Anda di halaman 1dari 9

Contoh Makalah Tentang Penyakit

Hepatitis A (Penyakit Kuning )


Makalahkita.com – Contoh Makalah Tentang Penyakit Hepatitis A ( Penyakit
Kuning ) yang saya bagikan ini sebagai bahan informasi referensi dalam
pembuatan makalah yang benar. Kembali ke tema pembahasan contoh makalah.
Tujuan saya ingin membatu adik-adik atau rekan-rekan yang lain dalam
menyelesaikan tugas makalah sekolah maupun tugas makalah kuliah. Seperti
yang saya alami ketika mengenyam bangku pendidikan di beri tugas untuk
membuat makalah, namun saya agak kesulitan karena waktu dulu saya cari
referensi hanya dari buku dan itu pun terbatas. Untuk itu silahkan menikmati
contoh makalah berikut ini.

Adapun untuk Ukuran Margin, Font, dan Spasi Makalah Yang Benar adalah
Sebagai Berikut:

1. Margin : Top 4, Left 4, Botton 3 dan Right 3 ( cm)

2. Font : Times New Roman Ukuran 12

3. Kertas : Size A4

4. Spasi : 1.5

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai
gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam
tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari
darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin
terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.

Hepatitis A merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di dunia.


Hepatitis A terjadi secara sporadis di seluruh dunia, dengan kecenderungan
pengulangan siklus epidemi. Di dunia prevalensi infeksi virus hepatitis A sekitar
1.4 juta jiwa setiap tahun (WHO) dengan prevalensi tertinggi pada negara
berkembang. Epidemi yang terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi
dapat meletus eksplosif, seperti epidemi di Shanghai pada tahun 1988 yang
mempengaruhi sekitar 300 000 orang.

Penyakit hepatitis A ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta
kematian setiap tahunnya. Secara global, virus hepatitis merupakan penyebab
utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari
rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus
hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8-68,3% (Sanitoso, 2007). Pada
tahun 2002-2003 terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis dengan 80%
penderita berasal dari kalangan mahasiswa. Dari data penderita hepatitis pada
mahasiswa menunjukkan 56% mahasiswa tersebut terbiasa makan di warung
atau pedagang kuliner kaki lima dengan hygiene sanitasi yang tidak baik
(Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2003).

Pada tahun 2010, prevalensi penyakit infeksi virus hepatitis A mencapai angka
9.3% dari total penduduk 237.6 juta jiwa. Di sumsel tahun 2007 dengan jumlah
penduduk 7.019.964 jiwa, prevalensi hepatitis A adalah 0.2-1.9%.

Pada umumnya orang yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia
atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat
pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk
yang abnormal sehingga penderita ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup
agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga penderita tidak mudah lelah.
Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute
parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak
adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-
kalori.

Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis karena apabila ada anggota keluarga


menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga siap menghadapi resiko
terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita
mampu menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan
makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif,
perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum
suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-
baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti
keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan
bahkan dapat menyebabkan kematian.

2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sejarah Virus Hepatitis A ?


2. Apa yang dimaksud dengan Virus Hepatitis A ?
3. Bagaimana Sifat Virus Hepatitis A ?
4. Bagaimana Penyebab, Tanda, dan Virus Gejala Hepatitis A ?
5. Bagaimana Penularan Virus Hepatitis A ?
6. Bagaimana Cara Pencegahan Virus Hepatitis A ?
7. Bagaimana Cara Pengobatan Virus Hepatitis A ?

BAB II
PEMBAHASAN
1.Sejarah Hepatitis A

Penyakit ini sudah dikenal antara tahun (460 – 375 SM), oleh Hippocrates
di wilayah Babilonia, mereka adalah seorang tabib kuno dari daerah Yunani dan
pada tahun 752 M Paus Zaccharias Menulis sebuah surat kepada Santo
Bonifacius tentang bentuk-bentuk dari penyakit kuning yang menular sehingga
mereka menamakan penyakit ini Icterus Infectiosa. penyakit Hepatitis A banyak
terjadi pada saat peperangan. Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama
Hepatitis Infectiosa untuk penyakit kuning menular tersebut dan tahun 1923
Blumer berhasil membuat sebuah ringkasan yang sempurna berdasarkan letupan
Epidemik Jaundice yang terjadi di Amerika Serikat antara tahun 1912 – 1923 dan
observasi tersebut menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus
Hepatitis yaitu Infectiosa dan Serum Hepatitis.

Kemudian timbul pernyataan bahwa Hepatitis A adalah suatu penyakit yang


diakibatkan oleh masuknya virus Hepatitis A ke dalam tubuh yang kemudian
menyerang hati. Penyakit Hepatitis A merupakan penyakit dengan distribusi
global dan infeksi Hepatitis A ditandai dengan adanya antibodi anti HAV yang
secara universal erat hubungannya dengan standar kesehatan atau sanitasi
daerah yang bersangkutan.Penyakit Hepatitis A juga dapat menyebabkan letupan
pada kelompok populasi yang berbeda salah satu contoh adalah letupan yang
terjadi pada saat kampanye militer.Pada tahun 1950 – 1970 pola Sero
Epidemiologi penyakit ini diteliti oleh Murray, Krugman (1967) dan kawan-kawan
yang menuntun ke arah pencegahan penyakit tersebut.

Pada tahun 1973, Feinstone SM dan kawan-kawan menemukan Virus Hepatitis A


untuk pertama kalinya,secara jelas dengan pemeriksaan Immune Electrone
Microscope pada spesimen tinja dan selanjutnya di kembangkan cara
pemeriksaan Immunoassay, hal ini sangat sensitif untuk memungkinkan deteksi
antigen Hepatitis A dengan antibodinya dan membuahkan hasil ditemukannya tes
diagnostik untuk IgM spesifik yang dapat membedakan infeksi virus Hepatitis A
yang baru terjadi dengan yang telah lama terjadi serta tahun 1979 Provost dan
Hilleman berhasil membiakkan Virus Hepatitis A dalam kultur sel dan merupakan
awal perkembangan vaksin Hepatitis A.

Virus Hepatitis A berukuran 27 nanometer dan oleh Anderson (1988) dapat


digolongkan, serta Krugman (1992) sebagai Piconavirus Ternyata terdapat satu
sorotipe yang bisa menimbulkan penyakit Hepatitis pada manusia. Dari
gambaran skema komponen-komponen partikel virus Hepatitis A bahwa peneliti
terdahulu menemukan suspensi sample tinja akan tetap bersifat infeksius meski
mendapat tindakan sterilisasi dengan asam, eter, suhu tinggi dan bahkan
dibekukan lebih dari satu tahun. Namun virus Hepatitis A dapat di inaktivasi
dengan cara sterilisasi uap atau (auto claving), merebus, paparan terhadap
konsentrasi tinggi formalin dan radiasi sinar ultra violet (UV).

Replikasi dari penyakit Hepatitis A target primer utama dari HAV adalah sel-sel
hati ( Hepatosit ) setelah virus tertelan mereka terabsorsimelalui pembuluh
darah diangkut ke hati dan begitu sampai di hati mereka akan di telan oleh
Hepatosit. Di sel materi genetik atau genondari HAV yang terdiri dari stranded
RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan memproduksi protein
virus selanjutnya protein ini akan berkembang kembali membentuk capsid virus
yang baru dan akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat di antara
sel-sel hati dan mereka lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja.

2.Pengertian

Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan
oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal – oral), Hepatitis A
paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Penyakit ini bersifat self-
limiting (sembuh spontan) dan tidak meninggalkan komplikasi permanen pada
hati.Dengan perawatan yang baik, penderita dapat kembali pulih seperti
sediakala.

Virus Hepatitis (VHA) berbentuk partikel dengan ukuran 27 nanometer,


merupakan virus RNA dan termasuk golongan Picornaviridae. Hanya terdapat
satu serotipe yang dapat menimbulkan penyakit hepatitis pada manusia. Virus ini
sangat stabil dan tidak rusak dengan perebusan singkat. Penggandaan atau
replikasi terjadi dalam sel epitel hati dan epitel usus.
Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu.
Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular,
terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang
terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap
makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya
berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis A
dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan
permanen.

3.Sifat Umum Virus Hepatitis A

Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan
dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada
1,1 watt), dengan panas kering (180 o C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C
atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative hepatitis
virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil tindakan
istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk tubuhnya.

1.Klasifikasi

Kingdom : Virus

Ordo : Pikornavridales

Filum : Pikarnavrides

Genus : Heparnavirus

Kelas : Pikarnavrides

Spesies :

Famili : Pikornavridae

4.Penyebab, dan Gejala Hepaitis A

Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses


manusia yang diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan
dan minuman. Virus hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan
limbah manusia yang dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi
yang kurang baik dan bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang
ringan dan dapat disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit
ini berlangsung 2-6 minggu.
Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak disebabkan oleh
zat kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan terlalu sering
memakan Bahan kimia seperti obat obatan.

Akan tetapi Penyakit Hepatitis A pada saat ini terjadi di sebabkan oleh makanan
ataupun minuman yang terinfeksi oleh virus hepatitis A, dan selama hubungan
suami istri juga menjadi penyebab penyakit Hepatitis A ini , tapi semua hepatitis
A akan sembuh tidak ada yang kronis.

Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu :

1. Fase prodromal ( pendahuluan) .

Berlangsung 2-7 hari dengan gejala seperti menderita influenza. DenganKeluhan


yang ada antara lain badan terasa lemas dan lelah, tidak nafsu makan
(anoreksia), mual dan muntah, nyeri dan tidak enak di perut, demam, kadang-
kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada sendi (arthralgia), pegal-pegal pada
otot (mialgia), diare, dan rasa tidak enak di tenggorokan. umumnya menghilang
atau menurun.

2. Fase ikterik ( dengan gejala kuning ).

Biasanya setelah demam turun, air seni terlihat kuning pekat seperti air teh.
gatal-gatal pada kulit. Bagian putih dari bola mata (sclera), selaput lendir langit-
langit mulut, dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Bila terjadi hambatan aliran
empedu ke dalam usus maka tinja akan berwarna pucat seperti dempul (faeces
acholis). Warna kuning semakin bertambah kuning, selanjutnya menetap dan
kemudian menghilang secara perlahan-lahan. Keadaan ini berlangsung sekitar
10-14 hari. Pada akhir stadium ini keluhan mulai berkurang dan penderita merasa
lebih enak. Pada usia lebih lanjut sering terjadi gejala hambatan aliran empedu
(cholestasis) lebih berat sehingga menimbulkan warna kuning yang lebih hebat
dan berlangsung lebih lama.

3. Fase penyembuhan (konvalesen).

Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang adam Pada fase ini terjadi
penyembuhan, gejala kuning menurun, nafsu makan kembali membaik, mual-
muntah menghilang, dan organ hati kembali mengecil perlahan-lahan.Kadar
enzim hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur menurun, walaupun
penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara
klinis dan laboratoris memerlukan waktu 6 bulan.

3. Penularan
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja
penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui aktivitas sexual
atau melalui darah,selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Yang bisa
ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui darah orang yang
tercemar hepatitis A. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa risiko paling
besar penulran hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu
sesudah timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu
penting.

5.Pencegahan

Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara
lain :

1.Secara Umum

Pencegahan secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup menjadi
lebih sehat dan bersih ( hygiene perorangan). Misalnya menjaga kebersihan dan
cara makan yang sehat, seperti mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum
menyiapkan makanan, atau sebelum makan.

Selain itu perlu diperhatikan kebersihan lingkungan sanitasi, pemakaian air


bersih, pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur
yang memenuhi standar, mencegah makanan terkena lalat, memasak bahan
makanan dan minuman. merupakan tindakan penting untuk mengurangi risiko
penularan dari individu yang terinfeksi sebelum dan sesudah penyakit klinis
mereka menjadi apparent.

2.Secara khusus

Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan :

a.Imunisasi pasif ( antibodi )

Diberikan sebagai pencegahan kepada aggota keluarga serumah yang kontak


dengan penderita atau orang yang diketahui telah makan makanan mentah yang
diolah atau ditangani oleh individu yang terinfeksi dan diberikan kepada orang-
orang yang akan berpergian ke daerah endemis. Begitu muncul gejala klinis, tuan
rumah sudah memproduksi antibodi.. Imunisasi pasif menggunakan HBlg (human
normal immunoglobulin) dengan dosis 0,02 ml per kg berat badan. Pemberian
paling lama satu minggu setelah kontak. Kekebelan yang didapat hanya bersifat
sementara. . Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma populasi umum,
memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau selama periode
inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak muncul
gejala klinis dari hepatitis A. tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
b.Imunisasi aktif

Menggunakan vaksin hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang
berisi satu ml (720 Elisa unit), sedangkan anak berusia kurang dari 10 tahun
cukup setengah dosis. Jadwal penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali,
yaitu dengan range pemberian pada 0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan
biasanya timbul pembengkakan (edema) berwarna kemerah-merahan yang terasa
nyeri bila ditekan. Kadang-kadang setelah disuntik terasa sakit kepala yang akan
hilang sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit
berat atau alergi (hipersensitif) terhadap vaksin hepatitis A.

Vaksinasi hepatitis A terutama diberikan kepada orang-orang yang mempunyai


resiko tinggi untuk tertular penyakit ini. Misalnya anggota keluarga atau orang
serumah yang dekat dengan penderita, dokter, paramedis, petugas laboratrium,
anggota ABRI yang tinggal di barak-barak, wisatawan asing yang mengunjungi
daerah endemis (foreign travel), homoseksual, dan anak-anak yang dititipkan di
tempat penitipan bayi.

6.Cara Pengobatan

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri
biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Terapi hal yang dilakukan hanya untuk
mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk
penurun panas. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga
keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan
lemak memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan
mentega benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik.
Minuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut
karena efek hepatotoksik langsung dari alkohol (WHO, 2010).

Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat


proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut :

1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem


kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual,
yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan
nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah
dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka
obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari
selama sakit.

BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan

1. Hepatitis Aadalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang


disebarkan oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal –
oral), Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain.
2. Sifat umum Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20
menit), dengan dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran
ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180 o C selama 1
jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30
menit).
3. Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak
disebabkan olehzat kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol
dan terlalu sering memakan Bahan kimia seperti obat obatan. Adapaun
gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : Fase prodromal
( pendahuluan),Fase ikterik ( dengan gejala kuning ) dan Fase penyembuhan
(konvalesen).
4. Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A,
antara lain :Secara Umum dan Secara khusus .
5. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya
sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi
dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan,
beberapa langkah penanganan berikut : Istirahat, Anti mual,dan
Istirahatkan hati.

2.Saran

Kita harus memperhatikan kebersihan lingkungan,pergaulan sehari-hari,dan juga


obat-obatan. Karena dengan hal-hak yang kecil yang tidak kita perhatikan dapat
menyebabkan hal-hal yang tidak kita duga nantinya. Hepatitis A pun dapat
diakibatkan dari hal yang sekacil semacam itu.

Anda mungkin juga menyukai