Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “tentang akad
murabahah” Shalawat beserta salam kami sampaikan kepada junjungan alam Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah mengangkat manusia dari
alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu
dan memberi saran kepada penulisan makalah kami ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kesilapan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Pengertian Akad Murabahah.................................................................. 2
B. Jenis Akad Murabahah............................................................................. 4
Skema Gambar 1.................................................................................. 4
Skema Gambar 2.................................................................................. 4
C. Dasar Syari’ah........................................................................................... 5
1. Sumber Hukum Akad Murabahah...................................................... 5
2. Rukun dan Ketentuan Akad Murabahah........................................... 8
D. Perlakuan Akuntansi Murabahah (PSAK 102)..................................... 11
1.Akuntansi Murabahah (PSAK 102)..................................................... 11
a. Akuntansi Untuk Penjual................................................................. 11
b. Akuntansi Untuk Pembeli................................................................ 16
E. Ilustrasi Akuntansi Akad Murabahah..................................................... 19
1. Tunai....................................................................................................... 19
2. Non Tunai............................................................................................... 22
3. Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
Barmasalah Restruturisasi................................................................... 26
BAB III
PENUTUP........................................................................................................... 28
A. Saran........................................................................................................... 28
B. Kesimpulan................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara bukti kesempurnaan agama Islam ialah dibolehkannya jual beli dengan
cara salam, yaitu akad pemesanan suatu barang dengan kriteria yang telah disepakati dan
dengan pembayaran tunai pada saat akad dilaksanakan. Yang demikian itu, dikarenakan
dengan akad ini kedua belah pihak mendapatkan keuntungan tanpa ada unsur tipu-
menipu atau gharar (untung-untungan).
Dengan demikian selama belum jatuh tempo, penjual dapat menggunakan uang
pembayaran tersebut untuk menjalankan usahanya dan mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya tanpa ada kewajiban apapun. Penjual memiliki keleluasaan dalam memenuhi
permintaan pembeli, karena biasanya tenggang waktu antara transaksi dan penyerahan
barang pesanan berjarak cukup lama.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara luas, jual beli dapat di artikan sebagai pertukaran harta atas rasa saling rela.
Menerut sabiq jual beli adalah memindahkan milik dengan ganti (iwad) yang dapat di
benarkan (sesuai syariah). Pertukaran dapat dilakukan antara uang dengan barang,
barang dengan barang yang bisa kita kenal dengan barter dan uang dengan uang misalnya
pertukaran nilai mata uang rupiah dengan yen.
Pertukaran uang dengan barang yang biasa kita kenal dengan jual beli dapat
dilakukan secara tunai atau dengan cara pembelian tangguh. Pertukaran barang dengan
barang, terlebih dahulu harus memperhatikan apakah barang tersebut merupakan barang
rabawi ( secara kasat mata dapat dibedakan) atau bukan. Untuk pertukaran barang
rabawi seperti emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung
dengan tepung, kurma dengan kurma, anggur kering dengan anggur kering, dan garam
dengan garam maka pertukarannya agar sesuai syariah harus dengan jumlah yang sama
dan dan harus dari tangan ke tangan atau tunai, karna kelebihannya adalah riba. Untuk
pertukaran mata uang yang berbeda harus dilakjukan secara tunai.
Harga beli menggunaka harga pokok yaitu harga beli di kurangi dengan diskon
pembelian. Apabila diskon diberikan setalah akad, maka diskon yang didapat yang akan
menjadi hak pembeli atau hak penjual sesuai dengan kesapakatan mereka di awal akad.
Dalam PSAK 102 di jelaskan lebih lanjut, jika akad tidak mengatur, maka diskon tersebut
menjadi hak penjual. Namun pada hakikatnya, diskon pembelian adalah hak pembeli.
Sehingga akan lebih baik jika prosedur operasional perusahaan menyatakan bahwa diskon
setiap akad murabahah adalah hak pembeli.
C. Dasar Syari’ah
1. Sumber hukum akad murabahah
Dalam islam, perdagangan dan perniagaan selalu dihubungkan dengan nilai-nilai
moral,sehingga semua transaksi bisnis yang bertentangan dengan kebajikan tidaklah
bersifat islami. Berdasar hukum yang telah ditetapkan dan pada masa nabi Muhammad
SAW maka diambillah dalil nya berasal dari :
a. Al-Qur’an
ٍ َارةً ع َْن تَ َر
)٤:٢٩/(النساء..... اض ِم ْن ُك ْم ِ يَا اَيُهَا الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا الَ تَأ ْ ُكلُوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِا ْل َب
َ اط ِل إِالَ أَ ْن تَك ُْونَ تِج
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan
yang bathil, kecuali dengna jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu...." (An-Nisa 4: 29)
b. Al-Hadits
ُ ارضَةُ َو َخ ْل
ط ا ْلبُ ِر َ َ ا َ ْلبَ ْي ُع ِإ َلى أ َ َج ٍل َواْل ُمق: ُث فِي ِْهنَّ اْلبَ ْركَة
َ َ ثَال: سلََِّ َم قَا َل
َ ع َل ْي ِه َو
َ ُص َّلى هللا
َ يَّ ِِ النب
َّ َّع ْنهُ أَن
َ ُب َر ِض َي هللا ٍ س َه ْي ُ ع َْن
)ت الَ ِل ْلبَي ِْع (رواه ابن ما جه ِ ش ِعي ِْر ِل ْل َب ْي
َّ ِبال
Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal yang di
dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” (HR Ibnu
Majah dengan sanad dhaif)
3. Ijab kabul
Pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang
dilakukan secara verbal, tertulis, atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.
Apabila jual beli telah dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah maka kepemilikannya,
pembayarannya dan pemanfaatan atas barang yang diperjualbelikan menjadi halal. Para
ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual beli kerelaan kedua belah
pihak. Kerelaan kedua belah pihak dapat dilihat dari ijab dan qabul yang dilangsungkan.
Untuk itu, para ulama fiqh mengemukakan bahwa syaratijab dan qabul itu adalah sebagai
berikut:
a. Qabul sesuai dengan ijab. Misalnya, penjual mengatakan: "Saya jual buku ini
seharga Rp. 15.000,-".
b. Ijab dan qabul itu dilakukan dalam satu majelis. Artinya kedua belah pihak yang
melakukan jual beli hadir dan membicarakan topik yang sama.
Untuk murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat maka
aset dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, dan
dipilih mana yang lebih rendah. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah
dari biaya erolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidaj mengikat, maka
jurnal
Dr. Kerugian Penurunan Nilai xxx
Kr. Aset murabahah xxx
3. Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah, maka perlakuannya
adalah sebagai berikut :
a. Jika terjadi sebelum akad murabahah akan menjadi pengurang biaya perolehan
aset murabahah, jurnal :
Dr. Aset Murabahah xxx ( harga perolehan – diskon )
Kr. Kas xxx
b. Jika terjadi setalah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi
hak pembeli, menjadi kewajiban kepada pembeli, jurnal :
Dr. Kas xxx
Kr. Utang xxx
c. Jiak terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi
hak penjual, menjadi tambahan keuntungan murabahah, jurnal :
Dr. Kas xxx
Kr. Keuntungan Murabahah xxx
d. Jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad,
maka akan menjadi hak penjual dan diakui sebagai pendapatan operasional lain, jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Pendapatan Operasional lain xxx
8. Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibanya sesuai dengan
akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebijakan.
Dr. Dana Kebijakan – kas xxx
Kr. Dana Kebijakan - Denda xxx
10. Penyajian
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu
saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Keuntungan
murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang ( contra account )
11. Pengungkapan
Penjual pengungkapan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak
terbatas pada :
Jika sudah memberikan uang muka, maka ketika penyerahan barang jurnalnya:
Dr. Aset xxx
Dr. Beban murabahah tangguhan xxx
Kr.uang muka xxx
Kr. Utang murabahah xxx
Jika pembeli membatalkan transaksi dan dikenakan biay, maka diakui sebagai kerugian.
Apabila biaya yang dikenakan lebih kecil dari uang muka, maka jurnalnya:
Dr. Kas xxx
Dr. Kerugian xxx
Kr. Uang muka xxx
Sedangkan biaya yang dikenakan lebih besar dari uang muka, jurnalnya:
Dr. Kerugian xxx
Kr.uang muka xxx
Kr. Kas atau utang xxx
2. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan
murabahah tunai (Apabila tidak ada uang muka)
Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai utang murabahah
sebesar harga beli yang disepakati(jumlah yang wajib dibayarkan). Selisih antara harga
beli yang disepakati dengan biya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah
tangguhan.
Jurnal:
Dr.Aset xxx
Dr. Beban murabahah tagguhan xxx
Kr.utang murabahah xxx
3. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara proporsional dengan porsi
utang murabahah yang dilunasi. Jurna:
Dr. Utang murabahah xxx
Kr. Kas xxx
Dr. Beban xxx
Beban murabahah tangguhan xxx
4. Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah, potongan pelunasan
dan potongan utang murabahah diakui sebagai pengurang beban murabahah tangguhan.
Jurnal untuk diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah
Dr. Kas xxx
Kr. Beban murabahah tangguhan xxx
1 maret 2007
Jika terjadi Beban penurunan
penurunan nilai Nilai 5.000
sebelum barang Aset murabahah 5.000
pesanan
diserahkan kepada
pembeli sebesar
Rp5.000
1 juni 2007
Penjual sesuai Kas 115.000 Aset 115.000
akad Keuntungan 20.000 Kas 115.000
menyerahkan Aset murabahah 95.000
barang kepada
pembeli dengan
nilai Rp115.000
15 maret 2007
Penjual sesuai akad Kas 115.000 Aset 115.000
menyerahkan barang Keuntungan 20.000 Kas 115.000
kepada pembeli Aset Murabahah 95.000
dengan nilai
Rp115.000.
Secara tunai.
1 april 2007
Apabila diskon
diberikan oleh pihak
ketiga setelah akad
ditandatangani oleh
pembeli dan penjual,
sebesar Rp5.000 dan
biaya pengembalian
diskon Rp1.000. Kas 4.000
- Pada saat menerima Utang 4.000
diskon dari pihak Utang 4.000 Kas 4.000
ketiga Kas 4.000 Aset 4.000
- Jika merupakan hak
pembeli:
Saat diskon diterima Dana kebajikan-kas 4.000
Dana kebajikan-
Saat diskon denda 4.000
dibayarkan kepada
pembeli
2. Non-Tunai
Tidak menggunakan akun penjualan dan harga pokok penjualan ketika barang
diserahkan (biasa digunakan daam lembaga keuangan)
Transaksi Penjual pembeli
(dalam
Rp000)
1 jsnusri
2007 Aset
Penjual murabahah 200.000
dan Kas/utang
pembeli 200.000
melakuka
n akad
murabaha
h pesanan
mengikat.
Penjual
membeli
dari pihak
lainbaran
g yang
akan
dijual
kepada
pembeli.
Penjual
membeli
persediaa
n dari
pihak lain
dengan
harga
Rp200.00
0 dan
akan
diserahka
n pada 1
juni 2007
akan
dibayarka
n dalam
dua kali
angsuran.
1 juni
2007 Piutang Aset 200.000
Penjualan murabahah 250.000 Beban ditangguhkan 50.000
sesuai Keuntungan Utang 250.000
akad tangguhan 50.000
menyerah Aset
kan murabahah 200.0
barang 00 (beban ditangguhkan akan diamortasi
kepada sepanjang akad)
pembeli
dengan
nilai (keuntungan tangguhan akan
Rp250.00 diamortisasi sepanjang akad)
0 secara
tidak
tunai dan
akan
dibayar
selama 2
tahun.
Nilai
tunai dari
aset
Rp200.00
0. dengan
2 kali
angsuran.
Transaksi murabahah jika penjual adalah produsen (menggunakan akun harga pokok
penjualan)
Transaksi Penjual Pembeli
1 juni 2007
Penjual Aset Murabahah 190.000 Uang muka 10.000
menandatangan Kas/utang 190.000 Kas 10.000
i akad Kas 10.000
murabahah. Utang lain-lain
Penjualan Murabahah 10.000
digunakan
secara kredit
Rp250.000
dengan harga
perolehan Rp
200.000 dan
diskon sebelum
akad Rp10.000
serta menerima
uang muka
Rp10.000 dan
akan
diserahkan
kepada pembeli
1 juni 2007.
Pembayaran
akan dilakukan
secara angsuran
5 kali setiap 3
bulan
1 juni 2007
Untuk mencatat Piutang 240.000 Aset Nonkas 190.000
penyerahan Utang lain-lain 10.000 Beba ditangguhkan 60.000
Penjualan 250.00 Utang 240.00
0 0
HPP 200.000 Uang
Aset muka 10.000
Jurnal murabahah 200.000
pengakuan laba Penjualan 250.000
tangguh/jurnal HPP 200.000
penutup Keuntungan
tangguhan 50.000
1 september
2007 Kas 48.000 Utang 48.000
Pada saat Piuatang 48.00 Kas 48.00
pelunasan 0 0
(dengan dicicil Keuntungan Tangguhan 12.000 Beban 12.000
5 kali) dan keuntungan 48.00 Beban
dilakukan 0 ditangguhkan 12.000
amortisasi atas
keuntungan dan
biaya
ditangguhkan.
1 desember Dana kebajikan-kas 1.000
2007 Dana kebajikan- Kerugian 1.000
Jika pembeli denda 1.000 Kas 1.00
tidak dapat Kas 48.000 0
membayar Keuntungan Utang 48.000
karena Tangguhan 12.000 Beban 12.000
kelalaiannya Piutang 48.00 Kas 48.00
sehingga 0 0
dikenakan Keuntungan 12.00 Beban
denda Rp1.000. 0 ditangguhkan 12.000
Pada saat
pelunasan
(dengan dicicil
5 kali) dan
dilakukan
amortisasi atas
keuntungan dan
biaya
dirangguhkan.
1 februari 2007 Keuntungan
Jika pembeli Tangguhan 36.000 Utang murabahah 144.000
dapat melunasi Kas 139.000 Beban 25.000
lebih cepat dari Piutang 144.00 Beban
yang 0 ditangguhkan 36.000
seharusnya, Keuntungan 25.00 Kas 139.00
maka penjual 0 0
dapat
memberikan
potongan. Pada
saat
pembayaran
cicilan ke-3,
dilunasi
kemudian
dengan
pemberian
potongan
sebesar Rp5.000
3. Penyelesaian utang piutang Murabahah Bermasalah Restrukturisasi Utang Piutang
Transaksi (dalam Penjual/kreditor Pembeli/debitur
Rp000)
12Mei 2009 penjual Persediaan 1.000.000
dan pembelimelaku Kas/utang 1.000
kan akad
murabahah.
Penjual membeli
dari pihak lain
barang yang akan
dijual kepada
pembeli dengan
harga Rp1.000.000.
barang akan
diserahkan pada
pembeli tanggal 1
juni 2009
1 juni 2009, penjual Piutang murabahah 1.250.000 Aset 1.000.000
menyerahkan Keuntungan tangguhan 25.000 beban ditangguhkan 250.000
barang kepada Persediaan 1.0 utang 1.25
pembeli dengan 00.000 0.000
nilai Rp1.250.000. beban ditangguhkan akan
secara tidak tunai Keuntungan tangguhan akan diamortisasi sepanjang akad
dan akan dibayar diamortisasi sepanjang akad proporsional dengan utang yang
selama 10 x proporsional denagn piutang dilunasi
angsuran. yang dilunasi
Jurnal setiap Kas 125.000 Utang murabahah 125.000
pembayaran Keuntungan tangguhan 25.000 Beban 25.000
angsuran Piutang Beban
murabahah 125.000 ditangguhkan 25.000
Keuntungan 25 Kas 125
.000 .000
Sampai dengan Utang murabahah 625.000
angsuranke-5, Piutang murabahah 625.000 Beban tangguhan (125.000)
pembeli dapat Keuntungan tangguhan(125.000) 500.000
membayarangsuran 500.000
dengan baik. Untuk
angsuran
berikutnya pembeli
mengalami
penurunan
kemampuan bayar,
sehingga penjual
memutuskan akan
melakukan
rekstrukturisasi
utang
murabahahnya.
Posisi terakhir dari
akun terkait dengan
utang piutang
murabahah adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya
perolehan barang tersebut kepada pembeli.
Diantara bukti kesempurnaan agama Islam ialah dibolehkannya jual beli dengan
cara salam, yaitu akad pemesanan suatu barang dengan kriteria yang telah disepakati dan
dengan pembayaran tunai pada saat akad dilaksanakan. Yang demikian itu, dikarenakan
dengan akad ini kedua belah pihak mendapatkan keuntungan tanpa ada unsur tipu-
menipu atau gharar (untung-untungan).
Harga tidak boleh berubah sepanjang akad, kalau terjadi kesulitan bayar dapat
dilakukan restrukturisasi dan kalau tidak membayar karena lalai dapat dikenakan denda.
Denda tersebut akan dianggap sebagai dana kebajikan.
Sumber hukumnya sudah jelas ada di Al Qur’an dan Al Hadist. Jenis akad yang ada
pada murabahah ada dua,yaitu :
(1). Akad dengan pesanan. (2). Akad tanpa pesanan.
B. Saran
Berhubungan dengan makalah ini yang berjudul tentang akad murabahah, guna
memenuhi persyaratan mata kuliah yang bersangkutan, terlebih dahulu agar
penulis mengetahui pengertian dari pada akad murabahah dan system kerjanya di dalam
khususnya bank syari’ah, serta mengetahui sumber hukum akad murabahah ini berasal
dari “Al-Qur’an dan Hadist” yang di riwayatkan kepada “Nabi Muhammad SAW”. Dan
ulama-ulama dari masa yang lalu hingga masa sekarang. Supaya kita tidak melupakan
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dalam ISLAM.
Terimasih kasih kepada bapak ismuadi dan kawan-kawan semua yang mana
mungkin makalah kami ini tidak cukup memadai seperti apa yang kita harapkan, harapan
dari kami kritik dan saran agar di paparkan secara langsung pada saat kami
mempresentasikan makalah ini. Semoga makalah dapat bermanfaat bagi kita semua, dan
menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, baik itu dalam system bank
maupun perdagangan sendiri.
DAFTAR PUSAKA