oleh :
Diah Dwi Nursyaidah 1701021025
Erin Nur Cahyanti 1701021027
Faizatul Mukaromah 1701021036
Raih Siagian 1701021040
A. Topik : Diare
B. Sub Topik : Definisi, Penyebab, Tanda dan Gejala, serta
Penatalaksanaan Diare pada anak
C. Masalah : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
Penatalaksanaan Diare pada anak
D. Hari/Tanggal : Jumat/27 September 2019
E. Tempat : Rumah Sakit Daerah Kalisat Ruang Manyar
F. Waktu : 10.00 - selesai
G. Pembicara : Mahasiswa Praktek Universitas Muhammadiyah Jember
H. Peserta/Sasaran : Keluarga Pasien Ruang Manyar
I. Jumlah : 4 orang
J. Tujuan :
1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui tentang Diare pada anak
2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui pengertian Diare pada anak
b. Mengetahui penyebab Diare pada anak
c. Mengetahui Tanda dan Gejala Diare pada anak
d. Mengetahui penatalaksanaan Diare pada anak
K. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
L. Media : Leaflet
M. Materi : Terlampir
N. Kegiatan Penyuluhan :
NO KEGIATAN KETERANGAN
1 Pembukaan 1. Mengucapkan Salam dan Perkenakan
diri
2. Menjelaskan Tujuan Penyuluhan
2 Pemberian Materi 1. Menjelaskan tentang pengertian Diare
pada anak
2. Menjelaskan penyebab Diare pada anak
3. Menjelaskan tanda dan gejala Diare pada
anak
4. Menjelaskan penatalaksanaan Diare pada
anak
3 Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan kepada peserta
secara bergantian
2. Memberikan Kesempatan bagi peserta
untuk bertanya
4 Penutup 1. Pemateri mengucapkan terima kasih
2. Mengucapkan salam penutup
MATERI PENYULUHAN
b. Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri
tetesan lebih cepat.
c. Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum:
biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet
Zinc.
d. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.
e. Klasifikasikan dehidrasi dan pilih rencana terapi yang sesuai untuk
melanjutkan pengobatan.
f. Rujuk segera untuk pengobatan intravena, jika tidak ada fasilitas untuk
pemberian cairan intravena terdekat (dalam 30 menit).
g. Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara
meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalam
perjalanan menuju klinik.
h. Jika perawat sudah terlatih menggunakan pipa orogastrik untuk
rehidrasi, mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa
nasogastrik atau mulut: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120
ml/kg).
i. Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:
1) Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih
lambat.
2) Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk
pengobatan intravena.
j. Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi.
Kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C)
untuk melanjutkan pengobatan.
Penatalaksanaan Diare di rumah :
1. Teruskan pemberian ASI jika anak masih menyusui dengan frekuensi dan
kuantintas pemberian lebih dari biasanya.
2. Rehidrasi, Berikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan rehidrasi
khusus anak (oralit anak) yang mengandung elektrolit untuk mencegah
terjadinya dehidrasi. Selain memberikan oralit, dapat juga membuat
larutan sendiri yaitu :
3. Selain itu, berikan tablet zinc pada anak yang diberikan selama 10-14 hari
walaupun diare sudah berhenti. Zinc bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas tubuh, mengurangi lama, tingkat keparahan, dan komplikasi
diare, serta mencegah terjadinya diare berulang 2-3 kali setelah
pengobatan. Zinc tersedia dalam bentuk tablet dan sirup,
4. Anak jangan dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tetapi hindari
sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi
diare. Buah-buahan juga dihindari selain pisang dan apel karena
mengandung kaolin, pektin,dan kalium yang berfungsi memadatkan tinja
dan menyerap racun
5. Mencuci tangan anak. Anak harus diajarkan untuk mencuci tangan,
terutama saat mau makan atau setelah memegang sesuatu yang kotor.
6. Menutup makanan dengan tudung saji
7. Masak air dan makanan hingga matang. (Nursalam, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Adyanastri, F. (2012). Etiologi Dan Gambaran Klinis Diare Akut Di RSUP Dr.
Kariadi Semarang. Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Kusuma, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction
Jogja.
Ngastiyah. (2014). Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.