Anda di halaman 1dari 4

B E D A A N A N TA R A L I G H T, M E D I U M D A N

D A R K R O A S T PA D A K O P I
Posted on March 15, 2016

 8.9kSHARES




Simpel saja, beda level roasting maka akan membuat kopi jadi berbeda
rasa pula.
MENGETAHUI macam-macam tingkatan roasting pada kopi sama pentingnya
dengan mengetahui single origin apa yang akan kamu beli untuk diseduh
nantinya. Tingkatan roasting,cara seduh dan single origin itu sendiri termasuk
tiga faktor penting yang akan menentukan seperti apa karakteristik kopi yang
akan keluar ketika diseduh. Sebelumnya kami sudah pernah membahas
tentang apa yang terjadi ketika proses roasting berlangsung, di sini. Dari
proses itu jugalah akan ditentukan berikutnya apakah kopinya akan
menjadi light, medium,atau dark. Simak macam-macam bedanya berikut ini.

Berbagai tingkatan roasting pada kopi mulai dari green bean sampai “super gosong”.
Lol.

Light roast
Untuk mereka yang menyukai kopi dengan tekstur mirip seperti teh dan
karakteristik lembut, light roast adalah tingkatan sangrai yang cocok. Kamu
bisa memeriksa biji kopi yang dibeli untuk mengetahui tingkatannya. Biji kopi
yang disangrai secara light umumnya bukan hanya akan terlihat seperti “versi
paling muda” dari warna coklat kopi, tapi juga tidak ada kilau minyak yang
terlalu kelihatan di permukaan biji kopi.
Semakin lama biji kopi disangrai, maka akan semakin banyak juga minyak
yang akan muncul di permukaan biji kopi. Nah karena biji kopi ‘light roasted’
cenderung disangrai dalam waktu yang tidak lama –dan kadang dalam
temperatur rendah, minyak kopi pun belum sempat muncul ke permukaan biji
kopinya.

Medium roast
Teksturnya sedikit mirip teh dan setingkat lebih “tanned” dari light
roast. Hampir sama seperti light roast, jika melihat biji kopi yang disangrai
dalam level ini, maka kita pun tidak akan menemukan minyak kopi yang
terlalu kentara pada bijinya. Namun jika kamu mencoba dua kopi seduhan
ala manual brew yang masing-masing disangrai
dengan light dan medium, maka kamu akan merasakan perbedaannya.
Kopi yang disangrai dalam level medium cenderung memiliki rasa yang lebih
intens dibandingkan dengan light, tapi kadarnya tetap tidak sekuat dark
roast. Karena ia mampu menghadirkan rasa dan komposisi yang pas, tidak
heran kalau level roasting ini pun cukup popular di banyak roaster.

Medium-dark roast
Selanjutnya dalam spektrum rasa kopi adalah level medium-dark. Ini adalah
tingkatan yang akan menghadirkan body lebih heavy dan lebih intens pada
kopi. Biji yang disangrai dalam level ini cenderung sudah memiliki tampilan
kemilau minyak pada permukaan biji kopi. Ketika diseduh pun rasanya sudah
lebih membentuk karakter pahit-manis yang nikmat.

Dark roast and beyond


Kopi-kopi dark roast umumnya dilakukan kalau kopi itu mau disajikan lagi
dengan campuran susu, gula dan sebagainya, menjadi entah latte
atau cappuccino dan semacamnya. Kalau untuk diseduh ala manual
brew, yaiks… no, thank you! Kopi dark roast sesungguhnya sudah tidak
menyimpan karakter apa-apa lagi selain rasa gosong dan pahit yang hangus.
Sekiranya pun ada karakter original tersisa, itu sudah sangat sedikit
sekali. Just to be honest.
Untuk mengenali biji kopi dark roast gampang saja. Lihat saja biji kopinya,
umumnya tampilan biji kopi hasil dark roast sangat mengkilap karena ada
minyak (kopi) yang cukup banyak menyembul di permukaan biji—satu-
satunya keuntungan yang akhirnya membuat kopi dark roast berguna, yaitu
cantik difoto. Lol. Sekali lagi, just to be honest.
Mengetahui jenis-jenis tipe roasting ini, sekali lagi, sangat penting untuk
membantu penggemar kopi memilih apa yang mereka sukai dan apa yang
akan mereka beli. Tapi yang perlu diingat adalah standar “tingkatan
jenis roasting” di berbagai roaster itu berbeda-beda pula. Misalnya, kopi light
roast di Roaster A mungkin dikategorikan sebagai light roast, tapi jika
dibandingkan dengan light roast di Roaster B bisa saja tekstur dan
karakteristiknya sedikit lebih dark. Dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai