Anda di halaman 1dari 74

FILSAFAT, HAKIKAT

ILMU PENGETAHUAN
DAN ILMU
KEPERAWATAN
CURRICULUM VITAE

Name : Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) 081339650000


Address : Jl. Keputih Tegal Timur 62 Surabaya 60111
E-mail : nursalam@fkp.unair.ac.id

HIGHER, EDUCATION:
1. Doctor, Model of Nursing Care for HIV-AIDS, Postgraduate Programme,
Airlangga University, 2005
2. Honours Master of Nursing,, University of Wollongong, New South
Wales, Australia, 1997
3. Master of Nursing (Coursework), Univ. Wollongong, NSW, Australia,1996
4. Med. Surgical Nursing, Lambton College, Sarnia Ontario Canada, 1991
5. Diploma III in Nursing, Sutoma Surabaya 1988

ORGANISATION AND WORKING EXPERIENCES :


1. Dean, Faculty of Nursing Airlangga University (2008 – 2010) & (2015 – 2020)
2. Chaiman, AIPNI Regional JAWA TIMUR (2015-2017)
3. Chairman, PPNI Jawa Timur (2015-2020)
4. Head, Education and Training, Dewan Pengurus Pusat PPNI
5. Nursing Manager, Airlangga University Hospital (2011-2015)
6. Head, School of Nursing, Faculty of Medecine, UNAIR (2007 – 2008)
7. Vice Head, Educatin & Training, PPNI East Java Nursing Association (2000 – 2010)

PUBLICATION :
1. Books = 20
2. Acredited journal & (national & international)= 135
nursalam-2014
1 INTRODUCTION

Menjadi lebih baik …. Menjadi


terbaik ... (Tapi bukan semata2
siapa yg terbaik). Penting bisa
BERBUAT BAIK
( bukan pura-pura BAIK)
World Class Healthcare Experience
PENGERTIAN FILSAFAT

• Filsafat dalam segi Bahasa: Philos = cinta atau suka, sophia =


pengetahuan atau kebenaran, maka philosophia adalah cinta pada
pengetahuan / kebijakan / kebenaran.
• Filsafat dalam segi praktis adalah berupa alam pikiran atau alam
berpikir.
• Filsafat diartikan sebagai suatu cara berpikir yang radikal dan
menyeluruh, cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-
dalamnya.

4
TUGAS DAN DEFINISI UMUM
FILSAFAT

• Tugas filsafat bukanlah menjawab pertanyaan


kita, namun mempersoalkan jawaban yang
diberi oleh kita (Socrates).
• Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala
sesuatu.

5
FILSAFAT DAN PENGETAHUAN

• Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. "Segala manusia ingin


mengetahui", itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica.
Obyek materialnya adalah gejala "manusia tahu".
• Tugas filsafat ini adalah menyoroti gejala itu berdasarkan sebab-
musabab pertamanya. F
• Filsafat menggali "kebenaran" (versus "kepalsuan"), "kepastian"
(versus "ketidakpastian"), "obyektivitas" (versus "subyektivitas"),
"abstraksi", "intuisi", dari mana asal pengetahuan dan kemana arah
pengetahuan.
DEFINISI-DEFINISI (1)

• Sokrates dan Plato (427 – 347 SM), filsafat adalah pengetahuan


tentang segala sesuatu yang ada.
• Aristoteles (384 – 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran, di dalamnya terkandung ilmu: matematika,
logika, retorika, etika, politik, ekonomi, estetika. Dalam hal ini filsafat
menyelidiki sebab dan azas segala sesuatu
• Marcus T. Cicero (106 – 43 SM), filsafat adalah pengetahuan tentang
sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.

7
DEFINISI-DEFINISI (2)

• Imanuel Kant (1724 – 1804 M), filsafat adalah ilmu pokok dan
pangkal segala pengetahuan yang mencakup (misalnya):
(a) apakah yang dapat kita ketahui?  dijawab oleh metafisika,
(b) apakah yang dapat kita kerjakan?  dijawab oleh etika,
(c) sampai dimanakah pengharapan kita?  dijawab oleh
antropologi.

8
KEDUDUKAN FILSAFAT ILMU
PENGETAHUAN
Filsafat:
upaya untuk mempelajari dan
mengungkapkan pengembaraan
manusia di dunia

9
CABANG-CABANG FILSAFAT (1)
1. Filsafat etika (menyoroti tingkah laku manusia
agar ia hidup dan berperilaku baik)
2. Filsafat pengetahuan (menyoroti/membahas
atas manusia, alam, ketuhanan dan patokan-
patokan: yang benar)  menurut faktanya/
kenyataannya disadari dengan tepat.

* Tugas Filsafat Pengetahuan adalah menyoroti gejala


pengetahuan manusia berdasarkan sudut sebab musabab
pertama.
10
CABANG-CABANG FILSAFAT (2)

3. Fokusnya pada (a) apakah suatu


pengetahuan itu benar, tepat,
terpercaya, tidak berubah? (b) atau
apakah suatu pengetahuan itu berubah-
ubah terus, bergerak, berkembang? (c)
jika berkembang kemana arahnya?

11
CABANG-CABANG FILSAFAT (3)

4. Gejala pengetahuan dilihat sebagai


obyek material Filsafat Pengetahuan;
sedangkan Filsafat Ilmu pengetahuan
mempelajari gejala ilmu-ilmu
pengetahuan

12
CABANG FILSAFAT

• METAFISIK; filsafat yang meninjau tentang hakikat segala sesuatu


yang terdapat di alam
• EPISTEMOLOGI; filsafat yang membahas tentang pengetahuan dan
kebenaran
• LOGIKA; filsafat yang membahas tentang cara berpikir yang benar
• ETIKA; filsafat menilai perilaku manusia, nilai, norma masyarakat dan
agama
OBYEK MATERIAL
FILSAFAT
Mengungkapkan pengembangan
manusia sebagai materi (bahan) yang
dikupas/dipelajari. Obyek material ini
dipelajari juga oleh berbagai sudut
(ilmu), misal: fisika, sejarah, agama dan
sastra.
Obyek material filsafat ilmu:
manusia, dunia, dan akhirat
14
OBYEK FORMAL
FILSAFAT
mempelajari “berbagai sudut (ilmu)”  obyek
formal ialah cara pendekatan pada suatu
obyek material yang khas/unik, sehingga
mengkhususkan bidang bersangkutan seperti
fisika, sejarah, sastra (pengetahuan).
Obyek formal filsafat ilmu:
cara pendekatan tentang manusia (filsafat
manusia), dunia, dan akhirat (filsafat
ketuhanan)
15
FILSAFAT PENGETAHUAN DAN FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
Obyek Material Yang dikaji/dicari
Filsafat Gejala-gejala • sebab musabab
Pengetahuan pengetahuan • Faham kebe-naran
• kepastian, obyek-
tivitas, abstraksi,
intuisi
Filsafat Ilmu Gejala-gejala Metode atau cara
Pengetahuan pengetahuan kerja ilmu
pengetahuan

16
CIRI (BERPIKIR) FILSAFAT

(1) Berpikir dengan menggunakan disiplin


“berpikir” yang tinggi
(2) Berpikir secara sistematis
(3) Menyusun skema konsepsi
(4) Berpikir dangan menyeluruh

17
ALIRAN FILSAFAT

• Hedonisme, menurut kodratnya manusia mengusahakan kenikmatan.


Kenikmatan merupakan sesuatu yang paling tinggi nilainya bagi
manusia.
• Utilisme, sesuatu itu dikatakan baik/benar bila bermanfaat atau
berguna.
• Deontologi, sesuatu itu baik karena orang bersedia melakukan apa
yang menjadi kewajibannya, ia berkehendak baik. Ia bertindak sesuai
dengan kewajibannya – saya bertindak, karena saya berkehendak
untuk bertindak, karena bertindak itu menjadi kewajiban moral (baik)

18
PROFESIONALISME
Karakteristik perawat sebagai profesi adalah;
1. Kelompok pengetahuan, melandasi
keterampilan untuk menyelesaikan masalah
praktik keperawatan
2. Pendidikan yang memenuhi stadar
diselenggarakan di Perguruan Tinggi
3. Pengendalian terhadap standar profesi
4. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
terhadap tindakan yang dilakukan
5. Fungsi yang mandiri
6. Berpegang pada nilai kode etik dan taat
pada peraturan yg berlaku
APAKAH ILMU ITU? (1)
• Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan
yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yang
membedakan ilmu pengetahuan-ilmu
pengetahuan lainnya.
• Ilmu merupakan suatu kumpulann
pengetahuan yang dapat diandalkan dan yang
berguna untuk menjelaskan, meramalkan,
mengontrol gejala-gejala (sesuatu)
20
APAKAH ILMU ITU? (2)
Ilmu adalah pengetahuan yang di dapat melalui
proses tertentu yang disebut sebagai metode
keilmuan

Ilmu = science
pengetahuan = knowledge

21
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan adalah
Pengetahuan yang diatur secara
sistematis dan langkah-langkah
pencapaiannya dipertanggung-
jawabkan secara teoritis

22
CIRI / KARAKTERISTIK
ILMU
1. Bersifat rasional/masuk akal
2. Didukung berdasarkan fakta empiris
3. Disusun secara sistematis
4. Bersifat obyektif, bukan subyektif
5. Dapat dikonfrontasikan dengan
alternatif lain
6. Dapat dikritik
23
POLA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN (1)
Pola I :
• Pengetahuan diperoleh sebagai hasil berpikir rasional.
• Ide tentang kebenaran sebenarnya sudah ada, diungkapkan lewat
berpikir rasional, terlepas dari pengalaman.
• Pengetahuan dibangun secara koheren atas landasan-landasan
pernyataan yang sudah pasti.
• Pengetahuan telah ada secara apriori dibenak kita.
• Pemikiran teoritis bersifat deduktif.
• Pengujian diajukan lewat hipotesis.

24
POLA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN (2)
Pola II :
• Pengetahuan diperoleh dari pengalaman (pola pikir empiris)
• Ide tentang kebenaran berada di alam/kebenaran diungkapkan
lewat pengalaman empiris
• Pengetahuan dibangun secara korespondensi (persesuaian,
kesesuaian) keterangan/pernyataan dengan fakta-fakta
(pengalaman empiris)
• Pengetahuan dibangun secara a posteriori
• Pemikiran teoritis bersifat induktif
• Pengujian ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta,
apapun teorinya
25
MODEL ILMU (1)
• Setiap ilmu menyusun beberapa model.
Model adalah penghadiran kembali yang
padat dan ringkas dari apa yang sudah
dikumpulkan dalam pengetahuan
umum/ilmiah

26
MODEL ILMU (2)
• Model Ilmu:
1. Manusia mendekati obyek
pengetahuan atau manusia menarik
obyek itu padanya
2. Manusia mengerti obyek
pengetahuan ilmiah  ingin
memasuki susunan obyek

27
SUMBER KELEMAHAN/
KEKURANGAN ILMU
1. Bertumpu pada asumsi untuk memperoleh ilmu
(asumsi: epistemologis)
2. Tumpuan memperoleh ilmu pada persepsi,
ingatan dan penalaran
• mengandalkan panca indra yang mudah salah
• sering kurang bisa dipercaya/atau diragukan

28
CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN

1. Diperoleh dari hasil cerita orang


lain
2. Diperoleh dari pengalaman
3. Diperoleh dari keterangan-
keterangan (evidence)

29
DUA MACAM
PENGETAHUAN
1. Pengetahuan yang didapat dari
pengalaman disebut pengetahuan
pengalaman atau disebut juga
pengetahuan
2. Pengetahuan yang didapat dengan
keterangan (evidence) disebut ilmu

30
BENTUK DASAR
PENGETAHUAN
Bentuk dasar pengetahuan ada dua:
1. Bentuk pengetahuan “mengetahui demi
mengetahui saja”, dan untuk menikmati
pengetahuan itu demi memuaskan hati
manusia
2. Bentuk pengetahuan untuk digunakan dan
diterapkan

31
CIRI KHAS PENGETAHUAN
• Bertanya sambil mencari
• Pengetahuan merupakan sintesis tiada
henti antara “sudah tahu” dan “belum
tahu”
• Ada intensionalitas (keterarahan) yang
terus menerus terhadap hubungan
timbal balik antara manusia dan
dunianya
32
CARA BERILMU (APRIORI
DAN APOSTERIORI) (1)
1. Model Pertama (ad-1), mewakili
kelompok ilmu yang mementingkan
pengamatan dan penelitian  disebut
empiris (empiris = meraba-raba) atau
aposteriori (post = sesudah  ilmu baru
terjadi setelah pengamatan)

33
CARA BERILMU (APRIORI
DAN APOSTERIORI) (2)
2. Model Kedua (ad-2), mewakili kelompok
ilmu yang ingin segera menangkap
susunan keniscayaan (structure of
necesity) yang mendasari segala
kenyataan secara apriori (prius =
sebelum)  ilmu mendahului adanya
segala kenyataan

34
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Mahasiswa mampu menjelaskan Pengantar : Dasar


Penelitian, serta Penelitian dalam Keperawatan
Dasar Penelitian
• Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
tentang segala sesuatu yang terjadi
disekelilingnya
• Adanya fenomena mendorong sifat dasar
manusia untuk mengetahuinya.
• Keingintahuan terhadap fenomena mendorong
manusia untuk mengkaji dan menelitinya.
• Hal ini akan mendorong kemajuan ilmu
pengetuhuan.
Dasar Penelitian

• Penyelidikan adalah hal yang lazim dilakukan


manusia baik disadari maupun tanpa disadari.
• Pada diri manusia ada suatu kebutuhan, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut hanya bisa
dicapai apabila ada pengetahuan tentang
kebutuhan tersebut
• sebelum ada pengetahuan tentang kebutuhan
itu, maka perlu diadakan penyelidikan untuk
mengetahui kebutuhan tersebut.
Mengapa melakukan penelitian ?

• Refleksi dari proaktif manusia untuk


meningkatkan pengetahuannnya tentang
sesuatu.

• Dorongan dari keinginan reaktif manusia


untuk menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah dalam kehidupan
Cara Mendapatkan Pengetahuan

NON ILMIAH ILMIAH


1. Panca Indera 1. Penelitian
2. Perasaan (metode ilmiah) :
3. Pikiran/rasio • Rasional
manusia • Melalui tahapan
4. Intuisi dalam metode
5. Trial and error ilmiah
6. Wahyu • Empirik
Penelitian dan Ilmu
• Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan

• Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang memiliki


kriteria tertentu

• Penelitian merupakan operasionalisasi dari metode


yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
ilmiah atau yang disebut metode ilmiah

• Metode ilmiah adalah cara atau prosedur untuk


memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu.
Karakteristik Ilmu
• Rasional : pengetahuan disusun dengan
menggunakan pikiran dan masuk akal (ada
penalaran).Logika menjadi tumpuan.
• Teruji : Pengetahuan disusun berdasarkan fakta
empiris.

Ilmu sebagai pengetahuan yang tersusun


berdasarkan segala sesuatu yang berada dalam
jangkauan pengalaman manusia.
Rasionalisme Dan Empirisme

• Rasionalisme adalah pendekatan memperoleh


pengetahuan dengan menggunakan penalaran.
• Rasionalisme memberikan konsistensi
pengetahuan
• Empirisme adalah pendekatan memisahkan
pengetahuan berdasarkan fakat/fenomena
dengan yang tidak berdasarkan fakta
• Rasionalime harus didukung oleh empirisme.
Kriteria Utama Pengetahuan Ilmiah

•Ada konsistensi dengan pengetahuan


berikutnya.
•Ada kesesuaian antara pengetahuan
yang dikembangkan dengan fakta di
lapangan.
Filsafat Ilmu dalam
Keperawatan
• Merupakan landasan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan sehingga tidak menyimpang dari kaidah
discipline ilmu pengetahuan tertentu.

• Filsafat ilmu : telaah kefilsafatan yang ingin menjawab


pertanyaan mengenai hakekat ilmu berdasarkan aspek :
1. Epistemologi (apa yang ingin diketahui)
2. Ontologi (bagaimana memperoleh pengetahuan)
3. Aksiologi (untuk apa pengetahuan itu)
EPISTEM OLOGYdalam Ilmu Keperawatan

• Epistemology menunjukan objek yang menjadi pusat


telaah ilmu keperawatan.
• Bidang garapan/fenomena yang menjadi objek studi
keperawatan :
1. Penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia (biopsikososial dan spiritual).
2. Respon yang ditimbulkan ketika tidak dapat
berfungsi secara sempurna
3. Bantuan dengan pendekatan biopsikosoaisl spiritual
yang holistik untuk memenuhi kebutuhan manusia.
ONTOLOGY dalam Ilmu Keperawatan

• Sudut pandang tentang bgm metode atau prosedur


yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan
• Menjadi dasar pijakan dalam memberikan legitimasi
suatu ilmu pengetahuan (untuk diakui sebagai
discipline ilmu)

• Ontology berperan penting memberikan kerangka


acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Ontology

• Aplikasi dalam ilmu keperawatan tergambar dari


pengembangan struktur ilmu keperawatan (falsafah,
paradigma, model konseptual, teori keperawatan dan
teori middle range keperawatan

• Saat ini pengembangan ilmu keperawatan


dilaksanakan dengan metode ilmiah melalui berbagai
penelitian keperawatan.
Aksiologi dalam Ilmu Keperawatan

• Merupakan sudut pandang ttg tujuan dan nilai suatu pengetahuan.


• Dijadikan strategi untuk mengantisipasi perkembangan kehidupan
manusia yang negatif sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi tetap
berjalan pada jalur kemanusiaan.
• Aksiologi dalam ilmu keperawatan memberikan batasan pengembangan
ilmu keperawatan sehingga tetap berjalan dalam kodrat manusia dan
meningkatkan kemaslahatan umat manusia.
Tujuan Aksiologi dalam Keperawatan

Memberikan arah proses memberikan arah dlm


keilmuan dan perkembangan praktik keperawatan
teori keperawatan

pelayanan diberikan
Penelitian keperawatan dengan nilai yg luhur
dilakukan secara etis, tidak
mengubah kodrat dan
tidak merendahkan
martabat manusia. meningkatkan
derajat kesehatan
manusia
Struktur Disiplin Ilmu Keperawatan
• Keyakinan dasar tentang hakekat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek
Falsafah keperawatan

• suatu cara pandang ttg konsep-konsep utama yang mendasari


Paradig perkembangan discipline ilmu dan praktik keperawatan
ma
• Pendapat pakar tentang hubungan keempat konsep paradigma
Model dalam hubungan yang lebih jelas tentang fenomena
konsept keperawatan.
ual
• menggambarkan variabel yang dijelaskan, memberikan
Teori pedoman penelitian dan kegiatan keperawatan, meramalkan
Kepera hasil praktik dan meramalkan respon pasien.
watan
Level Teori dan Pakar Keperawatan
Model Konseptual dan Grand
Filosofi keperawatan
Theory
1. Nightingale 1. Levine
2. Watson 2. Rogers
3. Benner 3. Orem
4. Martinsen 4. King
5. Eriksson 5. Neuman
6. Calista Roy
Teori Middle Range
MRT
Practice Theory
1. Orlando 1. Mercer
2. Pender 2. Mishel
3. Leininger 3. Reed
4. Newman 4. Wiener & Dodd
5. Parse 5. Eakes, Burke & Hainsworth
6. Erickson, Tomlin dan Swain 6. Swanson
PENELITIAN

• Suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan


sejumlah pengetahuan

• Suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk


menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban
Tujuan Penelitian

•Mengembangkan pengetahuan
(tujuan jangka panjang)
•Memecahkan masalah (tujuan
jangka pendek)
Hubungan Penelitian,
Praktik dan Teori
Keperawatan
Teori dan Konsep
Keperawatan

Penelitian Praktek
keperawatan keperawatan
Hubungan Penelitian, Praktik
dan Teori Keperawatan
fenomena praktik teori dan konsep
keperawatan di keperawatan
lapangan
evidance based
nursing practice penerapan hasil
penelitian dalam
penelitian praktek keperawatan
keperawaan

kualitas pelayanan
keperawatan

kepuasan pasien
Lingkup Penelitian Keperawatan

1. Keperawatan Medikal Bedah


2. Keperawatan Anak
3. Keperawatan Maternitas
4. Keperawatan Jiwa
5. Keperawatan Komunitas
6. Kepemimpina n danManajemen dalam keperawatan
7. Keperawatan Cardiovascular
8. Keperwatan Onkologi
Keperawatan Medikal Bedah
1. Modalitas keperawatan medikal bedah
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan rasa nyaman/nyeri pasien
pada berbagai gangguan sistem tubuh.
3. Faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien terhadap
penyakit atau saat menghadapi pembedahan (preoperasi)
4. Faktor yang berhubungan dengan konsep diri dan dampaknya bagi
kualitas hidup pasien.
5. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mengalami
penyakit tertentu seperi kepatuhan diet, kepatuhan berobat,
dukungan sosial keluarga, tingkat depresi dan pengetahuan pasien
tentang pernyakit tersebut.
Keperawatan Medikal Bedah

6. Mengembangkan teori keperawatan dengan cara mengintegrasikan


berbagai teori keperawatan sebagai model asuhan keperawatan pada
berbagai kasus
7. Pengalaman pasien saat pertama kali di didiagnosa mengalami
penyakit yang bersifat kronik, mengancam jiwa atau penyakit
terminal seperti HIV/AIDS, Serosis hepatis, Gagal Ginjal Terminal atau
kanker.
Keperawatan anak

1. Modalitas keperawatan anak


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi stress akibat hospitalisasi pada
anak.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi anak.
4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak.
Keperawatan Komunitas
• Model pemberdayaan keluarga dalam mencegah suatu penyakit (TB
paru, gizi buruk, Diabetes Melitus).
• Model pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan
kelompok khusus seperti lansia, ibu hamil atau anak dengan handicap.
• Model pendidikan kesehatan yang efektif untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku sehat keluarga atau komunitas.
Keperawatan Komunitas

• Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku keluarga atau


masyarakat terhadap pencegahan suatu penyakit.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan prevalensi atau insidensi
suatu kasus/penyakit di masyarakat.
• Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia
Keperawatan jiwa
1. Modalitas keperawatan jiwa
• Terapi aktivitas kelompok yang paling efektif untuk meningkatkan
kemampuan sosialisasi pada pasien menarik diri
• Terapi kognitif yang paling efektif dalam meningkatkan proses pikir
pasien.
• Terapi modalitas yang dapat meningkatkan perilaku pasien seperti
terapi perilaku, terapi kerja (occupasi therapy), terapi lingkungan
dan terapi komplementer lainnya.
• Metode komunikasi terapeutik pada berbagai gangguan jiwa
Keperawatan jiwa

2. Dukungan keluarga dan komunitas dalam penyembuhan pasien


serta berbagai faktor yang mempengaruhinya
ex : Efektifitas self help group dalam menurunkan beban dan
meningkatkan keterlibatan keluarga dalam perawatan pasien
jiwa di masyarakat

3. Efektifitas program kesehatan jiwa komunitas seperti pendidikan


kesehatan jiwa terhadap penurunan kasus penyakit jiwa di
masyarakat.
APPLICATION
“INFECTION
PREVENTION”
EXAMPLE – DATA
Pasien DX MEDIS DX KEPERAWATAN
TN. X, 65 THN Tumor Paru dekstra 1. Intergritas kulit
2. Nyeri akut
3. Resiko ketidakefektifan pola nafas
NY. Y, 58 THN DM tipe 2 1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
2. Kerusakan integritas kulit
TN. A, 50 THN
Selulitis + Ulkus cruris + 1. PK: Hiperglikemia
Abses brachialis dextra + DM 2. Kerusakan integritas kulit

TN B, 68 THN OMI anteroseptal + DMND III + 1. Penurunan curah jantung


DCFC IV + ISK 2. Kelebihan volume cairan & integritas kulit
3. PK: Hiperglikemia
4. PK: Hiponatremia

TNY C, 38 THN TB Paru + DILI + Dermatitis 1. Nyeri akut


Atopik 2. Mual
3. Kerusakan integritas kulit
EXAMPLE – 1) RESEARH EVIDENCE & BASED
THEORY
Compara
Pasien Intervensi Outcome Teori
sion
317 pasien yang Menggunakan 139 35 orang dari Data dikumpulkan
terpasang infus dan instrumen VIP 317 pasien selama 6 minggu (30
dirawat di bangsal rumah mengalami Januari – 12 Maret
sakit pusat di Portugal plebitis 2010)

427 pasien yang Menggunakan 276 dari 317 Data dikumpulkan


terpasang infus dan instrumen VIP pasien tahun 2007. Masing-
dirawat di rumah sakit mengalami masing diteliti selama
Italia plebitis 12-96 jam

12 pasien dengan aritmia di Infusion nursing 12 x kejadian Penelitian Incidence and severity of
ICU yang menerima standards of practise / plebitis dari dilakukan selama 6 phlebitis in patients
aminoderon melalui IV INS 24x bulan (2009) receiving peripherally
0 : tanpa sign and pemasangan infused amiodaron
syptomp infus
4 : ada sign and
symptomp
EXAMPLE – 2) EVIDENCED FROM ASSESSMENT
PATIENT & PATIENT VALUES
Pasien Intervensi Comparasion Outcome Teori
Penggantian balutan insersi Pemasangan Tidak ada tanda The Centers for Disease
intravena dengan transparan tanggal plebitis Control and Prevention
dressing 01/01/2015 jam menganjurkan
Mobilisasi: bebas 19.30 WIB penggantian katheter stiap
Nutrisi: cukup penggantian pada 72-96 jam untuk
Ny. K (P/ 57 Personal Hygiene: baik hari ke 4, dan membatasi potensi infeksi
tahun) IV cath taka no 22
DMND + DCFC NaCl 0,9 % 500 cc/24 jam kemudian tiap 3 (Darmawan, 2008)
IV Dopamin 3 mikro/24 jam hari
stand by
Furosemid 3 x 40 mg

Ny. F (P/ 40 Penggantian balutan insersi Pemasangan Tidak ada tanda The Centers for Disease
tahun) intravena dengan transparan tanggal plebitis Control and Prevention
Gastritis akut DM dressing 01/01/2015 jam menganjurkan
(40thn) 1.Nutrisi: cukup 12.15 WIB penggantian katheter stiap
Mobilisasi: bebas 2.Personal Hygiene: baik penggantian pada 72-96 jam untuk
3.IV taki no 22 hari ke 3 membatasi potensi infeksi
4.Antrain 2x 1000 mg (Darmawan, 2008)
Asering 500 cc /24 jam
Primperan 3 x 10 mg
INTEGRATED NOTES
SOR-Source Oriented Record
SOURCES /
PROFESSI TIME INTEGRATED NOTES
ON
dr. A 07.00 SOAP
-Chek DL
IV RL
…
Ns. X 08.00 Blood sampling
IV Line on the left hend
 VS= TD: 110/70mmHg, N: 80x/mnt, S: 38,2oC, RR:20x/mnt
Ns. X 09.00 Administering antibiotic IV
:
Pharmacy :
14.00 S=
B=
A=
R=

Ns. Y 14.30 -… nursalam-2014


INTEGRATED NOTES
N TOH
CO
3) PROFESSIONAL EXPERTISE
in Client-Centred Evidence-Based Practice

P r o f e s s io n a l
E x p e r tis e

Clinical Practice Guidelines

C lin ic a l
C lie n t D e c is io n R e s e a rc h
E v id e n c e M a k in g E v id e n c e
Re-thinking Professional Expertise
in Client-Centred Evidence-Based Practice

The Role of Professional Expertise in CCEP

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5


Client Research Integration of Decision- Enablement and
Evidence Evidence Evidence Making Evaluation

1. Gather and 1. Establish 1. Discuss 1. Further


1. Identify
appraise client applicability and evidence with assessments as
problem and
evidence research appropriateness client needed O
C question 2. Undertake U
2. Develop
L   Identify
2.  collaborative processes for
occupational
2. Gather 2. Determine
enablement T
method plans for
I performance
relevant
intervention  3. Evaluate C
 issues evidence
E 3. Identify   outcomes O
3. Appraise evaluation
  M
N  
quality of criteria
4. Anticipate
 
evidence   E
T   outcomes

Collaborative Professional Professional Collaborative Collaborative


Role Role Role Role
Role
Research Clinical Professional
Professional Expertise Expertise Professional &
& Client
& Client Client
   

SPECIFIC CONTEXT OF PRACTICE


Thank you

Anda mungkin juga menyukai