Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instalasi bedah adalah pelayanan khusus suatu rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan sebagai bukti perkembangan dari ilmu kedokteran dan keperawatan. Untuk
menerapkan kemampuan dan perkembangan ilmu kedokteran dan keperawatan khususnya di
instalasi bedah diperlukan tenaga medis yang professional dan memiliki keahlian dalam bidang
perioperatif. Tenaga medis di instalasi bedah terdiri dari unit kerja yang beranggotakan dokter
dan perawat. Dalam melaksanakan tindakan pembedahan petugas instalasi bedah harus memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan keahlian khusus agar mampu memberikan pelayanan yang
bermutu dan menunjang keselamatan pasien.
Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan instalasi bedah di rumah sakit
Martha Friska maka disusunlah pedoman pelayanan instalasi bedah.

B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan pelayanan di instalasi bedah dalam memberikan pelayanan medis
peri operatif yang tepat dan cepat, bermutu dan professional kompeten dalam melayani
pasien.

2) Tujuan Khusus :
- Untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui ketrampilan tenaga keperawatan
sehingga kemampuan sesuai dengan standard
- Untuk meningkatkan pelayanan melalui peningkatan kemampuan staf sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Untuk memelihara / mempertahankan program pengendalian mutu yang ditetapkan
dan dilaksanakan

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 1


C. Ruang Lingkup
1. Unit pelayanan instalasi bedah di RS
2. Dokter instalasi bedah
3. Perawat instalasi bedah

D. Landasan Hukum
Yang menjadi landasan hukum pelaksanaan pelayanan di Instalasi Bedah adalah :
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
4. Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 129/ Menkes/ SK/ II/ 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691/ Menkes/ PER/ VII/ 2001 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 02.02/Menkes/148/I/2010

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 2


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Pola ketenagaan dan kualifikasi tenaga perawat Instalasi Bedah adalah :

No Nama Jabatan Tingkat Pendidikan


1 Saur Hotma Gurning Kasie Instalasi Bedah dan S1 Keperawatan
Anastesie
2 Sri Lasma Dewi Saragih Asisten Kasie Instalasi Bedah dan DIII Keperawatan
Anastesi
3 Henni Pranita Saragih Asisten Kasie Instalasi Bedah dan S1 Keperawatan, Ners
Anastesi
4 Friska Tambunan Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

5 Elfrida Malau Perawat Pelaksana Instalasi Bedah S1 Keperawatan

6 Sri Nurmaya Lubis Perawat Pelaksana Instalasi Bedah S1 Keperawatan


7 Susanty Elviana Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

8 Marietha Panjaitan Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

9 Moko Rajagukguk Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

10 Mesrita Pasaribu Perawat Pelaksana Instalasi Bedah S1 Keperawatan

11 Jojor Gokmauli Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan


Simanjuntak
12 Sontri Karmida Sianturi Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

13 Chandra Pangaribuan Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

14 Kasminda Saragih Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

15 Syarif Hutagalung Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan

16 Debora Martha Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan


Sitompul
17 Welljun Sinaga Perawat Pelaksana Instalasi Bedah D III Keperawatan
18 Ismail Munthe Perawat Pelaksana Instalasi D III Keperawatan
Bedah

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 3


b. Pola ketenagaan dan kualifikasi tenaga perawat CSSD
No Nama Jabatan Tingkat Pendidikan
1 Eva Simanjuntak Staf CSSD S1 Keperawatan
2 kharuddin Staf CSSD D3 Keperawatan

c. Pola ketenagaan dan kualifikasi non medis


No Nama Jabatan Tingkat Pendidikan
1 Ika Maya Sari House Keeping SMU

d. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Bedah adalah :
a. Dinas Pagi
Yang bertugas sejumlah 6 orang dengan kategori 1 orang Kasie Instalasi Bedah, 2 orang
perawat pelaksana, 2 orang 1 orang asisten Kasie Instalasi Bedah, 1 orang staf CSSD, 1
orang house keeping
b. Dinas Siang
Yang bertugas sejumlah 3 orang dengan kategori 1 orang perawat pelaksana, 1 orang
perawat khusus mengganti verban, 1 orang information nurse (IN)
c. Dinas Sore
Yang bertugas sejumlah 7 orang dengan kategori 5 orang perawat pelaksana, Asisten
Kasie Instalasi Bedah, 1 orang staf CSSD
Yang bertugas sejumlah 3 orang dengan kategori 1 orang perawat penanggung jawab, 2
orang perawat pelaksana
d. Dinas Malam
Yang bertugas 3 orang dengan kategori 3 orang perawat pelaksana
e. Pengaturan Jaga
1. Pengaturan Jaga
 Pengaturan jadwal dinas pelayanan anasthesi bedah dibuat dan dipertanggung
jawabkan oleh Kasie Instalasi Bedah dan diketahui oleh Kabid Keperawatan dan
Direktur Medis dan Keperawatan.
 Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan direalisasikan oleh seluruh staff
instalasi bedah.

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 4


 Untuk staff yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka dapat
mengajukan permintaan dinas. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan
tenaga yang ada (apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu
pelayanan, maka permintaan disetujui).
 Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas siang, dinas sore, dinas malam, libur dinas
malam memberitahu Kasie Instalasi Bedah sehari sebelumnya. Sebelum
memberitahu Kasie Instalasi Farmasi, diharapkan petugas yang bersangkutan sudah
memberitahu petugas pengganti, apabila petugas yang bersangkutan tidak
mendapatkan petugas pengganti, maka Kasie Instalasi Bedah akan mencari petugas
pengganti yaitu petugas yang libur atau cuti pada hari tersebut dengan mengisi form
pertukaran dinas ke bagian personalia dan mengkonfirmasi alasan perubahan jadwal.
 Apabila ada petugas tiba-tiba tidak dapat bertugas sesuai jadwal seperti yang telah
ditetapkan (tidak terencana), maka Kasie Instalasi Bedah akan mencari petugas
penggantinya.

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 5


BAB III
STANDAR FASILITAS

I. Denah Ruangan
Terlampir

II. Standar Fasilitas


A. Standar Fasilitas
Ruangan dan peralatan pelayanan instalasi bedah dan anasthesi RS Martha Friska antara
lain:
 Lokasi terpisah dari ruang rawat inap dan mudah dijangkau
 Terpenuhinya ruangan yang luas yang cukup untuk penyelenggaraan pelayanan
anasthesi bedah
 Persyaratan ruangan tentang suhu, pencahayaan, kelembaban, tekanan dan keamanan
baik

1. Fasilitas dan Sarana


Tersedianya fasilitas di pelayanan anasthesi dan bedah merupakan sarana yang
membantu kelancaran kegiatan di pelaynaan anasthesi dan bedah serta kondisi yang baik
dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan spesifikasi masing-masing barang.
Fasilitas direncanakan memenuhi persyaratan, kemanan dan kenyamanan pasien.
Fasilitas peralatan yang dilakukan yang digunakan untuk kegiatan PAB di Rumah Sakit
Martha Friska dapat dilihat dari table berikut :

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 6


Daftar Perlengkapan Instalasi Bedah RS. Martha Friska

No Jenis Peralatan Jumlah Keterangan


1 Mesin Anasthesi 4  Ada di setiap ruang bedah
 Lengkap untuk pembiusan spinal dan
genaral
 Memiliki pembuangan gas medis di
bawah mesin
2 Suction 4  Ada di setiap ruang bedah
 Berfungsi dengan baik
3 CO2 Central Selalu tersedia

4 O2 Central Selalu tersedia

5 N2O Central Selalu tersedia

6 UT Central Selalu tersedia


7 Pengukur Kelembaban 1 Berfungsi baik

8 Stop kontak 4-8/ OK Dalam keadaan baik

9 Cok sambung 12 Dalam keadaan baik

10 UPS (Unitterrupted Power 1 Dalam keadaaan baik, dengan kapasitas 30


Supply) KVA
(Sumber suplai tenaga listrik
bila sumber listrik utama mati)
11 Jam Dinding 8 Ada di setiap Ruang Operasi dan ruang
pendukung lainnya
12 Air Conditioner 16 Dalam keadaan baik

13 Televisi 1 Dalam keadaan baik

14 DJ Shock 1 Dalam keadaan baik

15 Genset 1 Sentral Rumah Sakit

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 7


ALAT TULIS KANTOR (ATK) DI RUANG INSTALASI BEDAH
No Nama Alat Kantor Jumlah Keterangan
1 Kalkulator 1 buah
2 Penggaris 1 buah
3 Stappler besar 1 buah
4 Stappler kecil 2 buah
5 Buku register 1 buah
6 Buku ekspedisi 1 buah
7 Buku alokasi pasien 1 buah
8 Buku komunikasi 1 buah
9 Buku mutu pelayanan 1 buah
10 Pensil merah-biru 1 buah
11 Spidol hitam 1 buah
12 Marker hitam biasa 1 buah
13 Marker hitam permanen 1 buah
14 White board 1 buah
15 Lem glukol 1 buah
16 Amplop RSMF 10 buah
17 Blanko konsul 10 buah
18 Resep dokter 1 blanko Untuk setiap jenis resep
19 Format catatan keperawatan 10 lembar
20 Daftar obat 1 buah Untuk setiap jenis peresepan
status pasien
21 Formulir laboratorium 10 lembar
22 Formulir radiologi 10 lembar
23 Komputer 2 buah
24 Printer 1 buah
25 Tinta warna 1 paket
26 Tinta hitam 1 paket
25 Kertas 1 rim

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 8


PERLENGKAPAN RUANG CSSD BERSIH
No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 1
2 Steam / Boiler 1
3 Autoclave basah 1
4 Sterilisator kering 1
5 Sterilisator basah 1
6 Lemari instrumentasi Steril 1
7 Rak 4 tingkat 1
8 Lemari instrumentasi Bersih 1
9 Mesin Ethylone Oxide 1
10 Lemari rak laken bersih 1

PERLENGKAPAN RUANG CSSD KOTOR


No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 1
2 Rak 4 tingkat tempat cairan desinfektan 1
3 Ember sampan 2
4 Ember TUR 4
5 Ember kecil 4
6 Waskom sedang 3
7 Meja panjang 1
8 Tupper kassa besar 2
9 Kursi 4
10 Sumber air steril 1
11 Sumber air PAM 1
12 Meja laken 1

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 9


PERLENGKAPAN RUANG PREMEDIKASI
No Nama Jumlah
1 Kursi perawat 1
2 Standar infus 1
3 Bantal papan coklat 1
4 Cok raun 1
5 Tabung oksigen kecil 1
6 Lampu TL 2
7 Bed pasien 1
8 Meja pemeriksaan 1

PERLENGKAPAN RUANG RR
No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 2
2 Dengklek bertingkat 1
3 Tempat tidur 1
4 Standard Infuse 1
5 Kamar mandi 1
6 Stetoscope hitam biasa 1
7 Lampu operasi 1
8 Brancard biru 1
9 Lampu UV 1
10 Bangku 1
11 Monitoring dash 4000 1

PERLENGKAPAN DI KAMAR BEDAH 1


No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 2
2 Dengklek 4
3 Meja Operasi 1

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 10


No Nama Jumlah
4 Mesin anastesi 1
5 Standar infuse 4
6 Trolly instrumen 1
7 Troly spinal 1
8 Diatermi alsa 1
9 Bantal donat besar 1
10 Bantal donat kecil 1
11 Cok raun 2
12 Lampu Operasi 2
13 Monitoring solar 9500 1
14 Eliminotor 1
15 Suction pump cina 1
16 Lampu TL 19
17 Lampu UV 1
18 Freser bag 1
19 O2, N2O, UT 1
20 Laringoscope anal 1
21 Stetoskope hitam biasa 1
22 Bantal papan coklat 1
23 Rak 4 tingkat 1
24 Troly tempat tromel dan keranjang betadine 1
25 Jam dinding 1
26 Bantal donat sedang 1

PERLENGKAPAN DI KAMAR BEDAH 2


No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 2
2 Dengklek 4
3 Meja Operasi 1
4 Mesin anastesi omeda 1
5 Standar infuse 4
6 Trolly instrument 1

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 11


7 Trolly spinal 1
8 Diatermi exel 1
9 Bantal donat besar 1
10 Bantal donat kecil 1
11 Cok raun 2
12 Lampu Operasi 2
13 Monitoring solar 9500 1
14 Eliminotor 1
15 Suction pump 1
16 Lampu TL 25
17 Lampu UV 10
18 Freser bag 2
19 O2, N2O 1
20 Laringoscope 1
21 Stetoskope 1
22 Meja Mayo 1
23 Rak 4 tingkat 1
24 Troly tempat tromel dan keranjang betadine 1
25 Jam dinding 1
26 Bantal donat sedang 1
27 Mikroskope ( milik dr. Ayu) 1
28 Mesin URS 1
29 PCN 1
30 Kabel TUR/Sytoskopy/URS 4
31 Lasix 1
32 Bantal papan coklat 2 2
33 Bantal donat sedang 1
34 Bantal guling besar 1
35 Troli tempat rendaman alat 1

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 12


PERLENGKAPAN DI KAMAR BEDAH 3
No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 4
2 Dengklek 3
3 Meja Operasi 1
4 Mesin anastesi omeda 1
5 Standar infuse 4
6 Trolly instrument 1
7 Trolly spinal 1
8 Diatermi valley lab 1
9 Bantal papan biru 1
10 Bantal kecil biru 2
11 Bantal donat besar 1
12 Bantal donat kecil 1
13 Matras biru 2
14 Cok raun 4
15 Bantal guling kecil 1
16 Blanket 1
17 Lampu Operasi 2
18 Monitoring solar 9500 1
19 Eliminator 1
20 Suction pump biru 1
21 Troly kom set 1
22 Lampu TL 28
23 Lampu UV 12
24 Freser bag 1
25 O2, N2O, UT 1
26 Telepon 1
27 Mesin perfusi 1
28 TV 1
29 Mikroskope 1
30 Lampu perfusi 2 1
31 Lampu light sourch 1

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 13


32 Laringoscope 1
33 Rak 4 tingkat 1
34 Troly tempat tromel dan keranjang betadine 1
35 Jam dinding 1
36 Laringoscope 1
37 Stetoscope 1
38 Bantal guling sedang 1
39 Tabung Nitrogen 1
40 Selang warna kuning 1

PERLENGKAPAN DI KAMAR BEDAH 4


No Nama Jumlah
1 Air Conditioner 2
2 Dengklek 3
3 Meja Operasi 1
4 Mesin anastesi omeda 1
5 Standar infuse 2
6 Trolly instrument 1
7 Trolly spinal 1
8 Diatermi valley lab 1
9 Bantal papan coklat 1
10 Bantal kecil 1
11 Bantal donat besar 1
12 Bantal donat kecil 1
13 Cok raun 4
14 Lampu Operasi 2
15 Monitoring HP 200 1
16 Lampu Operasi 1
17 Eliminator 1
18 Suction pump biru 1
19 Lampu TL 1
20 Lampu UV 1
21 Freser bag 1

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 14


22 O2, N2O, UT 1
23 Tempat tidur bayi 1
24 Suction bayi 1
25 Stetoscope 1
26 Laringoscope 1
27 Tabung O2 kecil 1
28 Bantal donat sedang 1
29 Rak 1
30 Troly tempat tromel dan keranjang betadine 1

SET GINJAL

No Nama Jumlah
1 Hak Sedang 2 bh
2 Hak Besar 2 bh
3 Hak Ginjal 2 bh
4 Hak Gigi 6 2 bh
5 Klem 90 2 bh
6 Kocher 2 bh
7 Klem Besar 3 bh
8 Klem Sedang 4 bh
9 Steen Tang 2 bh
10 Gunting Jaringan 2 bh
11 Gunting Benang 1bh
12 Gagang Pisau No.4 1bh
13 Gagang Pisau No 3 1 bh
14 Pincet Chirurgis 2 bh
15 Pincet Anatomis 2 bh
16 Canul Saction 1 bh
17 Nald Holder 2 bh
18 Oval Klem 3 bh
19 Langen Beck 1bh
20 Doek Klem 4 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 15


SET APPENDIC
No Nama Jumlah
1 Gagang Pisau No 4 bh 1 bh
2 Gagang Pisau No 3 bh 1 bh
3 Gunting Jaringan 2 bh
4 Gunting Benang 2 bh
5 Nald Holder 2 bh
6 Oval Klem 1 bh
7 Pincet Chirurgis 2 bh
8 Pincet Anatomis 2 bh
9 Pincet Diatermi 1 bh
10 Klem Lurus 1 bh
11 Klem Bengkok 5 bh
12 Allys Klem 1 bh
13 Babcock 1 bh
14 Korentang 1 bh
15 Kocher Lurus 1 bh

SET THT
No Nama Jumlah
1 Speculum Hidung 2 bh
2 Pincet Bengkok 1 bh
3 Spatel 3 bh
4 Gunting Bengkok 1 bh
5 Gunting Benang 1 bh
6 Thoracard 1 bh ( patah)
7 Nagel Porcep 2 bh

DRAM KLEM
No Nama Jumlah
1 Dram Klem Lurus 2 bh
2 Dram Klem Bengkok 6 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 16


SET JANTUNG

No Nama Jumlah
1 LAS SET
Jas Operasi 7 bh
Handuk Tangan 7 bh
2 DOEK SET
Doek 3 x 1.5 3 bh
Doek 2 x 2 3 bh
Doek 1.5 x 1.5 5 bh
Doek 1 x 1 10 bh
Doek Meja Mayo 1 bh (2bh untuk CABG
Doek Mitral 1 bh
Doek Sactoion 1 bh
3 WASKOM SET
Waskom Besar 2 bh (Dibatasi Kassa)
Waskom Sedang 2 bh
Waskom Kecil 3 bh (Dibatasi Kassa)
Nierbeken 1 bh
Oval Klem 2 bh
Tupper 10 bh, 15 bh untuk CABG
4 CVP SET
Jas Operasi 1bh
Doek Bolong 1bh
Nierbeken 1bh
Com Kecil 1bh
Suction bayi 1bh
Gunting 1 bh
Oval Klem 1 bh
Tuper 5 bh
Nald Holder 1 bh
5 URINE SET
Doek Bolong 1 bh
Nierbeken 1 bh
Com Kecil 1 bh
Tuper 3 bh
Oval Klem 1 bh
6 PREPARASI SET
Doek 1 x 1 1 bh
Handuk Sedang 2 bh
Com Kecil 1 bh
7 KORENTANG SET
Korentang 1 bh
Gunting 1 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 17


SET HYSTREKROMI

No Nama Jumlah
1 Gagang Pisau No 4 1 bh
2 Gagang Pisau NO 7 1 bh
3 Langen Bak 2 bh
4 Pincet Anatomis 3 bh
5 Pincet Chirurgis 2 bh
6 Pincet Diatermi 1bh
7 Gunting Jaringan 2 bh
8 Gunting Benang 2 bh
9 Klem 90 1 bh
10 Nald Holder 3 bh
11 Klem Bengkok Besar 7 bh
12 Klem Lurus 3 bh
13 Kocher Lurus 3 bh
14 Oval Klem Lurus 1 bh
15 Oval Klem Bengkok 2 bh
16 Kogel Tang 1 bh
17 Tang Portio 1 bh
18 Klem Mouquito 4 bh

SET HERNIATOMY
No Nama Jumlah
1 Gagang Pisau No 4 1 bh
2 Gagang Pisau No 3 1 bh
3 Oval Klem 1 bh
4 Nald Holder 2 bh
5 Gunting Jaringan 2 bh
6 Gunting Benang 1 bh
7 Pincet Chirurgis 2 bh
8 Pincet Anatomis 2 bh
9 Klem Mouquito 8 bh
10 Kocher 2 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 18


SET SECTIO (A)

No Nama Jumlah
1 Nald Holder 3 bh
2 Gagang Pisau No 4 1 bh
3 Gagang Pisau No 3 1 bh
4 Pincet Chirurgis 2 bh
5 Pincet Anatomis 2 bh
6 Oval Klem 5 bh
7 Langen Bak 1 bh
8 Canul Saction 1 bh
9 Gunting Jaringan 2 bh
10 Gunting Benang 1 bh
11 Klem Lurus 4 bh
12 Klem Bengkok 4 bh
13 Doek Klem 5 bh
14 Kocher 3 bh
15 Pincet Diatermi 1 bh
16 Blass Hak 1 bh

SET SECTIO (B)

No Nama Jumlah
1 Nald Holder 3 bh
2 Gagang Pisau No 4 1 bh
3 Gagang Pisau No 3 1 bh
4 Pincet Chirurgis 2 bh
5 Pincet Anatomis 2 bh
6 Oval Klem 5 bh
7 Langen Bak 1 bh
8 Canul Saction 1 bh
9 Gunting Jaringan 2 bh
10 Gunting Benang 2 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 19


11 Klem Lurus 2 bh
12 Klem Bengkok 4 bh
13 Doek Klem 5 bh
14 Kocher 3 bh
15 Pincet Diatermi 1 bh
16 Klem Bengkok 3 bh
17 Blass Hak 1 bh

MINI SET
No Nama Jumlah
1 Gunting Benang 2 bh
2 Gunting Jaringan 1 bh
3 Hak kecil 2 bh
4 Hak Kecil panjang 2 bh
5 Nald Holder 2 bh
6 Pincet Anatomis 4 bh
7 Aesculap No.7 1 bh
8 Klem kecil 4 bh
9 Gunting Jaringan 2 bh
10 Gunting Benang 1 bh
11 Masquito 1 bh
12 Pincet Chirurgis 1 bh
13 Spider Kecil 1 bh

ORTOPEDI BESAR
No Nama Jumlah
1 Verburger 8 bh
2 Reduction 2 bh
3 Hak Gigi 4 2 bh
4 Pembengkok Plate 2 bh
5 Gancu 2 bh
6 Cobra Besar 2 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 20


7 Cobra Kecil 2 bh
8 Pahat 1 bh
9 Knabel 1 bh
10 Qaide 2 bh
11 Pemotong K’wire 1 bh
12 Bone Kuret Panjang 1 bh
13 Raspa 1 bh
14 Pengukur 1 bh
15 Screw Driver 2 bh
16 Mata Bor
3,5 x L 25, 4.5, 6.5, 3, 2 6 bh
17 Handle 1 bh
18 Bone Grap 2 bh
19 Raspak Kayu 2 bh
20 Bone retractor 2 bh

SET ORTOPEDI KECIL


No Nama Jumlah
1 Verburger 2 bh
2 Reduction 1 bh
3 Bone Kleim 6 bh
4 Patella 1 bh
5 Gancu 1 bh
6 Cobra 6 bh
7 Pahat 2 bh
8 Kikir 1 bh
9 Knabel 1 bh
10 Qaide 1 bh
11 Pemotong K’wire 1 bh
12 Bone Kuret 2 bh
13 Raspa 2 bh
14 Pengukur 1 bh
15 Screw Driver 2 bh
16 Mata Bor :2, 2.5 4 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 21


SET DIGITI
No Nama Jumlah
1 Tang Ortopedi 3 bh
2 Nald Holder 2 bh
3 Gunting Jaringan 1 bh
4 Gunting Benang 1 bh
5 Ganggang No.3 1 bh
6 Klem Lurus 2 bh
7 Oval Klem 1 bh
8 Pincet Chirurgis 2 bh
9 Pincet Anatomis 2 bh
10 Bonet Kuret No.00 1 bh
11 Bonet Kuret No.3 1 bh
12 Doek Klem 3 bh

SET CVP
No Nama Jumlah
1 Nald Holder 1 bh
2 Gunting Benang 1 bh
3 Pincet Chirurgis 1 bh

KATARAK SET (MATA)

No Nama Juml
ah
1 Pincet Conjungtiva 1 bh
2 Gunting Conjungtiva 1 bh
3 Diamond Knife 1 bh
4 Gunting Kornea (Castroviejo) 1 bh
5 Spoon Lens (Sendok Lensa), muscle hook, Iris spatula 1 bh
6 Sinicoe (aspirasi – irigasi) 1 bh
7 Pincet IOL (Mac – Pherson’s) 1 bh
8 Pemutar Lensa (IO Implant) 1 bh
9 Gunting Vannas (Gunting iridektorny) 1 bh

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 22


10 Pincet Kornea (Collitory) 1 bh
11 Pincet Benang Nylon 10 – 0 1 bh
12 Gunting Benang Nylon 10 – 0 1 bh
13 Speculum Eye (Barraquer) 1 bh

SET INSTRUMEN DASAR

No Nama Jumlah
1 Skapel no.3 1
2 Skapel no.3 panjang 1
3 Skapel no.4 1
4 Gunting Jaringan 5
5 Gunting Benang 2
6 Gunting Kecil 2
7 Pincet Anatomis 2
8 Pincet Chirurgis Panjang 2
9 Pincet Chirurgis Pendek 2
10 Pinset Diatermi 1
11 Kleam pean bengkok sedang 4
12 Klem 90° 2
13 Koher kecil 3
14 Nald holder 5
15 Duk klem 11
16 Hak 2 mata 2
17 Lit hak dasar 2
18 Canul suction besar 1
19 Canul suction kecil 1
20 Tang portio 1
21 Babcock 2
22 Allys klem 2
23 Oval klem 2
24 Nierbeken 6
25 Kom kecil 8
26 Kom besar 2

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 23


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Pelayanani Instalasi adalah unit khusus di rumah sakit yang memberikan pelayanan
pembedahan yang bermutu dan professional dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Pelayanan bedah terdiri dari dokter spesialis bedah, dokter bedah, dokter THT-KL dan perawat
ruang bedah.
Pelayanan bedah mencakup tindakan pra bedah, intra bedah dan pasca bedah, ketiga
tahapan ini dilakukan pada setiap tindakan pembedahan dimana perawat ruang bedah melakukan
Time out, sign in, sign out sesuai dengan data base pasien dan tindakan yang akan dilakukan.
Tindakan ini dilakukan untuk menjamin pasien safety dalam pelayanan bedah.

a. Pelayanan Pra Bedah


1. Pelayanan pra bedah merupakan pelayanan bedah yang mengevaluasi, memeriksa
kelengkapan data dan memastikan bahwa untuk lokasi pembedahan berada dalam
kondisi yang tepat.

2. Perawat ruang bedah dan dokter spesialis bertanggungjawab untuk menilai dan
memutuskan status pasien berdasarkan prosedur sebagai berikut :

- Anamnesis dan pemeriksaan pasien, melakukan sign in, time out

- Meminta dan atau mempelajari hasil-hasil pemerisaan dan konsultasi bila


diperlukan

- Menjelaskan tindakan bedah yang akan dilakukan

- Memastikan pasien bahwa pasien mengerti dan menandatangani persetujuan


tindakan bedah

- Mempersiapkan dan memastikan kelengkapan instrument, alat kesehatan yang


akan digunakan

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 24


- Pelayanan anasthesi dilakukan pada semua pasien yang akan menjalankan
tindakan bedah

b. Intra Bedah
1. Dokter spesialis dan tim bedah harus berada dikamar operasi selama tindakan
bedah dilakukan

2. Dokter spesialis melakukan langsung tindakan pembedahan setelah proses


pemberian anestesi selesai dilakukan dan dinyatakan layak untuk dilakukan
tindakan bedah

3. Dokter spesialis dibantu oleh perawat ruang bedah

4. Perawat ruang bedah menghitung instrument, kassa selama tindakan bedah


dilakukan dan memastikan dalam jumlah yang tepat

5. Dokter spesialis menutup daerah yang dioperasi

c. Pelayanan pasca Bedah


1. Setiap pasien yang telah selesai dilakukan tindakan bedah dievaluasi di ruang
pemulihan untuk mengontrol perdarahan pasca operasi

2. Pemindahan pasien keruang rawat dilakukan setelah serah terima pasien kepada
perawat ruangan dan disertai laporan kondisi pasien dan terapi tindakan yang
dibutuhkan diruang rawat

3. Kondisi pasien dinyatakan layak untuk dipindahkan ke ruang rawatan

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 25


BAB V
LOGISTIK

A. Prosedur pemintaan barang habis pakai ke logistik seperti kapas, alkohol, betadine soluction,
sarung tangan, masker, plester coklat dan putih, dettol, formalin H2O2, antiseptic, dll.
 Kepala ruangan instalasi bedah akan menulis kebutuhan barang habis pakai di formulir
permintaan yang akan ditandatangani oleh kepala Bidang Keperawatan dan diketahui
oleh Direktur Medis dan Keperawatan.
 Blangko isian tersebut diserahkan ke kepala Bidang Keperawatan dan Direktur Medis
dan Keperawatan

 Setelah ditanda-tangani oleh Kabid dan Direktur Medis dan Keperawatan maka form
permintaan barang akan diberikan ke bagian Farmasi untuk dilakukan pemesanan.
 Setelah barang datang maka bagian farmasi akan mengantar barang ke Instalasi bedah
Kepala ruangan/perawat yang menerima barang harus menandatangani bukti serah
terima barang.

B. Prosedur permintaan barang tidak habis pakai seperti alkes medis dan non medis.

 Jika ada barang yang rusak diruangan baik alat medis dan non medis maka kepala
ruangan akan berkoordinasi dengan bagian teknisi medis atau non medis untuk
memeriksa alat tersebut.
 Jika alat tersebut tidak bisa diperbaiki lagi maka teknisi akan membuat berita acara
kerusakan barang tersebut.

 Kepala ruangan akan membuat permintaan barang tersebut dengan mengisi form
pergantian barang/alat dengan melampirkan berita acara dari teknisi baik medis dan non
medis.

 Form tersebut kemudian ditandatangankan ke kepala Bidang Keperawatan dan Direktur


Medis dan Keperawatan.

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 26


 Blangko isian tersebut diserahkan ke bagian Logistik untuk ditandatangani oleh
Direktur Administrasi dan Keuangan dan jika sudah di setujui agar barang segera
dipenuhi sesuai permintaan

 Petugas logistik memberikan bahan/alat ke perawat dengan menandatangani serah


terima barang.

C. Penyimpanan barang Instalasi Bedah

Bentuk / jenis barang yang disimpan di instalasi bedah rumah sakit Martha friska
 obat-obatan disimpan terpisah diruangan farmasi khusu yang ada di instalasi bedah

 bahan yang mudah terbakar disimpan ditempat tersendiri yang dilengkapi dengan
alat pemadam kebakaran
 obat narkotik disimpan ditempat yang sesuai dengan ketentuan

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 27


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan Pasien (Patient Safety) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.

Sistem tersebut meliputi :

 Asesmen resiko

 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien

 Pelaporan dan analisis insiden

 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya

 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :


 Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
 Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

B. Tujuan
 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.

 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.

 Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit.


 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)

C. Standar Keselamatan Pasien


1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 28


4. Penggunaan metoda – metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

D. Ruang Lingkup Keselamatan Pasien


1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adverse Event
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.

2. KTD Yang Tidak Dapat Dicegah (Unpreventable Adverse Event)


Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi penyakit tersebut yang tidak dapat dicegah
dengan pengetahuan mutakhir.

3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Near Miss


Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak
terjadi:

 Karena “ keberuntungan”

 Karena “ pencegahan ”

 Karena “ peringanan ”

4. Kesalahan Medis (Medical Errors)

Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 29


5. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) :
Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya
dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti :
operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan
cedera yang terjadi ( seperti, amputasi pada kaki yang salah ) sehingga pencarian fakta
terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan
prosedur yang berlaku.

E. TATA LAKSANA
a. Memberikan pelayanan anasthesi dan bedah sesuai dengan kebutuhan pasien
b. Melakukan tindakan sesuai dengan instruksi dokter
c. Mengobservasi keadaan umum pasien
d. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “Pelaporan Insiden
Keselamatan”

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 30


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

I. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih
tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejala. Setiap hari ribuan anak berusia
kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari
keseluruhan kasus baru 25% terjadi di negara - negara berkembang yang belum mampu
menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.

Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang
sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara langsung
ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan dimasyarakat cukup
tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelindung, pelayanan kesehatan yang
belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan
bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).

Penyakit Hepatitis B dan C yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan
pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka
kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka
kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua penyakit
ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.

Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan untuk


mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari
penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “ Kewaspadaan
Umum“ atau “Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang
terus menjadi ancaman bagi petugas kesehatan.

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 31


Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.

II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri
sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi
terinfeksi penyakit menular di lingkungan tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan
tersebut setiap petugas harus menerapkan prinsip “Universal Precaution”.

III. Tindakan yang beresiko terpajan


a. Cuci tangan yang kurang benar.
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik tidak sesuai prosedur
d. Pembuangan peralatan tajam tidak pada tempatnya
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
g. Penggunaan masker yang kurang tepat
h. Penggunaan kacamata yang kurang tepat
i. Penggunaan apron / celemek yang kurang tepat

IV. Prinsip Keselamatan Kerja

Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :

a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang


b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan, celemek / apron, topi,
masker, kacamata guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 32


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

I. pendahuluan
Pelayanan instalasi bedah di rumah sakit merupakan salah satu bagian yang memberikan
pelayanan yang bermutu, professional, cepat dan tepat yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keperawatan.
Pelayanan instalasi bedah ini sangat di pengaruhi oleh mutu perawat di instalasi bedah,
tingkat pendidikan, pelatihan – pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan mutu
pelayanan instalasi kamar bedah.

II. Tujuan
- Meningkatkan pelayanan yang professional di instalasi bedah
- Meningkatkan keselamatan pasien
- Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi bedah

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 33


BAB IX
PENUTUP

Dalam pedoman pelayanan ini yang dimaksud dengan :


1. Pelayanan instalasi bedah adalah pelayanan yang dilakukan oleh perawat atau staf dalam
kerjasama tim untuk memberikan pelayanan pembedahan yang professional, bermutu, cepat
dan tepat
2. Tim pengelola pelayanan instalasi bedah adalah tim yang dipimpin oleh kepala ruangan
instalasi bedah dengan anggota perawat
3. Perawat yaitu seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan program studi Diploma
Keperawatan atau Sarjana Keperawatan di Institusi pendidikan yang diakui dan telah
mempunyai STR atau SIP
4. Perawat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan instalasi bedah
adalah perawat yang telah bekerja minimal 1 tahun
5. Kepala ruangan instalasi bedah adalah seorang perawat yang diangkat oleh direktur rumah
sakit
6. Standard prosedur operasional adalah suatu perangkat instruksi / langkah – langkah yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu, berdasarkan standard
kompetensi, standard pelayanan keperawatan, diterapkan oleh rumah sakit sesuai kemapuan
rumah sakit dengan memperhatikan sumber daya manusia, sarana dan peralatan yang tersedia.

Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Page 34

Anda mungkin juga menyukai