Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PEMBAHASAN

A. ATRIBUSI DATA
1. Definisi Atribusi

Kajian tentang atribusi pada awalnya dilakukan oleh Heider. Dalam tradisi fenomenologi,
pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana kita melakukan kontak dengan dunia nyata jika
pikiran kita hanya memiliki data indrawi (kesan dan penngalaman). Psikologi gestalt
mencoba untuk mengenali prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana pikiran membuat
penyimpulan tentang dunia dari data indrawi. Dalam situasi sosial secara konstan berusaha
untuk memahami perilaku orang lain, dan kemudian menarik kesimpulan apa yang mendasari
atau melatarbelakangi perilaku tersebut. Menurut Dayakisni(2006:52) Atribusi merupakan
proses dilakukan untuk mencari sebuah jawaban atau pertanyaan mengapa atau apa sebabnya
atas perilaku orang lain ataupun diri sendiri. Proses atribusi ini sangat berguna untuk
membantu pemahaman kita akan penyebab perilaku dan merupakan mediator penting bagi
reaksi kita terhadap dunia sosial.Sarwono (2009) atribusi merupakan analisis kausal, yaitu
penafsiran terhadap sebab-sebab dari mengapa sebuah fenomen menampilkan gejala-gejala
tertentu. Baron (2004) atribusi bearti upaya kita untuk memahami penyebab di balik perilaku
orang lain, dan dalam beberapa kasus, juga penyebab dibalik perilaku kita sendiri.

Atribusi merupakan suatu proses penilaian tentang penyebab, yang dilakukan individu setiap
hari terhadap berbagai peristiwa, dengan atau tanpa disadari. Atribusi terdiri dari 3 dimensi
yaitu; 1) lokasi penyebab, masalah pokok yang paling umum dalam persepsi sebab akibat
adalah apakah suatu peristiwa atau tindakan tertentu disebabkan oleh keadaan internal (hal ini
disebut sebagai atribusi internal) atau kekuatan eksternal (atribusi eksternal); 2) stabilitas,
dimensi sebab akibat yang kedua adalah berkaitan dengan pertanyaan apakah penyebab dari
suatu peristiwa atau perilaku tertentu itu stabil atau tidak stabil. Dengan kata lain stabilitas
mengandung maknaseberapa permanen atau berubah-ubahnya suatu sebab; 3) pengendalian,
dimensi ini berkaitan dengan pertanyaan apakah suatu penyebab dapat dikendalikan atau
tidak dapat dikendalikan oleh seorang individu.(dalam Nurhayati, 2005:3-4)
2. Tujuan melakukan proses atribusi

Ada dua macam asumsi tentang tujuan proses atribusi :


a. Proses atribusi mempunyai tujuan untuk memperoleh pemahaman terhadap dunia.
Kesimpulan-kesimpulan dibuat untuk memahami lingkungan dan memprediksi
kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
b. Proses atribusi yang dipelajari secara alami dan mempunyai tujuan untuk menjelaskan
tindakan-tindakannya sendiri serta berusaha untuk mengendalikan tindakan-tindakan
orang lain yang mempunyai hubungan interpersonal dekat dengan dirinya.

3. Model-model proses atribusia

a. Model Heider
Analisa secara sistematik tentang bagaimana orang menginterprestasikan sebab perilaku
orang lain pada awalnya dilakukan oleh Heider (dalam Hudaniah, 2006:53). Heider
mengemukakan bahwa masing-masingdari kita dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain
akan bertingkah laku mirip seorang ilmuwan. Dalam menginterprestasi perilaku orang lain,
orang menggunakan prinsip-prinsip kausal yang naluriah dan commonsensepsikologi dalam
memutuskan apakah perilaku orang lain diatribusikan pada faktor disposisi internalatau
tidak.Menurut model Heider, perilaku seseorang dapat disimpulkan disebabkan oleh
kekuatan-kekuatan internal (termasuk disposisi). Kekuatan-kekuatan lingkungan terdiri dari
faktor situasi yang menekan, sehingga memunculkan perilaku tertentu. Kekuatan-kekuatan
internal (personal forces) dilihat sebagai hasil dari kemampuan (ability), powerdan usaha
yang ditunjukkan seseorang.

b. Teori inferensi korespondensi

Edward jones dan koleganya (dalam Hudaniah, 2006:53) mempelajari pengaruh kekuatan
disposisional dan lingkungan pada atribusi kausal. Mereka menganalisa kondisi-kondisi yang
memunculkan atribusi disposisional, atau apa yang mereka sebut dengan istilah inferensi
korespodensi, yaitu kasus dimana pengamat memutuskan bahwa disposisi khusus dari actor
(persin stimuli) adalah penjelasan yang cukup masuk akal bagi perilaku atau tindakan actor.
c. Teori Kelley atribusi kausal

Atribusi kausal, memfokuskan diri pada pertanyaan apakah perilaku seseorang berasal dari
faktor internal atau eksternal. Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa aspek yang mesti
dipertimbangkan, yaitu consensus, konsistensi, dan distingsi.

(http://etheses.uin-malang.ac.id/1202/6/11410025_Bab_2.pdf)

B. REPRESENTASI DATA
1. Pengertian Representasi Data
Representasi data merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori
komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed)
ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai
bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu
merepresentasikan bilangan bulat positif.
Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit, dengan
menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa
Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat
juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang
memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat
tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.

2. Jenis Representasi Data


a. Representasi Ekternal. Representasi eksternal adalah suatu cara untuk
merepresentasikan dan memanipulasi informasi oleh programmer dengan suatu
bahasa pemrograman atau notasi bahasa perintah lainnya.
b. Representasi Internal. Representasi internal adalah suatu cara untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi secara aktual di dalam sistem komputer.

3. Penyajian Data
Data adalah seseuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa digunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. 
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi
ataupun perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai
obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Secara umum,
data yang dimasukkan seorang user ke dalam komputer diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu :
1.    Angka atau disebut dengan alphanumerik.
2.    Karakter atau disebut dengan alphabetikal.
3.    Simbol atau tanda selain angka dan karakter

4. Data Dan Komputer


Data dan kompuer adalah dua hal yang saling berhubungan. Tugas komputer  untuk
mengambil data yang berkaitan dengan mengelola dalam beberapa cara. Di masa lalu,
komputer ditangani hampir secara eksklusif dengan data numerik dan tekstual, tapi sekarang 
dengan komputer multimedia perangkat, berhubungan dengan area yang luas dari kategori
informasi.
Komputer toko, sekarang, dan membantu kita memodifikasi berbagai jenis data,
contohnya :

1. Bilangan
2. Teks
3.  Audio
4.  Gambar dan grafis
5.  Video

Semua data ini disimpan sebagai angka biner. Setiap dokumen, gambar, dan suara
direpresentasikan sebagai string dari 1s dan 0s.Representasi data  dan data compression
berfungsi  untuk mengurangi  jumlah ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan sejumlah
data. Dulu hanya bisa menyimpan data yang berukuran kecil sekarang bisa menyimpan data
yang berukuran besar.  Ada Web dan jaringan yang membantu dan  mendasarinya dengan
memiliki bandwidth yang memembatasi  jumlah maksimum bit /byte yang dapat
ditransmisikan.
Rasio kompresi berfungsi menunjukan indikasi  banyaknya  kompresi terjadi. Rasio
kompresi adalah ukuran data terkompresi dibagi dengan ukuran data asli. Rasio kompresi
bias dalam bit / karakter /apa pun yang sesuai asalkan kedua nilai mengukur sama hal. Rasio
harus menghasilkan angka antara 0 dan 1. Semakin dekat rasio dengan  nol, kompresi
semakin ketat. Sebuah teknik kompresi data dapat :
         lossless ( data dapat diambil tanpa kehilangan informasi asli).
         lossy, ( beberapa informasi yang hilang dalam proses pemadatan).

5. Analog Dan Digital Information


Komputer  memiliki  ruang yang  terbatas. Memori komputer dan lainnya perangkat
keras memiliki ruang  banyak untuk menyimpan dan memanipulasi jumlah data tertentu.
Informasi dapat diwakili dalam salah satu dari dua cara:

1. Data analog adalah representasi terus menerus, analog dengan information yang
dihapus.
2. Data digital adalah representasi diskrit, informasi menjadi unsur yang terpisah.
Contoh Termometer merkuri adalah perangkat analog. Merkuri meningkat dalam
aliran terus menerus dalam tabung dalam proporsi langsung dengan suhu.

Informasi analog adalah berbanding lurus  dan terus menerus tak terbatas. Komputer
tidak dapat bekerja dengan baik dengan analog informasi. Jadi sebagai gantinya, dengan
mendigitalkan informasi dengan memecahnya menjadi potongan-potongan terpisah.
Representasi  untuk menemukan  cara yang tepat untuk mengambil entitas dan terpisah
menjadi elemen-elemen diskrit.  Dengan Elemen diskrit maka individu direpresentasikan
menggunakan digit biner.
Komputer telah dibangun yang didasarkan pada sistem nomor. Namun, komputer
modern dirancang untuk menggunakan dan mengelola nilai-nilai biner karena perangkat yang
menyimpan dan mengelola data lebih murah dan lebih dapat . Juga, sinyal elektronik jauh
lebih mudah jika mereka transfer hanya data biner. Sinyal analog terus berfluktuasi di atas
tegangan dan bawah. Tapi sinyal digital hanya memiliki tinggi negara atau rendah, sesuai
dengandua digit biner.Semua sinyal elektronik (baik analog dan digital) berada dibawah
garis. Artinya, tegangan sinyal berfluktuasi karena lingkungan efek mental. Masalahnya
adalah bahwa segera sebagai sinyal analog degradasi, informasinya hilang. Karena setiap
tingkat tegangan dalam jangkauan tersebut valid, ITOs mustahil untuk mengetahui  sinyal asli
negara. Di sisi lain,sinyal digital,melompat tajam antara dua ekstrem.
Hal ini disebut sebagai modulasi kode pulsa-(PCM). Sebuah sinyal digital dapat
menurunkan  sebelum informasinya hilang, karena nilai tegangan di atas ambang tertentu
( bernilai tinggi), dan dibawah ambang batas  rendah. Sinyal digital adalah kunci untuk
mendapatkan kembali bentuk aslinya.
ITOs sifat yang melekat menggunakan biner. Satu bit adalah 0 atau 1. Oleh karena itu,
satu bit dapat mewakili dua hal.  Untuk mewakili lebih dari dua hal, kita perlu beberapa bit.
Dua bit dapat mewakili empat hal karena ada empat kombinasi 0 dan 1 yang dapat dibuat dari
dua bit:, 00 01, 10, dan 11. Jika  ingin mewakili lebih dari empat hal,  perlu lebih dari dua bit.
Tiga bit dapat mewakili delapan hal karena ada delapan kombinasitions dari 0 dan 1 yang
dapat dibuat dari tiga bit. Demikian juga, empat bit dapat  mewakili 16 hal, lima bit dapat
mewakili 32 hal, dan sebagainya.

6. Tipe Data

Tipe data adalah jenis atau macam data di dalam suatu variable dalam bahasa
pemrograman.Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain :

Jenis Data Standard


a. Integer
Interger adalah data numerik yang tidak mengandung pecahan, dan disajikan dalam memori
komputer sebagai angka bulat. Mengacu pada obyek data dengan range -32768 s/d 32767.
Operasi yang dapat dilaksanakan :
•    Penambahan ( + )
•    Pengurangan ( - )
•    Perkalian ( * )
•    Pembagian Integer ( / )
•    Pemangkatan ( ^ )
Operasi sebelumnya disebut dengan operasi Binar atau arimatic operator yaitu operasi yang
bekerja terhadap 2 Integer ( operand ). Sedangkan operator yang mempunyai satu operand
disebut Unar (Negasi = Not). Selain itu ada juga operasi tambahan yang disediakan oleh
bahasa pemrograman tertentu, yaitu :MOD : sisa hasil pembagian bilangan
DIV : hasil pembagi bilangan
ABS : Mempositifkan bilangan negative
SQR : menghitung nilai akar dari bilangan Penulisan di dalam bahasa pemrograman Pascal :
var a : integer

b. Real
Data numerik yang mengandung pecahan digolongkan dalam jenis data Real (floating
point). Operasi yang berlaku pada bilangan integer juga berlaku pada bilangan real. Selain itu
ada operasi lainnya seperti :
INT : membulatkan bilangan real , misal INT(34.67) = 35

c. Boolean
Type ini dikenal pula sebagai “ Logical Data Types”, digunakan untuk melakukan
pengecekan suatu kondisi dalam suatu program. Elemen datanya hanya ada 2 yaitu True dan
False, biasanya dinyatakan pula sebagai 1 dan 0. Operatornya terdiri dari : AND, OR, NOT.
Dalam urutan operasi, Not mendapat prioritas pertama, kemudian baru AND dan OR kecuali
bila diberi tanda kurung. Sama halnya seperti table logika, Nilai true dan false dapat juga
dihasilkan oleh operator Relational.
•      Operator tersebut : < , > , <= , >= , = , <> , = 
•      Ex. 6 < 12 : True , 
•      A <>A : False.

d. Karakter dan String 


Type karater mempunyai elemen sebagai berikut :
(0,1,2,3,…,9,A,B,C,…,X,Y,Z,?,*,/,…)
Data type majemuk yang dibentuk dari karakter disebut STRING. Suatu string adalah
barisan hingga simbol yang diambil dari himpunan karakter yang digunakan untuk
membentuk string dinamakan Alfabet.
Contoh : Himpunan string {A,A,1} dapat berisi antara lain : 
•  (AB1), (A1B), (1AB),…dst. 
•  Termasuk string Null ( empty / hampa / kosong ) = { }

Secara umum suatu string S dinyatakan : S : a1, a2, a3,… an, Panjang dari string
dilambangkan S =N atau Length (S) = N dimana N adalah banyaknya karakter pembentuk
string. Untuk string Null = 0, untuk blank (spasi)=1.
  Jenis Data Non-Standard (User Defined)

a. ENUMERATED
Jenis data ini terdiri atas barisan identifier yang terurut dimana setiap identifier
tersebut dianggap sebagai suatu individual data item (elemen data yang berdiri sendiri).Pada
saat mendeklarasikan jenis data ini kita harus menuliskan semua elemen-elemennya.Bentuk
umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = (data_item_1, data_item_2, ……., data_item_n);
Contoh :
TYPE hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
TYPE warna = (red,blue,green,yellow,black,white);
Setelah jenis data ini dideklarasikan, maka selanjutnya kita dapat mendeklarasikan
suatu variabel yang berjenis data sama dengan jenis data ini.
Misalnya :
TYPE nama_hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
VAR libur : nama_hari;
Fungsi standar yang dapat digunakan pada jenis data ini adalah:
PRED, SUCC dan ORD.
Misalnya :
PRED (sel) = sen
SUCC (sen) = sel
ORD (sen) = 0
ORD (sel) = 1

b. SUB-RANGE.
Jenis data ini berupa range dari suatu kumpulan data yang mempunyai urutan
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
Contoh :
 TYPE    jam_kuliah = 1 .. 10;
tanggal = 1 .. 31;
abjad = ‘A’ .. ‘Z’;
Tipe Data Berstuktur
a. Array
Array atau sering disebut sebagai larik, adalah tipe data yang sudah terstruktur dengan
baik, meskipun masih sederhana. Array mampu menyimpan sejumlah data dengan tipe yang
sama (homogen) dalam sebuah variabel. Sebagai ilustrasi, array mampu menampung banyak
data namun dengan satu tipe data yang sama, misalnya integer saja. Setiap lokasi data array
diberi nomor indeks yang berfungsi sebagai alamat dari data tersebut.
b. Record atau struct

Seperti halnya Array, Record atau Struct juga termasuk tipe data komposit. Record
dikenal dalam bahasa Pascal/Delphi sedangkan Struct dikenal dalam bahasa C++. Berbeda
dengan array, tipe data record mampu menampung banyak data dengan tipe data berbeda-
beda (heterogen). Misalnya, satu bagian integer, satu bagian lagi character, dan bagian
lainnya Boolean. Biasanya record digunakan untuk menampung data suatu obyek. Misalnya,
siswa memiliki nama, alamat, usia, tempat lahir, dan tanggal lahir. Nama akan menggunakan
tipe data string, alamat bertipe data string, usia bertipe data single (numeric), tempat lahir
bertipe data string, dan tanggal lahir bertipe data date. Berikut ini contoh pengunaan record
dalam Delphi.

(http://makalahrepresentasidata.blogspot.com/)
(http://henditrijunaidi.blogspot.com/2017/10/representasi-dan-alur-pemrosesan-data.html)

Anda mungkin juga menyukai