Anda di halaman 1dari 6

Pertanyaan 4.

5:
Dua pengukuran flatjack pada dinding terowongan lebih lanjut telah dibahas dalam
(Pertanyaan 4.4). Dip 20° dan 90° relatif terhadap sumbu terowongan, dan
menghasilkan ‘tekanan pembatalan’ (cancellation stress) masing-masing sebesar
7,38 MPa dan 7,86 MPa. Hitung estimasi terbaik dari tegangan utamanya !

Penyelesaian:
Melanjutkan dari (Pertanyaan 4.4), tentukan arah tegangan dari kelima flatjack:
tunnel = -7°
A = -40° + tunnel = -47°
B = 0° + tunnel = -7°
C = 52° + tunnel = 45°
D = -20° + tunnel = -27°
E = -90° + tunnel = -97°

Besar dan arah tegangan normal dari setiap flatjack adalah sebagai berikut:
Jack A A = 7,56 MPa, A = A + 90°, A = -47 + 90° = 43°
Jack B B = 6,72 MPa, B = B + 90°, B = -7 + 90° = 83°
Jack C C = 7,50 MPa, C = C + 90°, C = 45 + 90° = 135°
Jack D D = 7,38 MPa, D = D + 90°, D = -27 + 90° = 63°
Jack E E = 7,86 MPa, E = E + 90°, E = -97 + 90° = -7°

Seperti yang telah dipaparkan pada (Jawaban 4.4), jack = Rglobal, dimana:

𝜎𝐴 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝐴 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝐴 2𝑠𝑖𝑛𝜃𝐴 𝑐𝑜𝑠𝜃𝐴


𝜎𝐵 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝐵 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝐵 2𝑠𝑖𝑛𝜃𝐵 𝑐𝑜𝑠𝜃𝐵 𝜎𝑥
jack = 𝜎𝐶 , R = 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝐶 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝐶 2𝑠𝑖𝑛𝜃𝐶 𝑐𝑜𝑠𝜃𝐶 , 𝜎
dan global = [ 𝑦 ]
𝜎𝐷 𝜏𝑥𝑦
𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝐷 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝐷 2𝑠𝑖𝑛𝜃𝐷 𝑐𝑜𝑠𝜃𝐷
[𝜎𝐸 ]
[ 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝐸 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝐸 2𝑠𝑖𝑛𝜃𝐸 𝑐𝑜𝑠𝜃𝐸 ]

Hal ini menunjukkan bahwa ada lima persamaan untuk tiga persamaan yang
belum diketahui, dan dalam kasus seperti di atas di mana ada lebih banyak
persamaan yang diketahui daripada persamaan yang belum diketahui,
menggunakan solusi kuadrat-terkecil (Press et al., 19904). Menggunakan matriks
invers untuk menemukan solusi kuadrat-terkecil,

7,99
global = (R R) (R jack), yang mana memberikan global = [6,90]
T -1 T

0,07

Sehingga untuk menghitung tegangan utama, digunakan persamaan tersebut


untuk lingkaran Mohr. Pusat tegangan pada sumbu tegangan normal, ditentukan
dengan:
1
𝑐 = (𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 ) = 7,45 MPa
2

dan radius dari lingkaran adalah:

1 2 2
𝑟 = 2 √(𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 ) + (2𝜏𝑥𝑦 ) = 0,55 MPa

yang mana:
1 = c + r 2 = c – r
= 7,45 + 0,55 = 7,45 – 0,55
= 8,00 MPa = 6,90 MPa

Tegangan yang diharapkan (e) ditentukan menggunakan:

7,56
6,94
e = Rglobal yang dievaluasi sebagai 7,37 MPa:
7,19
[7,96]

A = 7,56 MPa, B = 6,94 MPa, C = 7,37 MPa, D = 7,19 MPa, dan E = 7,96 MPa
Hal tersebut tidak sama dengan nilai yang diukur, sehingga solusi kuadrat-
terkecil harus selalu melibatkan perhitungan dari eror, seperti dijelaskan dalam ilmu
statistika.

Pertanyaan 4.6
Tegangan dalam massa batuan pada batugranit telah diukur dengan teknik
hydraulic fracturing. Dua pengujian dilakukan pada lubang bor vertikal: pengujian
pertama pada kedalaman 500 m, dan pengujian kedua pada kedalaman 1000 m.
Hasil dari pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

Depth Breakdown Preassure, Ps Shut-in Pressure, Ps


(m) (MPa) (MPa)
500 14.0 8.0
1000 24.5 16.0

Mengingat kuat tarik batuan (t) adalah 10 Mpa, perkirakan nilai dari 1, 2 dan 3
pada kedua kedalaman. Nyatakan semua asumsi yang harus dilakukan untuk
membuat perkiraan. Apakah ada di antara kedua set yang diragukan? Nyatakan
apakah dua set hasilnya konsisten satu sama lain, dan benarkan alasan dari
pernyataan tersebut. Apakah hasilnya sesuai dengan kecenderungan yang
ditunjukkan oleh tren data yang disusun di seluruh dunia (worldwide trends) ?

Penyelesaian:
Dengan menggunakan teknik pengukuran
tegangan (hydraulic fracturing), sebagian dari
lubang bor, katakanlah panjang 1 m, dalam
kondisi tertutup. Air pada lubang bor tersebut
ditekan sampai batuan mengalami rekahan,
sehingga memberikan ‘tekanan gangguan’
(breakdown pressure). Kemudian, tekanan yang
dibutuhkan untuk mempertahankan rekahan dalam kondisi terbuka untuk diukur,
memberikan tekanan penutup (shut-in pressure) seperti pada gambar diatas.
Asumsi yang diperlukan untuk melakukan pengukuran hydraulic fracturing
adalah sebagai berikut:
a) Satu tegangan utama adalah vertikal, yang biasanya dapat diterima kecuali
dalam medan yang berbukit;
b) Tegangan vertikal disebabkan oleh berat lapisan penutup, yang mana
biasanya perkiraan yang masuk akal kecuali pada daerah sesar naik dimana
tegangan ditransmisikan melalui zona kecil dari sesar tersebut;
c) Rekahan terbentuk dalam bidang vertikal;
d) Batuan bersifat impermeable, yang mana dapat diterima untuk dilakukan
pengujian cepat pada batugranit, tetapi dapat menggabungkan permeabilitas
jika diperlukan;
e) Konsentrasi tegangan di sekitar lubang bor dapat diperkirakan dengan
persamaan Kirsch (ERM 1, Bagian 19.2). Hal ini bergantung pada batuan
elastis linier dan merupakan asumsi yang dapat diterima dalam granit yang
tidak terlapukkan.

Untuk rekahan vertikal, bagian horizontal melalui lubang bor seperti pada
sketsa di atas. Dari persamaan Kirsch untuk konsentrasi tegangan di sekitar
lingkaran lubang dalam material elastis, untuk ‘tekanan gangguan’ digunakan
persamaan:
PB = 3h – H + t

Dimana:
PB = Tekanan gangguan (breakdowan pressure)
h = Tegangan minor horisontal
H = Tegangan mayor horisontal
t = Kuat tarik batuan

Persamaan ini dipakai karena air harus diberi tekanan ke nilai yang akan
mengatasi konsentrasi tegangan tiga kali horisontal minor tegangan utama dan kuat
tarik. Namun, karena tegangan horisontal maksimum membantu ‘tekanan
gangguan’, yang tampaknya sebagai konsentrasi tegangan negatif dalam
persamaan. Sehingga persamaan dibuat ulang menjadi: H = 3h – PB + t. Seperti
diketahui t = 10 MPa, dan diasumsikan berat jenis batuan () = 27 kN/m3.

 Pengujian ke-1:

PB = 14,0 MPa
h atau Ps = 8,0 MPa (shut-in pressure)
z = 500 meter (kedalaman)
t = 10 MPa
 = 27 kN/m3  0,027 MPa
z = xz  0,027 x 500 = 13,5 MPa (tegangan vertikal)

H = 3h – PB + t
= {(3 x 8,0) – 14,0} + 10
= (24 – 14) + 10
= 20 MPa

Sehingga, H > z > h, yang mana akan menghasilkan rekahan vertikal seperti
yang diasumsikan (karena rekahan berkembang tegak lurus terhadap arah
tegangan utama).

Rasio (k), antara tegangan utama horisontal dan tegangan vertikal adalah:

1 (𝜎ℎ + 𝜎𝐻 )
𝑘 = 𝑥
2 𝜎𝑧
1 (8,0 + 20)
= 𝑥
2 13,5
1
= 𝑥 2,074
2
= 1,04
 Pengujian ke-2:

PB = 24,5 MPa
h atau Ps = 16,0 MPa (shut-in pressure)
z = 1000 meter (kedalaman)
t = 10 MPa
 = 27 kN/m3  0,027 MPa
z = xz  0,027 x 1000 = 27 MPa (tegangan vertikal)

H = 3h – PB + t
= {(3 x 16) – 24,5} + 10
= (48 – 24,5) + 10
= 33,5 MPa

Sehingga, H > z > h, yang mana akan juga menghasilkan rekahan vertikal
seperti yang diasumsikan.

Rasio (k), antara tegangan utama horisontal dan tegangan vertikal adalah:

1 (𝜎ℎ + 𝜎𝐻 )
𝑘 = 𝑥
2 𝜎𝑧
1 (16 + 33,5)
= 𝑥
2 27
1
= 𝑥 1,833
2
= 0,92

Nilai-nilai tersebut konsisten satu sama lain dan konsisten dengan tren data
di seluruh dunia (worldwide trends). Nilai k  1 tipikal untuk kedua kedalaman
tersebut (tercatat bahwa rata-rata dari kedua tekanan horisontal menutupi fakta
bahwa “tegangan horisontal maksimum jauh lebih tinggi daripada tegangan
vertikal dalam kedua kasus), dan nilai dari k yang mereduksi dengan kedalaman
biasanya terjadi.

Anda mungkin juga menyukai