BERORGANISASI
(Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam Mata Kuliah Kepemimpinan )
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN FISIKA - A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat tuhan yangmaha esa atas rahmat dan hidayahnya. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sesuai dengan rencana.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikan makalah ini berkat bantuan berbagai
pihak. Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pandangan public tentang sekolah bisnis yaitu sekolah bisnis mengembangkan manajer
sehingga bisnis sering kali dikelola oleh manajer, bukan pemimpin. Hal ini sering
mengindikasikan atau paling tidak meninggalkan kesan bahwa manajer “ bukan orang yang
terlalu bagus “ dan pemimpin adalah “ orang yang bagus “ .
Hambatan – hambatan yang mungkin terjadi pada mahasiswa dalam memahami pokok
penting tentang manajer dan pemimpin membuat penulis tertarik untuk menjadikan masalah
yang patut untuk dibahas lebih dalam dan sesuai sehingga mudah dipahami oleh pembaca
maupun pendengar.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini bias
memberikan manfaat yang lebih, dan memberikan pengetahuan bagi para rekan – rekan, para
dosen serta dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu masyarakat (orang lain) tentang
pengetahuan bisnis dan manajemen khususnya untuk masalah pemahaman manajer dan
pemimpin .
BAB II
PEMBAHASAN
Manajer : “orang yang melaksanakan masalah bisnis secara ekonomis dengan efisien” (James
Macgregor Burns mendeskripsikan pemimpin sebagai transaksional, yaitu melaksanakan bisnis
yang ada di bawah kerangka kerja umum yang ada).
Pemimpin : “ orang yang berjalan terlebih dulu untuk memandu atau menunjukan jalan. Orang
utama dalam suatu organisasi yang berkembang dan orang yang memiliki pengikut”. (Burns
menyebut peran ini sebagai peran yang mengubah karena mungkin melibatkan pegerakan arah
yang berbeda atau mengubah budaya atau metode operasi.)
Sebenarnya, peran manajer dan pamimpin adalah penting. Intinya adalah organisasi yang
sukses yang dijalankan oleh seseorang yang merupakan kombinasi manajer dan pemimpin.
Ketika seseorang memiliki sejumlah karakter manajer dan pemimpin. Masalahnya adalah bukan
dalam memutuskan akan menjadi yang mana, tetapi lebih dalam mencapai keseimbangan yang
tepat antara karakteristik manajerial dan kepemimpinan, sesuatu yang harus dimiliki oleh
masing-masing eksekutif.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Tingkatan Manajer
o Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
o Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
o Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah
dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada
bagian lain. Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi,
manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional
pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan
atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran
yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran
itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
Peran antarpribadi : Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah,
pemimpin, dan penghubung.
Peran informasional : Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta
peran sebagai juru bicara.
Peran pengambilan keputusan : Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya
itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar
yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah
dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling
baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan
yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai
hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki
perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus memiliki
komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. Dengan
kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.
Sebagai manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan
kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan.
Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan karyawan
manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi untuk mencegah terjadinya resiko besar
dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu ke berhasilan biasanya didasarkan pada kegagalan
yang pernah dialaminya. Namun manajer harus mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan
evaluasi diri.
Fungsi manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya
sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk menciptakan
gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan
lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan
dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan
perusahaan.
Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli Dan Dalam Beberapa Kamus Modern
Diantaranya :
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan.
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku
sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain
atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah
seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan
akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
Jim Collin
Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan
dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of dominance
and influence in a group).
Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu
posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
Pemimpin adalah orang yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang
banyak.
Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi
orang lain dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna
mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan / Pemimpin Klasik Otoriter, Demokratis
dan Bebas – Manajemen Sumber Daya Manusia
Gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Kita adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri.Ungkapan diatas
tentu sering kita dengar. Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa adanya pemimpin tentu sebuah
perusahaan tidak akan jalan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya berurusan
dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin berurusan
dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang
lain.
SARAN
Bagi semua ( pembaca ) yang ingin mengetahui tentang manajer dan pemimpin diharapkan agar
membaca dan memahami isi dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA
Original title : the sevant leader : unleashing the power of your people,author : Robert p.
neuschel
WEBSITE
www.desentralisasi-
kesehatan.net/id/moduldm/id/tt_1/bacaan/Leadership_pd_Saat_Bencana.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajer#Manajer
www.mediainformasiku.co.cc