Anda di halaman 1dari 14

Jurnal InFestasi

Vol. 8 No.2 Desember 2012


Hal. 123 - 136

PENGARUH ORDER EFFECT DAN POLA PENGUNGKAPAN DALAM


PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Barbara Gunawan
M. Hendra Yusuf
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kampus Terpadu UMY, Gd. E Lt. 2 dan 3
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Yogyakarta
Email: barbaragunawan@yahoo.co.id; hendra_yusuf24@yahoo.com

ABSTRACT

The aims of this study are to examine the influence of order effects on the
investment judgment, and also to examine how recency effect influence the step
by step (SbS) pattern and end of sequence (EoS) pattern related to the
assessment of the company's decision to use company’s financial information.
Participants in this study are 84 students majoring in accounting of private
universities in Yogyakarta.
The results indicate that order effect influence in a different way on the
investment decision-making. Both step by step (SbS) pattern and end of
sequence (EoS) pattern influence differently on decision-making as well.
Recency effect happened only in step by step (SbS) pattern. The results also
provide evidence that no effect of recency affect in end of sequence (EoS)
pattern.

Keywords: Step By Step (SBS), End Of Sequence (EOS), Order Effect, Recency
Effect, Investment Judgment.

PENDAHULUAN investasi saham dan beranggapan


investasi di pasar saham ini memiliki
Perkembangan saham dan
risiko yang tinggi.
berinvestasi di pasar saham merupakan
Menurut Almilia (2010), seorang
hal yang paling diminati oleh para
investor yang akan melakukan investasi
pelaku ekonomi terutama bagi investor
pada suatu perusahaan, haruslah
yang akan menanamkan sahamnya di
mengetahui informasi-informasi yang
suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan
ada di perusahaan tersebut. Informasi
fluktuasi pergerakan indeks dan harga-
utama yang harus dimiliki oleh investor
harga saham memberikan ruang/
adalah tentang informasi perusahaan
peluang bagi para investor untuk
yang akan dibeli sahamnya. Informasi
memperoleh keuntungan yang cukup
ini tidak hanya menyangkut kinerja
besar, jika dibandingkan dengan
keuangan perusahaan, tetapi juga
pendapatan bunga yang diperoleh
informasi kinerja non keuangan dan
seorang nasabah dari hasil menyimpan
prospek perusahaan dimasa yang akan
dananya dalam bentuk deposito atau
dating. Hal ini sesuai dengan penelitian
produk-produk saving lainnya. Tidak
yang dilakukan oleh Ullum (2007), yang
dipungkiri bahwa fluktuasi yang terjadi
mengatakan bahwa sekarang ini
sewaktu-waktu akan memberi risiko
investor membutuhkan informasi atau
yang buruk bagi return yang akan
nilai lebih dari perusahaan sebagai
diperoleh oleh investor. Oleh karena itu,
acuan dalam pengambil keputusan
banyak pihak yang menghindari
123
124

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


untuk berinvestasi, dan nilai lebih seperangkat informasi seri pendek
tersebut dihasilkan dari informasi non secara konsisten positif (negatif) yang
keuangan yang dimiliki perusahaan. diungkapkan secara sekuensial
Menurut Almilia (2010), investor dibandingkan dengan pengungkapan
harus membuat keputusan dalam simultan, revisi kepercayaan pada
lingkungan yang tidak stabil. Investor keputusan harga saham secara
harus memilih apakah akan menahan signifikan lebih besar dalam kondisi
investasi yang dimilikinya atau sekuensial. Pengaruh order effect
sebaliknya. Kemampuan pembuat khususnya recency effect akan sering
keputusan untuk mengidentifikasikan muncul, jika pola pengungkapan adalah
informasi baru dengan tepat dapat secara sekuensial atau step by step
berarti apakah keputusan yang telah (SbS). Hal ini dibuktikan dalam
dibuat investor tepat atau tidak tepat. penelitian yang dilakukan oleh (Messier
Secara ideal, pertimbangan yang dan Asare, 1992; Almilia, 2010). Almilia,
dilakukan oleh investor dalam (2010), juga menambahkan pola
pengambilan keputusan investasi pengungkapan yaitu end of sequence
didasarkan pada tahapan yang (EoS) yang menyatakan bahwa recency
sistematis, ketat, dan rasional. Teori effect tidak terjadi pada pola ini.
normatif dalam pertimbangan dan Tujuan yang ingin dicapai dalam
pengambilan keputusan meyakini penelitian ini adalah untuk mengetahui
bahwa individu akan melakukan apakah terdapat perbedaan dalam
pertimbangan dan pengambilan pengambilan keputusan investasi
keputusan. Selanjutnya dengan adanya dengan pola pengungkapan yang
bounded rationality, maka teori normatif berbeda dan urutan informasi yang
ini digantikan oleh teori deskriptif yang berbeda, dan ingin mengetahui apakah
meyakini bahwa pada umumnya terdapat pengaruh order effect
pertimbangan dalam proses khususnya recency effect dalam
pengambilan keputusan menggunakan pengambilan keputusan investasi.
pendekatan realistis-empiris dan Penelitian ini berusaha untuk
strategi heuristik yaitu penyederhanaan mengembangkan penelitian Almilia
dalam proses pengambilan keputusan. (2010) dengan menguji lebih lanjut
Penggunaan strategi heuristik seringkali pengaruh recency effect pada pola
dapat menyebabkan terjadinya bias pengungkapan step by step (SbS) dan
dalam pertimbangan dalam end of sequence (EoS) terkait keputusan
pengambilan keputusan, atau disebut penilaian perusahaan dengan
sebagai bias heuristik. menggunakan informasi keuangan
Diyakini bahwa investor dalam perusahaan.
melakukan pertimbangan untuk
pembuatan keputusan dimulai dengan
keyakinan awal dan kemudian LANDASAN TEORI DAN
melakukan revisi atas keyakinan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
tersebut, menguat atau melemah
keyakinan tersebut tergantung pada Model Belief Adjustment
kekuatan dan arah bukti audit yang Teori Model Penyesuaian
didapatnya. Pertimbangan untuk Keyakinan (Belief Adjustment Model)
merevisi keyakinan, seringkali yang dari Hogarth dan Einhorn (1992) dalam
diperhatikan bukanlah esensi atau Suartana dan Kartana (2007) yang
substansi dari bukti tersebut, tetapi menggunakan pendekatan anchoring
yang diperhatikan adalah urutan (order) dan adjustment (general anchoring and
bukti. Hal ini merupakan salah satu adjustment approach), menggambarkan
bias akibat pertimbangan dan disebut suatu penyesuaian keyakinan individu
sebagai pengaruh urutan (order effect) karena adanya bukti baru ketika
sebagai bagian dari bias heuristic. melakukan evaluasi bukti secara
Penelitian yang dilakukan oleh berurutan. Pendekatan anchoring dan
Pinsker, (2007) dalam Almilia, (2010), adjustment adalah bila seseorang
diperoleh simpulan bahwa ketika melakukan penilaian dengan memulai
125

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


dari suatu nilai awal dan buktinya campuran (mixed) antara
menyesuaikannya untuk menghasilkan informasi yang konfirmasi (positif) dan
keputusan akhir. Nilai awal diperoleh diskonfirmasi (negatif). Hasil-hasil
dari kejadian atau pengalaman penelitian empiris Ashton dan Ashton
sebelumnya. (1988) dan Tubbs et al. (1990) dalam
Secara khusus, model penyesuaian Almilia (2010) menunjukkan bahwa
keyakinan memprediksikan tidak ada efek resensi tidak ditemukan jika bukti-
pengaruh urutan (no order effects) bukti yang diperoleh memberikan
untuk bukti-bukti yang bersifat informasi yang konsisten baik konsisten
konsisten (keseluruhan positif atau konformasi atau diskonfirmasi.
keseluruhan negatif), tetapi pengerauh Sebaliknya, efek resensi terjadi jika
resensi (urutan) terjadi ketika individu bukti-bukti yang dievaluasi memiliki
memperoleh bukti yang beragam informasi campuran yang bersifat
(beberapa negatif dan beberapa positif). konfirmatif dan diskonfirmasi. Jika
Keuntungan utama model penyesuaian informasi awal dalam urutan memiliki
keyakinan yang dikembangkan oleh pengaruh terbesar terhadap keyakinan
Hogarth dan Einhorn (1992) dalam individu, maka efek urutan disebut
Almilia (2010), adalah dimasukkannya primacy effect (efek primasi). Sebaliknya
tiga karakteristik utama dari bukti yang jika informasi terakhir memberi
digunakan dalam Bayes’ Theorem (arah, pengaruh terbesar maka hal ini disebut
kekuatan dan tipe), tetapi juga recency effect (efek resensi).
memperluas Bayes’ Theorem dengan Fenomena pengaruh urutan terjadi
memasukkan dua karakteristik ketika mengevaluasi bukti baru, dan
tambahan yang diabaikan dalam Bayes’ penyesuaian berikutnya didasarkan
Theorem yaitu urutan informasi dan atas bukti tambahan yang tidak
model penyajian informasi. Arah dari mencukupi. Hogarth dan Einhorn
bukti menunjukkan apakah bukti (1992) dalam Suartana dan Kartana
mendukung atau tidak mendukung (2007), mengadopsi konsep umum
keyakinan individu saat ini. Bukti penyesuaian keyakinan termasuk bias
tambahan yang mendukung keyakinan yang terjadi dan membentuk rerangka
adalah bukti positif (conforming), kerja psikologi yang dikenal dengan
sementara bukti tambahan yang tidak model penyesuaian keyakinan. Model
mendukung keyakinan adalah bukti ini memprediksikan resensi ketika
negatif (disconforming). individu mengevaluasi bukti seri
Karakteristik kedua dari bukti pendek yang kompleks dan bukti
tambahan adalah kekuatannya atau gabungan atau campuran (bukti yang
tingkatan bukti yang dapat mendukung bersifat positif dan negatif). Bukti seri
atau tidak mendukung keyakinan saat pendek, jika terdiri dari maksimum 12
ini. Terakhir, tipe bukti dapat item bukti. Kompleksitas berhubungan
dikategorikan sebagai bukti yang dengan familiaritas tugas dan
konsisten dan gabungan. Ketika panjangnya item bukti. Bukti gabungan
keseluruhan bukti tambahan memiliki atau campuran adalah bukti yang
arah yang sama (baik positif ataupun terdiri dari item positif dan item negatif.
negatif), bukti tersebut dikategorikan Ashton dan Ashton (1988) dalam
sebagai tipe bukti konsisten. Almilia (2010), menunjukkan bahwa
Sebaliknya, ketika beberapa bukti subjek mudah untuk merevisi
negatif dan beberapa bukti positif, bukti keyakinannya ketika menerima bukti
tersebut dikategorikan sebagai tipe baru, sementara literatur teori
bukti gabungan (mixed). keputusan menyatakan bahwa individu
secara umum cenderung untuk
menghindari bukti baru. Lebih lanjut
Urutan Bukti dan Pola Pengungkapan
dalam penelitian tersebut juga
Efek urutan terjadi jika keputusan memberikan bukti bahwa subjek yang
individu berbeda setelah menerima merevisi keyakinannya lebih besar
bukti dengan urutan yang berbeda. ketika menerima bukti yang berlawanan
Dalam urutan bukti tersebut, sifat dengan keyakinan yang dimiliki saat
126

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


ini, sementara literatur menyatakan bukti, namun recency effect tetap
bahwa individu secara umum akan ditemukan dalam kondisi tersebut.
sangat terpengaruh dengan bukti-bukti Penelitian Almilia (2010), tentang
yang sesuai dengan keyakinan individu. order effect mengungkapkan bahwa
Bamber et al. (1997) dalam Almilia terjadi efek urutan dalam judment
(2010), memberikan dukungan yang investor untuk merevisi keyakinan
kuat tentang validitas deskripsi model terhadap informasi keuangan yang
penyesuaian keyakinan. Model diterima, jika pola pengungkapan SbS,
penyesuaian keyakinan digunakan dan juga terjadi efek resensi yang
memprediksi pengaruh urutan pada timbul pada judgmen investor.
semua kasus model respon SbS atau Berdasarkan argumentasi tersebut,
EoS, kompleksitas tugas dan hipotesis penelitian ini adalah:
panjangnya informasi. Beberapa H1: Terdapat perbedaan judgment
investor individual adalah mudah Investor antara investor yang
terpengaruh dengan bukti (evidence menerima urutan informasi ++--
prone), investor akan mencari informasi dengan investor yang menerima
pasar sebagai dasar dalam keputusan urutan informasi --++ pada pola
investasi mereka. Indikasi bahwa pengungkapan Step by Step (SbS).
investor mencari informasi adalah H2: Efek resensi akan terjadi pada
ditunjukkan dengan pertumbuhan judgment Investor ketika menerima
bisnis yang cepat terkait dengan media urutan informasi ++-- ataupun --++
informasi yang digunakan oleh pada pola pengungkapan Step by
perusahaan (misalnya website Step (SbS).
perusahaan) dan kebutuhan investor
akan informasi yang tepat waktu. Model Hogarth dan Einhorn’s
Model Hogarth dan Einhorn’s, (1992) dalam Almilia (2010)
(1992) dalam Suartana dan Kartana memprediksikan bahwa keputusan
(2007), memprediksikan bahwa yang diberikan setelah setiap bukti
keputusan yang diberikan setelah diperoleh yang dikenal dengan model
setiap bukti diperoleh yang dikenal respon SbS cenderung ditemukan
dengan model respon (SbS) cenderung adanya pengaruh resensi, sementara
ditemukan adanya pengaruh resensi. keputusan yang diberikan hanya sekali
Fenomena recency effect ini juga setelah keseluruhan bukti diterima
didukung dalam penelitian yang yang dikenal dengan model respon EoS
dilakukan oleh Messier (1992), yang cenderung tidak menghasilkan
memberikan bukti bahwa staff auditor pengaruh resensi. EoS dapat
yang menerima bukti yang bersifat mengurangi resensi karena pengaruh
kompleks dan beragam (informasi berkebalikan yang muncul dari
negatif dan positif) dengan pola informasi yang disajikan secara
pengungkapan sekuensial, maka bertahap dapat dihilangkan dengan
recency effect akan terjadi. Penelitian menggabungkan pengaruh bukti positif
yang dilakukan oleh Asare (1992), dan negatif, sehingga akan
memberikan bukti yang serupa yaitu menghilangkan pengaruh individual
munculnya recency effect pada manajer bukti negatif dan postif.
dan partner audit terkait judgment Kennedy (1993) dalam Almilia
going concern ketika pola pengungkapan (2010), menemukan bukti bahwa
bukti secara sekuensial SbS. Hal akuntabilitas mengurangi resensi dalam
serupa juga ditunjukkan oleh Tubbs et keputusan kemungkinan terjadinya
al. (1993) dalam Almilia (2010), kegagalan bisnis, sedangkan pada
menunjukkan adanya recency effectbut penelitian yang dilakukan oleh Cushing
ketika individu menerima bukti yang dan Ahlawat (1996) dalam Almilia
tidak konsisten, meskipun individu (2010), memberikan bukti bahwa
telah diberikan training untuk resensi dapat dikurangi ketika auditor
memahami tugas dan memberikan mensyaratkan dilakukan dokumentasi
penilaian yang lebih baik terhadap keputusan going concern. Penelitian
yang dilakukan oleh Butler (1985),
127

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Heiman (1990) dan Koonce (1992)
dalam Almilia (2010), juga Model Penelitian
menunjukkan bahwa metode debiasing Efek resensi
adalah metode yang paling efektif untuk SbS
mengurangi pengaruh resensi
dibandingkan akuntabilitas dan Urutan informasi Keputusan
dokumentasi data. ++-- atau --++ Investasi
Pada konteks pembuatan
EoS
keputusan yang dilakukan oleh investor
Efek resensi
yang dikemukakan oleh Pinsker (2007)
dalam Almilia (2010), mengindikasikan Gambar 1
bahwa penyesuaian keyakinan yang Model Penelitian
semakin besar untuk pengungkapan
informasi yang disajikan satu per satu
dibandingkan pengungkapan informasi METODE PENELITIAN
yang disajikan bersamaan (simultan)
Unit analisis penelitian yang
baik setelah seri pertama informasi
digunakan dalam penelitian ini adalah
yang konsisten (informasi seri pendek)
mahasiswa jurusan akuntansi pada
dan setelah seri kedua informasi yang
perguruan tinggi swasta di Yogyakarta
memiliki arah berlawanan (informasi
yang mengetahui tentang investasi lebih
seri panjang), sedangkan dalam
jelas dan diminta untuk menilai suatu
penelitian Trotman dan Wright (1996)
perusahaan yang terdaftar di Bursa
dalam Almilia (2010), memberikan bukti
Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang
yang menunjukkan bahwa recency
digunakan dalam penelitian ini terdiri
effect nampak pada partisipan dengan
dari data primer dan data skunder,
model respon SbS dibandingkan dengan
seperti laporan keuangannya dan
model respon EoS.
informasi tentang perusahaan tersebut.
Penelitian serupa dilakukan oleh
Berdasarkan data yang diperoleh
Ashton dan Kennedy (2002) dalam
selanjutnya dibuat pertanyaan
Almilia (2010) juga memberikan bukti
mengenai perusahaan yang akan dinilai
yang sama bahwa metode EoS tidak
sahamnya. Teknik pengambilan data
terpengaruh adanya pengaruh urutan,
yang digunakan dalam penelitian ini
hal ini mengindikasikan bahwa pola
adalah random sampling yaitu memilih
pengungkapan EoS adalah metode yang
secara acak responden yang akan
efektif dalam mengurangi resensi dalam
digunakan untuk menilai perusahaan.
keputusan going concern yang
Teknik Pengumpulan data dalam
dilakukan oleh auditor. Almilia (2010),
penelitian ini menggunakan cara paper
mengemukakan bahwa tidak terjadi
and pencil test yaitu cara eksperimen
efek urutan dalam judment investor
yang dilakukan dengan menggunakan
untuk merevisi keyakinan terhadap
kuesioner yang dijawab oleh subjek
informasi keuangan yang diterima, jika
secara manual. Seluruh tugas
pola pengungkapan EoS dan
eksperimen untuk masing-masing
menunjukkan bahwa tidak terjadi efek
treatment (berupa urutan bukti ++-- dan
resensi. Berdasarkan argumentasi
--++; dan pola pengungkapan step by
tersebut, hipotesis penelitian ini adalah:
step dan end of sequence) dilakukan
H1: Pola pengungkapan End of Sequence
secara random. Eksperimen dalam
(EoS) menyebabkan tidak terdapat
penelitian ini dilakukan dalam 3 shift,
perbedaan judgment Investor antara
yang dilaksanakan pada jam 10, 13
investor yang menerima urutan
dan16.
informasi ++-- dengan investor yang
Selanjutnya partisipan dibagi
menerima urutan informasi --++.
menjadi 4 kelompok, yaitu partisipan
H2: Efek resensi tidak akan terjadi pada
menerima treatment step by step dengan
judgment Investor ketika menerima
arah pengungkapan ++--; partisipan
urutan informasi ++-- ataupun --++
menerima treatment step by step dengan
pada pola pengungkapan End of
arah pengungkapan --++; partisipan
Sequence (EoS).
128

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


menerima treatment end of sequence latar belakang perusahaan dan nilai
dengan arah pengungkapan ++--; dan awal saham perusahaan ditentukan
partisipan menerima treatment end of sebesar Rp. 10.000,- sebagai nilai
sequence dengan arah pengungkapan -- referensi. Partisipan diminta untuk
++.dapat dilihat pada tabel 1. menilai kembali nilai harga saham
perusahaan untuk setiap pola
Tabel 1 pengungkapan (step by step dan end of
Pembagian Kelompok dan Tretment sequence) dan memberikan isian pada
yang Diberikan kolom nilai saham dengan kelipatan Rp.
1.000,-. Isian dapat berupa kelipatan -
Jenis Pola Pengungkapan
Informasi 1.000 (minus seribu) atau +1.000 (plus
Step by step End of sequence
seribu), dengan harga dasar/awal
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 (harga acuan) sebesar Rp. 10.000,-.
Laporan Urutan Urutan Urutan Urutan Setelah membaca dan merespon
Keuangan Bukti ++-- Bukti --++ Bukti ++-- Bukti --++ terhadap item pengungkapan,
partisipan merespon pertanyaan
Partisipan dalam penelitian ini manipulation chek, pertanyaan
akan diminta mengasumsi peranan experiment psychological (mengukur
investor yang sedang menilai kinerja karakteristik overconfident), pertanyaan
perusahaan berdasarkan informasi untuk mengukur kemampuan dasar
keuangan perusahaan. Tugas akuntansi partisipan dan item
partisipan adalah menilai harga saham demografi responden. Prosedur yang
perusahaan PT. ABC yang merupakan harus dilakukan oleh partisipan ketika
perusahaan hypothetical, tetapi akan melakukan penilaian kembali nilai
diambilkan dari contoh perusahaan saham didasarkan pada pola
yang sesungguhnya yang terdaftar di pengungkapan (step by step dan end of
Bursa Efek Indonesia. Pada tahap awal sequence), dapat dilihat pada tabel 2.
partisipan akan menerima informasi

Tabel 2
Prosedur Yang Dilakukan oleh Partisipan Berdasarkan Pola Pengungkapan
Pola Pengungkapan
Step by step End of sequence
1 Membaca latar belakang perusahaan. 1 Membaca latar belakang perusahaan.
2 Diberikan informasi terkait harga awal 2 Diberikan informasi terkait harga awal
saham. saham.
3 Diberikan informasi pengungkapan 3 Diberikan informasi pengungkapan
laporan keuangan yang bersifat positif (8 laporan keuangan yang bersifat positif (8
item) kemudian pengungkapan laporan item) kemudian pengungkapan laporan
keuangan yang bersifat negatif (8 item) keuangan yang bersifat negatif (8 item)
atau sebaliknya informasi pengungkapan atau sebaliknya informasi pengungkapan
laporan keuangan yang bersifat negatif (8 laporan keuangan yang bersifat negatif (8
item) kemudian pengungkapan laporan item) kemudian pengungkapan laporan
keuangan yang bersifat positif (8 item) keuangan yang bersifat positif (8 item)
4 Melakukan penilaian kembali nilai saham 4 Melakukan penilaian kembali nilai saham
perusahaan sebanyak 16 kali (untuk perusahaan yang akan dibeli sebanyak 1
setiap bukti yang diberikan). kali, yaitu ketika partisipan diberikan 16
item pengungkapan
5 Partisipan diminta untuk merespon 5 Partisipan diminta untuk merespon
pertanyaan manipulation check, pertanyaan manipulation check,
pertanyaan experiment psychological pertanyaan experiment psychological
(untuk mengukur karakteristik (untuk mengukur karakteristik
overconfident), pertanyaan untuk overconfident), pertanyaan untuk
mengukur kemampuan dasar Akuntansi mengukur kemampuan dasar Akuntansi
partisipan dan item demografi responden. partisipan dan item demografi responden.
129

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Informasi tentang latar belakang 15. Nilai arus kas operasi yang diterima
perusahaan yang diberikan dalam perusahaan lebih rendah dari
peneitian ini kepada 4 kelompok periode sebelumnya.
partisipan adalah sama dan penelitian 16. Nilai laba bersih perusahaan pada
ini menggunakan enam belas (16) periode ini lebih rendah
informasi yang diambilkan dari laporan dibandingkan dengan perusahaan
keuangan perusahaan, yang lain pada industri yang sama.
dikelompokkan menjadi delapan (8)
informasi memiliki arah positif dan
Variabel Penelitian
delapan (8) informasi memiliki arah
negatif sebagai berikut: Variabel-variabel yang digunakan
1. Nilai aktiva lancar perusahaan dalam penelitian ini adalah variabel
meningkat dibandingkan periode independen dan variabel dependen.
sebelumnya. Variabel independen meliputi: pola
2. Rasio likuiditas perusahaan pengungkapan (SbS dan Eos) dan arah
meningkat dibandingkan periode pengungkapan, sedangkan variabel
sebelumnya. dependen adalah revisi keyakinan.
3. Rasio profitabilitas perusahaan
meningkat dibandingkan periode Teknik Analisa Data
sebelumnya. 1. Uji normalitas
4. Nilai penjualan perusahaan tahun Setiap pengujian dilakukan
ini memiliki nilai tertinggi pengujian normalitas terlebih
dibandingkan perusahaan lain pada dahulu. Uji normalitas bertujuan
industri yang sama. untuk menguji apakah data tersebut
5. Total aktiva perusahaan mengalami memilki distribusi normal atau tidak.
peningkatan dibandingkan pada Untuk data yang lebih dari 50
periode sebelumnya. menggunakan nilai sig. Kolmogorov-
6. Nilai laba operasi perusahaan Smirnov dan untuk data yang kurang
mengalami peningkatan pada dari 50 menggunakan nilai sig.
periode sebelumnya. Shapiro-Wilk, dikatakan normal bila
7. Nilai arus kas operasi yang diterima nilai sig. > α 0,05.
perusahaan lebih tinggi dari periode 2. Pengujian waktu
sebelumnya. Pengujian waktu dilakukan untuk
8. Nilai laba bersih perusahaan pada mengetahui apakah terdapat
periode ini lebih tinggi dibandingkan perbedaan hasil akibat perbedaan
dengan perusahaan lain pada waktu pelaksanaan. Pengujian
industri yang sama. waktu ini menggunakan uji Anova,
9. Nilai aktiva lancar perusahaan tetapi sebelumnya dilakukan uji
menurun dibandingkan dari periode normalitas terlebih dahulu. Bila data
sebelumnya. tidak terdistribusi secara normal
10. Rasio likuiditas perusahaan maka pengujian dilakukan dengan
menurun dibandingkan dari periode pengujian Kruskal-Wallis. Dikatakan
sebelumnya. tidak ada perbedaan bila nilai sig. >
11. Rasio profitabilitas perusahaan α 0,05, maka pengujian dilakukan
menurun dibandingkan periode dengan pengujian Kruskal-Wallis.
sebelumnya. Dikatakan tidak ada perbedaan bila
12. Nilai penjualan perusahaan tahun nilai sig. > α 0,05.
ini memiliki nilai terendah 3. Pengujian overconfidence
dibandingkan perusahaan lain pada Penelitian ini meminta partisipan
industri yang sama. untuk menjawab 5 (lima) pertanyaan
13. Total aktiva perusahaan mengalami terkait sifat overconfidence
penurunan dibandingkan pada partisipan. Hal ini dilakukan untuk
periode sebelumnya. menguji apakah terdapat perbedaan
14. Nilai laba operasi perusahaan keputusan invetasi antara partisipan
mengalami penurunan pada periode yang memiliki karakteristik
sebelumnya. overconfidence dengan partisipan
130

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


yang tidak memiliki karakteristik kelompok eksperimen (sel 1 dan sel
overconfidence. Dalam pengujian 2) dan menguji dengan uji t, tetapi
overconfidence ini menggunakan uji sebelumnya dilakukan uji normalitas
t, tetapi sebelumnya dilakukan uji terlebih dahulu. Bila data tidak
normalitas terlebih dahulu. Bila data terdistribusi secara normal maka
tidak terdistribusi secara normal pengujian dilakukan dengan
maka pengujian dilakukan dengan pengujian Mann-Whitney. Hipotesis
pengujian Mann-Whitney. Dikatakan dua dikatakan terdukung jika nilai
tidak ada perbedaan bila nilai sig. > sig. < α 0,05 dan rata-rata kelompok
α 0,05. partisipan yang menerima urutan
4. Pengujian pengetahuan umum bukti ++-- lebih kecil dan signifikan
Dalam eksperimen ini juga meminta secara statistik daripada kelompok
partisipan untuk menjawab 10 partisipan yang menerima urutan
(sepuluh) pertanyaan multiple choice bukti --++, yaitu sel 1 dan sel 2.
terkait kemampuan dasar akuntansi. Secara matematis dapat dituliskan
Hal ini dilakukan untuk menguji rata-rata ++-- < rata-rata --++, sel 1 <
apakah terdapat perbedaan sel 2.
kemampuan dasar akuntansi untuk Hipotesis keempat diuji dengan
masing-masing partisipan. Pengujian membandingkan rata-rata dua
pengetahuan umum ini kelompok eksperimen (sel 3 dan sel
menggunakan Uji Anova, tetapi 4) dan menguji dengan uji t tetapi
sebelumnya dilakukan uji normalitas sebelumnya dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu, dan bila data tidak terlebih dahulu. Bila data tidak
terdistribusi secara normal, maka terdistribusi normal, maka pengujian
pengujian dilakukan dengan dilakukan dengan pengujian Mann-
pengujian Kruskal-Wallis. Dikatakan Whitney. Hipotesis keempat
tidak ada perbedaan bila nilai sig. > dikatakan terdukung jika nilai sig. >
α 0,05. α 0,05 dan rata-rata kelompok
5. Uji hipotesis partisipan yang menerima urutan
Dalam penelitiian ini pengujian bukti ++-- tidak berbeda signifikan
hipotesis dilakukan dengan secara statistik dengan kelompok
menggunakan uji statistik Anova dan partisipan yang menerima urutan
uji t. Hipotesis 1 dan 3 menggunakan bukti --++, yaitu sel 3 dan sel 4.
pengujian one-way Anova, tetapi
sebelumnya dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu. Bila data tidak HASIL PENELITIAN DAN
terdistribusi secara normal maka PEMBAHASAN
pengujian dilakukan dengan
pengujian Kruskal-Wallis. Hipotesis Penentuan sampel dalam penelitian
satu dikatakan terdukung bila nilai menggunakan metode random sampling.
sig. < α 0,05, sedangkan hipotesis Total partisipan awal dalam penelitian
ketiga dikatakan terdukung bila nilai ini sebanyak 91 partisipan, namun
sig. > α 0,05. terdapat 7 partisipan yang tidak lolos
dalam pengujian manipulasi, sehingga
Tabel 3 hanya 84 partisipan yang dapat
Sel Pengujian Hipotesis dilakukan analisis lebih lanjut.
Jenis Urutan Pola Pengungkapan Partisipan dalam penelitian ini adalah
Informasi Bukti (Step by step) (End of sequence) mahasiswa Jurusan Akuntansi yang
Kel 1 Kel 2 telah menempuh Matakuliah Analisa
Laporan Urutan Sel 1 Sel 3 Informasi Keuangan dan Manajemen
Keuangan bukti ++-- Keuangan. Kriteria ini ditetapkan
Urutan dengan argumentasi bahwa mahasiswa
Sel 2 Sel 4
bukti --++ dinilai memiliki pemahaman tentang
penilaian perusahaan berdasarkan
Hipotesis kedua diuji dengan informasi keuangan perusahaan.
membandingkan rata-rata dua
131

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Partisipan dalam penelitian ini 0,05, sehingga tidak terdistribusi secara
dikelompokkan menjadi 4 kelompok: normal dan pengujian tidak dapat
partisipan kelompok pertama menerima dilakukan dengan Anova, maka
bukti ++-- dengan pola pengungkapan selanjutnya dilakukan pengujian
step by step; partisipan kelompok kedua Kruskal-wallis, seperti nampak tabel 6.
menerima bukti --++ dengan pola
pengungkapan step by step; partisipan Tabel 6
kelompok ketiga menerima bukti ++-- Hasil Pengujian Kruskal-Wallis
dengan pola pengungkapan end of Perbedaan Waktu
sequence; dan partisipan kelompok
Rata-Rata Saham
keempat menerima bukti --++ dengan
pola pengungkapan end of sequence. Chi-Square 4.321
Df 2
Tabel 4
Asymp. Sig. .115
Statistik Deskriptif Berdasarkan
Kondisi Eksperimen Sumber: Data diolah, 2011
Pola Pengungkapan Kondisi Eksperimen
Hasil pada tabel 6 menunjukkan
++-- --++
Pola Pengungkapan
bahwa variabel Shift tidak signifikan
-Step by Step (SbS) 21 21 karena nilai sig. > α 0,05, maka dapat
-End of Sequence (EoS) 21 21 disimpulkan bahwa perbedaan
Total 42 42 pelaksanaan eksperimen tidak
Gender mempengaruhi hasil eksperimen.
- Pria 19 22 Perbedaan waktu pelaksanaan
- Perempuan 23 20 eksperimen tidak merupakan
Total 42 42 confounding effect, sehingga tidak
Sumber: Data diolah, 2011 menyebabkan perbedaan hasil
eksperimen, untuk selanjutnya analisis
lebih lanjut dapat dilakukan.
Pengujian Waktu Penugasan dalam eksperimen
Eksperimen penelitian dilakukan meminta partisipan untuk menjawab 5
dalam 3 shift, yang dilaksanakan pada (lima) pertanyaan terkait sifat
jam 10, 13, dan 16. Pengujian terkait overconfidence partisipan. Hal ini
apakah perbedaan waktu menyebabkan dilakukan untuk menguji apakah
perbedaan hasil eksperimen dilakukan karakteristik overconfidence partisipan
untuk menghindari bias akibat mempengaruhi keputusan invetasi.
perbedaan waktu pelaksanaan Untuk masing-masing kelompok SbS
eksperimen. Pertama dilakukan dan EoS pertama dilakuan pengujian
pengujian normalitas digunakan normalitas digunakan untuk melihat
melihat data terdistribusi normal atau data tersebut terdistribusi normal atau
tidak (tabel 5). tidak, yang pertama untuk kelompok
SbS seperti yang nampak tabel 7.
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas Perbedaan Waktu
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Jam
Penelitian Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Rata- Jam 10.00 .226 28 .001 .880 28 .004
Rata
Jam 13.00 .219 28 .001 .896 28 .009
Saham
Jam 16.00 .143 28 .150 .950 28 .194
Sumber: Data diolah, 2011

Dari tabel tersebut, nilai sig.


Kolmogorov-Smirnov masih ada yang < α
132

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012

Tabel 7
Hasil Uji Normalitas Overconfidence Kelompok SbS
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok SBS Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Overconfidence Kelompok SBS (++--) .380 21 .000 .715 21 .000
SBS
Kelompok SBS (--++) .272 21 .000 .871 21 .010
Sumber: Data diolah, 2011

Dari tabel tersebut nilai sig. tidak terdistribusi secara normal dan
Shapiro-Wilk < α 0,05 sehingga tidak dan pengujian tidak dapat dilakukan
terdistribusi secara normal dan dan dengan uji t maka selanjutnya
pengujian tidak dapat dilakukan dilakukan pengujian Mann-Whitney,
dengan uji t maka selanjutnya seperti nampak pada tabel 10.
dilakukan pengujian Mann-Whitney,
seperti nampak tabel 8. Tabel 10
Hasil Uji Mann-Whitney Overconfidence EOS
Tabel 8
Hasil Uji Mann-Whitney Overconfidence SBS Overconfidence EOS
Overconfidence SBS
Mann-Whitney U 154.500
Mann-Whitney U 176.000
Wilcoxon W 385.500
Wilcoxon W 407.000
Z -1.809
Z -1.269
Asymp. Sig. (2-tailed) .070
Asymp. Sig. (2-tailed) .204
Sumber: Data diolah, 2011
Sumber: Data diolah, 2011
Pengujian dengan menggunakan
Pengujian dengan Mann-Whitney Mann-Whitney menunjukkan nilai sig >
menunjukkan nilai sig > α 0,05, α 0,05 sehingga menunjukkan tidak
sehingga tidak ada perbedaan adanya perbedaan keputusan investasi
keputusan investasi antara partisipan antara partisipan yang memiliki
dengan karakteristik overconfidence karakteristik overconfidence dengan
dengan partisipan yang tidak memiliki partisipan yang tidak memiliki
karakteristik overconfidence untuk karakteristik overconfidence untuk
kelompok partisipan SbS, sedangkan kelompok partisipan EoS.
untuk kelompok partisipan EoS Selanjutnya Penugasan dalam
pengujian normalitas seperti tabel 9. eksperimen juga meminta partisipan
untuk menjawab 10 (sepuluh)
Tabel 9 pertanyaan multiple choice terkait
Hasil Uji Normalitas Overconfidence EoS kemampuan dasar Akuntansi. Hal ini
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk dilakukan untuk menguji apakah
Kel EOS Statistic df Sig. Statistic df Sig. terdapat perbedaan kemampuan dasar
akuntansi untuk masing-masing
Overcon Kel EOS .286 21 .000 .832 21 .002
partisipan. Pengujian normalitas terkait
fidence (++--)
EOS kemampuan dasar akuntansi (tabel 11).
Kel EOS .308 21 .000 .846 21 .004
(--++)
Sumber: Data diolah, 2011

Dari tabel tersebut nilai sig.


Shapiro-Wilk masih < α 0,05 sehingga
133

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Tabel 11
Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Umum
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Partisipan Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pengetahuan Umum Kelompok SBS (++--) .234 21 .004 .853 21 .005
Kelompok SBS (--++) .202 21 .025 .851 21 .004
Kelompok EOS (++--) .252 21 .001 .832 21 .002
Kelompok EOS (--++) .179 21 .077 .873 21 .011
Sumber: Data diolah, 2011
Pengujian dengan Kruskal-wallis
Dari tabel tersebut nilai sig.
menunjukkan nilai sig. > α 0,05, maka
Kolmogorov-Smirnov < α 0,05, sehingga
tidak ada perbedaan kemampuan dasar
tidak terdistribusi secara normal dan
akuntansi yang signifikan antar
pengujian tidak dapat dilakukan
kelompok partisipan. Hasill ini sejalan
dengan Anova, selanjutnya dilakukan
penelitian Almilia (2010).
pengujian Kruskal-wallis (tabel 12).
Tabel 12 Pengujian Hipotesis Penelitian
Hasil Pengujian Kruskal-Wallis
Pengetahuan Umum Hipotesis pertama penelitian ini
adalah adanya perbedaan revisi
Pengetahuan Umum
keyakinan antar investor yang
Chi-Square .936 mengevaluasi secara step by step (SbS)
Df 3 urutan informasi yang memiliki urutan
++-- dengan --++. Pengujian normalitas
Asymp. Sig. .817
hipotesis satu nampak pada tabel 13.
Sumber: Data diolah, 2011
Tabel 13
Hasil Uji Normalitas Hipotesis satu
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Saham Kelompok SBS positif (++--) .236 21 .003 .896 21 .030
Kelompok SBS negatif (++--) .147 21 .200* .960 21 .514
Kelompok SBS negatif (--++) .202 21 .025 .923 21 .100
Kelompok SBS positif (--++) .206 21 .020 .864 21 .008
Sumber: Data diolah, 2011
Tabel di atas diketahui nilai sig. Pengujian dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov < α 0,05, sehingga Kruskal-wallis menunjukkan nilai sig. <
tidak terdistribusi secara normal dan α 0,05, maka hipotesis satu diterima.
pengujian tidak dapat dilakukan Hipotesis ketiga yang diajukan
dengan Anova. Selanjutnya dilakukan dalam penelitian ini adalah tidak
pengujian Kruskal-wallis (tabel 14). adanya perbedaan revisi keyakinan
antar investor yang mengevaluasi
Tabel 14 secara end of sequence (EoS) urutan
Hasil Pengujian Kruskal-Wallis informasi yang memiliki urutan ++--
Hipotesis Satu dengan --++. Pengujian normalitas
Nilai Saham hipotesis tiga nampak pada tabel 15.
Chi-Square 66.975
Df 3
Asymp. Sig. .000
Sumber: Data diolah, 2011
134

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Tabel 15 Selanjutnya dilakukan uji t untuk
Hasil Uji Normalitas Hipotesis Tiga melihat apakah perbedaan tersebut
Kolmogorov- Shapiro-Wilk signifikan secara statistik ataukah
Smirnova tidak. Untuk itu dilakukan uji
Kel Perlakuan EOS Stat Df Sig. Stat Df Sig. normalitas terlebih dahulu (tabel 17).
Saham Kel EOS positif (++--) .206 21 .021 .856 21 .006 Tabel 17
EOS
Kel EOS negatif (++--) .280 21 .000 .817 21 .001 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Dua
Kel EOS negatif (--++) .265 21 .000 .820 21 .001 Kolmogorov-
Kel EOS positif (--++) .286 21 .000 .805 21 .001 Smirnova Shapiro-Wilk
Kel Rata-
Sumber: Data diolah, 2011 Rata Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Rata-Rata Rata-Rata .118 21 .200* .953 21 .396
Dari tabel tersebut nilai sig. Saham SBS (++--)
Kolmogorov-Smirnov < α 0,05, karena
Rata-Rata .167 21 .128 .932 21 .150
hipotesis ketiga menggunakan h0 maka
SBS (--++)
data tersebut terdistribusi secara
normal. Pengujian yang dilakukan Sumber: Data olah, 2011
dengan anova nampak pada tabel 16.
Dari tabel tersebut nilai sig.
Tabel 16 Shapiro-Wilk > α 0,05 sehingga data
Hasil Uji Anova Hipotesis Tiga terdistribusi secara normal. Selanjutnya
Sum of Df Mean F Sig. dilakukan uji t dan efek resensi
Squares Square dikatakan terjadi jika rata-rata
Between Groups 1.684E9 3 5.612E8 646.621 .000 kelompok investor yang menerima bukti
++-- lebih kecil dari rata-rata kelompok
Within Groups 6.943E7 80 867857.143
investor yang menerima bukti --++,
Total 1.753E9 83 seperti yang nampak tabel 18 dan 19.
Sumber: Data diolah, 2011
Tabel 18
Pengujian Kruskal-wallis diketahui Hasil Rata-rata saham
nilai sig <α 0,05, maka hipotesis ke tiga Kel Rata- Std. Std. Error
ditolak. Hipotesis kedua, yaitu Rata N Mean Deviation Mean
terjadinya efek resensi pada pengaruh Rata- Rata-Rata 21 10598.2143 245.72233 53.62101
urutan, maka rata-rata revisi keyakinan Rata SBS (++--)
kelompok investor yang menerima Saham
Rata-Rata 21 10854.1667 171.54324 37.43380
urutan informasi ++-- dibandingkan SBS (--++)
dengan kelompok yang menerima Sumber: Data diolah, 2011
urutan --++.
Tabel 19
Hasil Uji t Hipotesis Dua

Levene's Test t-test for Equality of Means


for Equality of 95% Confidence Interval
Variances of the Difference
F Sig. t Df Sig. (2- Mean Std. Error Lower Upper
tailed) Difference Difference
Rata- Equal variances 2.861 .099 -3.914 40 .000 -255.95238 65.39497 -388.12055 -123.78421
Rata assumed
Saham
Equal variances -3.914 35.753 .000 -255.95238 65.39497 -388.61135 -123.29341
not assumed
Sumber: Data diolah, 2011
Data rata-rata kedua kelompok informasi dengan urutan --++ sebesar
(tabel 19) membuktikan bahwa rata- 10854,1667. Hasil uji-t menunjukkan
rata kelompok ++-- sebesar nilai t sebesar -3,914 (sig < α 0,05),
10598.2143, lebih kecil dari rata-rata maka hipotesis dua terdukung.
kelompok partisipan yang menerima
135

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Hipotesis keempat penelitian ini, keempat menggunakan h0 maka data
yaitu tidak terjadinya efek resensi pada tersebut terdistribusi secara normal.
pola pengungkapan end of sequence Selanjutnya dilakukan uji t dan efek
(EoS) baik investor yang menerima resensi dikatakan terjadi jika rata-rata
urutan informasi ++-- ataupun investor kelompok investor yang menerima bukti
yang menerima urutan --++. ++-- lebih kecil dari rata-rata kelompok
Selanjutnya dilakukan uji t untuk investor yang menerima bukti --++
melihat apakah ada perbedaan atau (tabel 21 dan 22).
tidak. Sebelum uji t, maka dilakukan Tabel 21
uji normalitas dahulu (tabel 20). Hasil Rata-rata saham
Tabel 20 Kel Rata-Rata Std. Std. Error
Hasil Uji Normalitas Hipotesis Empat EOS N Mean Deviation Mean
Kolmogorov- Rata- Rata-Rata 21 10500.00 570.088 124.403
Smirnova Shapiro-Wilk Rata EOS (++--)
Saham
Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Rata-Rata 21 10452.38 589.592 128.660
EOS
EOS (--++)
Rata-Rata .202 42 .000 .885 42 .001
Saham EOS Sumber: Data diolah, 2011
Sumber: Data diolah, 2011
Dari tabel tersebut nilai sig.
Shapiro-Wilk < α 0,05, karena hipotesis

Tabel 22
Hasil Uji t Hipotesis Empat
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of 95% Confidence Interval
Variances of the Difference
F Sig. t Df Sig. (2- Mean Std. Error Lower Upper
tailed) Difference Difference
Rata- Equal variances .010 .922 .266 40 .792 47.619 178.968 -314.088 409.326
Rata assumed
Saham
Equal variances not .266 39.955 .792 47.619 178.968 -314.101 409.339
EOS
assumed
Sumber: Data diolah, 2011
Data rata-rata kedua kelompok (EoS) terkait keputusan penilaian
membuktikan bahwa rata-rata perusahaan dengan menggunakan
kelompok ++-- sebesar 10500,00, lebih informasi keuangan perusahaan. Hasil
besar dari rata-rata kelompok penelitian ini membuktikan bahwa
partisipan yang menerima informasi order effect dan pola pengungkapan
dengan urutan --++ sebesar 10452,38. menyebabkan perbedaan dalam
Hasil uji-t menunjukkan nilai t sebesar pengambilan keputusan investasi baik
0,266 dan (sig > α 0,05), maka hipotesis pola step by step (SbS) atau end of
empat terdukung. sequence (EoS), dan terjadinya recency
effect jika pola pengungkapan step by
step (SbS). Hasil penelitian ini juga
SIMPULAN, SARAN, DAN membuktikan bahwa tidak ada
KETERBATASAN pengaruh recency effect jika pola
pengungkapan end of sequence (EoS).
Simpulan
Penelitian ini mengembangkan
penelitian yang dilakukan Almilia Saran
(2010), dengan menguji pengaruh 1. Partisipan untuk penelitian
recency effect pada pola pengungkapan selanjutnya dapat menggunakan
step by step (SbS) dan end of sequence investor sesungguhnya atau tetap
136

Gunawan dan Yusuf Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


menggunakan mahasiswa tetapi Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan
diberikan training selama beberapa Analisis Investasi. BPFE
periode tertentu untuk menyamakan Yogyakarta.
kemampuan dan persepsi dalam
Messier, William F. 1992. The
melakukan penilaian perusahaan
Sequencing of Audit Evidence: Its
berdasarkan informasi yang dimiliki
Impact on the Extent of Audit
perusahaan.
Testing and Report Formulation.
2. Penelitian selanjutnya dapat menguji
Accounting and Business Research
beberapa informasi yang
Vol. 22 No. 86: 143–150.
diindikasikan mempunyai pengaruh
terhadap judgment investasi yaitu Messier, William F. dan Richard M.
informasi keuangan (laporan Tubbs. 1994. Recency Effect in
keuangan) dan informasi non Belief Revision: The Impact of Audit
keuangan, misalnya laporan tentang Experience and the Review Process.
corporate social responsibility. Auditing: A Journal of Practice &
3. Penelitian selanjutnya dapat menguji Theory. Vol. 13 No. 1: 57–72.
faktor-faktor lain selain end of
Muhtar. 2008. Analisis Pengaruh
sequence untuk mengurangi recency
Pengumuman Laporan Keuangan
effect, misalnya: pengalaman,
Terhadap Abnormal Retrun Saham
debiaser method dan judgment yang
Perusahaan Manufaktur di Bursa
dilakukan secara berkelompok.
Efek Indonesia. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Keterbatasan Penelitian
Nasution, D. 2007. Pengaruh Urutan
1. Partisipan dalam penelitian ini Bukti, Gaya Kognitif, dan
adalah mahasiswa Jurusan Personalitas terhadap Proses Revisi
Akuntansi, sehingga kemampuan Keyakinan. Tesis, Program
terhadap penilaian perusahaan Pascasarjana Universitas Gadjah
berdasarkan informasi keuangan Mada. Yogyakarta.
mungkin memiliki keterbatasan.
Sholikhah. 2010. Pengaruh Intellectual
2. Penelitian ini hanya menggunakan
Capital Terhadap Kinerja
satu informasi saja yaitu informasi
Keuangan, Pertumbuhan dan Nilai
keuangan (laporan keuangan),
Pasar pada Perusahaan yang
padahal seorang investor ketika akan
Tercatat di Bursa Efek Indonesia.
melakukan penilaian perusahaan
Tesis. Program Pascasarjana
tentu saja tidak hanya berdasar pada
Universitas Diponegoro. Semarang.
informasi keuangan perusahaan.
3. Penelitian ini hanya menguji satu Suartana dan Kartana. 2007.
faktor saja yaitu end of sequence, Pengalaman Audit, Red Flags, dan
untuk mengurangi recency effect. Urutan Bukti. Jurnal Audit dan
Akuntansi Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Ja’far S, Dista Amalia.


2006. Pengaruh Dorongan
Almilia. 2010. Pengaruh Order Effect Manajemen Lingkungan Proaktif
dan Pola Pengungkapan Dalam dan Kinerja Lingkungan Terhadap
Publik Environmental Reporting.
Pengambilan Keputusan Investasi.
Makalah Simposium Nasional Makalah Simposium Nasional
Akuntansi XIII Purwokerto. Akuntansi IX Padang.

Asare, Stephen K. 1992. The Auditor’s Ulum, Ilyaul. 2007. Pengaruh


Going-Concern Decision: Intellectual Capital Terhadap
Interaction of Task Variables and Kinerja Keuangan Perusahaan
Perbankan di Indonesia. Tesis,
the Sequential Processing of
Evidence. The Accounting Review Program Pascasarjana Universitas
Vol. 67 No. 2: 379–393. Diponegoro. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai