Disusun oleh
Kelompok 5 / Perikanan C
Shela Rihadatul Nabila 230110180130
Vyrda Triyulivia Yasmin 230110180132
Adam Herman 230110180140
Fitriana Dyah R 230110180152
Ervira Octaviola K 230110180155
Aginta Primana Tarigan 230110180157
Daffa Arkan Tsary 230110180161
M Badai Putra S 230110180162
Muhammad Irfan S 230110180165
Elsa Salsabila M H 230110180169
Mohammad Dhafi Ibrahim 230110180178
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang membahas
tentang parasit dan penyakit pada ikan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini salah
satunya adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Parasit dan Penyakit Ikan juga kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi
dan membantu dalam penyusunan makalah ini.
Demikian makalah ini disusun, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk kita semua dan khususnya untuk penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB Halama
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................2
1.4. Manfaat.............................................................................................................2
II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1. Nepa rubra.......................................................................................................3
2.1.1. Klasifikasi Nepa rubra.....................................................................................3
2.1.2. Ciri Morfologi Nepa rubra...............................................................................3
2.1.3. Siklus Hidup Nepa rubra..................................................................................4
2.1.4. Dampak Kerugian/Penyakit yang Ditimbulkan Nepa rubra Bagi Ikan...........5
2.1.5. Cara Penanggulangan dari Nepa rubra............................................................5
2.2. Belastoma.........................................................................................................6
2.2.1. Klasifikasi Belastoma.......................................................................................6
2.2.2. Ciri Morfologi Belastoma.................................................................................6
2.2.3. Siklus Hidup Belastoma...................................................................................7
2.2.4. Dampak Kerugian/Penyakit yang Ditimbulkan Belastoma Bagi Ikan.............7
2.2.5. Gejala Klinis Penyakit dari Belastoma.............................................................8
2.2.6. Cara Penanggulangan dari Belastoma..............................................................8
2.3. Lethoceros........................................................................................................8
2.3.1. Klasifikasi Lethocerus......................................................................................9
2.3.2. Ciri Morfologi Lethocerus................................................................................9
2.3.3. Siklus Hidup Lethocerus................................................................................10
2.3.4. Dampak Kerugian/Penyakit yang Ditimbulkan Lethocerus Bagi Ikan..........10
2.3.5. Gejala Klinis Penyakit dari Lethocerus..........................................................11
2.3.6. Cara Penanggulangan dari Lethocerus...........................................................11
2.4. Ichthyoxenos sp..............................................................................................11
2.4.1. Klasifikasi Ichthyoxenos sp............................................................................11
2.4.2. Ciri Morfologi Ichthyoxenos sp......................................................................12
2.4.3. Siklus Hidup Ichthyoxenos sp........................................................................12
2.4.4. Dampak Kerugian/Penyakit yang Ditimbulkan Ichthyoxenos sp. Bagi Ikan. 12
2.4.5. Gejala Klinis Penyakit dari Ichthyoxenos sp..................................................12
2.4.6. Cara Penanggulangan dari Ichthyoxenos sp...................................................13
III PENUTUP...................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2. Saran...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
diketahui cara penanggulangan yang tepat terhadap serangan spesies dari suatu jenis parasit
tersebut. Secara fisik, efek negatif yang ditimbulkan dari serangan parasit lebih jelas terlihat
pada serangan ektoparasit, sehingga penangannnya relative lebih mudah.
Kerugian akibat infestasi ektoparasit memang tidak sebesar kerugian akibat infeksi
organisme patogen lain seperti virus dan bakteri, namun infestasi ektoparasit dapat menjadi
salah satu faktor predisposisi bagi infeksi organisme patogen yang lebih berbahaya. Kerugian
nonlethal lain dapat berupa kerusakan organ luar yaitu kulit dan insang, pertumbuhan lambat
dan penurunan nilai jual (Bhakti 2011).
I.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai ciri
morfologi, siklus hidup dampak kerugian atau penyakit yang ditimbulkan pada ikan, gejala
klinis penyakit, serta cara penanggulangan dari Nepa ruba, Belastoma, Lethoceros, serta
Ichthyoxenos sp.
I.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang ciri morfologi,
siklus hidup dampak kerugian atau penyakit yang ditimbulkan pada ikan, gejala klinis
penyakit, serta cara penanggulangan dari Nepa ruba, Belastoma, Lethoceros, dan
Ichthyoxenos sp.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
kedua lebih kecil dari pasangan kaki ketiga. Kaki ini untuk merangkak di tanah pada perairan
yang sangat dangkal.
Nepa rubra memiliki ekor yang panjangnya dapat mencapai 10 mm yang digunakan
sebagai alat pernafasan sehingga nepa rubra dapat tinggal di bawah air selama 30 menit.
Kepala Nepa rubra sangat kecil dan berbentuk segitiga. Rostrum adalah bagian mulut
yang menyerupai paruh yang berfungsi untuk menghisap dan menusuk mangsanya. Nepa
rubra juga memiliki antena yang sangat kecil yang berfungsi sebagai pendeteksi untuk
merasakan daerah yang gelap di sekitar air berlumpur dan daerah di sekitar tanaman air.
Pada bagian thorax juga memiliki dua pasang sayap, bagian atas sayap kaku dan keras
sedangkan bagian bawah sayapnya tipis dan fleksibel. Sayap bagian bawah dilipat kedalam
bagian sayap atas. Nepa rubra memiliki tiga pasang 'sensor tekanan' pada bagian bawah
perutnya.
2. Memasang saringan pada pintu pemasukan air kolam, agar serangga air dan telurnya
tidak ikut masuk.
7
3. Kurangi padat tebar larva (benih ikan), atau menunda penebaran benih ke kolam
dengan memperpanjang masa pemeliharaan benih di bak pembenihan.
4. Menyemprotkan minyak tanah di atas permukaan air agar serangga tidak dapat
mengambil oksigen dari udara bebas. Jika seluruh serangga air sudah mati, masukkan
aliran air baru dan pintu keluar dibuka. Tertutupnya permukaan air oleh minyak tanah
sejauh ini tidak membahayakan bagi benih ikan, kecuali ikan lele
II.2. Belastoma
Belostoma adalah genus serangga dalam keluarga hemipteran Belostomatidae, yang
dikenal secara sehari-hari sebagai serangga air raksasa. Anggota genus ini berasal dari habitat
air tawar di Amerika, dengan kekayaan spesies terbesar di Amerika Selatan tropis.
Gambar 3. Belastoma
Sumber: Hoeve 1996
mengalami metamorphosis tidak sempurna dan bermulut seperti jarum. Ciri khasnya berupa
tubuh berbentuk pipih oval dan kaki depan yang melengkung tajam seperti sabit. Ukuran
belostoma dewasa adalah 10-12 cm, panjang individu 15 cm. Tubuh bunga-bunga gelap
dengan pola di bagian belakang. Serangga ini memiliki tubuh ramping dan 6 kaki, melakukan
fungsi dayung selama berenang. Walaupun hidup diair belastoma ini tidak bisa bernafas
dibawah air layaknya ikan. Untuk mengantisipasinya belastoma naik ke permukaan secara
berkala untuk menghisap udara dari ujung abdomennya dan kemudian menyimpan udaranya
dibawah sayap saat menyelam.
mirip belastoma dewasa namun warnanya pucat. Setelah berganti kulit berkali-kali anakan
tersebut akan tumbuh menjadi belastoma dewasa.
II.3. Lethoceros
Lethocerus adalah genus dari ordo Hemipteran dan famili Belostomatidae, yang
dikenal sehari-hari sebagai serangga air raksasa, tersebar di daerah tropis, subtropis dan
beriklim dunia. Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Nama itu diberikan
karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras
seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran (sayap hemilitron).
Keragaman spesies terbesar terdapat di Amerika, hanya satu spesies di Eropa, dua di
Afrika, dua di Australia dan tiga di Asia. Lethocerus termasuk serangga yang benar
terbesar dengan spesies yang mampu mencapai panjang lebih dari 12 cm (4,7 inci). Di
Amerika Selatan L. grandis dan L. maximus adalah satu-satunya untuk umum melebihi 9
cm (3,5 inci), dengan panjang lebih khas untuk spesies yang tersisa menjadi antara 4,5
dan 9 cm (1,8 dan 3,5 inci).
Gambar 6. Lethocerus
III.1. Kesimpulan
Infeksi yang terjadi pada ikan karena serangan parasit menyebabkan adalah terjadinya
infeksi sekunder. Tubuh ikan dapat terluka karena gesekan dengan benda keras, jika
terlambat mengobatinya maka tubuh ikan dapat mengalami infeksi skunder karena serangan
organisme parasit.
1. Nepa rubra : Serangga air ini memangsa larva dan benih ikan dengan cara
menggigit (menyengat), memangsa nya secara langsung serta ada yang menghisap
darah ikannya.
2. Belastoma : Serangga air raksasa memakan ikan, serangga, krustasea, amfibi;
bahkan dapat menyerang binatang yang sedikit lebih besar dari mereka.
3. Lethocerus : Memangsa seperti ikan-ikan kecil, krustacea air lainnya. menyerang
kulit dan daging ikan. Penyakit yang ditimbulkan oleh Lethocerus salah satunya
adalah penyakit velvet (infeksi kulit pada ikan).
4. Ichthyoxenus : Menempelkan diri pada tubuh ikan dengan alat pengisap dan
membuat lubang pada ikan.
III.2. Saran
Pada saat pembuatan makalah yang berjudul Parasit dan Penyakit Ikan, penulis
menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto E. dan Evi L. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
89 hal.
Bhakti, S. 2011. Prevalensi dan Identifikasi Ektoparasit pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) di
Beberapa Lokasi Budidaya Ikan Hias di Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Endah, Joesi dkk. 2002. Pengantar Hama dan Penyakit Tanaman. PT. Agro Media Pustaka.
Tangerang.
H, Oda, dkk. 1996. Seri Misteri Alam 19 : Kepik Air Raksasa. Elex media Komputindo.
Jakarta.
Kusumah, H. 1985. Penyakit dan Hama Ikan. Departemen Pertanian Badan Pendidikan,
Latihan dan Penyuluh Pertanian. SUPM Bogor.
16