Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk
jamak dari “datum”, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan
yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran
atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-
kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data.
Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung
mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data
sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya
dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan
sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia
sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya
itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa
dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai
berikut:
- Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari
kata datum yang berarti fakta
- Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi
organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian
(transactions) yang terjadi
- Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi
dari suatu kejadian yang kita hadapi

Pengertian data menurut beberapa ahli:

- Menurut Arikunto (2002), data merupakan segala fakta dan angka


yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi,
sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai
untuk suatu keperluan.
- Menurut Wahyudi (2008:2), data adalah informasi yang telah
diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk
melakukan suatu proses. Sehubungan dengan komputer saat ini dan
media transmisi, data adalah informasi diubah menjadi bentuk
digital biner.
- Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses
keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk
segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan
(Kumorotomo dan Margono, 2010:11).
- (Mulyanto, 2009:15): Data didefinisikan sebagai representasi dunia
nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa,
konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata
lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau
bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh
langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan
sesuatu yang lebih bermakna.
- Slamet Riyadhi: data adalah kumpulan informasi
yang diperolehdari pengamatan berupa angka/lambang
- Zulkifli A.M: Data adalah keterangan, fakta tentang suatu kenyataan
yang masi original dan belum diolah.
- Haer Thalib: Data merupakan sekumpulan fakta yang tak lain adalah
sebuah kejadian atau kenyataa.
- Wahyu Suprianto & Ahmad Muhsin: Data adalah bahan baku
informasi/ symbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda,
dll.
- Kristanto: Data adalah suatu fakta mengenai objrk yang dapat
mngurangi drajat ketidakpastian tentang suatu keaadaan.
- Lia Kuswayatno: Data adalah Suatu kejadian yang benar-benar
terjadi dalam kehiupan nyata.

Data menurut jenisnya dapat dibagi menjadi empat, yaitu data nominal,
ordinal, interval, dan rasio. Data nominal adalah kelompok data kualitatif
dan merupakan level data paling sederhana. Apabila pada pengambilan data
yang dihasilkan hanya berupa kategori maka data tersebut adalah data
Nominal. Pada data nominal semua data dianggap setara. Data ordinal
adalah data kelompok kualitatif di atas data Nominal. Jika pada data ordinal
semua data setara maka pada data ordinal ada klasifikasi berdasarkan
tingkatannya. Tingakatan ini berdasarkan kriteria tertentu pada saat
pengambilan data.

Jenis data menurut cara memperolehnya yaitu data Primer dan data
sekunder. Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun kelompok. Data sekunder
adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak
lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial.

2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang memperhatikan informasi kualitatif
dan atau kuantitatif dari suatu unsur tertentu. Peta tematik adalah
sebuah peta khusus dirancang dan disajikan untuk menunjukkan
tema tertentu yang terhubung dengan area geografis tertentu. Peta
ini bisa menggambarkan fisik, sosial, politik, budaya, ekonomi, sosiologi,
pertanian, atau aspek lain dari sebuah kota, negara, wilayah, bangsa, atau
benua. Sebuah peta tematik adalah peta yang berfokus pada temaatau
subjek daerah tertentu, sedangkan peta topografi semua fenomena alam
secara teratur disajikan bersama-sama.
Tujuan utama peta tematik adalah untuk secara spesifik
mengkomunikasikan konsep dan data. Sebagai contoh peta tematik yang
biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas
pemilikan), peta zona (yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta
tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta kelerengan, peta geologi,
peta curah hujan dan peta produktivitas pertanian. Unsur-unsur tersebut ada
hubungannya dengan detail topografi yang penting. Pada peta tematik,
keterangan disajikan dengan gambar, memakai pernyataan dan simbol-
simbol yang mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema-tema yang
ada hubungannya antara satu dengan lainya.
Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus,
yaitu peta dengan obyek khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara
spesifik mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta tematik yang
biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas
pemilikan), peta zona (yaitu peta rancangan legal penggunaan
lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan
penduduk, peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan
dan peta produktivitas pertanian (Anonim, 1992).
Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan
pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa
sumber data yang digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan
langsung di lapangan, dengan penginderaan jauh atau dari peta yang sudah
ada (base map).
Pada pembuatan peta tematik, peta dasar yang digunakan adalah
peta topografi. Perbedaan antara peta tematik dan peta topografi adalah jika
pada peta topografi disajikan antara lain bentang alam, unsur transportasi,
unsur perairan, pemukiman yang sesuai dengan keperluan pengguna
peta, maka pada peta tematik unsur-unsur topografi tertentu saja yang
ditampilkan misalnya garis pantai, batas administrasi, jalan utama, sesuai
dengan tema peta yang disajikan.
Peta tematik menekankan variasi spasial dari satu atau sejumlah
kecil distribusigeografis. Distribusi ini mungkin fenomena fisik
seperti iklim atau karakteristikmanusia, contohnya kepadatan
penduduk dan masalah kesehatan. Pada peta tematik, suatu lokasi menjadi
sangat penting karena dapat memberikan dasarreferensi mengenai akan
terjadinya fenomena yang dipilih. Peta tematik melayani tiga tujuan utama,
yaitu:
- memberikan informasi spesifik tentang lokasi tertentu;
- memberikan informasi umum tentang pola geospasial;
- dapat digunakan untuk membandingkan pola pada dua atau
lebih peta.

Sebagai contoh adalah peta data demografis seperti peta kepadatan


penduduk. Pada saat merancang peta tematik, kartografer harus
menyeimbangkan sejumlah faktor agar dapat secara
efektif mewakili data. Selain akurasi geospasial, dan
estetika, kebiasaan persepsi visual manusia dan format presentasi harus
diperhitungkan.

Pengguna peta juga perlu diperhatikan karena sama pentingnya


dengan peta yang akan dibuat. Siapa yang akan menggunakan atau
membaca peta tematik, dan untuk tujuan apa peta tersebut dibuat,
akan membantu menentukan bagaimana peta tematik harus dirancang.
Pengguna peta tematik beragam, bisa ilmuwan politik, ahli biologi, ahli
perencana, ahli keehatan, ahli ekonomi, sehingga pemilihan jenis peta
tematik dan disain visualisasinya sangat perlu diperhatikan, supaya peta
tematik yang dibuat dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Peta tematik antara lain dapat membantu secara umum perencanaan


suatu daerah, administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan swasta,
pendidikan, perencanaan militer. Selain itu pembuatan peta tematik
berhubungan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam
bidang geografi, geologi, pertanahan, perkotaan, teknik sipil, pertambangan
dan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah sosial dan
ekonomi. Untuk pembuatan peta tematik, diperlukan pengetahuan
kartografi dan statistik, yang merupakan pengetahuan dalam membaca dan
menggunakan peta serta cara-cara perhitungan yang banyak digunakan
dalam representasi data statistik.

Suatu peta tematik dapat terdiri dari satu tema (peta analisis),
misalnya Peta Tanah, Peta Geologi, Peta Kelas Lereng. Peta sintesis adalah
peta hasil perpaduan atau gabungan beberapa peta tematik, yang setelah
diadakan skoring berubah menjadi peta dengan sebuah tema baru, sebagai
contoh Peta Iklim, Peta Geomorfologi, Peta Kemampuan Lahan.

Anda mungkin juga menyukai