Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

3.2
NamaKelompok : Luh Sari Ratna Kumala
NamaAnggotaKelompok/NomorAbsen :
1.Luh Dea Riskanti Agustina (15)
2.Luh Putu Devita Pramesti Putri (16)
3.

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas : XII MIPA
Semester : Ganjil
Waktu : 2 x 40 menit (2 JP)

KompetensiDasar :
3.2 Membedakansifatkoligatiflarutanelektrolitdanlarutannonelektrolit

IndikatorPencapaianKompetensi :
1. Membedakanpenurunantekananuapjenuhlarutanelektrolitdanlarutannonelektrolit
2. Membedakankenaikantitikdidihlarutanelektrolitdanlarutannonelektrolit
3. Membedakanpenurunantitikdidihlarutanelektrolitdanlarutannonelektrolit
4. Membedakantekanan osmosis larutanelektrolitdanlarutannonelektrolit

PETUNJUK UNTUK PESERTA DIDIK

1) Baca Indikator pencapaian kompetensi yang tercantum dalam LKPD


2) Padalangkahmengorientasikan,
pesertadidikmengamatipermasalahanterkaitindikatorpencapaiankompetensi.
3) Padalangkahmengorganisasikankegiatanpembelajaran,
pesertadidikdiharapkandapatmenelusuriinformasidanmembaca literature
terkaitsifatkoligatiflarutanelektrolit.
4) Padalangkahmenyelidiki, peserta didik diharapkan dapat mengumpulkaninformasidan data
terkaitpermasalahan yang diberikan.
5) Pada langkah mengembangkandanmenyajikan, peserta didik diminta untuk
mengumpulkan informasi dengan cara: eksperimenatau mengamati objek/kejadian atau
membaca sumber lain untuk dapat membuktikan dugaan yang telah
dirumuskanmenyipakanlaporansementarahasilkajianuntukmengatasipermasalahan yang
diberikan.
6) Pada langkah menganalisisdanevaluasi, peserta didik diminta untuk
melakukananalisisterhadaphasilkajian yang diperoleholehkelompok lain
(tuliskankekurangandankelebihannya)
Jikaterdapatkesulitandalammemahamipelajaran, bisabertanyapadatemansejawat,
danjikatemansejawattidakbisamenjawab, bolehditanyakanpada guru pembimbing.

Langkah 1.Mengorientasikan

Permasalahan.

Seperti yang kalian ketahui,


bahwasifatkoligatiflarutanbergantungpadakonsentrasiataujumlahpartikelzatterlarutdantid
akbergantungpadajenisnyaapakahpartikelituberupamolekul, atom ataupun ion.

LarutanNaCl 0,01 m memilikipenurunantitikbekusebesar 0,0359oC. Nilaiinihampirdua kali


lebihbesardaripadapenurunantitikbeku urea dengankonsentrasi yang sama.

Bagaimana kalian menjelaskanperbedaanini?

Langkah 2.MengorganisasikanKegiatanPembelajaran

Tontonlah video berikut :


https://www.youtube.com/watch?v=7AHbBkI_rwI
https://www.youtube.com/watch?v=A1hv-KIFMA0
Bacalahbukupaketdanmodultentangsifatkoligatiflarutanelektrolit

Langkah 3.Menyelidiki

Tuliskaninformasi yang kalian perolehdari video


maupunbukudanmodultentangsifatkoligatiflarutanelektrolitselengkapnya!

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang hanya bergantung pada jumlah (kuantitas) partikel zat
terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat terlarut – tidak
peduli dalam bentuk atom, ion, ataupun molekul. Sifat koligatif merupakan sifat yang hanya
memandang “kuantitas”, bukan “kualitas”
Sifat larutan seperti rasa, warna, dan kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat yang
bergantung pada jenis zat terlarut. Sebagai contoh, larutan NaCl (garam dapur) terasa asin, namun
larutan CH3COOH (asam cuka) terasa asam.

Berikut penjelasan lengkap sifat-sifatnya, yaitu:

Penurunan Tekanan Uap

Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tidak dapat terukur),
tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni yang volatil.
Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang mengandung zat terlarut non-
volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan. Hubungan dalam sifat
koligatif larutan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum Raoult: tekanan uap dari pelarut di
atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi mol dari pelarut, Xpelarut dengan tekanan uap
dari pelarut murni, P°pelarut. Penurunan tekanan uap, ΔP, yaitu P°pelarut−Plarutan berbanding
lurus terhadap fraksi mol dari Xterlarut.

Kenaikan Titik Didih

Titik didih dari suatu larutan adalah temperatur ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan
eksternal. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh keberadaan zat terlarut non-
volatil, dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan tekanan uap larutan hingga sama
dengan tekanan eksternal. Jadi, keberadaan zat terlarut dalam pelarut mengakibatkan terjadinya
kenaikan titik didih; titik didih larutan, Tb, lebih tinggi dari titik didih pelarut murni, Tb°. Kenaikan
titik didih, ΔTb, yaitu Tb−Tb° berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m) larutan,
sebagaimana:

Penurunan Titik Beku

Pada larutan dengan pelarut volatil dan zat terlarut non-volatil, hanya partikel-partikel pelarut
yang dapat menguap dari larutan sehingga meninggalkan partikel-partikel zat terlarut. Hal serupa
juga terjadi dalam banyak kasus di mana hanya partikel-partikel pelarut yang memadat
(membeku), meninggalkan partikel-partikel zat terlarut membentuk larutan yang konsentrasinya
lebih pekat. Titik beku dari suatu larutan adalah temperatur di mana tekanan uap larutan sama
dengan tekanan uap pelarut murni. Pada temperatur ini, dua fasa – pelarut padat dan larutan cair –
berada dalam kesetimbangan.

Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap pelarut, larutan membeku
pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni — titik beku larutan, Tf,
lebih rendah dari titik beku pelarut murni, Tf°. Dengan kata lain, jumlah partikel-partikel pelarut
yang keluar dan masuk padatan yang membeku per satuan waktu menjadi sama pada temperatur
yang lebih rendah. Sifat koligatif larutan berupa penurunan titik beku, ΔTf, yaitu Tf° – Tf
berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m) larutan.

Tekanan Osmosis

Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh suatu membran
semipermeabel — membran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat dilewati
partikel zat terlarut—maka terjadilah fenomena osmosis. Osmosis adalah peristiwa perpindahan
selektif partikel-partikel pelarut melalui membran semipermeabel dari larutan dengan konsentrasi
zat terlarut yang lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi.

sifat koligatif larutan osmosis

Pendekatan sifat koligatif larutan elektrolit kuat sedikit berbeda dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit. Hal ini dikarenakan sifat elektrolit yang dapat terdisosiasi menjadi ion-ion dalam
larutan, misalnya satu unit senyawa CaCl2 dapat terdisosiasi menjadi 3 partikel ketika dilarutkan,
yakni 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl− .Oleh karena itu, perlu ikut diperhitungkan faktor van’t Hoff (i) pada
perhitungan larutan elektrolit.

Langkah 4.MengembangkandanMenyajikan

Jawablahpermasalahan yang diberikanpadalangkah 1 sesuaidenganhasilpenyelidikan kalian di atas!

Uera merupakan larutan non elektronik, sedangkan garam (NaCl) merupakan larutan elektronik.
larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih tinggi daripada larutan non elektrolit. Pada
larutan elektrolit terjadi penambahan jumlah zat terlarut karena terurai menjadi ion- ion,
sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi
ion- ion. Itulah sebabnya titik beku larutan NaCl lebih besar daripada larutan urea.

Langkah 5.MenganalisisdanEvaluasi

Silahkanamatihasilkajiansalahsatukelompok (langkah 4), analisiskelebihandankekurangannya.

Namakelompok yang diamati :

Kelebihandankekurangan :

Anda mungkin juga menyukai