Anda di halaman 1dari 2

List K3RS

A. Manrisk Keselamatan dan Keamanan


1. Manrisk Keselamatan
a. Program program perbaikan kebocoran dan kerusakan bangunan serta perbaikan instalasi
pembuangan (UPSRS)
b. Program pemeliharaan bangunan dan perlengkapannya, jadwal pemeliharaan, monitoring dan
evaluasi penerapannya (UPSRS)
c. Program pemeliharaan kebersihan lingkungan oleh Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan
dengan membuat jadwal pembersihan serta melakukan monitoring dan evaluasi penerapannya
(Kesling)
d. Safety patrol oleh tim gabungan unit kerja yaitu Tim K3RS, UPSRS, dan Kesehatan Lingkungan.
Inspeksi kondisi tidak aman pada area risiko keselamatan fasilitas.
e. Monitoring dan mengintensifkan laporan kondisi tidak aman dari unit kerja.
f. Sosialisasi dan edukasi tentang budaya melaporkan kondisi tidak aman dan insiden cedera oleh
Tim K3RS.
g. Investigasi dan analisis laporan insiden cedera serta menyusun rekomendasi dan tindak lanjut oleh
Tim K3RS.
h. Analisis risiko pra konstruksi (termasuk analisis risiko pengendalian infeksi) saat merencanakan
pembongkaran, konstruksi atau renovasi (Pengakajian dilakukan bersama oleh Tim K3RS, UPSRS
dan PPI).
i. Merencanakan dan menerapkan kegiatan safety briefing oleh tim gabungan yaitu : K3RS, UPSRS,
Kesehatan Lingkungan dan PPI sebelum pelaksanaan pekerjaan kepada pekerja konstruksi/renovasi
dengan materi pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), larangan merokok, identitas pekerja, akses
selama aktivitas, teknis pekerjaan, aspek pengendalian infeksi dan pemasangan batas.
j. Monitoring dan evaluasi efektifitas program manajemen risiko keselamatan fasilitas.

Edukasi terkait manajemen risiko keselamatan


1) Asesmen risiko kondisi tidak aman.
2) Budaya pelaporan kondisi tidak aman.
3) Partisipasi untuk memelihara kondisi aman.
4) Safety briefing pekerjaan konstruksi.
5) Pemeliharaan kebersihan lingkungan.

2.Manrisk Keamanan
a. identifikasi area risiko keamanan
b. Mengatur penempatan dan jadwal dinas petugas keamanan serta melakukan monitoring dan
evaluasi penerapannya.
c. Melakukan pemantauan CCTV di area risiko tinggi dan strategis
d. Melakukan perbaikan CCTV.
e. Menerapkan pembatasan akses pintu masuk/keluar.
f. Merencanakan dan menyediakan tanda pengenal untuk staf, penunggu pasien, pengunjung,
vendor.
g.Merencanakan dan melaksanakan latihan kesiapsiagaan antisipai keadaan darurat, ancaman teror
atau kerusuhan.
h.Melakukan audit kepatuhan vendor terhadap ketentuan pemakaian tanda pengenal.
i. Menjalin kerjasama dengan instansi kepolisian untuk koordinasi dan bantuan penyelesaian
masalah keamanan di RSIA Cicik.
j. Merencanakan dan menerapkan perbaikan telepon internal oleh UPSRS.
k. Melakukan monitoring dan evaluasi efektifitas program manajemen risiko keamanan.
Edukasi terkait manajemen risiko keamanan
1) Asesmen risiko kondisi tidak aman.
2) Budaya pelaporan kondisi tidak aman.
3) Partisipasi untuk memelihara kondisi aman.
4) Manajemen kunci dan pengendalian akses.
5) Penggunaan tanda identitas.
6) Kode darurat code pink, code grey, code black.

Anda mungkin juga menyukai