Puji syukur kami panjatkan Kepada allah SWT atas anugrah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Pendidikan Anti Korupsi. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi
penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari korupsi
2. Mengetahui bentuk dan faktor penyebab korupsi
3. Mengetahui ciri – ciri korupsi
4. Mengetahui peran mahasiswa dalam pendidikan anti korupsi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio” atau “corruptus” . Selanjutnya
dikatakan bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua.
Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptie/korruptie” (Belanda). Dari asal usul bahasanya korupsi
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok) adalah tindakan pejabat
publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu
yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalah gunakan kepercayaan publik yang dikuasakan
kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Menurut UU No. 20 Tahun 2001 Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau
perekonomian negara.
1. Penyuapan (bribery)
Adalah sebuah perilaku memberi dan menerima suap, baik itu berupa uang
ataupun barang.
2. Penggelapan(Embezzlement)
Adalah perbuatan penipuan dan pencurian sumber daya yang dilakukan oleh pihak-
4
pihak tertentu yang mengelola sumber daya tersebut, baik berupa dana publik atau
sumber daya alam tertentu.
3. Fraud
Adalah perbuatan kejahatan ekonomi yang melibatkan penipuan. Yang di
dalamnya termasuk manipulasi atau mendistorsi informasi dan fakta dengan tujuan
mengambil keuntungan-keuntungan tertentu.
4. Extortion
Adalah perbuatan memintan uang atau sumber daya lainnya secara paksa atau
disertai dengan intimidasi-intimidasi tertentu oleh pihak yang mempunyai
kekuasaan. Yang dilakukan oleh mafia lokal dan regional.
5. Favouritism
Adalah mekanisme kekuasaan yang disalah gunakan yang berimplikasi kepada
tindakan privatisasi sumber daya, melanggar hukum yang ada dan merugikan
negara. Yang sifatnya serba kerahasiaan, walaupun dilakukan secara kolektif atau
korupsi berjamaah.
1. Faktor Eksternal
Faktor Ekonomi : Seorang pegawai atau karyawan yang kurang gaji/upah akan
menyebabkan pegawai itu korupsi.
Faktor politik : Instanbilitas politik juga akan menyebabkan korupsi.
Faktor Organisasi : Kurangnya sikap keteladanan pimpinan terhadap bawahan
juga bias menebabkan korupsi.
Faktor Umum : Tidak berdayanya hukum atau lemah dan buruknya perundang-
undangan juga akan bisa menyebabkan korupsi.
2. Faktor Internal
Sifat Tamak : Atau tidak puas dengan apa yang telah diraih, selalu merasa
kurang sehingga melakukan perbuatan korupsi.
Moral yang Kurang Kuat : Individu yang mempunyai moral tidak kuat akan
mudah tergoda untuk melakukan korupsi.
5
Gaya Hidup Konsumtif : Ataupun perbuatan konsumtif jika tidak dibarengi
dengan pendapatan yang cukup dan akan menyebabkan korupsi.
Selalu melibatkan lebih dari satu orang. Inilah bedanya antara korupsi dengan
pencurian atau penggelapan.
Bersifat rahasia, tertutup, terutama motif yang melatarbelakangi perbuatan korupsi.
Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik. Kewajiban dan
keuntungan tidaklah selalu dalam bentuk uang.
Pelaku korupsi berusaha untuk berlindung dibalik pembenaran hukum.
Para pelaku korupsi adalah mereka yang mempunyai kekuasaan atau wewenang serta
dapat mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
Bentuknya melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari mereka yang melakukan
perbuatan tersebut.
Setiap perbuatan mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau pada
masyarakat umum.
Berlandaskan dengan niat kesengajaan untuk menempatkan kepentingan umum
dibawah kepentingan pribadi.
6
Peran pokok mahasiswa dalam upaya pembersihan tindak pidana korupsi terbagi dalam
3 tahap yaitu :
a. Tahap Pencegahan
Pendidikan Anti Korupsi :
1. Mewajibkan pemimpin mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan
anti korupsi
2. Mendorong adanya Pendidikan Anti Korupsi di Kampus
3. Mengadakan seminar Anti-Korupsi
4. Adanya materi Pendidikan Anti Korupsi di Kaderisasi Mahasiswa
Kampanye Ujian Bersih :
1. Pembuatan Media Propaganda
2. Pembuatan media On-line untuk mengkampanyekan ujian bersih.
3. Menanamkan nilai kejujuran/ujian bersih di Kadarisasi Mahasiswa
b. Tahap Opini
Gagasan/ ide
1. Memperbanyak opini mengenai kasus korupsi ke media
2. Membuat bunga Rampai ( buku) mengenai anti korupsi
3. Membuat audiovisual interaktif berkait anti korupsi.
Metode Pencegahan Korupsi
1. Gagasan untuk pencegahan korupsi sejak dini
2. Membuat Korps Anti Korupsi di Tingkat Universitas
3. Adanya Tata Etika dan Norma diantara Mahasiswa
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Korupsi yang terjadi di negara kita negara Indonesia ini sudah sangat mengkhawatirkan
dan berdampak negatif pada hampir diseluruh kehidupan. Korupsi telah menghancurkan
sistem perekonomian, sistem hukum, sistem politik, sistem demokrasi, sistem pemerintahan
dan tatanan social kemasyarakatan di negeri kita ini. Disisilain upaya pemberantasan korupsi
yang dilaksanakan selama ini belum mencapai hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai
tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan
sudah dianggap sebagai hal yang sangat biasa. Jika kondisi ini biarkan berlangsung maka cepat
ataupun lambat korupsi akan menghancurkan negeri kita ini. Ini dapat menjadi indikator bahwa
nilai-nilai dan prinsip anti korupsi seperti yang telah di jelaskan pada makalah ini penerapannya
masih sangat tidak sesuai dengan harapan. Banyak nilai-nilai yang terabaikan dan tidak dengan
sungguh-sungguh dijalani sehingga penyimpangannya menjadi hal yang sangat biasa.
Hal pokok yang berfungsi untuk merubah keadaan ini adalah Pendidikan. Akan tetapi,
semua ini tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak didukung oleh lingkungan
masyarakat serta lingkungan keluarga. Untuk membangkitkan lagi nilai-nilai serta prinsip-
prinsip anti korupsi tersebut dalam kehidupan sehari-hari demi kemajuan bangsa dan negara
Indonesia adalah tugas kita sebagai Mahasiswa
3.2 Saran
Mahasiswa sebagai calon penerus bangsa ini sudah selakyaknya lebih peka dan peduli
akan kondisi bangsa dan negara. Pendidikan anti korupsi yang di dapat saat perkuliahan
harusnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila sudah memahami dan
mengenali korupsi, alangkah baiknya kita dapat mencegah mulai dari diri kita sendiri kemudian
itu baru mencegah orang lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/27358522/Makalah_Pendidikan_Anti_Korupsi_di_Perg
uruan_Tinggi (Diakses tanggal 6 Desember 2018 )
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/07/pengertian-korupsi-menurut-para-
ahli.html# ( Diakses tanggal 6 Desember 2018 )
http://www.academia.edu/35798869/Makalah_Pendidikan_AntiKorupsi ( diakses
tanggal 6 desember 2018 )