik semua ini ada cost nya, yaitu suku bunga. Suku bunga ini sebagai kompensasi dari terms
and condition. Giro yang paling kecil karena ketentuan nya paling sedikit. Giro bisa dikasih
sweetener berupa bunga yang cukup tinggi sebagai usaha menarik jumlah uang dari nasabah
lebih banyak
Dana yang dihimpun diatur oleh Treasury agar likuiditas bank tetap terjaga. Ini di seimbangkan
antara sumber dana dan pengeluaran dana.
Selain itu, Bank wajib menyimpan Giro Wajib Minimum (GWM) jadi yang bisa dikeluarkan
terbatas.
Ada juga Unloanable funds, yaitu dana yang tidak bisa di pinjamkan. Ada yang disebut Cost of
Loanable Funds, rumusnya yaitu:
∑ 𝐶𝑂𝐹
𝐶𝑂𝐿𝐹 = × 100%
∑ 𝑑𝑎𝑛𝑎 − 𝑢𝑛𝑙𝑜𝑎𝑛𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑢𝑛𝑑𝑠
Ada kredit langsung dan kredit tidak langsung. L/C bisa menjadi kredit langsung jika pembeli
gagal bayar.
Unsur Fraud Menurut Teori GONE
Greed : Keserakahan
Opportunity : Kesemptan
Need : Kebutuhan
Exposure : Kepentingan.
Pencegahan Fraud
1. Environment Control Approach: Effective Internal Control
a. Soft Control: Membangun budaya kerja / GCG (Transparency Accountability
Responsibility, Independency, Fairness)
b. Hard Control: Mendesign kecukupan internal control yang baik. IP General Control
dalam Sistem IT contohnya, mengatur dan mengontrol peggunaan pegawai dan
komputer
2. Market Discipline
a. Transparansi
b. Accountability
c. Responsibility
3. 4 Types of Defense (Jika a. gagal, maka b. yang menjaga, dst., jadi multiple protecton
a. Corporate Culture and GCG
b. Internal Control Structure
c. Internal Audit Activity -> Risk based audit adalah metode audit dimana scope
auditnya melihat dari sisi bagian mana yang paling beresiko
d. External Auditor