KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
Dst
Verifikasi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
g. Klinik 7: Pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk pasien praoperasi elektif
dengan anestesi umum.
INDIKATOR QPS KLINIK
STANDAR QPS 3. Klinik 7 : Penggunaan anestesi dan sedasi
JUDUL Pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk pasien pra-operasi
INDIKATOR elektif dengan anesthesi umum
TIPE Proses &
Struktur √ Proses Outcome
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Mengetahui kinerja dokter anesthesi dalam melaksanakan prosedur
persiapan pra-anasthesi, untuk menghindari insiden keselamatan pasien
dalam hal anethesi.
DEFINISI Pengkajian pra-anesthesi adalah dimana ahli anestesia melaksanakan
OPERASIONAL penentuan status medis pasien, membuat rencana pengelolaan anestesi
dan memberi informasi tindakan anestesia kepada pasien dan atau
keluarganya. Pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk pasien
praoperasi elektif dengan anesthesi umum adalah semua pasien operasi
elektif dengan general anasthesi harus menerima penilaian pra anestesi
sebelum operasi dengan format pengkajian yang lengkap dan benar.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
FORMAT
PENCATATAN
NO KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
i. Klinik 9 : Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Sejak Setelah Selesai
Pelayanan Rawat Inap
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
Dst
Verifikasi :
19. Indikator Mutu Manajerial
a. Manajerial 1: respon time kerusakan alat medis
NUMERATOR -
DENOMINATOR -
TARGET 0
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mengumpulkan data dari setiap unit yang meminta perbaikan alat
KRITERIA -
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap bulan, dilakukan oleh staf unit yang
meminta perbaikan alat medis.
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh masing-masing
PELAPORAN Kepala unit sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko
dan Kepala RS. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Tim Mutu dan Manajemen Risiko
AREA Seluruh unit
PIC Kepala unit
FORMAT
PENCATATAN
KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
Dst
Verifikasi :
b. Manajerial 2: Ketepatan Waktu Pengiriman Laporan Bulanan Ke Dinas kesehatan kota.
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap bulan, dilakukan oleh staf rekam medis
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator rekam
PELAPORAN medis sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya
data akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko dan
Kepala RS. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Tim Mutu dan Manajemen Risiko
AREA RSI Ibnu Sina Padang
PIC Koordinator rekam medis
FORMAT
PENCATATAN
KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
Dst
Verifikasi :
c. Manajerial 3: Insiden tertusuk jarum
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
Dst
Verifikasi :
d. Manajerial 4: Tingkat kepatuhan kehadiran peserta inhouse training
ALASAN/ Tingkat kehadiran peserta inhouse training ini perlu dipantau untuk
IMPLIKASI/ menilai kinerja karyawan sehingga sumberdaya manusia yang bekerja
RASIONALISASI dirumah sakit memang sesuai dengan yang diharapkan dan bisa
mendukung mutu pelayanan dirumah sakit menjadi semakin baik.
FORMULA Jumlah seluruh peserta pelatihan : Jumlah seluruh peserta yang tidak hadir
x 100% = ___%
KRITERIA None
INKLUSI
KRITERIA 1. Karyawan sakit dan dirawat
EKSKLUSI 2. Karyawan cuti
PENCATATAN Setiap periode inhouse training
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh diklat RS sebagai
PELAPORAN informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko dan Kepala RS.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Mutu
dan Manajemen Risiko
AREA Diklat
PIC Kasubag diklat
FORMAT
PENCATATAN
KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
Dst
Verifikasi :
e. Manajerial 5: Kepuasan Pelanggan
Dst
Verifikasi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
g. Manajerial 7: Trend 10 besar diagnose dan data demografi yang bersangkutan
TARGET ≥80%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat seluruh Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan kalibrasi BPFK.
KRITERIA Seluruh alat ukur medis yang dipakai untuk pasien
INKLUSI
KRITERIA Alat ukur medis yang rusak dan/atau sedang afkir/perbaikan
EKSKLUSI
PENCATATAN -
ANALISA & Analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
PELAPORAN Pengadaan Alat Kesehatan ( Rendalada Alkes ) sebagai informasi awal
untuk unitnya, kemudian setiap tahun data akan dilaporkan kepada Tim
Mutu dan Manajemen Risiko dan Kepala RS. Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap
tahun yang dikoordinasikan oleh Tim Mutu dan Manajemen Risiko
AREA Seluruh RS
PIC Kepala Bagian Rendalada Alkes
FORMAT
PENCATATAN Sesuai instrument Bagian Rendalada Alkes
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat
rekam medis pasien AMI setelah pasien keluar rumah sakit.
KRITERIA Pasien dengan AMI sesuai dengan prinsip pengkodingan diagnosa ICD
INKLUSI seperti dijelaskan pada Apendiks A, tabel 8.1 atau 8.2
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Koordinator ruang
gawat darurat. Data diukur dengan melihat data dokumentasi rekam
medis.
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN Ruangan gawat darurat sebagai informasi awal untuk unit masing-masing,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi gawat darurat,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan
Manajemen Risiko dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang
dikoordinasikan oleh Tim Mutu dan Manajemen Risiko
AREA Ruangan gawat darurat
PIC Kepala Instalasi gawat darurat
FORMAT
PENCATATAN
KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
c. JCI Library of Measures 3: Memberikan ASI ekslusif selama bayi yang baru lahir
dirawat di rumah sakit
KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
a. JCI Library of Measures 4 : Angka kejadian dekubitus grII/Lebih akibat perawatan
di rumah sakit
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien baru yang berusia ≥18 tahun dalam periode yang
sama
TARGET ≤2.7%
SAMPLING Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan dengan Quick Survey dengan
menggunakan purposive sampling (dengan proporsi populasi) pada
periode survey sesuai dengan kriteria inklusi
KRITERIA 1. Insiden dekubitus dengan katagori/grade II atau lebih tinggi,
INKLUSI 2. pasien berusia ≥ 18 tahun
3. Semua pasien baru setelah 24 jam MRS
KRITERIA 1. Pasien yang berusia kurang dari 18 tahun
EKSKLUSI 2. Pasien dengan Ulkus Dekubitus yang didapat di luar rumah sakit
3. Pasien yang menolak dilakukan pengkajian
4. Pasien yang kondisinya tidak stabil (hemodinamik, nyeri tidak
terkontrol)
5. Pasien terminal, kebidanan (Post Partum dan SC tanpa
komplikasi)
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Koordinator Ruangan
Rawat Inap setiap ada pasien baru dengan risiko dekubitus. Data diukur
dengan melihat secara langsung ke pasien.
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator
PELAPORAN Ruangan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-masing,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Bagian Keperawatan. Data
beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh
Kepala Bagian Keperawatan, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko dan Direksi. Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Mutu
dan Manajemen Risiko
AREA Instalasi Rawat Inap
PIC Kepala Bagian Keperawatan
FORMAT NB : data yang dimasukkan dalam format ini hanya pasien sesuai dengan
PENCATATAN kriteria inklusi
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
JUDUL Persentase pasien rawat inap baru yang memakai gelang identitas
sesuai nstandar
TIPE Struktur Proses Outcome √ Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
DEFINISI Pelaksanaan standar identifikasi pasien pada pemberian identitas pasien
OPERASIONAL untuk pasien rawat inap merupakan kegiatan untuk memastikan identitas
pasien dengan menggunakan gelang identifikasi sebagai berikut :
Identitas pada gelang minimal dua informasi yaitu nama, tanggal lahir
dan nomor RM.
Warna gelang identifikasi yaitu :
Biru: untuk pasien laki-laki.
Pink: untuk pasien perempuan.
Semua standar identitas pasien harus dilakukan dengan tepat dan benar,
apabila ada salah satu atau lebih elemen yang tidak dilaksanakan maka
dinyatakan insiden nyaris cedera.
Jumlah pemakaian gelang identitas pada setiap pasien rawat inap baru
berdasarkan jenis kelamin (warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink
untuk pasien perempuan) yang berisikan Nama, tgl lahir dan no Rekam
Medis sesuai dengan standar dibandingkan dengan jumlah seluruh pasien
yang rawat inap
ALASAN/ Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar di
IMPLIKASI/ dalam organisasi kesehatan. Kesalahan mengidentifikasi pasien
RASIONALISASI merupakan salah satu risiko paling serius terhadap keselamatan pasien.
NOMERATOR Jumlah pasien rawat inap baru yang memakai gelang identitas sesuai
standar
DENOMINATOR Jumlah pasien rawat inap baru
FORMULA Jumlah pasien rawat inap baru yang memakai gelang identitas sesuai
standar (orang) : Jumlah pasien rawat inap baru (orang) x 100% = ___%
STANDAR 100%
KRITERIA Seluruh pasien rawat inap baru
INKLUSI
KRITERIA Pasien pindahan ruangan lain
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap hari
NO KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
f. IPSG 6: Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
JUDUL Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
INDIKATOR
TIPE Struktur Proses Outcome √ Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat
menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam
keselamatan banyak pasien.
DEFINISI Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-
OPERASIONAL tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau
lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien
mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera.
ALASAN/ Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko
IMPLIKASI/ jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko.
RASIONALISASI Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki
pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan
mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien
jatuh adalah dengan menempatkan perawat profesional pada bangsal-
bangsal tempat perawatan pasien.
Insiden: selalu terjadi insiden setiap bulan.
FORMULA Jumlah pasien jatuh selama satu bulan (orang) : Jumlah hari pasien
dirawat menurut bangsal perawatan dalam bulan yang sama (hari) x
1000‰=___‰
NUMERATOR Jumlah pasien jatuh selama satu bulan
DENOMINATOR Jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam bulan yang
sama
TARGET 0%
SAMPLING Dicari dengan total sampling setiap ada insiden pasien jatuh dengan
dokumentasi pelaporan IKP-RS yang dapat dicatat berdasarkan format
pelaporan yang ditetapkan rumah sakit
KRITERIA Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan setiap laporan IKP-RS dilakukan oleh masing-masing unit
yang mengalami insiden pasien jatuh, yang dipantau setiap hari
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Patient Safety
PELAPORAN Officer/ Kepala Ruangan Rawat Inap, kemudian data akan kemudian
akan dikoordinasikan kepada Tim KP-RS. Data Rumah sakit akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim KP-RS setiap bulannya yang akan
dilaporkan kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko dan Kepala RS.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Mutu
dan Manajemen Risiko
AREA Ruang Rawat Inap
PIC Ketua Tim KP-RS
FORMAT Khusus Pasien Jatuh
PENCATATAN
KET
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
Sumber : Pedoman JCI’s Library Of Measures I-NSC-4 : All documented falls with or without
injury, experienced by patients in a calendar month
BAB VIII
PELAPORAN
Tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang
bermutu tinggi menjadi prioritas dalam pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan dan keselamatan
pasien merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sehingga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit di pengaruhi oleh mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan
di katakan bermutu apabila pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan untuk mengukur seberapa baik mutu pelayanan rumah sakit yang diberikan
diperlukan suatu indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Keberadaan indikator klinik mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit
bermanfaat untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit. Oleh karena itu, keberhasilan dalam
mempertahankan mutu diperlukan upaya yang terpadu dari semua tenaga kesehatan.
Bila indikator pelayanan dan keselamatan pasien tersebut dinilai sangat berbahaya atau
berdampak luas, walaupun frekuensinya rendah, maka diperlukan pengawasan atau monitoring
yang lebih intens untuk perbaikan yang lebih cepat. Dalam hal ini diperlukan komitmen
pimpinan rumah sakit dan seluruh perawat serta karyawan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu layanan.