Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu kebijakan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan dalam
mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan
memperbanyak jumlah fasilitas kesehatan. Klinik sebagai fasilitas pelayanan
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya.
Dalam menentukan pendirian Klinik terdapat pertimbangan-
pertimbangan yang harus dipenuhi yaitu memperhatikan persyaratan lokasi,
bangunan, ruang, sarana prasarana, peralatan, ketenagaan. memperhatikan
kebutuhan pelayanan sesuai rasio jumlah dan kepadatan penduduk, mudah
diakses dan mematuhi persyaratan kesehatan lingkungan. Selain itu lokasi
pendirian Klinik harus memenuhi persyaratan geografis, aksesibilitas
transportasi, kontur tanah, fasilitas parkir, fasilitas keamanan, ketersediaan
utilitas publik dan kondisi lainnya.
Buku pedoman kerja Puskesmas (1992) menyebutkan bahwa sasaran
penduduk yang dilayani untuk sebuah klinik rata-rata 30.000 penduduk. Hal ini
bisa diartikan bahwa pendirian sebuah Puskesmas idealnya ditempatkan
pada suatu wilayah yang jumlah penduduknya 30.000 jiwa atau kurang dari
angka tersebut. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk 1.000.000
atau lebih,wilayah kerja Puskesmas bisa meliputi satu kelurahan. Luas
wilayah yang masih efektif untuk sebuah Puskesmas adalah suatu area
dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal
adalah area dengan jari-jari 3 km, jadi jarak antar FasilitasKesehatan adalah
3 sampai 5 km. Sementara Wilayah Kecamatan Sidoharjo memiliki jumlah
penduduk sekitar 52 ribu , Diliat dari komposisi tersebut wilayah kecamatan
Sidoharjo masih membutuhkan fasilitas Ksehatan lainya dalam rangka
memberikan pelyanan kesehatan terhadap masyarakat.
Dalam rangka mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
maka distribusi lokasi pusat-pusat pelayanan kesehatan hendaknya

1
ditempatkan pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan organisasi
keruangan. Hal ini dimaksudkan agar lebih efisien dan merata penyebarannya
dalam suatu wilayah sehingga dapat ditempuh dalam waktu sesingkat
mungkin. Selain itu, dampak pelayanan kepada masyarakat baru akan
nampak apabila pelayanan kesehatan tersebut merata dan dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat dengan karakteristik sosial ekonomi yang
berbeda.

B. TUJUAN
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan analisis terhadap pendirian
Klinik Saras Medika
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan Klinik Saras Medika
agar pendiriannya dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Tinjauan Geografi
1. Sejarah Berdirinya Klinik Saras Medika
Klinik Saras Meedika terletak di Desa Jambanan, Kecamatan
Sidoharjo Kabupaten Sragen. Kecamatan Sidoharjo merupakan daerah
pertanian hampir 70 % wilayahnya berupa lahan pertanian. Kecamatan
Sidoharjo masuk dalam wilayah Kabupaten Sragen bagian Barat dengan
batas wilayah sebagai berikut: sebelah timur berbatasan dengan wilayah
Kecamatan Sragen, sebelah utara berbatasan dengan Kecaman Sukodono
dan Tanon Sebelah barat berbatasan dengan Masaran, sementara sebelah
selatan berbatasan dengan Kecamatan Karangmalang.
Klinik Saras Medika menempati lokasi di Dukuh Pijilan RT 4A , Desa
Jambanan , Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen Kode Pos 57281 Sejak
awal berdirinya sampai sekarang. Awalnya adalah tempat praktek dokter
umum, dokter Siti Wahyuni. Klinik Saras Medika telah mengalami beberapa
peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana klinik
hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya. Semula Klinik Saras
Medika hanya memberikan pelayanan rawat jalan.
Seiring meningkatnya kunjungan, maka tahun 2015 dirintis klinik dengan poli
umum, UGD 24 jam, apotek 24 jam dan rawat inap. Tahun 2018 dirintis klinik dengan
pembangunan gedung rawat inap baru yang terpisah dengan pelayanan rawat jalan .
Dalam rangka pemenuhan standar Klinik sesuai parmenkes Nomor 9 Tahun 2014
mulai dikembangkan pelayanan dan renovasi ruangan sesuai standar termasuk pojok
asi .Sampai saat ini status Klinik Saras Medika ijin operasionalnya adalah Klinik
Pratama Rawat Inap Hal ini sesuai SK Bupati no 440/2203/29/VIII/2015 tanggal 20
Agustus 2015.
Klinik Saras Medikaterletak dititik tengah wilayah kecamatan Sidoharjo
yang diapit oleh 4 desa , yaitu Desa Singopadu, Taraman,Sribit Pandak dan
Sidoharjo. Pada umumnya adalah tanah pemukiman, dan pertanian
Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung
(medis dan keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis) Sesuai
PerMenKes No 9 Tahun 2019 Tentang Klinik. Fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya . Upaya kesehatan masyarakat esensial menurut pasal 36 meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan KB
d. Pelayanan Gizi
Upaya kesehatan perseorangan dalam dilaksanakan dalam bentuk yaitu:
a. Rawat Jalan
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Rawat Inap
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai
dengan Standart Prosedure Operasional dan standart pelayanan. Untuk
melaksanakan upaya kesehatan, klinik harus menyelenggarakan:
a. Managemen klinik,
b. Pelayanan Kefarmasian,
c. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
d. Pelayanan Laboratorium
Klinik SarasMedika penyelenggaraan pelayanannya meliputi:
a. Unit Pelayanan UGD
b. Unit Pelayanan Rawat Inap
c. Unit Pelayanan BP Umum,
d. Unit Pelayanan KIA – KB,
e. Unit Pelayanan laboratorium
f. Unit Pelayanan Farmasi.
g. Unit Pelayanan Konsultasi (Gizi, dan Kesehatan Reproduksi)

2. Keadaan Wilayah
Pada umumnya wilayah Sidoharjo adalah wilayah Pemukiman, Pertanian dan
sebagian industri.
a. Batas wilayah
1) Sebelah Utara Berbatasan dengan wilayah Tanon, Sukodono
2) Sebelah Selatan Berbatasan dengan wilayah Kecamatan
KarangMalang
3) Sebelah Timur Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sragen
4) Sebelah Barat Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Masaran
b. Demografi

Kecamatan Sidoharjo terdiri dari 12 (duabelas) Desa/ Kelurahan, dengan


pusat pemerintahan berada di desa Jetak. Luas kecamatan kurang lebih
4.588,96 ha yang terdiri dari : tanah sawah 3.068,49 ha (66,87%) dan tanah
kering 1.520,47 ha (33,13%).Pada tahun 2014 ini keadaan di kecamatan
Sidoharjo adalah sebagai berikut :Jumlah penduduk 51.240 orang terdiri dari
laki-laki 25.181 orang dan perempuan 26.059 orang.Sex ratio sebesar 966
laki-laki/1.000 perempuan. Dependency ratio 46/100orang. Pertumbuhan
penduduk total 0,81% dan pertumbuhan penduduk alami 0,09% Distribusi
penduduk menurut wilayah tersebar di 12 (duabelas) Desa/ Kelurahan dengan
rata-rata jumlah penduduk tiap rumah tangga 3 orang. Demikian sekilas
informasi mengenai data-data pembangunan di Kecamatan Sidoharjo pada
tahun 2014.
3. Perilaku Penduduk
a. Lingkungan
Wilayah Sidoharjo termasuk padat penduduk dan masih banyak terdapat
daerah pertanian. Kecamatan Sidoharjo merupakan salah satu kecamatan
di Kabupaten Sragen dengan luas wilayah 4.589,96 Ha terdiri dari sawah
dan tanah kering.
b. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya
1) Jenis Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk sebagian besar dalam memenuhi
kebutuhan keluarga rata-rata mempunyai pekerjaan bertani,berdagang,
pengrajin muebel, PNS. Dengan demikian kerasnya kehidupan saat ini
dapat diimbangi dengan penghasilan yang diperoleh.
2) Keagamaan
Kegiatan keagamaan dalam upaya pembinaan mental spiritual
masyarakat beragama rata-rata beragama Islam, karena tersedianya
fasilitas yang cukup menonjol, begitu juga untuk yang non muslim
memungkinkan untuk menjalankan ibadah masing-masing. (Lihat data
di Kecamatan)
BAB III
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK

A. Tinjauan Sarana dan Prasarana


Klinik Saras Medika berdiri diatas tanah milik pribadi dengan luas tanah
sebesar 720,luas bangunan 450,75m² dengan kondisi gedung pelayanan rawat
jalan dan awat inap. Klinik Saras Medika saat ini memiliki bangunan satu atap
terdiri satu lantai ang memudahkan petugas dalam memberikan
pelayanankepada pelanggandan masyarakat dalam menerima pelayanan
kesehatan.
Evaluasi kondisi Klinik Saras Medikaberdasarkan Permenkes no 9 tahun
2014 sebagai berikut
Tabel 1. Persyaratan Lokasi klinik
Persyaratan Lokasi klinik Sesuai Kondisi
No Keterangan
Permenkes Yang Ada
1.1. Geografis
a. Tidak ditepi lereng Ya
b. Tidak didekat kaki gunung Ya
rawan longsor
c. Tidak di tepi anak Ya
sungai/sungai atau badan air
yg mengikis pondasi
d. Tidak diatas /dekat jalur Ya
patahan aktif
e. Tidak didaerah rawan tsunami Ya
f. Tidak didaerah rawan banjir Ya
g. Tidak dalam zona topan Ya
h. Tidak didaerah rawan badai Ya
1.2. Akses jalur transportasi umum Tidak ada Lokasi strategis,
akses dapat diakses
dijangkau dengan kendaraan
masyarakat pribadi
1.3 Kontur tanah Datar
1.4 Fasilitas parkir Ada Lahan parkir luas
1.5 Fasilitas Keamanan Ada Pagar keliling &
teralis disetiap
jendela
Persyaratan Lokasi klinik Sesuai Kondisi
No Keterangan
Permenkes Yang Ada
1.6 Ketersediaan fasilitas utilitas publik Tersedia a. Air bersih dengan
sumur bur
b. Listrik 22.000 watt
c. Telepon gengam
d. Akses internet
1.7 Pengelolaan kesehatan lingkungan Ada Pengelola limbah
padat bekerjasama
dengan Puskesmas
Sidoharjo
1.8 Kondisi lainnya Tidak Bebas dari area
Tidak di area sekitar SUTT & SUTET SUTT & SUTET

Tabel 2. Persyaratan Bangunan klinik


Persyaratan Bangunan / Arsitektur Kondisi
No Keterangan
klinik Sesuai Permenkes Yang Ada
2.1. Tata Ruang Bangunan
a. Rancangan tata ruang Ya
memperhatikan fungsi sebagai
fasilitas kesehatan
b. Bangunan diselenggarakan sesuai Ya
peruntukkan lokasi
c. Tata ruang klinik mengikuti peraturan Ya
tata ruang daerah
d. Nilai koefisien bangunan maksimal Belum
60 % Sesuai
e. Nilai koefisien lantai bangunan Belum
maksimal 1,8 Sesuai
f. Nilai koefisien daerah hijau minimal Belum
15 % Sesuai
g. Garis sempadan bangunan dan garis Belum
sempadan pagar Sesuai
2.2 Desain
a. Tata letak ruang pelayanan pada Sesuai
bangunan klinik memperhatikan zona
klinik sebagai bangunan fasilitas
kesehatan
b. Tata letak diatur dengan Sesuai
memperhatikan zona infeksius dan
Persyaratan Bangunan / Arsitektur Kondisi
No Keterangan
klinik Sesuai Permenkes Yang Ada
zona non infeksius
c. Zona berdasarkan privasi kegiatan Sesuai
1) a.Area Publik Sesuai
2) b.Area semi publik Sesuai
3) c.Ruang privat Sesuai
d. Zone berdasarkan pelayanan Sesuai
e. Pencahayaan dan penghawaan yang Sesuai
aman dan nyaman bagi semua
bagian bangunan
f. Tersedianya fasilitas pendingin untuk Tersedia
menyimpan obat obat khusus dengan
suplai listrik yang tidak boleh terputus
g. Lebar koridor dengan standar 2,4 Sesuai
meter dan tinggi 2,8 meter, dan bila
ada perbedaan ketinggian
permukaan pijakan dibuat ram
dengan kemiringan 7o

Tabel 3. Persyaratan Ruang klinik Rawat Jalan


No Persyaratan Ruang klinik Sesuai Kondisi Keterangan
Standar Permenkes Yang Ada
3.1 Ruang Administrasi Kantor Ada ~Multifungsi
3.2 Ruang Kepala klinik Ada
3.3 Ruang Rapat Ada
3.4 Ruang Pendaftaran dan Rekam medis Ada Dilengkapi WiFi
3.5 Ruang Tunggu Ada Dilengkapi WiFi
3.6 Ruang Pemeriksaan Umum Ada ~Ber AC
3.7 Ruang Gawat Darurat Ada
3.8 Ruang KIA /KB Ada

3.9 Ruang ASI Ada


3.10 Ruang Farmasi Ada
3.11 Ruang Tindakan Ada
3.12 Ruang Rawat Inap Ada
3.13 Ruang Sterilisasi Ada
3.14 Laboratorium Ada
3.15 KM/WC untuk Pasien Ada ~sudah
dipisahkan antara
No Persyaratan Ruang klinik Sesuai Kondisi Keterangan
Standar Permenkes Yang Ada
wc laki laki dan
wc perempuan
~Belum
mengakomodir
penyandang
disabilitas
3.16 KM/WC untuk petugas Ada ~Sudah
dipisahkan antara
wc laki laki dan
wc perempuan

3.17 Ruang cuci linen Ada


3.18 Ruang jaga petugas Ada
3.19 Gudang umum Ada
3.20 Parkir roda 2 dan roda 4 serta dan Ada
kendaraan klinik keliling

Tabel 4. Persyaratan Komponen Bangunan dan Material klinik


Persyaratan Komponen Bangunan & Kondisi
No Keterangan
Material klinik sesuai Permenkes Yang Ada
4.1 Atap
a. Kekuatan atap tahan terhadap Ya,
bencana , tidak bocor ,tahan lama memadai
dan tidak menjadi perindukan vektor
b. Material tidak korosif dan tidak Ya,
mudah terbakar memadai
4.2 Langit langit
a. Langit langit harus kuat, berwarna Ya,
terang, mudah dibersihkan,tanpa memadai
profil, tanpa sambungan
b. Ketinggian minimal 2,8 m dari lantai Ya,
memadai
4.3 Dinding
a. Material dinding harus keras, rata, Ya,
tidak berpori,tidak menyebabkan memadai
silau, kedap air, mudah dibersihkan
b. Dinding km/wc kedap air dan dilapisi Ya,belum
Persyaratan Komponen Bangunan & Kondisi
No Keterangan
Material klinik sesuai Permenkes Yang Ada
keramik setinggi 150 cm memadai
c. Dinding laboratorium harus tahan Ya,belum
bahan kimia tidak berpori dan mudah memadai
dibersihkan
4.4 Lantai harus kuat, tahan air, tidak licin, Ada, kurang
berwarna terang dan mudah dibersihkan mamadai
4.5 Pintu dan jendela
a. Lebar pintu utama dan ruang gawat Ada,
darurat minimal 120 cm agar dapat memadai
dilalui brankar, pintu yg bukan akses
brankar lebar bukaan 90 cm dan
terbuka keluar
b. Pintu km/wc penyandang disabilitas Ada
lebar bukaan 90 cm dan terbuka
kedalam
c. Material pintu km/ wc harus kedap air Ada
4.6 Kamar mandi (KM )/ wc
a. Memiliki ruang gerak yang cukup Ya
untuk masuk dan keluar pengguna memadai
b. Lantai terbuat dari bahan yang tidak Ya
licin dan air buangan tidak boleh memadai
menggenang
c. Pintu harus mudah dibuka dan Ya
ditutup memadai
d. Kunci dipilih sedemikian rupa agar Ya
mudah dibuka pada kondisi darurat memadai
e. Pemilihan kloset disesuaikan dengan Ya
kebutuhan dan kebiasaan pengguna memadai
f. Minimal disediakan satu kamar Ada
mandi khusus penyandang disabilitas
4.7 Aksesabilitas penyandang disabilitas
dan lansia
a. Umum Ya
klinik menyediakan fasilitas dan
memadai
aksesabilitas demi terwujudnya
kemudahan,kenyamanan dan
keamanan
Persyaratan Komponen Bangunan & Kondisi
No Keterangan
Material klinik sesuai Permenkes Yang Ada
b. Persyaratan teknis yang meliputi Ya
KM/WC, tempat parkir, jalur memadai
pemandu, rambu dan marka, tangga,
pintu,

Tabel 5. Persyaratan Prasarana klinik


No Persyaratan Prasarana klinik Sesuai Kondisi Keterangan
Permenkes Yang Ada
5.1 Sistem Penghawaan ( ventilasi )
a. Ventilasi merupakan proses Ya memadai
mensuplai udara segar kedalam
gedung yang bertujuan
menghilangkan gas yang tidak
menyenangkan,menghilangkan uap
air berlebih untuk kenyamanan
termal
b. Ventilasi ruangan dapat berupa Ya memadai
ventilasi alami atau mekanis,
ventilasi alami tidak boleh kurang
dari 15% dari luas lantai ruangan
yang membutuhkan ventilasi
c. Besaran pertukaran udara di Belum
berbagai fungsi ruangan adalah 12 memadai
kali pertukaran per jam dan 10 kali untuk
pertukaran udara per jam untuk KM/WC
KM/WC
d. Penghawaan dalam ruangan perlu Ya memadai
memperhatikan 3 elemen dasar 1)
Jumlah udara berkualitas baik yang
masuk ruangan dalam waktu tertentu
2) arah aliran udara yg seharusnya
mengalir dari area bersih ke area
terkontaminasi serta distribusi udara
keluar dalam setiap ruangan
No Persyaratan Prasarana klinik Sesuai Kondisi Keterangan
Permenkes Yang Ada
dialirkan secara efisien 3)setiap
ruangan diupayakan udara bergerak
dan terjadi pertukaran udara
e. Pemilihan sistem ventilasi alami dan Ya memadai
mekanik atau campuran dengan
memperhatikan kondisi lokal seperti
struktur bangunan, cuaca, biaya dan
kualitas udara luar
5.2 Sistem Pencahayaan
a. Bangunan klinik harus mempunyai Ya memadai
sistem pencahayaan alami dan/
buatan
b. Pencahayaan harus terdistribusi Ya memadai
merata disetiap ruang
c. Lampu lampu yang digunakan
Ya Memadai
diupayakan jenis yang hemat energi
5.3 Sistem Sanitasi
a.Sistem air bersih
Sistem air bersih harus direncanakan Ya memadai
dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih
dan sistem pengalirannyka

Ditinjau dari persyaratan bangunan belum memenuhi standar keamanan dan


kenyamanan serta perlindungan keselamatan pengunjung (PMK no 9 tahun 2014).

BAB IV
ANALISA LETAK TATA RUANG KLINIK SARAS MEDIKA

Klinik Saras Medika merupakan klinik yang terletak di wilayah Kecamatan


Sidoharjo Kabupaten Sragen tepatnya berada di yaitu Dusun Pijilan RT 4A,Desa
Jambanan, Kecamatan Sidoharjo. Berada ditengah tengah wilayah kecamatan
Sidoharjo.Klinik ini dekat dengan berbagai pusat kegiatan masyarakat pada
umumnya antara lain:
a. 200meter dari Pasar panthuk ( Pasar terbesar diwilayah kecamatan sidoharjo )
b. 300 meter dari Kelurahan Jambanan
c. 1 km dari Kelurahan Singopadu
BAB V
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Tenaga kesehatan menurut permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas


adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.Kebutuhan SDM kesehatan pada dasarnya dapat ditentukan berdasarkan:
1. Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat.
2. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan.
3. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
4. Standar atau rasio terhadap nilai tertentu.
Determinan lain yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM adalah:
1. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun
keadaan sosiobudaya dan keadaan darurat/bencana.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan. (Kepmenkes No. 81 Tahun
2004).
Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan
rasio terhadap sesuatu nilai (Ratio Method). Langkah awal menentukan rasio dari
tenaga terhadap suatu nilai tertentu misalnya jumlah penduduk. Perkiraan
kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu diperoleh dengan
membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan rasio yang ditentukan. Rasio
dokter terhadap penduduk bervariasi dalam suatu daerah, mulai dari 1 : 5.000
sampai 1 : 2.500, atau rata-rata 1 : 4.000. Bila proyeksi penduduk pada tahun
target adalah satu juta dengan rasio pada tahun target yang diinginkan sebesar
1 : 4.000, kebutuhan dokter yang diperlukan adalah = 1.000.000 : 4.000 = 250
dokter Full Time Equivalent (FTE).
Penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan
Analisis data secara deskriptif menggunakan beberapa rumus berikut.

1. Analisis standar kebutuhan tenaga medis (dokter)


P
TM = ----- .................... (1)
Km
Keterangan :
TM = Kebutuhan tenaga medis
P = Penduduk daerah
Km = Konstanta medis (5.000)
2. Analisis standar kebutuhan tenaga keperawatan
s P
TK = ----- .................... (2)
Kk
Keterangan :
TK = Kebutuhan tenaga keperawatan
P = Penduduk daerah
Kk = threshold (konstanta) keperawatan (1.250)
Hasil dan Pembahasan
1. Tenaga medis
Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter umum,
dokter spesialis, dan dokter gigi. Tenaga medis merupakan tenaga kesehatan
yang sangat vital perannya dalam pembangunan kesehatan. Mengingat
pentingnya peran tenaga medis dalam pelayanan kesehatan, maka tenaga
medis sering dikaitkan dengan threshold (jumlah penduduk) tertentu. Dokter
yang merupakan tenaga kesehatan vital, memiliki threshold 5.000. Artinya,
untuk setiap 5.000 penduduk perlu disediakan 1 orang dokter. Analisis ini
sering digunakan sebagai dasar dalam penentuan standar kebutuhan tenaga
medis.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo dalah 51.240.
jiwa. Sementara standar kebutuhan tenaga medis berbasis threshold sebesar
11 orang. Artinya, ada selisih antara ketersediaan tenaga medis riil dengan
standar kebutuhan berjumlah 11 orang. Kekurangan tenaga medis di Wilayah
Kecamatan Sidoharjo diluar Puskesmas adalah 9 orang dokter umum
sehingga masih membutuhkan petugas kesehatan dokter umum khususnya.

Per Desember 2015, klinik saras medika memiliki 2 tenaga medis yaitu 2
dokter umum. Jumlah penduduk di wilayah kerja Klinik Saras Medika adalah
sekitar 52 ribu jiwa. Sementara standar kebutuhan tenaga medis berbasis
threshold sebesar 11 orang. Dan selama ini fasilitas Kesehatan di Kecamatan
Sidoharjo hanya ada 1 Puskesmas tediri dari dua tenaga dokter umum dan
tiga dokter praktek mandiri .Sehingga masih kekurangan tenaga medis atau
fasilitas kesehatan.
2. Tenaga keperawatan
Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Data bulan
Desember 2014 menunjukkan Puskesmas Sidoharjo memiliki 12 orang
tenaga perawat dan 24 orang tenaga bidan (termasuk bidan desa). Secara
keseluruhan. Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga medis dengan metode
threshold di atas, sesuai dengan standar kebutuhan tenaga berdasarkan Permenkes
No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Wilayah Kecamatan Sidoharjo masih
kekurangan tenaga perawat yang bersama tim medis memberikan tugas pelayanan
kesehatan
Data bulan Desember 2015 menunjukkan Klinik Saras Medika memiliki
6 orang tenaga perawat dan 2 orang tenaga bidan, satu ahli gizi, satu
apoteker, satu petugas laboratorium.
Terkait dengan tenaga kesehatan, langkah-langkah yang perlu dilakukan
oleh Klinik Saras Medika adalah segera berupaya menambah tenaga.
BAB VI
KESIMPULAN

1. Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian Klinik Saras Medika dari
tinjauan jumlah penduduk, letak geografis sudah memenuhi persayaratan dalam
arti sebagai upaya untuk mendekatkan akses masyarakat guna mendapatkan
pelayanan kesehatan.
2. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunan memenuhi persyaratan dikarenakan
lahan klinik sudah memadai bagi Klinik Saras Medika sehingga sarana ruangan,
lahan parkir, area hijau, jalur bagi pejalan kaki dapat dipenuhi untuk
meningkatkan kenyamanan,keamanan dan kemudahan pelayanan yang
diharapkaan kepuasan masyarakat akan bisa meningkat
3. Untuk tinjauan kebutuhan tenaga juga masih kurang artinya belum semuanya
memenuhi persyaratan minimalnya baik tenaga medis, paramedis/keperawatan
dan tenaga administrasi serta pekarya.
4. Untuk itu perlu diusulkan untuk pemenuhan tenaga serta sarana prasarana
pendukung yang kurang memenuhi syarat.

Sragen, 3 Januari 2019


Kepala Klinik Saras Medika

dr.Siti wahyuni

Anda mungkin juga menyukai