Anda di halaman 1dari 21

SUSTAIN WACO (smart sustainable water concept) HOUSE

Karya Tulis Ilmiah

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER

SURABAYA
2

201

2
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................i


Kata Pengantar ....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
Daftar Gambar .....................................................................................................iv
Abstrak ................................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar belakang .........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3. Tujuan......................................................................................................3
1.4. Manfaat ....................................................................................................3
BAB II Kajian Pustaka
2.1. Faktor utama tingginya pertumbuhan penduduk .....................................4
2.2. Air Bersih ................................................................................................4
2.3. Water Treatment Plant ............................................................................6
2.4. Rainwater Harvesting ..............................................................................8
2.5. Pemukiman Ramah Lingkungan .............................................................9
BAB III Metedologi Penelitian
3.1. Rancangan Penelitian ..............................................................................10
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................10
3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................10
3.4. Teknik Pengolahan Data .........................................................................10
3.5. Analisis Data ...........................................................................................10
BAB IV Pembahasan
1.1. Konsep Hunian ........................................................................................11
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan..............................................................................................15
5.2. Saran ........................................................................................................15
Daftar Pustaka .....................................................................................................16
Curriculum Vitae .................................................................................................17

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Water Treatment Plant ....................................................................6

Gambar 3.1Rancangan Penelitian .......................................................................10

Gambar 4.1 Denah Rumah Tampak Atas. ..........................................................11

Gambar 4.2 Rumah Tampak depan. ....................................................................11

Gambar 4.3 Pola Perumahan SUSTAIN WACO Tampak Atas .........................12

Gambar 4.4 Pipa Penyalur Air per Region..........................................................13

Gambar 4.5 Rumah tampak samping ..................................................................13

Gambar 4.6 Rainwater harvesting .......................................................................14

ii
ABSTRAK
Pusat pemerintahan Negara Indonesia yang berada di Pulau Jawa menjadi
salah satu faktor utama padatnya populasi penduduk di pulau tersebut.Terpusatnya
kepadatan penduduk di satu pulau berdampak pada berkurangnya lahan terbuka
hijau sehingga semakin sulit di jumpai terutama di daerah perkotaan. Selain itu,
pada tahun 2006, luas hutan di Pulau Jawa hanya 11 % dari total luas Pulau Jawa
yakni 13 juta hektar. Menurut Mantan Direktur Forest Watch Indonesia (FWI),
EG Togu Manurung faktor penyebab menurunnya luas hutan di Pulau Jawa adalah
tingkat kepadatan penduduk.Kepadatan penduduk juga diikuti dengan kapadatan
bangunan yang digunakan untuk aktivitas manusia terutama rumah.Padahal
ladang terbuka merupakan area penyerapan air hujan, yang selama ini menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kesediaan air tanah yang bersih.Semakin
banyaknya bangunan tempat berlangsungnya aktivitas manusia terutama rumah di
suatu tempat, maka air limbah yang dihasilkan juga semakin banyak.
Air merupakan kebutuhan utama semua makhluk hidup. Seumpama rata-
rata orang membutuhkan 30-60 liter per hari, maka dalam sebuah rumah yang
dihuni 4 anggota keluarga mengasilkan limbah air sekitar 120-240 liter air limbah
per hari. Semakin banyak bangunan tempat berlangsungnya aktivitas manusia
terutama rumah di suatu tempat, maka air limbah yang dihasilkan juga semakin
banyak.Apabila air tanah diambil setiap hari, digunakan lalu dibuang begitu
seterusnya.Jika hal tersebut terus terjadi bukan berarti kekurangan bahkan
kekeringan sumber air tidak bisa terjadi. Sehingga penting bagi kita untuk
melakukan tindakan pencegahan, beberapa cara tersebut antara lain dengan
melakukan penghematan air bersih,serta penggunaan air limbah yang dapat
dilakukan dengan berbagi cara, salah satunya adalah Water treatment plant dan
Rainwater harvesting.
Tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui desain
perumahan yang sesuai untuk mendukung penggunaan kembali air limbah rumah
tangga
Waktu penulisan dilakukan pada tanggal 15 September 2018 di Institut
Sepuluh November. Teknik ini dilakukan dengan cara memilih berbagai bahan
bacaan dari media elektronik. Bahan yang dipilih berhubungan dan sesuai dengan
teori yang digunakan sebagai landasan dalam merumuskan masalah.

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut data hasil pendataan penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri


terhitung 31 Desember 2010, jumlah penduduk di Indonesia mencapai
259.940.857 jiwa, dan diperkirakan akan terus bertambah setiap harinya. Dengan
jumlah total populasi sekitar 250 juta penduduk, Indonesia adalah negara
berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis di Indonesia amat
bervariasi karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku dan budaya.Meskipun
demikian, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua
suku terbesar.Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari total populasi)
dan suku Sunda (15 persen dari total populasi).Kedua suku ini berasal dari pulau
Jawa, pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencakup sekitar
enam puluh persen dari total populasi Indonesia.(indonesia-investments.com, 2
Maret 2016) .
Pusat pemerintahan di Pulau Jawa juga menjadi salah satu faktor utama
padatnya populasi di Pulau Jawa.Dengan memusatnya kepadatan di Pulau Jawa,
lahan terbuka di Pulau Jawa sendiri semakin sulit di jumpai terutama di daerah
perkotaan. Pada tahun 2000 lalu luas hutan yang ada di Pulau Jawa masih sekitar
22,3 persen dari total luas Pulau Jawa 13 juta hektar. Akan tetapi pada tahun 2006
lalu, luas hutan di Pulau Jawa hanya sebanyak 11 persen dari total luas pulau
jawa. Menurut Mantan Direktur Forest Watch Indonesia (FWI), EG Togu
Manurung faktor penyebab menurunnya luas hutan di Pulau Jawa adalah tingkat
kepadatan penduduk. (antaranews.com)
Pertambahan penduduk dan perkembangan aktvitas manusia memicu
pembangunnan fisik kawasan, meningkatkan jumlah hunian yang dibangun untuk
mengakomondasinya.Pemukiman lama tumbuh dan dibarengi dengan munculnya
sejumlah pemukiman baru, sejumlah lahan terbuka hijau atau lingkungan alami
dirubah menjadi lingkungan binaan yang padat bangunan dan infra struktur.
2

Semakin banyaknya bangunan tempat berlangsungnya aktivitas manusia


terutama rumah di suatu tempat, maka air limbah yang dihasilkan juga semakin
banyak.Manusia menggunakan air untuk menjaga kebersihannya seperti mandi,
mencuci, dan sebagainya di hampir setiap hari.Menurut penelitian WHO, di
negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari.
Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang
memerlukan air 30-60 liter per hari.(jkpka.com)

Air yang dibutuhkan manusia itu sudah mencakup kebutuhan minum dan
rat-rata kebutuhan air untuk membersikan badan. Jika rata-rata orang
membutuhkan 30-60 liter per hari, maka dalam sebuah rumah yang dihuni 4
anggota keluarga menghasilkan limbah air sekitar 120-240 liter air limbah per
hari.

Dapat disimpulkan hanya dalam 1 tahun saja, setiap keluarga


menghasilkan air limbah sekitar 43.800-87.600 liter. Bisa dibayangkan jika setiap
hari sebuah keluarga mengambil air yang berasal dari bumi untuk memenuhi
kebutuhannya lalu mereka membuangnya begitu saja, akan terjadi suatu ketidak
seimbangan.

Air tanah diambil setiap hari, digunakan lalu dibuang begitu


seterusnya.Jika hal tersebut terus terjadi bukan berarti kekurangan bahkan
kekeringan sumber air tidak bisa terjadi.

Hal tersebut mendorong penulis untuk menuangkan desain pemukiman


yang diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan kembali limbah air rumah
tangga agar tidak mencemari lingkungan setempat serta dapat menghemat
persediaan air dalam tanah.

Penghematan air dengan jalan penggunaan air limbah kembali dapat


dilakukan dengan berbagi cara, salah satunya adalah Water treatment plant. Water
treatment plant adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari
kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas
air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi.
(pengolahanair-bersih.blogspot.co.id, 2 Maret 2016)
3

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana desain perumahan yang sesuai untuk mendukung konsep yang


ditawarkan SUSTAIN WACO HOUSE?

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui desain perumahan yang sesuai untuk mendukung konsep yang
ditawarkan SUSTAIN WACO HOUSE.

1.4. Manfaat
 Dapat memberikan pandangan kedepan tentang desain perumahan yang
sesuai untuk mendukung penggunaan kembali air limbah rumah tangga.
 Dapat memberi informasi kepada masyarakat luar tentang pengolahan air
limbah rumah tangga.
4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1. Faktor utama tingginya pertumbuhan penduduk
 Peningkatan angka kelahiran
 Umur panjang
 Penurunan angka kematian
 Kurangnya pendidikan
 Pengaruh budaya
 Imigrasi dan emigrasi (wedaran.com)
2.2. Air Bersih
Air adalah sumber daya alam yang memiliki peranan sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya karena air merupakan
slah satu sumberkehidupan. Manusia akan lebih cepat meninggal karena
kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri
sebagian besar terdiri dari air.Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan
terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 % dan untuk bayi sekitar 80%. Air
dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhiberbagai kepentingan antara lain:
diminum, masak, mandi, mencuci dan pertanian.
Menurut penelitian WHO, di negara-negara maju tiap orang memerlukan air
antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk
Indonesia, tiap orang memerlukan air 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-
kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum.Oleh
karena itu, untuk keperluanminum air harus mempunyai persyaratan khusus agar
air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia nantinya. (jkpka.com)
Air merupakan kebutuhan dasar manusia. Sudah menjadi anggapan umum di
mana kita menemukan air, maka di sana ada harapan akan kehidupan.Di Bumi,
badan air terbesar terdapat di laut sebesar 97 persen dan sisanya sebesar 3 persen
adalah air tawar yang kita digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Dari air tawar itu dua per tiga nya adalah gletser dan es di kutub yang berfungsi
menstabilkan iklim global dan hanya satu pertiganya saja yang dapat
dimanfaatkan 7 milyar jiwa manusia di dunia (2011).
5

Air tawar adalah hal yang paling penting untuk kesejahteraan kita.Seperti
mesin raksasa atau darah di tubuh kita, air bekerja siang dan malam. Siklus air dan
ekosistem yang melekat adalah faktor utama bagi kehidupan planet ini. Dalam
kehidupan manusia air tawar digunakan untuk minum, mengolah makanan,
mandi, energi, transportasi, pertanian, industri, dan rekreasi.
Jumlah air yang terbatas dan semakin banyaknya manusia menyebabkan
terjadinya krisis air bersih.Selain jumlahnya, kualitas air tawar yang ada pun
semakin rusak.Perebutan penggunaan air bersih untuk berbagai penggunaan
menyebabkan hilangnya akses yang layak terhadap air bersih bagi sebagian orang.
Perilaku boros air bersih menyebabkan semakin banyak lagi orang yang
kehilangan akses terhadap air bersih.
Menurut PBB, lebih dari satu miliar orang tidak memiliki akses terhadap air
bersih, tiga miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang memadai, dan angka
kematian akibat penyakit menular melalui air yang kurang bersih mencapai tiga
juta kematian per tahun. (wwf.or.id, 3 Maret 2016)
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 41 6/Menkes/Per/IX/1990
tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. (indonesian-
publichealth.com,2 Maret 2016 )
Terdapat beberapa persyaratan air bersih, antara lain:
1. Syarat fisik, diantaranya: (a)Air harus bersih dan tidak keruh, (b) Tidak
berwarna apapun, (c) Tidak berasa apapun, (d) Tidak berbau apaun, (e)
Suhu antara 10-25 C (sejuk), (f) Tidak meninggalkan endapan
2. Syarat kimiawi, diantaranya: (a) Tidak mengandung bahan kimiawi
yang mengandung racun, (b) Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang
berlebihan, (c) Cukup yodium, (d) pH air antara 6,5 – 9,2
3. Syarat mikrobiologi
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus,
kolera, dan bakteri patogen penyebab
penyakit.(kimiafarmasi.wordpress.com,3 Maret 2016)
6

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut
jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu.Air bersih
dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala
kegiatan.Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi
kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-
hari manusia (Gabriel, 2001).

2.3. Water treatment Plant


Water treatment plant adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang
limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk
digunakan pada aktivitas yang lain. (kompasiana.com)
Tahapan dalam water treatment plant:

Gambar 2.1 Water treatment plant

(sumber : www.water-technology.net)

1. Koagulasi / flokulasi

Selama koagulasi, cair aluminium sulfat (alum) dan / atau polimer


ditambahkan ke diobati (mentah) air.Bila dicampur dengan air, ini menyebabkan
partikel-partikel kecil dari kotoran di dalam air untuk tetap bersama-sama atau
menggumpal.Berikutnya, kelompok partikel kotoran menempel bersama-sama
untuk membentuk lebih besar, partikel yang lebih berat disebut gumpalan yang
lebih mudah untuk menghapus dengan menetap atau filtrasi.

2. Pengendapan
7

Seperti air dan flok partikel maju melalui proses pengobatan, mereka pindah
ke cekungan sedimentasi di mana air bergerak perlahan-lahan, menyebabkan
partikel flok berat untuk menyelesaikan ke bawah. Flok yang mengumpulkan di
bagian bawah cekungan disebut lumpur, dan disalurkan ke pengeringan laguna.
Dalam Filtrasi langsung, langkah sedimentasi tidak termasuk, dan flok akan
dihapus dengan penyaringan saja.
3. Penyaringan
Air mengalir melalui filter yang dirancang untuk menghilangkan partikel di
dalam air. Filter terbuat dari lapisan pasir dan kerikil, dan dalam beberapa kasus,
hancur antrasit. Filtrasi mengumpulkan kotoran tersuspensi dalam air dan
meningkatkan efektivitas desinfeksi. Filter secara rutin dibersihkan oleh
backwashing
4. Disenfeksi

Air didesinfeksi sebelum memasuki sistem distribusi untuk memastikan


bahwa setiap penyebab penyakit bakteri, virus, dan parasit yang hancur. Klorin
digunakan karena merupakan desinfektan yang sangat efektif, dan konsentrasi
residu dapat dipertahankan untuk menjaga terhadap kontaminasi biologis mungkin
dalam sistem distribusi air.

5. Sludge Pengeringan

Padatan yang dikumpulkan dan menetap keluar dari air oleh sedimentasi dan
filtrasi dikeluarkan untuk pengeringan laguna.

6. Fluoridasi

Fluoridasi air adalah pengobatan pasokan air masyarakat untuk tujuan


menyesuaikan konsentrasi ion flouride bebas ke tingkat optimal cukup untuk
mengurangi karies gigi. Hunter Air diperlukan untuk flourideair sesuai dengan
NSW Fluoridasi Supplies Air Umum Act 1957.

7. pH Koreksi
8

Kapur ditambahkan ke air disaring untuk menyesuaikan pH dan menstabilkan


air alami yang lembut untuk meminimalkan korosi pada sistem distribusi, dan
dalam pipa pelanggan. (hunterwater.com.au)

2.4. Rainwater Harvesting

Pemanenan air hujan (Rainwater Harvesting) adalah sistem pengumpulan dan


penampungan air hujan untuk digunakan kembali dalam kegiatan sehari-hari,
seperti untuk menyiram tanaman, flushing water, air minum untuk hewan ternak,
air untuk irigasi, mencuci, dan lain-lain. Air hujan juga sangat cocok untuk
digunakan sebagai alternatif sumber air minum sebab dibandingkan air sungai
(kualitas dan kuantitas terbatas) maupun air tanah (kuantitas terbatas), air hujan
kuantitasnya melimpah dan kualitasnya lebih baik daripada air sungai.Dibutuhkan
sedikit pengolahan untuk dapat menggunakannya sebagai air minum.
(ahlilingkungan.com)

Rainwater Harvesting merupakan salah satu cara memanfaatkan air hujan


khususnya di Indonesia yang memiliki tingkat curah hujan tinggi. Indonesia
memiliki curah hujan tinggi yaitu rata-rata 2000-3000 mm/tahun atau 150-300
mm/bulan.Penangkap air hujan pada system Rainwater Harvesting adalah sebuah
permukaan yang secara langsung menerima tetesan air hujan dan mengalirkan air
hujan tersebut masuk ke dalam sistem. Patut diingat, air yang ditangkap oleh
permukaan penangkap sama sekali tidak layak untuk diminum. Untuk mencapai
tahap tersebut diperlukan berbagai tahap filtrasi dan penyaringan.

Ada tiga komponen dasar yang harus ada dalam sistem pemanenan air hujan
yaitu: 1) catchment, yaitu penangkap air hujan berupa permukaan atap; 2) delivery
sistem, yaitu sistem penyaluran air hujan dari atap ke tempat penampungan
melalui talang; dan 3) storage reservoir, yaitu tempat penyimpanan air hujan
berupa tong, bak atau kolam. Selain ketiga komponen dasar tersebut, dapat
dilengkapi dengan komponen pendukung seperti pompa air untuk memompa air
dari bak atau kolam penampung. (Worm, Janette & van Hattum, Tim 2006; Chao-
Hsien Liaw & Yao-Lung Tsai 2004) (kompasiana.com)
9

2.5. Pemukiman Ramah Lingkungan

Pemukiman adalah kawasan yang terdiri dari satu atau lebih perumahan dan
kawasan fungsional lainnya, mempunyaiprasarana dasar, terencana ataupun tidak
terencana, dan mempunyai fasilitas yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan, dan lokasinya bisa di perdesaan maupun perkotaan.Pemukimanbisa
dipahami sebagai perumahan dengan segala isi dan kegiatan di dalamnya.

Perumahan adalah wadah fisik sedang pemukiman merupakan paduan antara


wadah dengan isinya yaitu manusia yang hidup dengan seluruh karakter sosial dan
atribut budayanya.Dengan wadah pemukiman, manusia dan komunitas beraktifitas
dengan bermasyarakat dan berbudaya.Pemukiman tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia yang menempatinya.Sejak adanya masyarakat dengan
kemampuan mengembangkan budi dan dayanya sejak itu pula ada
pemukiman.Karena itu dapat dikatakan bahwa adanya pemukiman telah seumur
peradaban dan kebudayaan manusia. (ar.itb.ac.id)

Pemukiman ramah lingkungan (eco settlement) merupakan pemukiman


berkonsep hujau atau berkelanjutan.Eco settlement merupakan langkah untuk
merespon permasalahan lingkungan pemukiman yang muncul di berbagai belahan
dunia.Kelangkaan air bersih, kontaminasi tanah, air dan udara, pemanasan bumi
dan perubahan iklim global memaksa semua pihak memikirkan langkah-langkah
pengnggulannya.

Pertambahan penduduk dan perkembangan aktvitas manusia memicu


pembangunnan fisik kawasan, meningkatkan jumlah hunian yang dibangun untuk
mengakomodasinya.Pemukiman lama tumbuh dan dibarengi dengan munculnya
sejumlah pemukiman baru, sejumlah lahan terbuka hijau atau lingkungan alami
durubah menjadi lingkungan binaan yang padat bangunan dan infra
struktur.Terjadi penurunan daya dukung lingkungan, menurunya kemampuan
alam dalam mensuplai air bersih, menurunya kemampuan lingkungan
mempurifikasi limbah padat, cair dan gas hasil aktivitas manusia. (Tri Harso
Karyono, 2009)
10

BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Studi literatur dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2016 sampai 30
Maret 2016 di SMA Negeri 1 Taman.
3.2. Rancangan Penelitian
4.
Studi Literatur Analisis Data Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian.


Studi literatur mengenai teori yang mendukung pemecahan masalah
penelitian kemudian menganalisis data yang ada kemudian diakhiri dengan
penarikan kesimpulan.
3.3. Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif.
3.4. Pendekatan Pemecahan Masalah
Menghubungkan ide dan gagasan inovatif dengan tinjauan pustaka
pada BAB II yang didapatkan dari jurnal, buku, laporan penelitian, artikel
yang berkenaan dengan topik yang dipilih. Setelah memastikan bahwa
analisis data penelitian cocok dengan tinjauan pustaka maka dapat
ditemukan solusi pemecahan masalahnya.
3.5. Rekomendasi
Setelah dilakukannya sebuah analisis, penulis memberikan alternatif
model pemecahan masalah atau gagasan kreatif sebagai solusi
permasalahan yang diangkat dalam karya ini kemudian disusun menjadi
suatu hasil pembahasan dan kesatuan suatu kesimpulan.
11

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Konsep Hunian

“SUSTAIN WACO (smart sustainable water concept)


HOUSE”merupakan perumahan pintar yang mampu menjadi hunian yang tidak
hanya nyaman ditinggali namun juga dapat menjadi hunian yang mampu
menggunakan air sebaik mungkin.

Konsep per rumah SUSTAIN WACO HOUSE ini berbentuk layaknya banyak
rumah yang biasa di jumpai. Terdiri atas satu lantai dengan jumlah ruangan yang
tidak jauh berbeda dengan banyak ruma hyang sering dijumpai, yakni 2 kamar
tidur, dapur, ruang tamu, ruang tengah, kamar mandi, tempat cuci baju, garasi dan
taman kecil di sampig rumah.Letak kamar mandi, tempat cuci baju dibuat
berdampingan agar mudah mengumpulkan air limbah yang dihasilkan.Tandon air
hasil water treatment pun di pasang diatas kamar mandi dengan tujuan agar air
mudah dijangkau karena letak kamar mandi berada diantara tempat cuci baju dan
dapur.

2 1 A

Gambar 4.1 Denah Rumah Gambar 4.2 Rumah Tampak


Tampak Atas. depan.

Keterangan: Keterangan:

 1: Kamar Mandi  A: Tandon Air


 2: Tempat Cuci Baju  B: Rainwater Harvesting
 3: Dapur
12

Dalam perumahan SUSTAIN WACO HOUSE, posisi rumah dibuat


melingkar dan memusat pada water treatment plant. Permasalahan distribusi air
pada water treatment plant di PDAM adalah melemahnya kekuatan pemompaan
seiring jarak tempuh wilayah pemompaan dan berkurangnya kapasitas air seiring
jarak linier air yang dipompa. Semakin jauh jangkauan wilayah yang harus
disuplai maka semakin besar pula kapasitas pompa yang dibutuhkan. Kedua hal
itu menyebabkan pasokan air akan semakin berkurang ketika berada di wilayah
terujung. Ketidakmerataan selama proses distribusi tersebut dapat dikurangi
dengan mengubah bentukan linier menjadi radial atau siklis.

Gambar 4.3 Pola Perumahan SUSTAIN WACO Tampak Atas.

Keterangan:

 1: Water Treatment Plant


 2: Deretan Rumah
 3: Lapangan Olahraga
 Garis Abu-Abu: Jalan
 Warna Hijau: Taman dan Ruang Terbuka Hijau

Jika untuk menyuplai perumahan bentuk linier, dibutuhkan pompa dengan


kekuatan yang besar, maka dalam perumahan bentuk radial/siklis kekuatan pompa
dapat dibagi menjadi 3 atau 4 , yang masing-masing pompa mensuplai per region.
Hal ini dapat menjaga kemerataan kualitas pendistribusian dan kuantitas pasokan
13

air keseluruh warga bahkan hingga ke lingkaran terjauh dari sumber air di pusat
water treatment.

Letak pipa air limbah dan air bersih ditanam sepanjang jalan per region, dan
mendistribusikan air di setiap rumah melalui pipa yang ditanam di antara belakang
rumah. Antara belakang rumah dibuat jarak sekitar 1 meter agar mempermudah
petugas untuk mengontrol pipa jika terjadi sebuah insiden.

Gambar 4.4 Pipa Penyalur Air per Region

Gambar 4.5 Rumah tampak samping

Keterangan:

 Pipa biru tua: Pipa air limbah


 Pipa biru muda: Pipa air bersih

Dalam per rumah SUSTAIN WACO HOUSE ini juga menggunakan


Rainwater Harvesting yang bertujuan agar air hujan yang turun bisa digunakan
untuk kegiatan sehari hari atau bisa disebut menabung air hujan.

Dalam konsepnya, air hujan yang jatuh dan mengenai atap ditangkap oleh
talang air dan disalurkan ke tandon rainwater harvesting.Sebelum masuk ke
tempat penyimpanan rainwater harvesting, air hujan melewati rainwater filter
14

baru kemudian masuk ke tandon rainwater harvesting yang tertanam di dalam


tanah pada taman di samping rumah. Tandon penyimpanan rainwater harvesting
menggunakan penampungan tertutup yang tebal dan berwarna gelap. Hal ini
bertujuan untuk mencegah tumbuhnya lumut dan masuknya kotoran ke dalam
tandon penampungan.

Gambar 4.6 Rainwater harvesting

(sumber :kaskus.co.id)
15

BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Perumahan SUSTAIN WACO HOUSE di bentuk melingkar atau siklis
yang bertujuan agar perndistribusian air dapat merata setiap rumah.
2. Pipa pendistribusian ditanam di sepanjang jalan per region, yang
selanjutnya disalurkan ke setiap rumah melalui pipa yang berada diantara
belakang rumah.
3. Di antara belakang rumah diberi jarak sekitar 1 meter dengan tujuan agar
petugas dapat dengan mudah mengontrol jika terjadi sebuah insiden.
4. Di setiap rumah juga diterapkan Rainwater Harvesting yang ertanam di
taman samping rumah dengan tujuan menyimpan air hujan saat musim
penghujan tiba atau bisa disebut dengan menanbung air.
5.2 Saran
1. Kepada pemerintah
Penulis berharap agar pemerintah mempertimbangkan konsep ini
sehingga dapat direalisasikan di indonesia untuk menaggapi masalah
ketersediaan air di berbagai wilayah di Indonesia.
2. Kepada peneliti selanjutnya
Peneliti berharap untuk agar memperhitungkan secara signifikan
luas wilayah serta ketersediaan lahan yang terdapat pada wilayah
Indonesia.
16

DAFTAR PUSTAKA

Antara news.(n.d). Luas Hutan di Pulau Jawa Tinggal 11


Persen.www.antaranews.com/berita/26789/luas-hutan-di-pulau-jawa-tinggal-11-
persenhttp://jkpka.com/artikel/air-bersih
Hunter Water. (n.d). Water Treatment
Processes.http://www.hunterwater.com.au/Water-and-Sewer/Water-
Supply/Water-Treatment-Processes.aspx
JKPKA. (6 November 2013). Menyiasati Dampak Perubahan Iklim Terhadap
Ketersediaan Air.http://jkpka.com/artikel/menyiasati-dampak-perubahan-iklim-
terhadap-ketersediaan-air
Karyono, Tri Harso. 2009.Pemukiman Tropis Berkonsep Hijau Ramah
Lingkungan.Semarang
Kompasiana. (18 September 2015). Memanen Air Hujan (Rain Water Harvesting)
Sebagai Alternatif Sumber
Air.http://www.kompasiana.com/purwanti_asih_anna_levi/memanen-air-hujan-
rain-water-harvesting-sebagai-alternatif-sumber-air_5517a1c3a333117107b6600c
Kompasiana.(2 Januari 2015).Wastewater Treatment Plant (Instalasi Pengolahan
Air Limbah). http://www.kompasiana.com/sir-engineer/wastewater-treatment-
plant-instalasi-pengolahan-air-limbah_54f91981a33311af068b4717
Priyambada R. (n.d). Penduduk Indonesia.http://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/demografi/item67
PT. Enerba Teknologi.(n.d).Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi
Pengolahan Air (IPA).http://pengolahanair-bersih.blogspot.co.id/2015/02/water-
treatment-plant-wtp-atau.html
Rain Water Harvesting.www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-
harvesting.php
Setiady A.& Nurmayanti T.(oktober 2015). Persyaratan air bersih secara fisik,
kimia,dan,mikrobiologi.https://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/10/15/persyarat
an-air-bersih-secara-fisikkimiadan-mikrobiologi/
WWF.(10 Oktober 2012). Air Bersih danKehidupan Manusia.
http://www.wwf.or.id/?26120/Air-Bersih-dan-Kehidupan-Manusia
Wedaran.(n.d). Penyebab Pertumbuhan Penduduk yang Sangat
Tinggi.http://www.wedaran.com/5169/penyebab-pertumbuhan-penduduk-yang-
sangat-tinggi/
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/aspek-kesehatan-penyediaan-
air-bersih.html
http://www.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2013/02/wdp_pemukiman-
ramah-lingkungan_usu_web.pdf

Anda mungkin juga menyukai