Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI VETERINER II
SISTEM EKSKRESI

Matheus mbele dede


1809010013

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar belakang
Ginjal merupakan salah satu organ penting yang ada di dalam tubuh manusia. Ginjal
merupakan alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia. Ginjal atau buah pinggang manusia
berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah. Berat kedua
ginjal manusia adalah 120-150 gram. Ginjal kanan terletak lebih rendah daripada ginjal kiri
dikarenakan besarnya lobus hepar.
Ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam sistem ekskresi. Ekskresi adalah
pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Ginjal merupakan tempat yang
digunakan untuk membuang zat sisa metabolisme dalam bentuk urine. Urine adalah cairan sisa
hasil metabolisme yang dieksresikan oleh ginjal. Sebagai sisa hasil metabolisme urine harus
dikeluarkan dari tubuh karena apabila tidak maka akan mengakibatkan keracunan. Pembentukan
urine terdiri dari tiga proses yaitu Filtrasi, Reabsorbsi, dan Augmentasi.

Tujuan
Mempelajari pengaruh minum berbagai larutan terhadap pembentukan urin (diuresis) dan
berat jenis urin.

Alat dan bahan


- Subyek percobaan
- Air
- NaCI kristal
- Citras Caffein
- Ureum
- Urino meter lengkap
- Gelas beker
- Tabung ukur
- Gula
- Spoit 6 ml
Prosedur kerja

- Mahasiswa yang ikut dalam percobaan ini harus mempunyai jantung yang kuat dan
makan sekurang-kurangnya 3 jam sebelum percobaan dimulai
- Mahasiswa dibagi dalam kelompok dan menyiapkan 4 orang mahasiswa untuk
percobaan terhadap larutan kopi, gula, garam, dan air mineral.
- Sebelum percobaan dimulai, mahasiswa mengeluarkan urin sampai kandung kemih
kosong.
- Kemudian mahasiswa melakukan percobaan terhadap larutan kopi, gula, garam, dan air
mineral.
- Urin ditampung, diukur volume dan berat urin setiap 15 menit selama tiga kali.
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil
Dalam praktikum kali yang membahas tentang sistem ekskresi, dimana mahasiswa telah dibagi
menjadi beberapa kelompok. Didalam tiap kelompok tersebut dipilih 4 orang anggota kelompok dimana 1
orang dipilih secara volunter untuk melakukan percobaan terhadapap larutan kopi, gula, garam dan air
mineral.
Hasil yang didapatkan dalam percobaan ini sebagai berikut :
- Kelompok 1
Waktu Kopi Gula Garam Air mineral
15 menit pertama 220 ml 16,2 ml 40,2 ml 9,2 ml
15 menit kedua 61 ml 6,4 ml 8,8 ml 7,8 ml
15 menit ketiga 18 ml 4,2 ml 6,2 ml 6,8 ml
Rata-rata 99,6 ml 8,93 ml 18,4 ml 7,9 ml

- Kelompok 2
Waktu Kopi Gula Garam Air mineral
15 menit pertama 27,4 ml 14,4 ml 19,2 ml 47,6 ml
15 menit kedua 31,6 ml 0,8 ml 3 ml 36,2 ml
15 menit ketiga 74 ml 3,6 ml 0,6 ml 5 ml
Rata-rata 43,33 ml 6,26 ml 7,6 ml 29,12 ml

- Kelompok 3
Waktu Kopi Gula Garam Air mineral
15 menit pertama 18,6 ml 13 ml 7,8 ml 7 ml
15 menit kedua 15,8 ml 7 ml 3 ml 3 ml
15 menit ketiga 10,4 ml 5 ml 2,2 ml 2 ml
Rata-rata 14,93 ml 8,3 ml 2 ml 4 ml
- Kelompok 4
Waktu Kopi Gula Garam Air mineral
15 menit pertama 11,2 ml 2 ml 20,6 ml 32,2 ml
15 menit kedua 5 ml 2,6 ml 7,8 ml 19 ml
15 menit ketiga 2,2 ml 2,6 ml 11 ml 11 ml
Rata-rata 6,13 ml 2,4 ml 13,13 ml 20,73 ml

- Kelompok 5
Waktu Kopi Gula Garam Air mineral
15 menit pertama 8 ml 6,2 ml 26 ml ml
15 menit kedua 2 ml 9 ml 9 ml ml
15 menit ketiga 1 ml 28,2 ml 6 ml ml
Rata-rata 3,6 ml 14,46 ml ml ml

 Pembahasan
Dari data hasil praktikum diatas dapat katakan bahwa jumlah air kencing yang keluar akan
lebih sedikit dari pada jumlah air yang masuk, hal ini dikarenakan terjadi proses absorbsi pada
saluran ekskresi, karena air sangat dibutuhkan oleh tubuh. Air yang masuk digunakan sebagai
pertahanan osmotik tubuh dan ion-ion terlarutnya dimanfaatkan oleh tubuh, hal inilah yang
menyebabkan air yang masuk akan lebih banyak dari pada yang dikeluarkan. Urine yang normal
Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang di
masukkan. Menurut Evelyn (2006). Urine yang dikeluarkan juga dapat dipengaruhi beberapa
faktor, seperti :
- Jumlah air yang kita minum
- Hormon antidieuretika (ADH) yaitu hormon yang dihasilkan oleh hifoses posterior.
- Banyaknya garam yang dikeluarkan
- Stimulus saraf renalis yang menyebabkan penyempitan duktus aferen.

proses penyeleksian zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh oleh ginjal, dapat juga
menjadi salah satu faktor kenapa jumlah air yang masuk lebih banyak dari pada jumlah air yang
keluar.
Dari hasil percobaan, Pada praktikan yang meminum air putih menghasilkan urine yang
relatif sedang. Hal tersebut dikarenakan dalam air putih tidak adanya pengaruh zat kimia
sehingga tidak mempengaruhi volume urine yang dihasilkan. Volume urine yang normal
dikeluarkan dalam sekali adalah 120-320 ml. Sedangakan Volume urine pada hasil yang
didapatkan yang meminum air putih adalah sebanyak 47,6 ml pada 30 menit pertama dan
masing-masing 36,2 ml dan < 20 ml pada 30 menit berikutnya. Hal ini disebabkan karena air
mineral memiliki kandungan air yang nyaris 100 % dan air putih memiliki keenceran yang lebih
dibandingkan minuman lain sehingga akan lebih banyak diekskresikan.

Volume urin yang disekresikan oleh wanita setelah meminum larutan gula gula semakin
kecil yaitu 16,2 ml pada 30 menit pertama, dan masing-masing < 10 mL pada 30 menit
berikutnya. Hal itu disebabkan karena proses pengeluaran urin dilakukan berkali-kali selama
beberapa jam sehingga ikut mempengaruhi sedikit banyaknya sekresi urin. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa pengeluaran urin pada minuman yang ditambahkan
gula, lebih sedikit karena mengandung gula sederhana yang cepat diserap oleh tubuh. Glukosa
yang ada dalam tubuh di absobsi untuk menjadi energy sehingga pengeluaran zat sisanya pun
akan lebih kecil dibandingkan minuman yang lain. Pada praktikan yang meminum larutan NaCl ,
didapat volume urine yang lebih sedikit dibandingkan praktikan yang meminum air putih, hal
tersebut disebabkan karena NaCl merupakan zat antidiuretik yang dapat menghambat
pengeluaran urine. Kerja NaCl pada sistem ekskresi dapat meningkatkan jumlah hormon ADH
(Anti Diuretic Hormone), yang menyebabkan banyaknya penyerapan air sehingga urine yang
dihasilkan sedikit dan kental. Pada praktikan yang meminum larutan kopi atau Caffeine, didapat
volume urine yang lebih banyak dibanding praktikan yang meminum air purih dan larutan NaCl.
Hal tersebut disebabkan karena senyawa Caffeina merupakan zat diuretik atau peluruh air seni.
Prinsip kerja caffeina pada sistem ekskresi berpengaruh terhadap berkurangnya produksi
hormon ADH yang menyebabkan kurangnya penyerapan air pada bagian tubulus distal yang
menghasilkan volume urine yang banyak dan encer.
KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan
Ginjal merupakan alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia. Ginjal atau buah
pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua
buah. Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Ginjal
merupakan tempat yang digunakan untuk membuang zat sisa metabolisme dalam bentuk urine. .
Pembentukan urine terdiri dari tiga proses yaitu Filtrasi, Reabsorbsi, dan Augmentasi. Urine
yang dikeluarkan juga dapat dipengaruhi beberapa faktor, Jumlah air yang kita minum,Hormon
antidieuretika (ADH) yaitu hormon yang dihasilkan oleh hifoses posterior, Banyaknya garam
yang dikeluarkan, Stimulus saraf renalis yang menyebabkan penyempitan duktus aferen.
 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam praktikum kali ini, lakukan percobaan sesuai dengan
pedoman penuntun prkatikum sehingga dapat memperoleh data yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAK

Idel, Antoni, 2000, Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari, Gramedia, Jakarta.

Junqueira, 1998, Histologi Dasar. ECG, Jakarta.

Pearce, 2005, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta.

Soewolo, 1994, Fisiologi Hewan, UT, Jakarta.

Wulangi, 1998, Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan, DepDikBud, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai