Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI

NAVIGASI PENANGKAPAN IKAN

“ Global Posititioning System (GPS) & Kompas Bidik ”

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Praktikum Navigasi Penangkapan Ikan


Tahun Akademik 2019/2020

Disusun oleh:

Muhammad Irfan Sumantri


230110180165

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


PROGRAM STUDI PERIKANAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR

2019
RANGKUMAN MATERI
NAVIGASI PENANGKAPAN IKAN
Nama : Muhammad Irfan Sumantri
NPM : 230110180165
Kelas : Perikanan C 2018
Tanggal : 30 September 2019

“Global Posititioning System (GPS) & Kompas Bidik”

A. Sejarah GPS dan Kompas Bidik


1. GPS (Global Positioning System)
Sejarah teknologi GPS diawali dengan sejarah teknologi navigasi, yang telah
berkembang sejak zaman perlombaan ruang angkasa. Dengan adanya peluncuran Sputnik
I pada tahun 1957, orang – orang Rusia harus kembali mempelajari Efek Doppler: Untuk
memelihara kontak radio dengan sebuah obyek yang bergerak, kita harus terus menerus
mengubah frekuensi gelombangnya. Stasiun pengawasan akan mencari dalam suatu
wilayah frekuensi tertentu sampai ia dapat memperoleh hubungan dengan sinyal dari
Sputnik. Dengan menghitung perubahan frekuenasi, stasiun pengawasan dapat
menentukan kecepatan Sputnik relatif terhadapnya. Dengan begitu, stasiun pengawas dapat
menentukan posisi Sputnik dalam orbit (garis edar). Bahkan mereka secara cepat memilih
suatu frekuensi yang dapat didengar pada radio transistor yang normal.
Di Amerika Serikat perkembangan GPS diawali pada tahun 1960, tepatnya 13 April
1960. Satelit navigasi pertama TRANSIT IB diluncurkan oleh angkatan laut Amerika
Serikat yang digunakan untuk meletakkan secara akurat rudal balistik kapal selam dan
kapal. Kemudian pada 15 Mei 1960, Ivan Getting dan rekannya, Shep Arikin, mengajukan
penemuan sistem navigasi udara yang disebut MOSAIC (Mobile System of Acurate ICBM
Control) kepada angkatan udara Amerika Serikat. Pada 3 Juni 1960, Aerospace
Coorperation didirikan untuk membantu angkatan udara AS dalam menerapkan seluruh
kemampuan teknologi dan pengetahuan moderennya pada masalah yang terus menerus
dialami rudal balistik dan sistem keamanan udara yang merupakan dasar dari keamanan
nasional. Ivan Getting menjadi direktur pertama dalam perusahaan tersebut.
Pada tahun 1963-an, dimulailah Project 57 oleh Aerospace Coorperation. Penelitian
ini dilakukan untuk mengklarifikasi wilayah angkasa luar yang dapat digunakan untuk
aplikasi militer. Menurut Ivan Getting, dari Project 57 ini-lah konsep GPS lahir. Di bawah
pengawasan langsung angkatan udara AS, Project 57 berubah menjadi Project 621B dan
Aerospace diminta untuk melanjutkan penelitiannya untuk menentukan koordinat navigasi
dari sinyal satelit. Dr. Brad Parkinsons menjelaskan bahwa Project 621B banyak memiliki
peralatan yang saat ini dapat dilihat dalam teknologi GPS. Pada tahun 1964 – 1966, para
ilmuwan luar angkasa melakukan penelitian sebuah studi tentang satelit navigasi yang
nantinya merupakan konsep operasional yang dikenal saat ini dengan sebutan GPS.
Pada bulan Nopember 1972, penelitian Dr. Brad Parkinson ditandatangani oleh
Gen. Ken Schultz yang akan mengelola program 621B. Pada bulan April 1973, US Navy
TIMATION system dan sistem 621B angkatan udara, ketiga navigasi sistem
dikombinasikan menjadi suatu nilai tambah untuk pengembangan sistem satelit navigasi
departemen pertahanan yang nantinya menjadi NAVSTAR atau GPS. Konsep program
GPS ini disarankan oleh sekretaris deputi Departemen Pertahanan untuk segera disahkan.
Pada 22 Pebruari 1978, diluncurkan-lah satelit GPS Block I. Dan diikuti peluncuran 10
satelit pengembangan Block I yang diluncurkan sejak tahun 1978 hingga tahun 1989.
Kemudian GPS pertama kali dikembangkan sebagai NAVSTAR Global
Positioning System atau dikenal juga sebagai Navigation System with Timing and
Ranging GPS. Sistem ini merupakan sistem penentuan posisi yang berbasis satelit, dan
juga sekaligus sebagai tonggak revolusi bidang pengukuran posisi dan navigasi. Pada
awalnya, sistem GPS merupakan sistem navigasi ketentaraan yang dirancang oleh
Jabatan Amerika Serikat sejak tahun 1973. Sistem tersebut merupakan hasil gabungan
dari program U.S. Navy TIMATION dan proyek U.S. Air Force 621B dibawah tanggung
jawab Joint Program Office (JPO).
Tahun 1978 satelit GPS yang pertama diluncurkan, dan awalnya sistem tersebut
digunakan atau ditujukan hanya bagi pihak tentara Amerika Serikat saja. Namun, setelah
diluluskan pada Kongres Amerika Serikat, penggunaan sistem penentuan posisi tersebut
dibuka untuk umum. Tujuan utama dari GPS yaitu untuk mewujudkan sistem penentuan
posisi di darat, laut, dan udara bagi pihak tentara Amerika Serikat dan sekutunya, tetapi
setelah itu sistem ini dapat bebas digunakan oleh semua pengguna. Sistem tersebut
dirancang untuk menggantikan berbagai sistem navigasi yang telah digunakan.
2. Kompas Bidik
Kompas pertama kali ditemukan sebagai alat perlengkapan untuk ramalan di Dinasti
Han Tiongkok pada sekitar tahun 206 SM. Pada abad kesembilan, orang Tiongkok
mengembangkan kompas yang berupa jarum yang mengambang dan jarum yang
berputar. Alat ini kemudian diadopsi untuk navigasi oleh Dinasti Song selama abad ke-
11. Pelaut dari Persia memperoleh kompas dari orang Tiongkok yang kemudian kompas
tersebut diperdagangkan. Penggunaan pertama kompas yang tercatat di Eropa Barat dan
Persia terjadi di sekitar awal abad ke-13.
Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di
Tiongkok dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Pada abad kesembilan, orang
Tiongkok telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum
yang berputar. Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Tiongkok dan kemudian
memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson,
1st Baron Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua
negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik
karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak
menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap
sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari.
Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara
mengamati variasi pergerakan jarum.
Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati.Lokasi magnet di Kutub
Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The
Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira
40 km per tahun ke arah barat laut.

B. Pengertian dan Fungsi


1. GPS (Global Positioning System)
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi yang berbasiskan
satelit yang saling berhubungan yang berada pada orbitnya. Sedangkan, menurut Winardi
(2006), GPS merupakan sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan
bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
Sinyal ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke
bumi. Sinyal tersebut diterima oleh alat penerima di permukaan yang digunakan untuk
menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu.
Adapun alat yang diperlukan yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim
oleh satelit GPS yaitu GPS Receiver. Posisi diubah menjadi titik yang dikenal dengan
nama Way-point yang nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari
posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik.
GPS merupakan satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi,
kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroperasi secara penuh di dunia saat ini (Habibi
2011). Kemampuan jangkauannya mencakup seluruh dunia dan dapat digunakan oleh
banyak orang setiap saat dan pada waktu yang sama (Abidin 1995).
Sistem GPS yang memiliki nama asli yaitu NAVSTAR GPS (Navigation Satellite
Timing and Ranging Global Positioning System), memiliki tiga segmen diantaranya yaitu
satelit, pengontrol, dan penerima atau pengguna. Satelit GPS yang mengorbit bumi,
dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti), seluruhnya berjumlah 24
buah dengan 21 buah yang aktif bekerja dan 3 buah sisanya merupakan cadangan.
Fungsi dari GPS secara umum yaitu untuk menginformasikan penggunanya dimana
ia berada (secara global), dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti untuk
mobil, kapal, pesawat terbang, pertanian, dan diintegrasikan dengan komputer ataupun
laptop. Selain itu, GPS juga dapat digunakan untuk menentukan variable-variabel
turunan seperti kecepatan, percepatan, arah laju, dan ukuran interval.

2. Kompas Bidik
Kompas Bidik atau yang dapat disebut juga Kompas Prisma merupakan kompas yang
berputar di dalam cairan bening (minyak), sehingga jarum kompas lebih tenang dan cepat
berhenti.
Kompas ini menggunakan lensa prisma sebagai optik untuk memperbesar/melihat
besarnya sudut kompas sehingga dinamakan dengan kompas prisma. Fungsi utama dari
kompas ini yaitu untuk mempermudah dalam menghitung sudut sasaran bidik (tempat
atau benda) secara langsung dengan cara pemakaiannya yaitu membidikkan kompas ke
sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas.
C. Bagian dan Fungsi
1. GPS (Global Positioning System)
Berikut adalah bagian-bagian dan fungsinya dari GPS, yaitu:
a. Unit antenna yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal yang diberikan oleh
satelit. Sinyal yang ditangkap oleh unit antenna dari satelit berjumlah minimal
empat, sehingga dapat diketahui letak dari alat GPS tersebut yang berupa
koordinat lintang bujur, serta sebagai penerima dan penyimpan data yang
ditransmisikan oleh stasiun pengontrol dan juga menyimpan serta menjaga
informasi.
b. Receiver yang berfungsi untuk memberikan data keluaran berupa data posisi
(koordinat lintang dan bujur), waktu, kecepatan, serta arah dari GPS receiver
tersebut.
c. Transmitter GPS, yang memiliki fungsi sebagai penghasil dan pengirim sinyal
elektromagnetik yang akan dipancarkan oleh unit antena. Sinyal tersebut
berfungsi untuk memberitahu lokasi alat yang bersangkutan terhadap alat lain
yang menangkap transmisi sinyal.
d. LCD yang berfungsi untuk menampilkan informasi yang dihasilkan berupa
koordinat hasil pembacaan GPS. (Budiawan et al. 2010)
e. Tombol tenaga yang memiliki fungsi untuk mengaktifkan dan mengnonaktifkan
GPS.
f. Tombol Menu dan Find, yang berfungsi untuk mengaktifkan menu halaman.
g. Tombol zoom in dan zoom out yang berfungsi untuk memperbesar atau
memperkecil peta.
h. USB port yang berfungsi untuk mengunggah dan mengunduh data dari dan juga
ke GPS.

2. Kompas Bidik
Berikut adalah bagian-bagian dan fungsinya dari Kompas Bidik, yaitu:
a. Visir, yang berfungsi sebagai pembidik sasaran.
b. Dial yang berfungsi untuk permukaan dimana letak angka dan huruf pada
permukaan.
c. Tutup dial yang berfungsi sebagai dua garis bersudut 24 derajat.
d. Kaca pembesar yang berfungsi untuk pembacaan angka.
e. Alat penggantung yang berfungsi untuk penyangkut ibu jari untuk menopang
kompas saat digunakan untuk membidik.
D. Cara Pengoperasian
1. GPS (Global Positioning System)
Cara pengoperasian GPS secara sederhana ada 5 langkah, diantaranya adalah:
a. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
b. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel
time sinyal radio.
c. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
d. Untuk perhitungan jarak, kita harus mengetahui dengan pasti posisi satelit dan
keinginan pada orbitnya.
e. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai
diterima receiver.

Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang akurat
dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS receiver mengambil informasi itu
dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” mengitung lokasi user dengan
tepat. GPS receiver membandingkan waktu sinyal dikirim dan diterima. Dari
informasi tersebut dapat diketahui berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak
GPS receiver dapat melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan
menampilkan dalam peta elektronik.

2. Kompas Bidik
Berikut adalah cara pengoperasian kompas bidik, yaitu:
a. Buka tutup kompas dan posisikan tutupnya hingga tegak lurus.
b. Tarik cincin untuk jempol.
c. Masukan ruas pertama jempol kanan ke dalam cincin tersebut.
d. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak, jari-jari lain
memegang penutup kompas.
e. Lengan lurus ke depan.
f. Bisa juga meletakkan kompas pada tongkat statis.
g. Dekatkan kompas ke depan mata.
h. Untuk mencari tanda/titik yang dijadikan patokan dalam membidik pilih benda
yang jauh tetapi jelas terlihat dan tidak terhalang, hasil bidikan angkanya bisa
dilihat pada kompas misalnya angka 40 maka disebut dengan azimuth 40°.
i. Kemudian bergerak menuju titik yang telah dibidik oleh kompas tadi.
j. Setelah sampai di titik yang dituju kemudian bidik titik berikutnya, demikian
seterusnya secara berulang.
E. Syarat-syarat Penggunaan
1. GPS (Global Positioning System)
Syarat-syarat dari penggunaan GPS antara lain adalah:
a. Tidak boleh ada penghalang antara alat penerima dengan satelit yang
bersangkutan supaya alat penerima sinyal GPS dapat menerima sinyal GPS. Hal
ini perlu diperhitungkan secara serius, terutama dalam pelaksanaan survei dan
pemetaan di daerah pedesaan yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan atau pun
di daerah perkotaan yang dipenuhi oleh gedung-gedung tinggi.
b. WGS 1984 merupakan datum penentuan posisi yang digunakan oleh GPS.
Apabila posisi harus dipresentasikan dalam datum lainnya, maka perlu proses
transformasi koordinat dari datum WGS 1984 ke dalam yang bersangkutan.

c. Ellipsoid GRS (Geodetic Reference System) 1980 yaitu komponen tinggi dari
koordinat tiga dimensi yang diberikan oleh GPS adalah tinggi yang mengacu
pada permukaan ellipsoid.
d. Sumber daya manusia yang menguasai masalah teknologi di Indonesia relatif
belum banyak dan GPS juga merupakan teknologi yang relatif baru. Maka dari
itu, suatu instansi pemerintah ingin menggunakan GPS untuk mendukung
pekerjaan di lingkungan mereka. Sumber daya manusia tidak bisa dilupakan demi
mendukung pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak GPS.

2. Kompas Bidik
Syarat dalam penggunaan kompas bidik yaitu harus menghindari benda-benda yang
memiliki gaya tarik magnetik yang cukup besar dan juga objek medan terhadap arah
utara magnetis bumi secara akurat. Karena cara kerja kompas selalu berdasarkan medan
magnet, sudah tentu kompas sangat rentan dengan hal-hal yang berhubungan dengan
medan Magnetis. Maka dari itu, agar tetap maksimal, sebaiknya menjauhkan kompas
dari benda-benda yang mengandung logam dan bersifat magentis, seperti besi dan
lainnya.

selain itu, perlu diketahui jika lokasi magnet di Kutub Utara sendiri selalu bergeser
dari waktu ke waktu. Berdasarkan penelitian terbaru oleh The Geological Survey of
Canada, saat ini posisi magnet sudah bergerak sekitar 40 km per tahun ke arah barat laut.
F. Gambar GPS dan Kompas Bidik

1. GPS (Global Positioning System)

Gambar 1. GPS (Global Positioning System)


(Sumber: http://survey-pemetaan.blogspot.com)
2. Kompas Bidik

Gambar 2. Kompas Bidik


(Sumber: https://gepramansel.wordpress.com)
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Bagian-bagian Kompas, Gambar Kompas Bidik dikutip dari


https://gepramansel.wordpress.com/2011/03/26/bagian-bagian-kompas/. (diakses pada
tanggal 01 Oktober 2019, pukul 15.00)

Abidin H. Z. 1995. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. PT. Paradnya
Paramitra Jakarta. “Buku Petunjuk VALSAT – 021” PT. Adhinus Lestari Jaya
Jakarta. Intruction Manual Raython, Model 21.
Budiawan, Imam S, Ajub Z. 2010. Mobil Tracking GPS (Global Positioning System)
Melalui Media SMS (Short Message Servsice). Universitas Semarang.
Erfan T.A., 2011. Memasang Baterai dan Instalasi GPS Map. Gambar GPS dikutip dari
http://survey-pemetaan.blogspot.com/2011/08/memasang-baterai-gpsmap-76csx.html.
(diakses pada tanggal 01 Oktober 2019, pukul 14.55)
Habibi, W. 2011. Pembangunan Sistem Pelacakan Dan Penelusuran Device Software
Berbasis Global Positioning Sistem (GPS) Pada Platform Software Google. ITS.
Undergraduate Thesis.
Winardi. 2006. Penentuan Posisi Dengan GPS Untuk Survei Terumbu Karang. Puslit
Oseanografi Lipi. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai