Disusun Oleh :
Paula Apiana Iba
KM.16.00528
ABSTRAK
Kata Kunci: Kelelahan Kerja, faktor umur,jenis kelamin, mass kerja, beban
kerja dan sikap kerja.
iv
ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE WORK FATIGUE
ON KNOW MAKER WORKERS IN HAMLET,
KASIHAN BANTUL DISTRICT
Paula Apiana Iba¹, Ariana Sumekar ², Subagiyono³
ABSTRACT
Keywords: Work Fatigue, age factor, gender, work mass, workload and work attitude.
Yogyakarta
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, berkat dan kasih serta karunia-Nya
Adapun hasil penelitian ini disusun untuk memenuhi syarat dan ketentuan
Penulisan hasil penelitian ini juga tersusun atas bantuan serta dukungan
ataupun support dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat penyertaan nya penulis dapat melewati
2. Dra. Ning Rintiswati, M.Kes selaku Ketua STIKES Wira Husada Yogyakarta.
4. Ariana Sumekar, S.K.M., M.Sc selaku dosen pembimbing utama yang telah
vi
5. Subagiyono S.K.M., M.Si selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
6. Sugiman, S.E., M.P.H selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan serta meluangkan waktu untuk berdiskusi hingga hasil
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Maka dariitu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
E. Keaslian Penelitian .................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 12
A. Telaah Pustaka ...................................................................................... 12
B. Tinjauan Umum tentang Umur ............................................................. 21
C. Tinjauan Umum tentang Masa Kerja .................................................... 22
D. Tinjauan Umum tentang Beban Kerja................................................... 22
E. Tinjauan Umum tentang Sikap Kerja.................................................... 24
F. Kerangka Teori...................................................................................... 27
G. Kerangka Konsep .................................................................................. 28
viii
H. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 28
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengangkat standar dan kualitas hidup manusia secara lebih baik melalui
fisik dan mental yang mengakibatkan terjadinya penurunan daya kerja dan
1
2
yang berat dan berujung pada depresi akan menjadi penyakit pembunuh
nomor dua setelah penyakit jantung. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
menyebutkan bahwa 25% wanita dan 20% pria selalu mengeluh lelah.
3% karena faktor fisik dan 33% karena kedua faktor tersebut (Setyawati,
2007).
3
kehutanan (3,6%), dan lain-lain (20%) (Fadila, 2016). Lebih dari 65%
yang dipengaruhi oleh beban kerja, lingkungan kerja, problem fisik dan
umur,status kesehatan, status gizi, pola makan, jenis kelamin dan kondisi
penyakit akibat kerja baik secara fisik, psikis, keracunan, infeksi dan
Jamsostek, rata- rata kecelakaan kerja mencapai lebih dari 100.000 kasus
per tahun, dari 9 juta orang pekerja formal yang menjadi anggota program
Jamsostek dari total 100 juta orang pekerja di seluruh Indonesia. Artinya,
ada juga yang mengangkut drum-drum berisi tahu yang siap diantar ke
pukul 06.00 – 18.00 WIB. Para pekerjanya ada yang pria dan wanita yang
bekerja selama seminggu tanpa libur dengan waktu istirahat yang tidak
hanyadari kondisi pekerjaan namun juga terdapat faktor lain yang dapat
terjadi pada pekerja yang relatif lebih tua dan pekerja wanita.
Kasihan Bantul”.
B. Rumusan Masalah
masalah yang akan diteliti yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi
Kecamatan Kasihan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh umur dengan kelelahan
Kasihan Bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
Asri Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik
˃ 0,05), ada hubungan massa kerja dengan kelelahan kerja (p- value
Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada variabel bebas yaitu usia,
jenis kelamin, massa kerja dan beban kerja serta tempat penelitian
Asri.
variabel bebas yaitu usia, jenis kelamin, status gizi dan beban kerja
Pada Pabrik Tahu X Kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
fisik dan kelelahan kerja terhadap terjadinya kejadian minir injury pada
Pabrik Tahu X di Kota Semarang (p= 0,026 dan 0,028) dan tidak ada
kerja. Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada variabel bebas yaitu
Dabeda.
Cilongok.
mengetahui hubungan antara waktu kerja dan beban kerja fisik dengan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kelelahan Kerja
umum dan pada populasi pekerja. Pada pekerja, sekitar 20% memiliki
12
13
eksternal.
terakumulasi.
setiap aktivitas.
a. Faktor Fisiologis
Suplai darah yang mencukupi dan aliran darah yang lancar ke otot
14
berjalan (Ariani,2009).
b. Factor Psikologis
a. Usia
dari organ, sehingga dalam hal ini kemapuan organ akan menurun.
kelelahan.
b. Jenis kelamin
kelelahan wanita lebih besar dari pada tingkat kelelahan tenaga kerja
laki-laki.
c. Penyakit
d. Beban Kerja
b. Kekurangan waktu
c. Konflik peranan
d. Ambigu Peranan
5. Gejala-Gejala Kelelahan
Kelelahan kerja ini tidak hanya muncul setelah jam kerja selesai
d. Menguap
f. Menjadi mengantuk
industri atau pada tempat kerja. Kuantitas atau jumlah output dapat
18
(Tarwaka, 2014).
2) Uji Mental
(Roshadi, 2014).
20
Sikap tubuh dalam kerja harus merupakan sikap tubuh yang alami,
Segala posisi dan sikap yang tidak alami dihindarkan atau diusahakan
batasannya.
21
saat beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat pematangan dan ketuaan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja dari segi
kepercayaan masyarakat yang lebih dewassa akan lebih percaya dari paada
lanjut, kemampuan fisiknya juga menurun. Proses menjadi tua akan disertai
tua usia, makin sulit bagi seseorang untuk beradaptasi dan makin cepat
menjadi lelah. Demikian pula makin pendek waktu tidurnya dan makin sulit
menurut Sedarmayanti lama masa kerja adalah salah satu faktor yang
dilakukan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama akan berpengaruh
otot, syaraf, dan pernafasan). Dalam keadaan ini kelelahan terjadi karena
terkumpulnya produk sisa dalam otot dan peredaran darah dimana produk
2009).
23
(Tarwaka, 2014). Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus
dan produktivitas kerja yang tinggi selain unsur beban tambahan akibat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara subyektif dan secara
beban kerja yang diajukan, tentang perasaan kelebihan jam kerja, ukuran
f. Keterampilan bekerja
tenaga kerja, maka akan lebih cepat mengurangi ketebalan dari elemen
dialami oleh pekerja adalah masalah ergonomi khususnya dalam hal sikap
meningkat. Jika tekanan yang dialami pekerja berlebihan, hal-hal yang tidak
cedera, atau kenaikan beban fisik dan mental. Cedera dan penyakit yang
terkait ergonomi bervariasi, mulai dari kelelahan mata, sakit kepala, sampai
perencanaan tata kerja yang dilaksanakan dengan cara yang lebih baik
kepala terangkat dan sebagainya. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari
menyebabkan pekerja tersebut cepat merasa lelah. Sikap kerja tidak alamiah
ini pada umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun
2014).
menjinjing dua koper kecil sebagai pengganti satu koper yang besar.
26
namun dengan sikap kerja yang ergonomis upaya mengurangi beban kerja
psikologi atau cara tak langsung, beban kerja diukur dan dianjurkan
modefikasi yang sesuai antara kapasitas fisik dan mental tenaga kerja
(Macleod, 1999):
F. Kerangka Teori
Faktor Individu:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Status Gizi
Faktor Pekerjaan:
Faktor Pekerjaan:
1. Kebisingan
2. Suhu/Tekanan
Panas
G. Kerangka Konsep
Umur
Massa Kerja
Kelelahan Kerja
Beban Kerja
Sikap Kerja
H. Pertanyaan Penelitian
METODE PENELITIAN
berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
2017).
1. Populasi
berjumlah 15 orang.
2. Sampel
29
30
penelitian.
1. Variabel
a. Umur
b. Masa Kerja
c. Beban Kerja
d. Sikap Kerja
e. Kelelahan Kerja
2. Batasan Istilah
d. Sikap kerja pada penelitian ini adalah posisi tubuh saat bekerja baik
produk.
31
E. Definisi Operasional
1. Kelelahan Kerja
2. Umur
3. Massa Kerja
4. Beban Kerja
tingkat beban fisik atau beban kerja yang diterima pekerja.Alat Ukur :
Kuesioner
5. Sikap Kerja
Sikap kerja pada penelitian ini adalah posisi tubuh saat bekerja baik
produk.
F. Instrument Penelitian
penelitian yang utama adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai
kualitas data, analisis data, menafsirkan data, memberi makna dan membuat
2. Perekam suara
3. Alat tulis
4. Kamera
33
5. Catatan harian
berikut:
1. Teknik Wawancara
2. Teknik Observasi
3. Teknik Dokumentasi
1. Reduksi Data
resmi, dokumentasi.
2. Penyajian data
3. Menarik kesimpulan
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
penelitian.
35
kedua pembimbing.
2. Tahap pelaksanaan
Janten.
kedua pembimbing.
3. Tahap pelaporan
a. Menggandakan skripsi
36
J. Etika Penelitian
3. Kerahasiaan (Confidentialy)
janten merupakan jenis pabrik tahu rumahan yang dimana setiap barik
Pekerja di setiap pabrik rumahan terdiri dari 2 jenis jam kerja yaitu
fulltime jika karyawan pabrik hanya 1 orang dan sitem sift jika karyawan
terdiri dari 2 orang. Setiap pekerja memiliki beban kerja yang sangat tinggi,
mulai dari proses penyortiran bahan baku hingga pada proses pengemasan
Hal ini tentu sangat berisiko terhadap kesehatan pekerja karena selain beban
kerja yang tinggi, pekerja juga memiliki jam kerja yang tinggi.
37
38
c
Penyortiran Kedelai
Pencucian
Perendaman
Penggilingan
Perebusan
Penyaringan
Penggumpulan
Pencetakan
Tahu
B. Hasil
Tabel 1.
Distribusi informan menurut umur
dan (R3):
masa kerja <5 tahun sebanyak 7 orang (40%) dan >5 tahun sebanyak
(R4):
”pekerja disini mba, sudah lama sih bekerja…,yah, bisa lebih dari
4 tahun”
“saya bekerja disini sudah 6 tahun lebih mba”.
dan (R7):
“Iya mba, kebetulan saya bekerja sendiri disini mba, saya tu nggak
punya waktu buat istirahat mba, istirahat tu palingan buat makan
aja, karena kan harus ngejar target mba”.
“ya agak susah ya mba, saya tu kerjanya sebanarnya udah nggak
sanggup sih, karena kerjanya dari jam 04.00 subuh sampai jam
17.00an. Pekerja disini tu saya sendiri mba, jadi agak susah, mana
41
“iya mba kaya gini, posisi saya tu berdiri terus mba, dari proses
penggilingan sampai proses penyaringannya, biasanya berdiri
berjam-jam sih mba”.
“Berdiri sambil nggayung air rebusan dari bak rebusan ke ember
pembuangan mba, biasanya punggung sama pinggang saya yang
pegal-pegal, tapi udah biasa sih mba”.
C. Pembahasan
1. Umur
beban kerja, status gizi dan usia dengan tingkat kelelahan pekerja
42
lebih dari 40 tahun juga menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara
tahun lebih cenderung memiliki beban kerja yang banyak dan cenderung
lebih berat. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pada pekerja yang lebih tua dapat disebabkan oleh lama kerja yang tidak
kalau dilihat dari sisi keahlian maupun posisi pekerjaan (Fajar dan
2. Masa Kerja
tekanan yang didapatkan pada proses kerja. Hal tersebut yang menjadi
psikologi dan fisiologi. Tekanan melalui fisik pada suatu waktu tertentu
disebabkan karena beban kerja yang berat namun lebih pada tekanan-
tekanan yang terakumulasi setiap harinya pada suatu masa yang panjang
(Januar, 2017).
44
lama jika masa kerja ≥ 5 tahun dan baru jika masa kerja < 5 tahun. Dari
kerja lama yakni 8 orang atau sebesar 53% dan responden dengan masa
masa kerja yang >5 tahun cenderumg lebih cepat mengalami titik jenuh
karena telah terlalu lelah dengan posis,sikap kerja , dan jenis kerjaan
mengalami kelelahan.
pernafasan.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin lama masa kerja
tingkat kelelahan lebih tinggi dialami dengan masa kerja yang lebih lama
3. Kelelahan Kerja
muncul gejala seperti sering menguap, haus, rasa mengantuk, dan susah
pekerja namun efek buruk tersebut bisa dicegah. Tetapi hal ini
diperlukan adanya kesadaran dari tenaga kerja itu sendiri dan kerja sama
Tujuannya supaya tubuh tidak terlalu lama dalam keadaan statis yang
4. Beban Kerja
Setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau
tersebut. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik
atau penyakit akibat kerja. Semua sikap tubuh yang tidak alamiah dalam
di pabrik tahu Janten terdapat tiga kategori beban kerja yaitu beban kerja
ringan, sedang dan berat. Beban kerja yang timbul pada pekerja
tenaga kerja baik fisik maupun mental dan tanggung jawab. Beban kerja
(Suma’mur PK, 1996). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
kelelahan. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa setiap beban kerja
ringannya beban kerja yang diterima oleh seseorang tenaga kerja dapat
dimiliki. Dimana semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa setiap beban kerja harus
ringannya beban kerja yang diterima oleh seseorang tenaga kerja dapat
semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek waktu kerja
5. Sikap Kerja
dan keluhan nyeri otot yang sering tidak disadari oleh penderitanya.
terjadinya kelelahan, ketegangan otot, dan akhirnya rasa sakit selain itu
tulang tidak jadi lurus, otot-otot, ruas serta ligamen pun akan tertarik
yang bekerja di pabrik tahu Janten memiliki sikap kerja yang kurang
baik. Karena hampir semua jam kerja pekerja harus bekerja dengan
waktu yang cukup lama, hal ini tentu membuat pekerja mengalami
Janten.
kinerja yang baik dan aman. Sikap kerja yang tidak ergonomis akan
PENUTUP
A. Kesimpulan
faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada tenaga kerja pembuat tahu
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan evaluasi bagi pihak
pabrik agar lebih memperhatikan aturan jam kerja karyawan dan target
50
51
kerja, bahaya penyakit akibat kerja dan menuntut hak atas penyediaan
waktu istirahat pada pekerja serta target yang sesuai dengan tenaga
pekerja.
52
DAFTAR PUSTAKA
Anisyah, Tesha. Dwi. Ayu., Saptadi, Julian. Dwi. (2020). Hubungan Antara Waktu
Kerja dan Beban Kerja Fisik dengan Perasaan Kelelahan pada Pekerja di
Home Industry Tahu di Dukuh Janten. Kampurui Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Budiman, A. & Husaini, H. ( 2016). Hubungan Antara Umur dan Indeks Beban
Kerja dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja di PT Karias Tabing
Kencana.
Fitriani, Annisa., Ekawati., Wahyuni, Ida. Hubungan Durasi Kerja, Beban Kerja
Fisik, dan Kelelahan Kerja Terhadap Terjadinya Kejadian Minor Injury
Pada Pabrik Tahu X Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(eJournal).
Fajar., Baginda, Sanggara. (2019). Hubungan Usia, Lama Kerja, Masa Kerja Dan
Indeks Massa Tubuh (IMT) Terhadap Kejadian Low Back Pain (LBP)
Pada Petani Di Desa Munca Kabupaten Pesawaran”.
Harlinda, Lubis., Sari. (2009). Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Operator Antara
Shift Pagi Dan Shift Malam Di SPBU 14203163 Tanjung Morawa. Skripsi.
Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Irma, M. R. (2019). Hubungan Antara Bahaya Fisik Lingkungan Kerja Dan Beban
Kerja Dengan Tingkat Kelelahan Pada Pekerja di Divisi Stamping PT.X
Indonesia. Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan Ilmu
Kesehatan Indonesia (JIKSI).
Januar, Josepus. (2017). Hubungan Antara Kelelahan Kerja Dan Masa Kerja
Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat
Dipelabuhan Bitung Tahun 2015. Jurnal Ilmu Farmasi.
53
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Marif, A. (2015). Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja
Pembuatan Pipa dan Menara Tambat Lepas Pantai di Proyek Bau Urip
PT. Rekayasa Industri Serang-Banten. UIN SyarifHidayatullah.
Murleni, W., Haryono, W. Hubungan antara Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja
Karyawan Laundry di Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo
Kota Yogyakarta. Jurnal KESMAS UAD.
Pajow, D. A. (2016). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada
Tenaga Kerja di PT. Timur Laut Jaya Manado.
Polakitan, Firsty, JO., Josephus, Johan. (2014). Hubungan Antara Sikap Kerja
Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Tambang Batu Kelurahan Kinilow
Satu Kota Tomohon. Universitas Sam Ratulangi.
Rudianto, J. (2011). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Zat Besi
Selama Kehamilan di Klinik Bersalin WIPA Medan.
Widyastoeti, Erni. (2009). Analisis Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Loyalitas Karyawan di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar.
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah.
56