Adapun untuk Ukuran Margin, Font, dan Spasi Makalah Yang Benar adalah
Sebagai Berikut:
3. Kertas : Size A4
4. Spasi : 1.5
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai
gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam
tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari
darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin
terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Penyakit hepatitis A ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta
kematian setiap tahunnya. Secara global, virus hepatitis merupakan penyebab
utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari
rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus
hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8-68,3% (Sanitoso, 2007). Pada
tahun 2002-2003 terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis dengan 80%
penderita berasal dari kalangan mahasiswa. Dari data penderita hepatitis pada
mahasiswa menunjukkan 56% mahasiswa tersebut terbiasa makan di warung
atau pedagang kuliner kaki lima dengan hygiene sanitasi yang tidak baik
(Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2003).
Pada tahun 2010, prevalensi penyakit infeksi virus hepatitis A mencapai angka
9.3% dari total penduduk 237.6 juta jiwa. Di sumsel tahun 2007 dengan jumlah
penduduk 7.019.964 jiwa, prevalensi hepatitis A adalah 0.2-1.9%.
Pada umumnya orang yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia
atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat
pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk
yang abnormal sehingga penderita ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup
agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga penderita tidak mudah lelah.
Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute
parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak
adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-
kalori.
2.Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1.Sejarah Hepatitis A
Penyakit ini sudah dikenal antara tahun (460 – 375 SM), oleh Hippocrates
di wilayah Babilonia, mereka adalah seorang tabib kuno dari daerah Yunani dan
pada tahun 752 M Paus Zaccharias Menulis sebuah surat kepada Santo
Bonifacius tentang bentuk-bentuk dari penyakit kuning yang menular sehingga
mereka menamakan penyakit ini Icterus Infectiosa. penyakit Hepatitis A banyak
terjadi pada saat peperangan. Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama
Hepatitis Infectiosa untuk penyakit kuning menular tersebut dan tahun 1923
Blumer berhasil membuat sebuah ringkasan yang sempurna berdasarkan letupan
Epidemik Jaundice yang terjadi di Amerika Serikat antara tahun 1912 – 1923 dan
observasi tersebut menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus
Hepatitis yaitu Infectiosa dan Serum Hepatitis.
Replikasi dari penyakit Hepatitis A target primer utama dari HAV adalah sel-sel
hati ( Hepatosit ) setelah virus tertelan mereka terabsorsimelalui pembuluh
darah diangkut ke hati dan begitu sampai di hati mereka akan di telan oleh
Hepatosit. Di sel materi genetik atau genondari HAV yang terdiri dari stranded
RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan memproduksi protein
virus selanjutnya protein ini akan berkembang kembali membentuk capsid virus
yang baru dan akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat di antara
sel-sel hati dan mereka lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja.
2.Pengertian
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan
oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal – oral), Hepatitis A
paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Penyakit ini bersifat self-
limiting (sembuh spontan) dan tidak meninggalkan komplikasi permanen pada
hati.Dengan perawatan yang baik, penderita dapat kembali pulih seperti
sediakala.
Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan
dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada
1,1 watt), dengan panas kering (180 o C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C
atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative hepatitis
virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil tindakan
istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk tubuhnya.
1.Klasifikasi
Kingdom : Virus
Ordo : Pikornavridales
Filum : Pikarnavrides
Genus : Heparnavirus
Kelas : Pikarnavrides
Spesies :
Famili : Pikornavridae
Akan tetapi Penyakit Hepatitis A pada saat ini terjadi di sebabkan oleh makanan
ataupun minuman yang terinfeksi oleh virus hepatitis A, dan selama hubungan
suami istri juga menjadi penyebab penyakit Hepatitis A ini , tapi semua hepatitis
A akan sembuh tidak ada yang kronis.
Biasanya setelah demam turun, air seni terlihat kuning pekat seperti air teh.
gatal-gatal pada kulit. Bagian putih dari bola mata (sclera), selaput lendir langit-
langit mulut, dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Bila terjadi hambatan aliran
empedu ke dalam usus maka tinja akan berwarna pucat seperti dempul (faeces
acholis). Warna kuning semakin bertambah kuning, selanjutnya menetap dan
kemudian menghilang secara perlahan-lahan. Keadaan ini berlangsung sekitar
10-14 hari. Pada akhir stadium ini keluhan mulai berkurang dan penderita merasa
lebih enak. Pada usia lebih lanjut sering terjadi gejala hambatan aliran empedu
(cholestasis) lebih berat sehingga menimbulkan warna kuning yang lebih hebat
dan berlangsung lebih lama.
Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang adam Pada fase ini terjadi
penyembuhan, gejala kuning menurun, nafsu makan kembali membaik, mual-
muntah menghilang, dan organ hati kembali mengecil perlahan-lahan.Kadar
enzim hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur menurun, walaupun
penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara
klinis dan laboratoris memerlukan waktu 6 bulan.
3. Penularan
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja
penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui aktivitas sexual
atau melalui darah,selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Yang bisa
ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui darah orang yang
tercemar hepatitis A. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa risiko paling
besar penulran hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu
sesudah timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu
penting.
5.Pencegahan
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara
lain :
1.Secara Umum
Pencegahan secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup menjadi
lebih sehat dan bersih ( hygiene perorangan). Misalnya menjaga kebersihan dan
cara makan yang sehat, seperti mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum
menyiapkan makanan, atau sebelum makan.
2.Secara khusus
Menggunakan vaksin hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang
berisi satu ml (720 Elisa unit), sedangkan anak berusia kurang dari 10 tahun
cukup setengah dosis. Jadwal penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali,
yaitu dengan range pemberian pada 0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan
biasanya timbul pembengkakan (edema) berwarna kemerah-merahan yang terasa
nyeri bila ditekan. Kadang-kadang setelah disuntik terasa sakit kepala yang akan
hilang sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit
berat atau alergi (hipersensitif) terhadap vaksin hepatitis A.
6.Cara Pengobatan
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri
biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Terapi hal yang dilakukan hanya untuk
mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk
penurun panas. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga
keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan
lemak memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan
mentega benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik.
Minuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut
karena efek hepatotoksik langsung dari alkohol (WHO, 2010).
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
2.Saran