1. Titik Lebur
1. Asam Salisilat
Jarak Lebur = Titik Lebur Akhir – Titik Lebur Awal
= 100 oC – 83 oC
= 17 oC
2. Asam Stearat’
Jarak Lebur = Titik Lebur Akhir – Titik Lebur Awal
= 80 oC – 40 oC
= 40 oC
3. Metil Paraben
Jarak Lebur = Titik Lebur Akhir – Titik Lebur Awal
= 100 oC – 100 oC
= 0 oC
4. Cetyl Alkohol
Jarak Lebur = Titik Lebur Akhir – Titik Lebur Awal
= 82 oC – 41 oC
= 41 oC
5. Cera Alba
Jarak Lebur = Titik Lebur Akhir – Titik Lebur Awal
= 79 oC – 53 oC
= 26 oC
2. Densitas
BOBOT
DENSITAS
NO SAMPEL PIKNOMETER DENSITAS PUSTAKA
RELATIF
KOSONG ISI
1. Tween 80 13,66 g 45,495 g 1,113 g/cm3 1,03 1,310 g/cm3
2. Span 80 16,54 g 25,809 g 0,93 g/cm3 0,99 1,310 g/cm3
0,957 – 0,961
3. Minyak Jarak 12,62 g 36,603 g 0,95 g/cm3 4,795
g/cm3
1,255 – 1,260
4. Gliserol 21 g 52 g 1,24 g/cm3 1,29
g/cm3
5. Propilenglikol 19,69 g 45,58 g 1,037 g/cm3 1,05 1,057 g/cm3
1. Span 80
ρ span = Bobot Pikno Isi – Bobot Pikno kosong
Volume Piknometer
= 25,809 g – 16,54 g
10 ml
= 0,926 g/cm3
= 0,987
2. Minyak Jarak
ρ Minyak Jarak = Bobot Pikno Isi – Bobot Pikno kosong
Volume Piknometer
= 36,603 g – 12,628 g
25 ml
= 0,959 g/cm3
ρ Air = Bobot Pikno Isi – Bobot Pikno kosong
Volume Piknometer
= 17,6280 g – 12,6280 g
25 ml
= 0,2 g/cm3
3. Gliserol
ρ Gliserol = Bobot Pikno Isi – Bobot Pikno kosong
Volume Piknometer
= 52 g – 21 g
25 ml
= 1,24 g/cm3
= 1,24 g/cm3
0,96 g/cm3
= 1,29
4. Propilenglikol
ρ Propilenglikol = Bobot Pikno Isi – Bobot Pikno kosong
Volume Piknometer
= 45,58 g – 19,69 g
25 ml
= 1,037 g/cm3
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang titik lebur dan densitas
suatu zat. Menurut Dirjen POM (1979), titik lebur adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer sedangkan densitas relatif
adalah perbandingan densitas suatu bahan terhadap bahan lain (dalam hal ini air) dan
densitas kedua bahan tersebut ditentukan pada suhu dan tekanan yang sama.
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh titik lebur cetyl alcohol mulai mencair
pada suhu 41 oC dan suhu mencair sempurna pada suhu 82 oC sehingga range atau
jarak lebur pada percobaan ini adalah 41 oC sedangkan menurut pustaka range titik
lebur untuk cetyl alcohol adalah 45oC – 52oC, hal ini disebabkan karena adanya
kontaminasi dari udara sehingga mempengaruhi titik lebur dari cetyl alcohol. Selain itu,
cetyl alcohol merupakan padatan yang bersifat Kristal karena menurut Unvala (2009),
cetyl alcohol memiliki bentuk seragam berupa granul berbentuk dadu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa cetyl alkohol yang digunakan tingkat kemurniannya rendah.